


Study with the several resources on Docsity
Earn points by helping other students or get them with a premium plan
Prepare for your exams
Study with the several resources on Docsity
Earn points to download
Earn points by helping other students or get them with a premium plan
Community
Ask the community for help and clear up your study doubts
Discover the best universities in your country according to Docsity users
Free resources
Download our free guides on studying techniques, anxiety management strategies, and thesis advice from Docsity tutors
Methyl ethyl ketone is used in many industries. It is used as a solvent and in the manufacture of synthetic rubber, paraffin wax, and to make other chemical products.
Typology: Cheat Sheet
1 / 4
This page cannot be seen from the preview
Don't miss anything!
Butanon atau metil etil keton merupakan suatu senyawa organik tak berwarna dan memiliki bau yang khas. Pembuatannya berasal dari pengoksidasian 2-butanol dengan katalis yang mengandung kromat. Peristiwa yang terjadi adalah pendehidrogenasian 2-butanol melalui destilasi bertingkat. Tujuan dari dilakukan percobaan ini adalah untuk melakukan oksidasi terhadap senyawa sec-butil alkohoh (2-butanol) dengan menggunakan K 2 Cr 2 O 7 dan asam sulfat sebagai katalis. Adapun prinsip dari percobaan ini adalah pembuatan metil etil keton melalui reaksi oksidasi alkohol sekunder (2-butanol) dengan bantuan katalis K 2 Cr 2 O 7 dan H 2 SO 4. Pembuatan metil etil keton ini menggunakan prinsip dasar destilasi yaitu pemisahan komponen cairan berdasarkan perbedaan titik didihnya. 3.2.1 Analisis Prosedur Destilasi adalah suatu metode yang digunakan untuk pemisahan dan pemurnian cairan berdasarkan kecepatan atau kemudahan menguap (volatilitas) bahan.penguapan atau destilasi umumnya merupakan proses pemisahan satu tahap. Proses ini dapat dilakukan secara kontinyu pada tekanan normal (Hart, 2003). Destilasi dapat dilakukan dengan memanaskan suatu campuran dalam bentuk cairan hingga mencapai titik didihnya. Setelah mencapai titik didihnya komponen-komponen yang titik didihnya lebih rendah akan menguap terlebih dahulu. Uapnya masuk di kondensor dan diubah menjadi cairan lagi (Day dan Underwood, 2002). Destilasi bertingkat atau destilasi fraksionasi merupakan proses pemisahan dua bahan yang mempunyai titik didih yang tidak berbeda jauh. Fungsi destilasi fraksionisasi adalah memisahkan komponen-komponen cair, dua atau lebih, dari suatu larutan berdasarkan perbedaan titik didihnya. Prosedur pertama yang dilakukan adalah dicampurkan 2-butanol dan akuades serta ditambahkan batu didih ke labu destilat. Batu didih digunakan untuk meratakan panas larutan dan untuk mencegah terjadinya ledakan (bumping). Sementara itu dibuat larutan K 2 Cr 2 O 7 dan perlahan-lahan ditambah H 2 SO 4 pekat. Prosedur ini dilakukan untuk membuat pereaksi jones.
