Docsity
Docsity

Prepare for your exams
Prepare for your exams

Study with the several resources on Docsity


Earn points to download
Earn points to download

Earn points by helping other students or get them with a premium plan


Guidelines and tips
Guidelines and tips

X-ray Diffraction in Advanced Physics Practicum, Lecture notes of Physics

The experience of the author during a visit to the XRD laboratory at FMIPA UNS. The XRD method is used to identify crystalline phases in materials by determining lattice structure parameters and particle size. the principles of XRD based on Bragg's law and the diffraction of X-rays. The document also explains the importance of XRD in identifying crystal structures and the potential risks of X-rays. useful for students studying advanced physics and materials science.

Typology: Lecture notes

2020/2021

Available from 04/05/2023

kambingjp777
kambingjp777 🇮🇩

5 documents

1 / 2

Toggle sidebar

This page cannot be seen from the preview

Don't miss anything!

bg1
Nama : Muammar Haidar Hakim
NIM : M0221055
Kelas : B
RESUME PRAKTIKUM FISIKA LANJUT
Ketika kami melakukan kunjungan kemarin pada hari Senin, 6 Maret 2022, dilakukan
di Laboratorium Gedung C FMIPA UNS. Kami diperlihatkan sebuah alat yang disebut XRD
(X-ray diffraction). Dalam praktikum difraksi sinar-X (XRD), kami mempelajari tentang sinar-
X dan cara kerja alat XRD. Sinar-X merupakan gelombang elektromagnetik dengan panjang
gelombang antara 0,5-2,0 mikron. Sinar-X dihasilkan ketika elektron yang berenergi tinggi
menembak logam. Sinar-X memiliki kemampuan untuk menembus tubuh manusia dan dapat
menyebabkan efek radiasi dan ionisasi terhadap molekul.
Metode difraksi sinar-X atau X-ray diffraction (XRD) digunakan untuk
mengidentifikasi fasa kristalin dalam material dengan menentukan parameter struktur kisi dan
ukuran partikel. Pola difraksi yang dihasilkan oleh atom-atom yang tersusun dalam kristal akan
berbeda tergantung pada konfigurasi atom-atom tersebut dalam kristal. Prinsip XRD
didasarkan pada difraksi sinar-X, di mana cahaya dengan panjang gelombang λ akan
dihamburkan saat melewati kisi kristal dengan sudut datang θ dan jarak antar bidang kristal
sebesar d. Data yang diperoleh dari karakterisasi XRD adalah sudut hamburan (sudut Bragg)
dan intensitas cahaya difraksi. Sudut difraksi dipengaruhi oleh lebar celah kisi dan
mempengaruhi pola difraksi, sedangkan intensitas cahaya difraksi bergantung pada jumlah kisi
kristal dengan orientasi yang sama.
Prinsip kerja XRD didasarkan pada hukum Bragg, di mana sudut datang sinar-X harus
sama dengan sudut terhambur sinar-X, yang merupakan syarat terjadinya difraksi. Hukum
Bragg menyatakan bahwa ketika sinar-X melewati kisi kristal, sinar-X akan dihamburkan
secara konstruktif hanya jika jarak antar bidang kristal memenuhi persamaan Bragg, yaitu nλ
= 2d sin θ, di mana n adalah bilangan bulat, λ adalah panjang gelombang sinar-X, d adalah
jarak antar bidang kristal, dan θ adalah sudut datang sinar-X.
Ketika kami berada di laboratorium, kami diperlihatkan sebuah alat XRD yang
memiliki ukuran yang besar. Kami diberi informasi mengenai sampel yang akan diuji dan juga
prinsip kerja alat XRD oleh mba Qonita Ainun. Beliau menjelaskan bahwa alat ini digunakan
untuk mengidentifikasi struktur kristal atau kisi kristal, dengan menerapkan persamaan
pf2

Partial preview of the text

Download X-ray Diffraction in Advanced Physics Practicum and more Lecture notes Physics in PDF only on Docsity!

Nama : Muammar Haidar Hakim NIM : M Kelas : B

RESUME PRAKTIKUM FISIKA LANJUT

Ketika kami melakukan kunjungan kemarin pada hari Senin, 6 Maret 2022, dilakukan di Laboratorium Gedung C FMIPA UNS. Kami diperlihatkan sebuah alat yang disebut XRD (X-ray diffraction). Dalam praktikum difraksi sinar-X (XRD), kami mempelajari tentang sinar- X dan cara kerja alat XRD. Sinar-X merupakan gelombang elektromagnetik dengan panjang gelombang antara 0,5-2,0 mikron. Sinar-X dihasilkan ketika elektron yang berenergi tinggi menembak logam. Sinar-X memiliki kemampuan untuk menembus tubuh manusia dan dapat menyebabkan efek radiasi dan ionisasi terhadap molekul. Metode difraksi sinar-X atau X-ray diffraction (XRD) digunakan untuk mengidentifikasi fasa kristalin dalam material dengan menentukan parameter struktur kisi dan ukuran partikel. Pola difraksi yang dihasilkan oleh atom-atom yang tersusun dalam kristal akan berbeda tergantung pada konfigurasi atom-atom tersebut dalam kristal. Prinsip XRD didasarkan pada difraksi sinar-X, di mana cahaya dengan panjang gelombang λ akan dihamburkan saat melewati kisi kristal dengan sudut datang θ dan jarak antar bidang kristal sebesar d. Data yang diperoleh dari karakterisasi XRD adalah sudut hamburan (sudut Bragg) dan intensitas cahaya difraksi. Sudut difraksi dipengaruhi oleh lebar celah kisi dan mempengaruhi pola difraksi, sedangkan intensitas cahaya difraksi bergantung pada jumlah kisi kristal dengan orientasi yang sama. Prinsip kerja XRD didasarkan pada hukum Bragg, di mana sudut datang sinar-X harus sama dengan sudut terhambur sinar-X, yang merupakan syarat terjadinya difraksi. Hukum Bragg menyatakan bahwa ketika sinar-X melewati kisi kristal, sinar-X akan dihamburkan secara konstruktif hanya jika jarak antar bidang kristal memenuhi persamaan Bragg, yaitu nλ = 2d sin θ, di mana n adalah bilangan bulat, λ adalah panjang gelombang sinar-X, d adalah jarak antar bidang kristal, dan θ adalah sudut datang sinar-X. Ketika kami berada di laboratorium, kami diperlihatkan sebuah alat XRD yang memiliki ukuran yang besar. Kami diberi informasi mengenai sampel yang akan diuji dan juga prinsip kerja alat XRD oleh mba Qonita Ainun. Beliau menjelaskan bahwa alat ini digunakan untuk mengidentifikasi struktur kristal atau kisi kristal, dengan menerapkan persamaan

matematis tertentu. Selanjutnya, bapak David Harjanto S.T memberikan penjelasan tentang cara menggunakan alat tersebut. Dia menjelaskan tentang cara memasang sampel pada alat dan mengatur sudutnya. Dia juga menunjukkan bahwa semua pengaturan pada alat ini diatur melalui komputer, termasuk pengaturan sudut dan waktu pengujian. Setelah semua pengaturan disesuaikan dengan kebutuhan percobaan, alat dijalankan dan grafik intensitas hasil pengujian ditampilkan. Bapak David Harjanto S.T juga memberikan informasi bahwa suhu minimum untuk pendingin alat ini adalah 20 derajat Celsius. Setelah pemaparan materi oleh mba Qonita Ainun dan bapak David Harjanto S.T selesai, kami dipersilahkan untu keluar dari ruangan.