








Study with the several resources on Docsity
Earn points by helping other students or get them with a premium plan
Prepare for your exams
Study with the several resources on Docsity
Earn points to download
Earn points by helping other students or get them with a premium plan
Community
Ask the community for help and clear up your study doubts
Discover the best universities in your country according to Docsity users
Free resources
Download our free guides on studying techniques, anxiety management strategies, and thesis advice from Docsity tutors
tugas_Satu_Mata_Kuliah_Kewirausahaan_
Typology: Essays (university)
1 / 14
This page cannot be seen from the preview
Don't miss anything!
Tugas Satu Mata Kuliah Kewirausahaan
Merangkum Buku Kewirausahaan
Judul Buku : Kewirausahaan : Pedoman Praktis, Kiat & Usaha Menuju Sukses Ed. 3, Dr. Suryana, M.Si
Daftar Isi Buku :
Bab 1 Pendahuluan ................................................................................................... 1
Bab 2 Ruang Lingkup Disiplin Ilmu Kewirausahaan ...................................................... 21
Bab 3 Karakter, Ciri-Ciri Umum, dan Nilai-nilai Hakiki Kewirausahaan ...........................
Bab 4 Proses Kewirausahaan ......................................................................................
Bab 5 Fungsi dan Model Peran Wirausaha ..................................................................
Bab 6 Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan .............................................................
Bab 7 Merintis Usaha Baru dan Model Pengembangannya..........................................
Bab 8 Pengelolaan Usaha dan Strategi Kewirausahaan ...............................................
Bab 9 Kompetensi Inti dan Strategi Bersaing dalam Kewirausahaan ............................
Bab 10 Analisis Bisnis dan Studi Kelayakan Usaha .......................................................
Bab 11 Etika Bisnis dan Kewirausahaan.......................................................................
Outside in (Opportinity recognition) tak lain adalah pengamatan lingkungan, yaitu alat pengembangan yang akan ditransfer menjadi peluang-peluang ekonomi. Berita peluang ekonomi tersebut dapat bersumber dari:
Berdasarkan pendekatan โ in-side out โ, untuk memulai usaha, seseorang calon wirausaha harus memiliki kompetensi usaha. Menurut Norman Scarborough, kompetensi usaha yang diperlukan meliputi:
Tahapan dalam merintis usaha baru diawali dengan adanya ide, kemudian dilanjutkan dengan mencari sumber dana dan fasilitas baik berupa barang, uang, dan orang. Sumber dana tersebut dapat berasal dari badan-badan keuangan seperti bank dalam bentuk kredit atau orang yang bersedia menjadi penyandang dana. Selanjutnya seorang wirausahawan perlu mengamati dan menganalisa pangsa pasar dari obyek bisnis yang akan dihasilkan dari usahanya. Barang atau jasa yang dihasilkannya harus benar-benar dibutuhkan oleh masyarakat/komunitas tertentu, sehingga barang tersebut akan laku kettika dijual di pasar. Mengamati peluang pasar merupakan langkah yang harus dilakukan sebelum produk barang dan jasa diciptakan. Apabila peluang pasar untuk produk yang akan dihasilkan ada dan terbuka lebar, maka barang dan jasa akan mudah laku dan segera mendatangkan keuntungan.
Dalam merintis usaha baru, ada beberapa hal yang harus diperhatikan:
A. Bidang dan Jenis usaha yang Dimasuki
Beberapa bidang usaha yang bisa dimasuki, diantaranya:
perkebunan.
a. Usaha jasa parawisata , yang antara lain meliputi jasa biro perjalanan wisata, jasa agen perjalanan wisata, jasa pramuwisata, jasa konvensi perjalanan intensif dan pameran, jasa impresariat (pengurusan izin untuk suatu pertunjukan), jasa konsultan pariwisata, dan jasa informasi pariwisata.
b. Pengusahaan objek dan daya tarik wisata , yang meliputi pengusahaan obyek dan daya tarik wisata alam, pengusahaan obyek dan daya tarik wisata budaya, serta pengusahaan obyek dan daya tarik wisata minat khusus.
c. Usaha sarana wisata , yang antara lain berupa penyediaan akomodasi, makanan dan minuman, angkutan wisata, sarana pendukung di tempat wisata, dan sebagainya.
