



Study with the several resources on Docsity
Earn points by helping other students or get them with a premium plan
Prepare for your exams
Study with the several resources on Docsity
Earn points to download
Earn points by helping other students or get them with a premium plan
Community
Ask the community for help and clear up your study doubts
Discover the best universities in your country according to Docsity users
Free resources
Download our free guides on studying techniques, anxiety management strategies, and thesis advice from Docsity tutors
SOAL DAN PEMBAHASAN CAT BKN CPNS 2021 Simulasi ( TWK 2 )
Typology: Exercises
1 / 6
This page cannot be seen from the preview
Don't miss anything!
Soal No. 1
Negeri ini membutuhkan lebih banyak orang yang bisa berbuat daripada pandai berdebat, bertindak dalam karya daripada hanya protes. Tidak banyak yang menyadari universitas hebat bukan hanya diukur dari jumlah publikasinya, melainkan juga dari jumlah paten dan impak pada komunitasnya. Pendidikan kita masih berkutat di seputar kertas. Kita baru mahir memindahkan pengetahuan dari buku teks ke lembar demi lembar kertas: makalah, karya ilmiah, skripsi, atau tesis. Kita belum menanamkan dalam tindakan pada otot, myelin. Seorang mahasiswa mendapatkan nilai A dalam kelas pemasaran bukan karena dia bisa menerapkan ilmu itu ke dalam hidupnya, minimal memasarkan dirinya, atau memasarkan produk orang lain, melainkan karena ia sudah bisa menulis ulang isi buku ke lembar-lembar kertas ujian.
Pendidikan tinggi sebenarnya bisa dibagi dalam dua kelompok besar, yaitu dasar dan terapan. Pendidikan dasar itulah yang kita kenal sejak di SD yang mencakup matematika, kimia, biologi, fisika, ekonomi, sosiologi, dan psikologi. Terapannya bisa berkembang menjadi ilmu kedokteran, teknik sipil, ilmu komputer, manajemen, desain, perhotelan, dan seterusnya. Kedua ilmu itu sangat dibutuhkan bangsa untuk memajukan peradaban. Namun, investasi untuk membangun ilmu dasar amat besar, membutuhkan tradisi riset dan sumber daya manusia bermutu tinggi. Siapa menguasai ilmu dasar ibaratnya mampu menguasai dunia. Dengan bekal ilmu dasar yang kuat, bangsa yang besar membentuk ilmu terapan. Amerika Serikat, Jerman, dan Inggris adalah negara yang dibangun dengan keduanya. namun, sebagian negara di Eropa dan Asia memilih jalan lebih realitas, yaitu fokus pada studi ilmu terapan. Swiss fokus pada studi ilmu terapan dalam bidang manajemen perhotelan, kuliner dan arloji. Thailand fokus dengan ilmu terapan pariwisata dan pertanian. Jepang fokus dengan elektronika. Singapura fokus dalam industri jasa keuangannya. Tentu terjadi pergulatan besar agar ilmu terapan benar-benar diterapkan. Pada mulanya ilmu terapan dikembangkan di perguruan tinggi untuk mendapat dana riset dan menjembatani teori dengan praktik. Akan tetapi, mindset para ilmuwan tetaplah ilmu dasar yang penekanannya ada pada metodologi dan statistik untuk mencari kebenaran ilmiah yang buntutnya ialah publikasi ilmiah.
Melalui pergulatan besar, program studi terapan berhasil keluar dari perangkap ilmu dasar. Ilmu Komputer keluar dari Fakultas Matematika dan Manajemen menjadi Sekolah Bisnis. Dari lulusan dengan "keterampilan kertas", mereka masuk pada karya akhir berupa aplikasi, portofolio, mock up, desain, dan laporan pemecahan masalah. Metodologi dipakai, tetapi validitas eksternal (impak dan aplikasi) diutamakan. Hanya pada program doktoral metodologi riset yang kuat diterapkan. Itu pun banyak ilmuwan terapan yang meminjam ilmu dasar atau ilmu terapan lain sehingga terbentuk program multidisiplin seperti arsitektur yang dijodohkan dengan antropologi atau arkeologi, akuntansi dengan ilmu keuangan.
(Sumber:www.kompas.com, disesuaikan seperlunya)
Makna kata "keterampilan kertas" yang dimaksud pada bacaan di atas adalah sebagai berikut, kecuali ....
A. mampu menyusun laporan pemecahan masalah. B. mahir menjawab soal di lembar ujian.
C. mahir menysun makalah. D. mahir menyusun tesis. E. mendapatkan nilai A
Soal No. 2 Ibukota negara Indonesia sempat dipindahkan ke Yogyakarta pada tanggal
A. 4 Januari 1946 B. 14 Januari 1946 C. 4 Januari 1947 D. 14 Januari 1947 E. 11 Januari 1948
Soal No. 3 Seni pertunjukkan tradisional yang berasal dari Jawa Tengah adalah ?.
A. Lenong B. Mamanda C. Ludruk
D. Kethoprak E. Makyong
Soal No. 4 Berikut ini merupakan ciri hukum perdata, kecuali ....
