
Study with the several resources on Docsity
Earn points by helping other students or get them with a premium plan
Prepare for your exams
Study with the several resources on Docsity
Earn points to download
Earn points by helping other students or get them with a premium plan
Community
Ask the community for help and clear up your study doubts
Discover the best universities in your country according to Docsity users
Free resources
Download our free guides on studying techniques, anxiety management strategies, and thesis advice from Docsity tutors
To fulfill our task of health psychology class
Typology: Essays (university)
1 / 1
This page cannot be seen from the preview
Don't miss anything!
Regina Ayudyaningsari Pradani 198115025 Mata Kuliah Psikologi Kesehatan
Review permasalahan utama film John Q
Menurut saya masalah utama dan lebih banyak tersirat dalam film John Q adalah terselip kritik sosial terhadap persamaan hak dalam memperoleh layanan publik. Hal tersebut ditunjukkan melalui masalah yang dialami masyarakat kelas menengah ke bawah, seperti pada diri John, Denise, dan Michael. Upaya menyembuhkan penyakit yang diderita Michael terhambat oleh tingginya biaya dan birokrasi rumah sakit yang sulit bagi orang seperti John. John Q sendiri merupakan cermin mayoritas masyarakat di dunia ini dan Rumah Sakit tersebut adalah cermin dari sistem pelayanan kesehatan, yang pada umumnya masih kental dengan manajemen prosedur formal yang tidak berorientasi pada kesembuhan pasien, tetapi berorientasi pada nilai uang yang digunakan untuk biaya pengobatan. Secara mudahnya, jika uang pasien sedikit maka tingkat kesembuhannya pun kecil. Dalam Kasus John Q juga menunjukkan bahwa tidak selamanya status kesehatan seseorang sepenuhnya dipengaruhi oleh sistem pelayanan dan tingginya biaya kesehatan. Tetapi sebagian dari status kesehatan dapat dipengaruhi sistem pelayanan kesehatan serta selebihnya ditentukan oleh faktor lingkungan, keturunan dan sosial budaya. Di Indonesia, untuk menanggulangi permasalahan kesehatan bagi masyarakat menengah ke bawah telah diterapkan program Kartu Indonesia Sehat dengan biaya negara berupa dana subsidi. Sementara manajemen terhadap program Kartu Indonesia Sehat juga masih sulit dipertanggungjawabkan ketepatan objek penderitanya, karena faktor sosial budaya yang sudah melekat di sebagian masyarakat.