B. Bentuk Usaha dan Kepemilikan yang akan Dipilih
Ada beberapa kepemilikan usaha yang dapat dipilih, diantaranya:
3.a. Lingkungan Ekonomi (Technological Environment) Kekuatan ekonomi lokal, regional, nasional, dan global akan berpengaruh terhadap peluang usaha.
3.b.Lingkungan Teknologi (Technological Environment) Kekuatan teknologi dan perubahannya yang sangat dinamis cenderung sangat berpengaruh pada perusahaan.
3.c. Lingkungan Sosial Politik (Socio Environment) Lingkungan sosial dan politik, kecenderungan dan konteksnya perlu di perhatikan untuk menentukan seberapa jauh perubahan tersebut berpengaruh pada tingkah laku masyarakat.
3.d.Lingkungan Demografis dan Gaya Hidup (Demografi and Life Style Environment) Produk barang dan jasa yang dihasilkan sering kali dipengaruhi oleh perubahan demografi dan gaya hidup.
F. Hambatan โ hambatan dalam Memasuki Industri
Menurut Peggi Lambing (2000:95) ada beberapa hambatan bagi seorang wirausahawan untuk memasuki industri baru, yaitu :
G. Paten, Merek Dagang, dan Hak Cipta
Paten, merek dagang dan hak cipta sangat penting bagi perusahaan, terutama untuk melindungi penemuan-penemuan, indentitas dan nama perusahaan, serta keorisinalan
produk-produk yang dihasilkan oleh perusahaan. Temuan yang tidak memiliki hak paten akan bebas ditiru dan diduplikasi bahkan menjadi produk pesaing dan mematikan perusahaan penemu.
Paten adalah suatu pengakuan dari lembaga yang berwenang kepada seseorang atau suatu perusahaan atas penemuan produk dan perusahaan tersebut diberi wewenang untuk membuat, menggunakan dan menjual penemuannya selama paten tersebut masih dalam jaminan. Ada beberapa langkah untuk mendapatkan hak paten, yaitu :
a. Tetapkan bahwa yang ditemukan betul โ betul baru.
b. Dokumentasikan alat yang ditemukan tersebut.
c. Telusuri paten โ paten yang telah ada.
d. Pelajari hasil telusuran.
e. Mengajukan lamaran paten.
Merek Dagang ( brand name ) merupakan istilah khusus dalam perdagangan atau perusahaan. Merek dagang pada umumnya berbentuk simbol atau nama atau logo atau slogan atau tempat dagang yang oleh perusahaan digunakan untuk menunjukkan keorisinilan produk atau untuk membedakannya dengan produk lain dipasar.
Hak cipta ( Copyright ) adalah suatu hak istimewa guna melindungi pencipta atas keorisinilan (keaslian) ciptaannya, misalnya karangan musik, pencipta lagu, hak untuk memproduksi, memperbaiki, mendistribusikan atau menjul.
B. Membeli perusahaan orang lain ( buying).
Banyak alasan mengapa seseorang memilih membeli perusahaan yang sudah ada daripada mendirikan atau merintis usaha baru, antara lain: Resiko lebih rendah, Lebih mudah dalam memasuki dunia usaha, dan Memiliki peluang untuk membeli dengan harga yang dapat ditawar. Meskipun demikian, membeli perusahaan yang sudah ada juga mengandung permasalahan, yaitu:
kerjasama manajemen untuk menjalankan perusahaan cabang/penyalur. Inti dari Franchising adalah memberi hak monopoli untuk menyelenggarakan usaha dari perusahaan induk.
Perusahaan yang memberi lisensi disebut franchisor dan penyalur disebut franchisee. Franchisor mengizinkan franchisee untuk menggunakan nama, tempat/daerah, bimbingan, latihan karyawaan, periklanan, dan perbekalan material yang berlanjut. Dukungan awal meliputi salah satu atau keseluruhan dari aspek-aspek berikut ini:
Selain dukungan awal, bantuan lain yang berlanjut dapat pula meliputi faktor-faktor berikut:
Dasar hukum dari penyelenggara waralaba adalah kontrak antara perusahaan franchisor dengan franchisee. Perusahaan induk dapat saja membtalkan perjanjian tersebut apabila
perusahaan yang diajak kerja sama melanggar persyaratan yang telah ditetapkan dalam persetujuan.
