Docsity
Docsity

Prepare for your exams
Prepare for your exams

Study with the several resources on Docsity


Earn points to download
Earn points to download

Earn points by helping other students or get them with a premium plan


Guidelines and tips
Guidelines and tips

Rectifier applications in electronics and microcontroller circuits, Study Guides, Projects, Research of Deductive Database Systems

contains research regarding the application and comparison of full wave and half wave rectifiers in both 1 phase and 3 phase circuits as well as comparisons regarding TRIAC and SCR

Typology: Study Guides, Projects, Research

2023/2024

Available from 07/24/2024

08-47-fadhil-afif-t
08-47-fadhil-afif-t 🇮🇩

1 document

1 / 92

Toggle sidebar

This page cannot be seen from the preview

Don't miss anything!

bg1
LAPORAN PRAKTIKUM
JOB SHEET 1
PENYEARAH 1 FASA SETENGAH GELOMBANG
Penyusun :
Nama/NRP : Abid Dion Permana/0422040001
Kelas/Kelompok : D4 PE4A/1
Pembimbing :
Ir. Joessianto Eko P., MT.
Catur Rakhmad Handoko, ST, MT.
Jony Djoko Rahardjo, SST.
PRODI D4 TEKNIK KELISTRIKAN KAPAL JURUSAN TEKNIK
KELISTRIKAN KAPAL POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI
SURABAYA
2024
pf3
pf4
pf5
pf8
pf9
pfa
pfd
pfe
pff
pf12
pf13
pf14
pf15
pf16
pf17
pf18
pf19
pf1a
pf1b
pf1c
pf1d
pf1e
pf1f
pf20
pf21
pf22
pf23
pf24
pf25
pf26
pf27
pf28
pf29
pf2a
pf2b
pf2c
pf2d
pf2e
pf2f
pf30
pf31
pf32
pf33
pf34
pf35
pf36
pf37
pf38
pf39
pf3a
pf3b
pf3c
pf3d
pf3e
pf3f
pf40
pf41
pf42
pf43
pf44
pf45
pf46
pf47
pf48
pf49
pf4a
pf4b
pf4c
pf4d
pf4e
pf4f
pf50
pf51
pf52
pf53
pf54
pf55
pf56
pf57
pf58
pf59
pf5a
pf5b
pf5c

Partial preview of the text

Download Rectifier applications in electronics and microcontroller circuits and more Study Guides, Projects, Research Deductive Database Systems in PDF only on Docsity!

LAPORAN PRAKTIKUM

JOB SHEET 1

PENYEARAH 1 FASA SETENGAH GELOMBANG

Penyusun :

Nama/NRP : Abid Dion Permana/04220400 01

Kelas/Kelompok : D4 – PE4A/

Pembimbing :

Ir. Joessianto Eko P., MT.

Catur Rakhmad Handoko, ST, MT.

Jony Djoko Rahardjo, SST.

PRODI D4 TEKNIK KELISTRIKAN KAPAL JURUSAN TEKNIK

KELISTRIKAN KAPAL POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI

SURABAYA

Daftar Isi

BAB II DASAR TEORI.................................................................................................................

DASAR TEORI

2.1 Tinjauan Teori...................................................................................................................

Penyearah diartikan sebagai alat yang lengkap untuk mengubah arus bolak - balik menjadi arus searah. Komponen yang sangat penting pada penyearah adalah rangkaian yang terjadi dari elemen semikonduktor (dioda) dan jika diperlukan sebuah trafo. Simbol grafik untuk sebuah semikonduktor adalah segitig yang terbuka. Standar IEC Standar DIN Gambar 2.1 Simbol Diode IEC: International Electrotechnical Commission; DIN: Deutsches Institut für Normung Penyearah dari sistem sumber 1 phasa menghasilkan nilai arus searah yang tinggi. Tegangan output pada sebuah penyearah tergantung pada tipe rangkaian penyearah,perbandingan transmisi dari trafo, jenis dan besaran tahanan dalam dan dari jenis beban. Dalam prinsip kerja penyearah bekerja seperti saklar yang tahanan tergantung pada arah aliran arus. Dalam arah maju tahanan rendah, sedang dalam arah mundur tahananya tinggi. Aliran arus dalam arah maju pada dioda adalah dari Anoda menuju ke Katoda. Pada sambungan tegangan bolak balik dioda dapat mengalirkan arus, kalau polaritas dari tegangan bolak balik adalah sepertipada dioda yang disambung dalam arah maju. Kalau dioda disambung dalam arah mundur, maka hanya arus mundur yang lemah yang mengalir dan pada rangkaian penyearah, arus ini dapat diabaikan. A K A K

