Docsity
Docsity

Prepare for your exams
Prepare for your exams

Study with the several resources on Docsity


Earn points to download
Earn points to download

Earn points by helping other students or get them with a premium plan


Guidelines and tips
Guidelines and tips

uas pendidikan matematika, Summaries of Educational Mathematics

menceritakan terkait uas pendidikan matematika

Typology: Summaries

2021/2022

Uploaded on 07/16/2024

rama-nida-siregar
rama-nida-siregar 🇮🇩

2 documents

1 / 9

Toggle sidebar

This page cannot be seen from the preview

Don't miss anything!

bg1
UTS Statistika Data Sains
Senin, 26 Oktober 2020
Nama : Rama Nida Siregar
NPM : 2002662
Dosen Pengampu : Prof. Dr. H. Wahyudin, M.Pd.
pf3
pf4
pf5
pf8
pf9

Partial preview of the text

Download uas pendidikan matematika and more Summaries Educational Mathematics in PDF only on Docsity!

UTS Statistika Data Sains Senin, 26 Oktober 2020 Nama : Rama Nida Siregar NPM : 2002662 Dosen Pengampu : Prof. Dr. H. Wahyudin, M.Pd.

Dari data di atas kita bisa melihat bahwa ∑ (x- x^ ) adalah nol

Berdasarkan ilustrasi tersebut maka dapat disimpulkan bahwa rata-rata dari sekumpulan skor sering disebut titik keseimbangan dari kumpulan skor skor tersebut.

2. Data I : 30,30,40,40,40,50, Data II : 15,15,20,20,20,25, Data I

(x- x^ ) (x- x^ )^2

x

= 40 ∑^ (x-^

x )=

∑ (x- x^ )^2 =

S 12 = ∑ ¿ ¿ =

Data II

(x- x^ ) (x- x^ )^2

x

= 20 ∑^ (x-^

x )=

∑ (x- x^ )^2 =

S 22 = ∑^ ¿^ ¿^ =

Maka disimpulkan bahwa varians dari kedua data tersebut tidak homogen, karena memiliki nilai varians yang berbeda. Namun jika dilihat bahwa varians dari data II nilainya sebesar 4 kali varians data I. Yaitu 14,2857143 x 4 = 57,

3. Diketahui suatu skor memiliki nilai Z = 2 dalam kumpulan skor- skor. Karena maka Dengan demikian skor tersebut berada sejauh dua kali simpangan baku lebih besar dari nilai rata-rata kumpulan skor tersebut. Ilustrasi: Nilai ujian matematika seseorang memiliki nilai Z = 2 di kelas yang rata-ratanya 77 dan simpangan bakunya 8. Maka, skor siswa tersebut adalah x = μ + 2 σ = 77 + 2 x 8 = 93

(a) Hipotesis penelitiannya yakni skor kemampuan siswa yang memperoleh pembelajaran dengan model A lebih tinggi dari siswa yang memperoleh pembelajaran dengan model B. (b)Hipotesis statistik H 0 : μA = μB H 1 : μA ≠ μB dengan μA dan μB berturut-turut menyatakan skor kemampuan siswa yang memperoleh pembelajaran dengan model A dan model B.

7. Diketahui data tiga kelompok (a) Hipotesis penelitiannya yakni terdapat perbedaan efektivitas pembelajaran PBL, DL, dan DI dengan membandingkan rata-rata skor peningkatan prestasi belajar matematika ketiga kelompok yang masing-masing mendapatkan pembelajaran dengan metode PBL, DL, dan DI. (b) Hipotesis statistik H 0 : μ 1 = μ 2 = μ 3 H 1 : Terdapat i, j (i ≠ j) sehingga μi ≠ μj dengan μ 1 , μ 2 , μ 3 berturut-turut menyatakan rata-rata skor siswa yang mendapatkan pembelajaran dengan metode PBL, DL, dan DI. Berikut hasil dari penggunaan SPSS:

Pada taraf signifikansi α = 0,05 pengujian menunjukkan bahwa F hitung sebesar 56,946 dengan sig .000 yang menunjukkan terdapat perbedaan pada ketiga rata-rata tersebut. Dengan demikian, H 0 ditolak. Lebih jauh, dengan uji Post Hoc dengan Benferroni, diperoleh bahwa: Nilai Sig. antara kelompok 1 dan 2 adalah 0. Nilai Sig. antara kelompok 1 dan 2 adalah 0. Nilai Sig. antara kelompok 1 dan 2 adalah 0. Hal ini menunjukkan ketiga kelompok memiliki rata-rata yang berbeda secara signifikan. (c) Dengan data rata-rata kelompok 1 (PBL) sebesar 3.0, rata-rata kelompok 2 (DL) sebesar 6.0, dan rata-rata kelompok 3 (DI) sebesar 8.89, maka dapat disimpulkan bahwa: (1) DI lebih efektif dibandingkan dengan DL dan PBL (2) DL lebih efektif daripada PBL