Docsity
Docsity

Prepare for your exams
Prepare for your exams

Study with the several resources on Docsity


Earn points to download
Earn points to download

Earn points by helping other students or get them with a premium plan


Guidelines and tips
Guidelines and tips

Understanding the Legal System: A Summary of Prof. Abintoro's Book, Summaries of Law

An overview of the legal system, including its definition, characteristics, and components. It explains how the legal system is a normative system that consists of various interconnected parts, such as regulations, court decisions, institutions, and values. The document also discusses the open and closed aspects of the legal system and the need for consistency and balance in maintaining order in society. Additionally, it outlines the eight principles of legality as described by Fuller. Overall, this document serves as a useful study material for students of law and related fields.

Typology: Summaries

2022/2023

Available from 01/04/2024

Zarwaril
Zarwaril 🇮🇩

5 documents

1 / 5

Toggle sidebar

This page cannot be seen from the preview

Don't miss anything!

bg1
RESUME SISTEM HUKUM BUKU PROF. ABINTORO
A. Sistem Hukum
Sistem merupakan tatanan atau kesatuan yang utuh yang terdiri dari berbagai bagian
atau unsur yang saling berkaitan erat antara satu dengan yang lain, yaitu norma atau
pernyataan tentang apa yang seharusnya sehingga sistem hukum merupakan sistem yang
normatif. Secara sederhananya, sistem hukum adalah suatu kumpulan dari beberapa unsur
yang ada dalam interaksi satu sama lain yang merupakan satu kesatuan terorganisasi ke arah
dan tujuan yang sama. Masing-masing dari bagian tersebut tidak dapat berdiri sendiri,
melainkan saling menyokong dan berkaitan.
Walaupun dalam pemakaiannya sering terpakai, sistem itu mempunya dua pengertian
yang berbeda, yaitu:
1. Sistem sebagai jenis satuan, yang mempunyai tatanan tertentu. Tatanan tertentu di sini
menunjuk pada suatu struktur yang tersusun dari bagian-bagian.
2. Sistem sebagai suatu rencana, metode atau prosedur untuk melakukan atau
mengerjakan sesuatu.
Pengertian-pengertian dasar unsur yang terkandung di dalam sistem adalah:
1. Sistem berorientasi pada tujuannya;
2. Keseluruhan merupakan lebih dari jumlah dari bagian-bagiannya (wholisme);
3. Sistem berinteraksi oleh sistem yang lebih besar, yakni lingkungan yang diartikan
sebagai sistem terbuka;
4. Bekerjanya bagian dari sistem, lahirnya suatu yang berharga (transformasi);
5. Masing-masing bagian harus bisa cocok satu sama lainnya (keterhubungan);
6. Adanya kekuatan pemersatu yang terikat sistem tersebut (mekanisme kontrol).
Sistem hukum terdiri dari suatu keseluruhan kompleks unsur-unsur, yaitu peraturan,
putusan pengadilan, lembaga atau organisasi dan nilai-nilai. Seluruh isi dari tata hukum
nasional dapat disebut sebagai sistem hukum nasional yang di dalamnya terdapat beberapa
sistem hukum lain, seperti misal sistem hukum pidana, sistem hukum perdata, sistem hukum
lingkungan dan lain sebagainya. Terdapat sebuah sistem, maka terdapat pula sub-sub sistem.
Pada setiap bagian hukum pada dasarnya mempunyai sifat-sifat umum dari peraturan hukum
pf3
pf4
pf5

Partial preview of the text

Download Understanding the Legal System: A Summary of Prof. Abintoro's Book and more Summaries Law in PDF only on Docsity!

RESUME SISTEM HUKUM BUKU PROF. ABINTORO

A. Sistem Hukum Sistem merupakan tatanan atau kesatuan yang utuh yang terdiri dari berbagai bagian atau unsur yang saling berkaitan erat antara satu dengan yang lain, yaitu norma atau pernyataan tentang apa yang seharusnya sehingga sistem hukum merupakan sistem yang normatif. Secara sederhananya, sistem hukum adalah suatu kumpulan dari beberapa unsur yang ada dalam interaksi satu sama lain yang merupakan satu kesatuan terorganisasi ke arah dan tujuan yang sama. Masing-masing dari bagian tersebut tidak dapat berdiri sendiri, melainkan saling menyokong dan berkaitan. Walaupun dalam pemakaiannya sering terpakai, sistem itu mempunya dua pengertian yang berbeda, yaitu:

  1. Sistem sebagai jenis satuan, yang mempunyai tatanan tertentu. Tatanan tertentu di sini menunjuk pada suatu struktur yang tersusun dari bagian-bagian.
  2. Sistem sebagai suatu rencana, metode atau prosedur untuk melakukan atau mengerjakan sesuatu. Pengertian-pengertian dasar unsur yang terkandung di dalam sistem adalah:
  3. Sistem berorientasi pada tujuannya;
  4. Keseluruhan merupakan lebih dari jumlah dari bagian-bagiannya (wholisme) ;
  5. Sistem berinteraksi oleh sistem yang lebih besar, yakni lingkungan yang diartikan sebagai sistem terbuka;
  6. Bekerjanya bagian dari sistem, lahirnya suatu yang berharga (transformasi);
  7. Masing-masing bagian harus bisa cocok satu sama lainnya (keterhubungan);
  8. Adanya kekuatan pemersatu yang terikat sistem tersebut (mekanisme kontrol). Sistem hukum terdiri dari suatu keseluruhan kompleks unsur-unsur, yaitu peraturan, putusan pengadilan, lembaga atau organisasi dan nilai-nilai. Seluruh isi dari tata hukum nasional dapat disebut sebagai sistem hukum nasional yang di dalamnya terdapat beberapa sistem hukum lain, seperti misal sistem hukum pidana, sistem hukum perdata, sistem hukum lingkungan dan lain sebagainya. Terdapat sebuah sistem, maka terdapat pula sub-sub sistem. Pada setiap bagian hukum pada dasarnya mempunyai sifat-sifat umum dari peraturan hukum