U max sin t π (^) 2π Sinyal beban (output penyearah/diode) U load I load U input diode t t π 2π Gambar 2.2 Bentuk gelombang tegangan dan arus pada rangakaian M1. Pada rangkaian penyearah setengah gelombang sebuah dioda disambung seri dengan beban. Hanya setengah gelombang sumber bolak-balik yang digunakan, setengah gelombang kedua diblok oleh dioda. Arus maju mempunyai faktor kerut yang besar selama satu periode dari catu tegangan bolak-balik dari sisi sekunder trafo, arus mengalir sekali sebagian pulsa (disingkat dengan M1). Aliran arus searah melalui kumparan sekunder menyebabkan trafo jenuh. Karena penyearah yang dianjurkan. Rangkaian penyearah setengah gelombang hanya digunakan jika faktor kerut dari sumber yang searah tidak penting dan arus yang diperlukan kecil. Gambar 2.3 Input Tegangan Setengah Gambar 2.4 Rangkaian Trafo 1 Phasa Gambar 2.5 Output Rangkaian Penyearah Gelombang (M1)

Multimeter atau sering juga disebut dengan istilah multitester merupakan salah satu toolkit penting bagi para praktisi elektronika. Multimeter adalah gabungan dari beberapa alat ukur elektronik yang dikemas dalam satu kemasan. Pada umumnya setiap “multimeter” minimal memiliki 3 fungsi ukur yaitu sebagai alat ukur arus (Ampere Meter), alat ukur tegangan (Volt Meter) dan alaut ukur resistansi (Ohm Meter). Karena 3 fungsi ukur tersebut selalu dimiliki oleh multimeter / multitester maka sering juga disebut sebagai AVO meter. Akan tetapi sesuai perkembangan teknologi maka multimeter pada saat ini ada yang telah memiliki fungsi lain sebagai alat ukur kapasitansi kapasitor, sebagai alat ukur frekuensi dan sebagai alat ukur faktor penguatan transistor. Fungsi ukur yang dimiliki setiap multimeter ada beberapa macam tergantung tipe dan merk multimeter. Akan tetapi pada umumnya setiap multimeter / multitester memiliki 3 fungsi ukur utama yaitu sebagai alat ukur arus, tegangan dan resistansi.

