



Study with the several resources on Docsity
Earn points by helping other students or get them with a premium plan
Prepare for your exams
Study with the several resources on Docsity
Earn points to download
Earn points by helping other students or get them with a premium plan
Community
Ask the community for help and clear up your study doubts
Discover the best universities in your country according to Docsity users
Free resources
Download our free guides on studying techniques, anxiety management strategies, and thesis advice from Docsity tutors
reflection on social emotional learning
Typology: Summaries
1 / 5
This page cannot be seen from the preview
Don't miss anything!
Nama : Ulmiyatul Alifiah Zahroh
NIM : 23021105684
Jurnal Refleksi MK. Pembelajaran Sosial Emosional
Nama Matakuliah
Jurnal Refleksi MK. Pembelajaran Sosial Emosional
Review pengalaman belajar.
Dalam matakuliah Pembelajaran Sosial Emosional ini saya belajar mengenai beberapa hal terkait pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran diantara lain; Topik 1 : Kompetensi Sosial Emosional berdasar Kerangka Collaborative for Academic, Social, and Emotional Learning (CASEL). Pada topik ini saya mempelajari tentang kompetensi sosial berdasarkan kerangka CASEL. Pembelajaran sosial emosional merupakan Pembelajaran berbasis keterampilan dalam mendidik yang dibutuhkan anak untuk dapat bertahan dalam masalah dan memiliki kemampuan memecahkan masalah, Guru mendidik hati dan jiwa si anak untuk menjadi lebih baik dan nyaman dalam menerima pembelajaran serta merasa terlindungi oleh guru dalam lingkungan pembelajaran maupun lingkungan sekolah. Dalam CASEL ini terdapat komponen-komponen yang harus guru pahami diantara lain adalah
emosial saat proses belajar mengajar adalah dengan STOP. STOP sendiri merupakan singkatan dari;
Topik 2 : Peran Guru sebagai Teladan Pembelajaran Keterampilan Sosial Emosional (CASEL) Dalam mempelajari topik 2 ini, saya menyadari bahwa peran guru dalam pembelajaran sosial emosional sangatlah penting untuk peserta didik. Novick, Kress, & Elias (2002), menjelaskan bahwa ada tiga hal yang harus guru lakukan sebagai pendidik dan agen perubahan:
Pada topik ini saya juga mempelajari tantangan atau hambatan dalam menerapkan sosial emosional diantara lain;
Refleksi pengalaman belajar yang dipilih
Berdasarkan pengalaman saya dalam mengikuti MK Pembelajaran sosial emosional terdapat topik yang menurut saya menarik yaitu topik 3 mengenai Experiental learning. Pada topik ini saya mempelajari bagaimana seorang guru dapat menjadi fasilitator peserta didik untuk dapat mengembangkan ide-ide kreatifnya berdasarkan pengalaman yang telah mereka ketahui baik pengalaman yang sesudah dilakukan atau sebelum dilakukan. Pada topik ini juga menyangkut dengan pengalaman belajar saya selama mengikuti proses PPL 1 di sekolah mitra. Pada proses PPL 1, saya melaksanakan proses siklus Plan, do, and see dimana itu merupakan Experiential learning cycles. Dimana pada tahap concrete experience, saya sudah memiliki kemampuan untuk melibatkan diri secara penuh saat menjadi guru model disekolah mitra PPL tersebut. Kedua yakni pada tahap reflection observation, saya telah mampu dan telah melaksanakan proses observasi disekolah secara menyeluruh dan merefleksikan apa yang telah saya lalui dari berbagai segi. Selanjutnya adalah tahap abstract conceptualization, dimana saya telah menciptakan sejumlah konsep yang mengintegrasi hasil observasi menjadi sebuah teori atau pemahaman. Keempat active experimentation, pada tahap ini saya telah Membuat keputusan atau action (do) dari hasil yang telah saya dapatkan dari tahap-tahap sebelumnya seperti saya telah melaksanakan proses siklus do yaitu saya menjadi guru model untuk mengajar dikelas. Mempelajari mengenai konsep experiential learning adalah salah satu topik yang penting untuk dipelajari sebagai seorang guru.
(tuliskan refleksi terhadap pengalaman belajar terpilih: 1) Mengapa topik- topik tersebut penting dipelajari? 2) Bagaimana saya mempelajari topik- topik yang ada pada mata kuliah tersebut? 3)Apakah strategi yang diimplementasikan dalam mempelajari topik-topik tersebut penting bagi saya? Mengapa?) Analisis artefak pembelajara n
Berikut saya lampirkan link tautan visual artefak pembelajaran yang mendukung hasil refleksi pengalaman belajar yang telah saya buat mengenai matakuliah Pembelajaran sosial emosional.
https://drive.google.com/file/d/1z2Ee1VIx_EjY3KqiRl6VEw1YyQ6z9kSd/vi ew?usp=sharing
Pada artefak tersebut menjelaskan tentang koneksi antar materi di topik 2.
Pembelajara n bermakna ( good practices )
Pembelajaran bermakna yang saya dapatkan setelah mempelajari pembelajaran sosial emosional adalah bahwa guru dan peserta didik memahami pentingnya pembelajaran sosial emosional dalam pengembangan keterampilan sosial, emosional, dan akademik. Mereka juga memahami bagaimana pembelajaran sosial emosional dapat membantu mereka mengembangkan empati, hubungan interpersonal yang positif, dan keterampilan pengambilan keputusan yang baik. Guru dan peserta didik juga memahami bahwa PSE tidak hanya berfokus pada mengatasi perilaku negatif, tetapi juga membantu mereka untuk memperkuat kualitas hubungan interpersonal, membangun rasa percaya diri dan kemandirian, serta meningkatkan keterampilan komunikasi yang efektif. Pembelajaran bermakna lainnya adalah bahwa pembelajaran sosial emosional harus dimulai dari tahap awal pendidikan yaitu dikeluarga dan terus ditingkatkan pada setiap tingkat pendidikan, agar peserta didik dapat mengembangkan keterampilan sosial dan emosional yang diperlukan untuk berhasil dalam kehidupan pribadi dan profesional mereka. Selain itu, pembelajaran sosial emosional juga membutuhkan partisipasi aktif dari semua pihak, termasuk guru, orang tua, dan masyarakat, untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang mendukung dan positif bagi semua peserta didik. (tuliskan garis besar makna yang diperoleh dari aktivitas refleksi diri terhadap pengalaman belajar mata kuliah ini: Bagaimana saya akan menggunakan apa yang sudah dipelajari untuk memperbaiki diri saya sebagai individu dan sebagai guru, serta membawa perubahan terhadap siswa?