Reagen jones adalah suatu larutan trioksida dalam asam sulfat encer dan aseton digunakan sebagai agen pengoksidasi. Reaksinya adalah sebagai berikut: K 2 Cr 2 O 7 + H 2 SO 4 → K 2 SO 4 + H 2 Cr 2 O 7 Reagen jones cocok digunakan untuk oksidasi alkohol sekunder untuk keton dan alkohol khususnya untuk asam karboksilat dan untuk beberapa kasus untuk aldehida. Reaksi tersebut menghasilkan asam kromat yang berfungsi sebagai katalis dalam percobaan ini. Larutan K 2 Cr 2 O 7 yang telah dibuat dibiarkan terlebih dahulu di dalam gelas beaker sampai kembali ke suhu semula untuk mengendapkan K 2 Cr 2 O 7 yang tidak bereaksi dengan asam sulfat. Kemudian larutan dipindahkan ke corong pisah dan dirangkai dengan labu leher tiga dengan keadaan tertutup. Termometer juga dirangkai pada labu leher tiga agar praktikan dapat mengamati suhu larutan. Labu dipanaskan perlahan-lahan sampai larutan alkoholnya mulai mendidih. Hal ini bertujuan agar larutan menghasilkan gas H 2 terlebih dahulu yang bertugas untuk mendorong larutan melalui kaca sehingga uap dapat sampai ke kondensor. Kolom destilasi harus diisi dengan pecahan-pecahan kaca untuk mengurangi tekanan gas H 2 saat dipanaskan. Setelah mendidih, dialirkan perlahan-lahan katalis dari corong pisah ke labu. Larutan dalam labu berubah dari tidak berwarna menjadi hijau kehitaman. Suhu dijaga tidak lebih dari 90-92˚C untuk menguapkan butanon dan butanol yang masih belum bereaksi dengan katalis asam kromat. Jika lebih dari suhu tersebut, di khawatirkan pelarut air dan pelarut lainnya akan ikut menguap sehingga proses destilasinya tidak maksimal. Destilat yang dihasilkan dipindahkan ke labu destilasi dan dilanjutkan destilasi kedua pada rentang suhu 78-82˚C, yakni titik didih metil etil keton. Destilasi kedua ini bertujuan untuk memisahkan metil etil keton dengan 2-butanol dan air yang masih tersisa. Dilakukan destilasi bertingkat untuk memperoleh senyawa butanon murni, dimana hasil destilasi pertama terbentuk butanon dan H 2. Hasil destilasi kedua diperoleh butanon murni dan H 2 terpisah dan tertinggal di labu destilasi. Hasil destilasi diamati dan hasilnya larutan tak berwarna dan berbau menyengat. Sintesis senyawa organik memerlukan waktu yang cukup lama.Bisa dalam hitungan jam, maupun hitungan hari. Maka dari itu dibutuhkan bantuan katalis. Dalam hal ini menggunakan asam sulfat dan kalium dikromat. Menggunakan H 2 SO 4 sebagai pemberi suasana asam dan sebagai katalis dari reaksi tersebut, dimana katalis ini berfungsi sebagai mempercepat reaksi,
Mekanisme reaksi : a. Reaksi antara kalium dikromat dengan asam sulfat b. Reaksi antara sec-butil alcohol dengan kalium dikromat Berdasarkan dari mekanisme dapat dijelaskan bahwa pada reaksi pertama terjadi pemutusan ikatan oleh atom K, dimana atom K dari kalium dikromat ini diserang oleh O yang mempunyai elektron bebas berasal dari asam sulfat, sehingga terjadi pengoksidasian. Karena ikatan K putus maka satu atom H dari asam sulfat berikatan dengan kalium dikromat sehingga dihasilkan senyawa KCr 2 O 4 dan OH sedangkan asam sulfat menjadi KSO 4 dan H+.Kemudian reaksi keduanya atom H menyerang O dalam senyawa sulfat. Reaksi ketiga atom H diserang oleh ikatan rangkap dan O menyerang ikatan rangkap Cr. Hal ini meyebabkan terjadinya pemutusan ikatan pada OH yang berikatan dengan kalium dikromat dan terbentuk senyawa H 2 O sehingga hasil akhir yang didapatkan adalah H 2 CrO4. Mekanisme yang kedua yaitu reaksi antara sec-butil alkohol daan kalium dikromat ini merupakan reaksi SN 2 karena menggunakan katalis H 2 O. Pada tahap pertama dapat dilihat bahwa karbokation C menyerang O sehingga ikatannya putus menghasilkan karbokation positif yang artinya kekurangan elektron atau miskin elektron. Karbokation positif ini pada tahap kedua diserang oleh O yang bersifat elektronegatif sehingga lebih suka menyerang yang positif sehingga dihasilkan gugus yang saling berikatan dapat dilihat pada reaksi, dimana atom O dari Cr berikatan dengan atom C membentuk ikatan baru disini terjadi pemutusan ikatan rangkap atom Cr dengan ikatan rangkap atom C sedangkan ikatan rangkap atom C yang satunya menyerang atom H dengan katalia H 2 sehingga dihasilkan metil etil keton.