  1. Oscilloscope Gambar 2.7 Qsiloskop Spesifikasi :
  • Rentang Bandwidth: Osiloskop Hameg biasanya memiliki berbagai rentang bandwidth, mulai dari beberapa puluhan MHz hingga beberapa ratus MHz tergantung pada modelnya.
  • Resolusi Vertikal: Osiloskop Hameg memiliki resolusi vertikal yang bervariasi, misalnya 8 bit atau 12 bit, yang menentukan jumlah level tegangan yang dapat diukur.
  • Rentang Tegangan: Rentang tegangan input osiloskop Hameg dapat bervariasi tergantung pada modelnya. Rentang ini mungkin bisa diubah secara manual atau otomatis tergantung pada aplikasinya.
  • Jumlah Saluran: Osiloskop Hameg memiliki berbagai konfigurasi saluran, seperti 2 saluran, 4 saluran, atau lebih, yang memungkinkan pengukuran simultan dari beberapa sinyal.
  • Tingkat Sampling: Osiloskop Hameg biasanya dilengkapi dengan tingkat sampling yang tinggi untuk merekam sinyal dengan presisi tinggi. Tingkat sampling ini dapat bervariasi tergantung pada modelnya.
  • Fitur Analisis Sinyal: Osiloskop Hameg dilengkapi dengan berbagai fitur analisis sinyal seperti fungsi matematika, FFT (Fast Fourier Transform), dan trigger yang dapat diprogram.
  • Tampilan Layar: Layar osiloskop Hameg biasanya berukuran moderat hingga besar, dengan resolusi yang tinggi untuk memudahkan analisis sinyal.
  • Interface Pengguna: Osiloskop Hameg umumnya dilengkapi dengan antarmuka pengguna yang intuitif, termasuk tombol dan kontrol yang mudah dioperasikan.
  • Fitur Tambahan: Beberapa model osiloskop Hameg dilengkapi dengan fitur tambahan seperti penyimpanan data, konektivitas PC, dan fungsi otomatis untuk pengukuran yang lebih cepat dan akurat. Cara Mengopersaikan Osiloscop:
  • Pastikan tombol ON-OFF pada posisi off.
  • Kondisikan seluruh tombol yang memiliki tiga posisi di tengah.
  • Putar tombol INTENSITY ketengah atau di posisi tengah.
  • Hubungkan kabel saluran listrik bolak-balik ke stop contact AC V.
  • Putar tombol ON-OFF ke posisi ON. Tunggu hingga duapuluh detik, maka akan muncul satu garis terpampang pada layar CRT. Apabila garis tersebut belum terlihat, silakan putar tombol INTENSITY searah jarum jam.
  • Atur tombol FOCUS dan INTENSITY untuk memperjelas jalur garis.
  • Atur ulang posisi vertical dan horizontal sesuai kebutuhan.
  • Silakan hubungkan probe ke input saluran – A/ channel – A (CH-A) atau input saluran B/ channel – B (CH-B) sesuai ke butuhanmu.
  • Hubungkan probe ke terminal CAL untuk memperoleh kalibrasi 2Vp-p.
  • Satu Gulungan Sekunder: Selain gulungan primer, trafo satu phasa juga memiliki satu gulungan sekunder yang terhubung ke beban listrik, seperti lampu, mesin, atau peralatan elektronik.
  • Transformasi Tegangan: Fungsi utama trafo satu phasa adalah untuk mentransformasi tegangan listrik dari level yang satu ke level yang lain. Tegangan yang diberikan oleh gulungan primer akan diubah menjadi tegangan yang sesuai oleh gulungan sekunder sesuai dengan rasio transformasi trafo.
  • Rasio Transformasi: Rasio transformasi trafo satu phasa didefinisikan sebagai perbandingan antara jumlah lilitan pada gulungan primer dan jumlah lilitan pada gulungan sekunder. Rasio ini menentukan perbandingan antara tegangan primer dan tegangan sekunder.
  • Isolasi Elektrik: Trafo satu phasa harus memiliki isolasi yang memadai antara gulungan primer dan sekunder untuk mencegah terjadinya hubungan listrik langsung antara keduanya.
  • Peran di Sistem Listrik: Trafo satu phasa umumnya digunakan dalam sistem distribusi listrik untuk menyesuaikan tegangan listrik ke level yang sesuai dengan kebutuhan peralatan atau beban listrik.
  • Klasifikasi Berdasarkan Pemasangan: Trafo satu phasa dapat dipasang dalam berbagai konfigurasi, termasuk delta (Δ) dan bintang (Y), tergantung pada kebutuhan sistem listrik tertentu.
  • Aplikasi Umum: Trafo satu phasa banyak digunakan dalam berbagai aplikasi, termasuk sistem tenaga listrik di rumah, industri kecil, sistem distribusi listrik komersial, dan lain-lain. Trafo satu phasa merupakan komponen kunci dalam distribusi dan penggunaan listrik karena kemampuannya untuk mengubah tegangan listrik menjadi level yang sesuai dengan kebutuhan penggunaan tertentu.

BAB III METODOLOGI PRAKTIKUM

BAB III METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1 Rangkaian Percobaan

3.1 Rangkaian Percobaan

3.2 Prosedur Pengukuran...........................................................................................................

  1. Pasanglah peralatan secara teratur dan jelas pada papan percobaan.
  2. Rangkailah rangkaian sesuai dengan diagram rangkaian dan memperhatikan susunan penyambungan sehingga teratur dan benar.
  3. Catatlah semua nilai yang diukur atau dihitung dalam tabel percobaan.
  4. Pengoperasian awal dilakukan oleh intruktur/pengawas.
  5. Pemindahan alat ukur dilakukan apabila tidak ada tegangan.
  6. Ukurlah nilai efektif dari tegangan sekunder trafo Us dengan beban tidak dinyalakan.
  7. Ukurlah nilai efektif dari tegangan sekunder trafo Us dengan beban dinyalakan.
  8. Ukurlah nilai efektif dari arus sekunder trafo Is. Power Trafo Supply dengan ELCB 0 4 0 N L 220 Us Udc Lampu/R D^ F 4 0 380 Is Idc

Gambar 3.4 Pengamatan Gelombang Tegangan Sumber (US) dan Tegangan Beban (UDC) Trafo 0 4 0 N L 220 Lampu/ (^1) D F 2 4 0 380 Ground Oscilloscope Probe (+)

LAPORAN PRAKTIKUM

JOB SHEET 2

PENYEARAH 1 FASA GELOMBANG PENUH DENGAN

TRANSFORMATOR PENYADAP TENGAH

Penyusun :

Nama/NRP : Abid Dion Permana/04220400 01

Kelas/Kelompok : D4 – PE4A/

Pembimbing :

Ir. Joessianto Eko P., MT.