A. mengatur masalah keluarga B. tersangka sebagai penggugat C. mengatur pelanggaran dan kejahatan D. proses peradilan dari laporan pihak korban E. korban sebagai penggugat
Soal No. 5 Organisasi perempuan pada bulan Desember 1928 menyelenggarakan kongres perempuan pertama, diputuskan didirikan badan persatuan organisasi perempuan bernama ....
A. Dharma Wanita
B. Gerakan Wanita Indonesia C. Fujinkai D. Wanita Indonesia
E. sistem pemerintahan
Soal No. 10 Tindakan paksa mengeluarkan Orang Asing dari Wilayah Indonesia disebut dengan ....
A. Ekstradisi B. Remunerasi C. Suaka D. Transgenerasi
E. Deportasi
Soal No. 11 Hal penting yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan otonomi daerah adalah....
A. optimalisasi pemanfaatan kekayaan daerah B. pelestarian nilai-nilai tradisional di daerah C. perencanaan terpadu pembangunan di daerah D. kukuhnya persatuan dan kesatuan bangsa E. kebebasan dalam memerintah
Soal No. 12 Yang berhak memilih Presiden dan Wakil Presiden jika keduanya berhenti secara bersamaan adalah ....
A. MPR B. MK C. DPR
D. Rakyat E. DPD
Soal No. 13 Dibawah ini yang merupakan hambatan dalam penegakkan HAM di Indonesia, kecuali
A. Rendahnya kesadaran masyarakat tentang HAM B. belum optimalnya kemampuan para hakim C. keterbatasan pengetahuan masyarakat tentang HAM D. pengadilan yang sudah berjalan dengan adil E. sulitnya mencari jaksa sebagai penuntut umum
Soal No. 14
Keliru apabila pandangan bahwa Indonesia kini antiasing. Pesan kepada perbankan nasional agar berupaya keras supaya bank asing tidak sampai mendominasi perbankan di Indonesia, semata demi daya dorong sektor riil perekonomian nasional. Sektor riil penting berkaitan penciptaan lapangan kerja dan pasokan produk domestik. Kehadiran pihak asing, terutama investor asing, tidak bisa dinisbikan. Investor asing termasuk yang datang dengan modal segar ke sektor perbankan, manufaktur, infrastruktur, jelas diperlukan apabila kemampuan itu tidak dimiliki di dalam negeri.
Kondisi ini terutama ketika krisis keuangan melanda Indonesia tahun 1998/1999 lalu. Makanya, bukan kejutan ketika pihak asing bisa menguasai saham perbankan Indonesia hingga 99 persen. Karena, ketika itu perlu daya tarik untuk investor asing masuk dengan dana segar. Tidak perlu asas resiprokal. Tidak penting negara di mana bank asing tadi berasal harus membuka diri bagi keberadaan bank Indonesia.
Tetapi kondisi pada lebih satu dekade lalu. Kini kondisinya sudah berubah. Pasar Indonesia sudah berkembang pesat. Kemampuan ekonomi Indonesia diukur dari Produk Domestik Bruto (PDB) sudah mencapai Rp8.242 triliun (tahun 2012). Indonesia masuk dalam kelompok 20 negara (G-20) dengan kekuatan ekonomi level global. Kini Indonesia menjadi daya tarik dengan kemampuan daya beli yang tinggi. Dengan penduduk hingga 240 juta jiwa dimana sekitar puluhan juta merupakan kelas menengah dengan kemampuan bekanja yang jauh di atas rata-rata, maka semua investor asing berdatangan. Sebuah berita bagus, tetapi juga sebuah ketergantungan yang kian tinggi.
Karenanya, pesan bahwa perbankan nasional jangan sampai didominasi asing semata untuk mengurangi ketergantungan yang tinggi ini. Kedaulatan yang besar dalam perbankan nasional guna menjamin jangan sampai suatu ketika Negara ini hanya gigit jari, karena fungsi intermedian perbankan untuk menggerakkan sektor riil dan pembangunan pedesaan tidak berjalan karena bank asing lebih memilih mengirim keuntungannya ke negara asalnya. Dukungan perlu diberikan kepada Bank Indonesia yang menetapkan asas resiprokal bagi sebuah perbankan asing yang mau membeli sebuah bank di negeri ini. Negara asal bank tadi harus siap menerima perbankan Indonesia disana. Apalagi, negara tadi selama ini menjadi salah satu negara tujuan wisata atau kegiatan bisnis sejumlah besar warga Indonesia.
Ketentuan lain bahwa bank asing tadi juga harus bersedia membuka sejumlah kantor cabang di sejumlah kota di luar Pulau Jawa juga perlu didukung. Ini agar bank asing tadi juga ikut menjalankan fungsi intermediasi bagi daerah yang selama ini relatif sepi secara ekonomi. Dengan demikian, ada kesetaraan dalam beban dengan bank nasional.
Sebenarnya, mengurangi ketergantungan pada asing tidak hanya pada perbankan. Manufaktur, perminyakan, infrastruktur juga harus didominasi kalangan nasional. Negara yang didominasi asing jelas rentan saat pihak asing tadi dengan alasan apa pun pergi. Jadi, bukan antiasing.
(Disadur dari berbagai sumber-PTI,BPPK)