Docsity
Docsity

Prepare for your exams
Prepare for your exams

Study with the several resources on Docsity


Earn points to download
Earn points to download

Earn points by helping other students or get them with a premium plan


Guidelines and tips
Guidelines and tips

Financial Management: Responsibility Centers, Transfer Pricing, and Performance, Slides of Economics

Akuntansi Manajemen Penekanan pengendalian keuangan

Typology: Slides

2019/2020

Uploaded on 03/04/2020

jamal-odin-1
jamal-odin-1 🇮🇩

4

(1)

9 documents

1 / 39

Toggle sidebar

This page cannot be seen from the preview

Don't miss anything!

bg1
SISTEM PENGENDALIAN STRATEJIK
PENEKANAN PADA PENGENDALIAN
KEUANGAN
Oleh :
Muhammad Ramadhani Kesuma
1
pf3
pf4
pf5
pf8
pf9
pfa
pfd
pfe
pff
pf12
pf13
pf14
pf15
pf16
pf17
pf18
pf19
pf1a
pf1b
pf1c
pf1d
pf1e
pf1f
pf20
pf21
pf22
pf23
pf24
pf25
pf26
pf27

Partial preview of the text

Download Financial Management: Responsibility Centers, Transfer Pricing, and Performance and more Slides Economics in PDF only on Docsity!

SISTEM PENGENDALIAN STRATEJIK –

PENEKANAN PADA PENGENDALIAN

KEUANGAN

Oleh :

Muhammad Ramadhani Kesuma

Responsibility Center (Pusat Pertanggungjawaban) Pengertian Pusat Pertanggungjawaban : Pusat pertanggungjawaban menurut Charles T. Horngren, Gary L. Sundem dan William O. Stratton adalah sebagai berikut: “ A Responsibility Center is a set of activities assigned to a manager, a group of managers, or other employees ” (Horngern et. Al 1999 : 331 ). Pusat pertanggungjawaban merupakan suatu tingkatan bisnis dimana manajer mempunyai pertanggungjawaban untuk melaporkan aktivitasnya dan mempertanggungjawabkan aktivitas yang telah dilakukannya, dan dalam pelaksanaannya manajer pusat pertanggungjawaban dibantu oleh manajer lain dan pekerja-pekerja.

Tipe Pusat Pertanggungjawaban

1. Pusat Pendapatan

Menurut Atkinson, Kaplan, Banker dan Young: “ A Revenue Centers are responsibility centers whose

members control revenues, but no control either the manufacturing or the acquisition cost of the product or service

they sell or the level of investment made in responsibility centers ”. (Atkinson et. Al 2001 : 527 ).

Pusat pendapatan merupakan bagian dari pusat pertanggungjawaban yang mengontrol

pendapatan, tetapi tidak mengontrol manufakturing dan biaya akuisisi dari produk atau jasa

yang dijual atau tingkat investasi yang dipakai oleh pusat pertanggungjawaban dan manajernya

memegang tanggung jawab untuk menentukan pendapatan subunitnya. Jadi pusat pendapatan

adalah pusat pertanggungjawaban di dalam suatu organisasi yang prestasinya dinilai berdasarkan

pendapatan dan tidak mengontrol biaya serta tingkat investasi. Ukuran prestasi pusat

pertanggungjawaban ini yang terpenting adalah pendapatan dan hanya biaya yang dapat

dikendalikan langsung oleh setiap pusat pendapatan. 5

3. Pusat Laba Menurut Atkinson dan kawan-kawan : “ Profit Centers are responsibility centers in which managers

and other employees control both the revenues and the costs of the product or service they deliver ” (Atkinson et.

Al 2001 : 528 ).

Pusat laba merupakan pusat pertanggungjawaban yang manajernya memiliki tanggungjawab

untuk mengontrol pendapatan dan biaya yang dikeluarkan untuk produk atau jasa yang

dihasilkan, tidak mengontrol tingkat investasi.

Pusat laba prestasinya dinilai atas dasar selisih antara pendapatan dengan biaya dalam pusat

pertanggungjawaban yang dipimpinnya. Pada umumnya pusat laba dibentuk jika perusahaan

mempunyai usaha yang bervariasi sifatnya sehingga manajemen puncak mendelegasikan

wewenangnya ke manajer yang lebih rendah.

4. Pusat Investasi

Menurut Hilton pusat investasi adalah sebagai berikut: “ A investment center is an organizational subunit whose manager is held accountable for the subunit’s profit and the invested capital used by the subunit to generate its profit ” (Hilton et. Al 2003 : 759 ). Sementara, Mulyadi dalam bukunya “Akuntansi Manajemen : Konsep, Manfaat dan Rekayasa” menerangkan bahwa: “Pusat investasi adalah pusat laba yang manajernya diukur prestasinya dengan menghubungkan laba yang diperoleh pusat pertanggungjawaban tersebut dengan investasi yang bersangkutan” ( 20014 ; 27 ) Pusat investasi mengharuskan manajer dan karyawannya mengontrol pendapatan, biaya dan tingkat investasi dalam pusat pertanggungjawaban, karena manajernya bertanggung jawab untuk keuntungan subunitnya dan penggunaan modal atau investasi ke dalam subunitnya akan menghasilkan laba. Jadi pusat investasi dalam suatu organisasi yang mempunyai pengendalian atas biaya dan pendapatan serta pengendalian atas dana investasi agar memperoleh laba yang lebih besar.