yang secara umum tidak diatur dengan tegas dalam Undang-Undang. Dengan sistematisasi, kompleksitas kenyataan dapat dengan mudah dikuasai. Hukum pada dasarnya sistem yang terbuka, tetapi sistem yang terbuka itu ada bagian yang bersifat tertutup. Bagian yang bersifat tertutup itu bearti pembentuk undang-undang tidak memberikan hak kebebasan dalam pembentukan hukum. Contohnya dalam hukum pidana, sistem tertutup dari hak-hak absolut mengenai batas delik dan norma sanksi, artinya hakim tidak bisa menciptakan delik baru dan sanksi baru. Tertutup tidak bearti sama sekali peraturannya tidak boleh diinterpretasi. Di lapangan hukum perdata, bidang hukum keluarga dan hukum benda sifatnya tertutup. Bearti jumlah dan sifat lembaga hukum dengan hukum keluarga dan hukum benda adalah sudah pasti dan tidak seorang pun boleh membuat hak-hak baru di bidang kebendaan, kecuali pembentuk undang-undang. B. Ciri Sistem Hukum Sistem hukum terikat pada sebuah tempat dan waktu. Hal ini menujukkan jika suatu sistem hukum ini telah sekian lama berlaku hingga pada akhirnya dinilai tidak sesuai dengan perkembangan masyarakat maka sistem hukum dapat diperbarui. Memperbarui sebuah sistem hukum tanpa tindakan yang tegas adalah suatu hal yang sangat tidak mungkin untuk dilakukan. Sistem hukum sendiri mempunyai beberapa ciri sebagai berikut:

  1. Bersifat kontinu, berkesinambungan serta otonom. Sistem hukum mempunyai fungsi untuk mengusahakan keseimbangan tatanan dalam masyarakat.
  2. Sistem hukum mempunyai sifat konsisten atau ajeg dalam menghadapai sebuah konflik.
  3. Sistem hukum tidak dapat menghendaki adanya konflik antar unsur-unsur atau bagian-bagian yang bearti tidak akan dibiarkan sampai berlarut-larut;
  4. Sistem hukum bersifat melengkapi ketidakjelasan;
  5. Sistem hukum mempunyai konsep fundamental yang digunakan sebagai dasar konsep-konsep selanjutnya tanpa penjelasan lebih lanjut. Fuller juga menjelaskan bahwa ada 8 (delapan) asas-asas sistem hukum yang dinamakan sebagai the principles of legality, yaitu:
  6. Sistem hukum harus mengandung peraturan-peraturan;
  7. Peraturan yang telah dibuat harus diumumkan;
  1. Sistem hukum lain Selain kedua sistem hukum yang telah disebutkan sebelumnya, terdapat dua sistem hukum lain yang juga layak untuk disebut sebagai sistem hukum, yaitu sistem hukum komunis dan juga sistem hukum islam.  Sistem hukum komunis Sistem hukum ini mempunyai sejarah lahir yang berawal dari Uni Soviet. Ciri utama pada sistem hukum ini adalah didasarkan pada doktrin marxisme. Setelah bubarnya Uni Soviet, negara Rusia (merupakan negara terbesar dari pecahan Uni Soviet) tidak termasuk ke dalam sistem hukum komunis, akan tetapi sejumlah negara lain misalnya Korea Utara dan juga Kuba masih menggunakan sistem hukum komunis.  Sistem hukum islam Sistem hukum Islam bermula dari masyarakat Arab karena di tanah Arablah merupakan awal mula timbul dan menyebarnya agama Islam. Sistem hukum Islam mengandung aturan yang sangat luas karena meliputi segala keperluan hidup di dunia dan akhirat. Ciri dari hukum Islam yang berdasarkan dari penelitian para ulama dapat ditarik kesimpulan bahwa:
  2. Sumbernya dari wahyu Al Qur’an dan Al Sunah ;
  3. Dilaksanakan atas aqidah dan akhlak;
  4. Melaksanakannya mendapatkan hasil di dunia dan akhirat;
  5. Tabiat pelaksanaannya merupakan kecenderungan jama’ah;
  6. Perkembangannya diiringi oleh jaman dan tempatnya;
  7. Hukum produk manusia tidak berpengaruh;
  8. Memberikan kemaslahatan dan bahagia hidup;
  9. Syari’ah dan fiqh merupakan kunci dari hukum Islam;
  10. Terdapat 2 (dua) bidang utama yakni hukum ibadah (bersifat tertutup karena sudah sempurna) dan hukum muamalah (bersifat terbuka karena dapat dikembangkan oleh manusia);
  11. Menaruh kewajiban diatas hak (mementingkan amal daripada pahala);
  1. Dapat dibedakan menjadi 2 (dua), yakni hukum taklifi (wajib, sunah, mubah ( jaiz ), makruh, haram) dan hukum wadh’i (sebab, syarat, halangan terjadi atau terwujudnya hubungan hukum);
  2. Merupakan universal dan kekal;
  3. Menjunjung tinggi martabat manusia yang merupakan kesatuan rohani dan jasmani. Sumber Hukum Islam:
  4. Al Qur’an (kitab suci para muslimin);
  5. Hadist (perkataan, perbuatan, perilaku, serta sikap Nabi Muhammad);
  6. Ijtihad atau Al-ra’yu (pikiran manusia yang dapat memengaruhi sebuah syarat karena pengetahuan dan pengalamannya).