Menurut Zimmerer (1996), keuntungan kerja sama waralaba adalah:
Di samping beberapa keuntungan di atas, kerja sama waralaba tidak selalu menjamin keberhasilan karena sangat bergantung pada jenis usaha dan kecakapan para wirausaha. Kerugian yang mungkin terjadi menurut Zimmerer adalah:
Sampai saat ini batasan usaha kecil masih berbeda-beda tergantung pada fokus permasalahannya masing-masing. Menurut Dun Steinhoff dan John F.Burgess Usaha kecil dapat difenisikan dengan cara yang berbeda tergantung pada kepentingan organisasi.
Jika dilihat dari perangkat manajemennya, kontrol atau pengawasan pada usaha kecil biasanya bersifat informal. Apabila hanya terdapat beberapa karyawan, maka deskripsi pekerjaan dan segala aturan lebih baik secara tidak tertulis sebab wirausaha mudah mengontrol usahanya sendiri.
Di Indonesia sendiri, belum terdapat batasan dan kriteria yang baku mengenai usaha kecil. Berbagai instansi menggunakan batasan dan kriteria menurut fokus permasalahan yang ditinjau. Dalam undang-undang No. 9/1995 Pasal 5 tentang usaha kecil, disebutkan beberapa kriteria usaha kecil adalah sebagai berikut :
culture โ. Kelemahan kultural ini berdampak terhadap kelemahan struktural. Kelemahan kultural mengakibatkan kurangnya akses informasi dan lemahnya berbagai persyaratan lain guna memperoleh akses permodalan, pemasaran, dan bahan baku.
Hasil studi yang di lakukan oleh John Eggers dan Kim Leahy mengidentifikasi enam tahap pengembangan bisnis yaitu tahap konsepsi ( conception ) , survival , stabilitasi , orientasi pertumbuhan , pertumbuhan yang cepat dan kematangan. Banyak konsep yang di kemukakan oleh para ahli ekonomi dan manajemen modern tentang cara meraih keberhasilan usaha kecil dalam mempertahankan eksistensinya secara dinamis. Dalam berbagai konsep strategi bersaing dikemukakan bahwa keberhasilan suatu perusahaan sangat tergantung pada kemampuan internal yang meliputi kompetensi khusus. Sementara itu Michael Porter dalam teori competitive statregy nya mengemukakan bahwa untuk mencapai daya saing khusus, perusahan harus menciptakan keunggulan melalui strategi generic yaitu strategi yang menekankan pada low cost strategi differentiation dan focus. Dengan strategi ini perusahaan akan mempunyai daya tahan hidup secara berkelanjutan ( sustainability ).
Menurut pendapat Mahoney dan Pandian strategi yang dikemukakan dan bersifat statis,menurut mereka yang lebih penting adalah strategi jangka panjang dan dinamis. Dengan demikian perusahaan harus dikembangkan melalui strategi yang berbasis pada pengembangan sumberdaya internal secara superior untuk menciptakan kompetensi inti ( care competency ) seperti yang di syarankan oleh Mintzberg.
Dalam praktek persaingan bebas yang semakin bebas yangdinamis seprti sekarang ini, menurut DโAveni perusahaan harus menekankan pada setiap pengembangan kompetensi inti yaitu pengetahuan dan keunikan untuk menciptakan keunggulan dimana keunggulan tersebut dapat di ciptakan melalui โ the new 7-s strategy โ yaitu:
b.1. Superior stakeholder satisfaction (mengutamakan kepuasaan stakeholder)
b.2. Strategic sooth saying (strategi yang membuat mencengangkan)
b.3. Position for speed (posisi mengutamakan kecepatan)
b.4. Position for surprise (posisi untuk membuat kejutan)
b.5. Shitif the role of the game (strategi mengadakan perubahan peran yang di mainkan)
b.6. Signating strategic (mengindikasikan tujuan dari strategi)
b.7. Simultainous dan sequential strategic thrust (membuat rangkaian penggerak atau pendorong strategi secara simultan dan berurutan)
Dari gambaran di atas jelaslah bahwa kelangsungan hidup perusahaan kecil maupun perusahan besar,pada umumnya tergantung pada strategi manajemen perusahaan dalam memberdayakan sumberdaya manusia.