ROI, RI, dan EVA

ROI ( Return On Investment) :

Menurut Munawir ( 1995 : 89 ) ROI ( Return On Investment ) adalah salah satu bentuk dari rasio profitabilitas yang dimaksudkan dapat mengukur kemampuan perusahaan dengan keseluruhan dana yang ditanamkan dalam aktiva yang digunakan dalam operasi perusahaan untuk menghasilkan keuntungan. Besarnya ROI dipengaruhi oleh dua faktor : a. Tingkat perputaran aktiva yang digunakan untuk operasi b. Profit Margin, yaitu besarnya keuntungan operasi yang dinyatakan dalam prosentase dan jumlah penjualan bersih. Profit Margin ini mengukur tingkat keuntungan yang dapat dicapai oleh perusahaan dihubungkan dengan penjualannya.

Kelebihan ROI ( Return On Investment) :

Menurut Abdullah ( 2002 : 50 ) kelebihan ROI antara lain:  Selain ROI berguna sebagai alat control juga berguna untuk keperluan perencanaan. ROI dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan apabila perusahaan akan melakukan ekspansi.  ROI dipergunakan sebagai alat ukur profitabilitas dari masing-masing produk yang dihasilkan oleh perusahaan. Dengan menerapkan sistem biaya produksi yang baik, maka modal dan biaya dapat dialokasikan ke dalam produk yang dihasilkan oleh perusahaan, sehingga dapat dihitung masing-masing.  Kegunaan ROI yang paling prinsip adalah berkaitan dengan efisiensi penggunaan modal, efisiensi produk dan efisiensi penjualan. Hal ini dapat dicapai apabila perusahaan telah melaksanakan praktik akutansi secara benar dalam artian mematuhi sistem dan prinsip-prinsip akutansi yang ada.

Cara Perhitungan ROI ( Return On Investment) :

Ilustrasinya sebagai berikut :

Divisi A Divisi B Tahun 2005 : Sales (a) Rp 300.000.000,00 Rp 1.170.000.000, Operating Income (b) Rp 18.000.000,00 Rp 35.100.000, Average operating assets (c) Rp 100.000.000,00 Rp 195.000.000, ROI [ (b) : (c) ] 18% 18% Tahun 2006 : Sales (a) Rp 400.000.000,00 Rp 1.170.000.000, Operating Income (b) Rp 20.000.000,00 Rp 29.250.000, Average operating assets (c) Rp 100.000.000,00 Rp 195.000.000, ROI [ (b) : (c) ] 20% 15%

RI ( Residual Income) : Ukuran kinerja yg merupakan perbedaan antara laba operasi sebelum pajak dan pengembalian (return) dlm dollar/rupiah yg diperoreh dari aktiva operasi, yg dihitung dg rumus : Dimana, minimum ROI ditetapkan oleh perusahaan.

Ilustrasinya : PT. XYZ memperoleh laba operasi Rp 48. 000. 000 ,-, dg aktiva operasi per 1 Januari Rp 277. 000. 000 ,- dan per 31 Desember Rp 323. 000. 000 ,-. Manajemen perusahaan menetapkan besarnya minimum ROI sebesar 12 %. Perhitungannya adalah sebagai berikut : Average Operating Assets = (Rp. 277. 000. 000 ,- + Rp. 323. 000. 000 ,-) / 2 = Rp. 300. 000. 000 ,- Residual Income = Operating Income – (Minimum ROI x Average Operating Assets) = Rp. 48. 000. 000 ,- - ( 12 % x Rp. 300. 000. 000 ,-) = Rp. 12. 000. 000 ,-

Economic Value Added (EVA) juga mempunyai manfaat yaitu (Utama, 1997 ):

 Economic Value Added (EVA) digunakan sebagai penilai kinerja perusahaan dimana fokus penilaian kinerja

adalah pada penciptaan nilai ( value creation ).

 Economic Value Added (EVA) menyebabkan perhatian manajemen sesuai dengan kepentingan

pemegang saham.

 Dengan Economic Value Added (EVA), para manajer berpikir dan

bertindak sepertinya halnya pemegang saham yaitu memilih investasi yang memaksimumkan tingkat pengembalian dan meminimumkan tingkat biaya modal sehingga nilai perusahaan dapat dimaksimumkan

 Economic Value Added (EVA dapat digunakan untuk mengidentifikasi kegiatan atau proyek yang dapat

memberikan pengembalian lebih tinggi dari biaya modalnya

 Dengan Economic Value Added (EVA), para manajer harus selalu

membandingkan tingkat pengembalian proyek dengan tingkat biaya modal yang mencerminkan tingkat risiko proyek tersebut.

Kelebihan Economic Value Added : Sebagai penilai kinerja perusahaan Economic Value Added (EVA) memiliki beberapa keunggulan sebagai berikut (Mirza & Imbuh, 1999 ):

1. Economic Value Added (EVA) dapat digunakan secara mandiri tanpa

membutuhkan data pembanding seperti standar industri atau data dari perusahaann lain, sebagaimana konsep penilaian dengan menggunakan analisis rasio.

2. Economic Value Added (EVA) memfokuskan penilaiannya pada nilai

tambah dengan memperhitungkan biaya modal sebagai konsekuensi investasi.

3. Perhitungan Economic Value Added (EVA) relatif mudah dilakukan, hanya yang menjadi persoalan

adalah perhitungan biaya modal yang memerlukan data yang lebih banyak dan analisis yang lebih mendalam.