Catur Rakhmad Handoko, ST, MT.

Jony Djoko Rahardjo, SST.

PRODI D4 TEKNIK KELISTRIKAN KAPAL

JURUSAN TEKNIK KELISTRIKAN KAPAL

POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Tinjauan Teori Penyearah satu fasa gelombang penuh dengan transformator penyadap tengah adalah salah satu jenis rangkaian penyearah yang umum digunakan dalam aplikasi daya rendah hingga menengah. Rangkaian ini memiliki beberapa komponen utama, yaitu transformator dan rangkaian penyearah gelombang penuh (full-wave rectifier). Pada rangkaian penyearah gelombang penuh digunakan kedua setengah periode gelombang arus bolak balik. Karena itu 2 buah dioda dan trafo penyadap tengah menjadi syarat untuk penyearah ini. Faktor kerut dari arus searah adalah lebih kecil dibandingkan dengan penyearah setengah gelombang. Selama satu periode dari sumber tegangan bolak-balik di sisi sekunder mengalir arus dalam arah maju dua kali sebagai pulsa ( disingkat dengan M2 ). Dengan rangkaian penyearah gelombang penuh dengan penyadap tengah tidak terjadi magnetisasi jenuh pada trafo. Penggunaan trafo lebih baik dari rangkaian penyearah setengah gelombang dan karenanya dapat menjadi lebih kecil. Sisi arus hanya setengah dari arus beban rata-rata. Tipe rangkaian ini tidak banyak digunakan sebab memerlukan trafo dengan centre tap ( penyadap tengah ) 1.2 Rumusan Masalah 1.2.1 Hitung nilai rata-rata aritmatis tegangan DC dan arus DC!

1.2.2 Hitung^ daya^ input^ PAC dan^ daya^ output PDC!

1.2.3 Hitung nilai tegangan efektif dan rata-rata dari gambar oscilloscope (DC)! 1.2.4 Berdasarkan gambar oscilloscope bandingkan nilai tegangan maksimum anoda- katoda (VAK-maks atau PIV) dengan nilai tegangan maksimum beban (UDC-maks). 1.2.5 Buat kesimpulan!

1.3 Tujuan Praktikum

1.3.1 Mampu menghitung nilai rata-rata aritmatis tegangan DC dan arus DC! 1.3.2 Mampu^ menghitung^ daya^ input^ PAC dan^ daya^ output PDC! 1.3.3 Mampu menghitung nilai tegangan efektif dan rata-rata dari gambar oscilloscope (DC)! 1.3.4 Mampu^ membandingkan^ nilai^ tegangan^ maksimum^ anoda-katoda^ (VAK-maks atau PIV) dengan nilai tegangan maksimum beban (UDC-maks). 1.3.5 Mampu membuat kesimpulan dari permasalahan tersebut!

Us =^ Nilai^ efektif^ tegangan^ AC^ sisi sekunder trafo. Is = Nilai efektif dari arus AC pada sisi sekunder trafo. Udc = Nilai rata-rata aritmatis tegangan DC pada beban. Udc- = Nilai efektif tegangan DC pada rms beban. Idz- =^ Nilai^ efektif^ arus^ DC^ pada rms cabang. Idc- = Nilai efektif dari arus DC pada rms beban Idc = Nilai rata-rata aritmatis dari arus DC pada beban P = Daya (PAC = daya input penyearah; PDC = daya output penyearah). Transformator ini memiliki dua belitan sekunder dan sebuah kumparan primer. Kumparan primer biasanya terhubung ke sumber AC, sementara dua belitan sekunder terhubung ke dioda penyearah. Titik tengah (center-tap) di kumparan sekunder merupakan titik yang dibagi dua simetris. Ini memungkinkan setiap setengah siklus dari tegangan AC input untuk diarahkan ke luaran rangkaian penyearah. Pada setiap setengah siklus, salah satu dioda akan menghantar arus saat tegangan input positif terhadap titik tengah, sedangkan dioda lainnya akan memutus aliran arus. Saat tegangan input negatif terhadap titik tengah pada setengah siklus berikutnya, dioda yang sebelumnya memutus akan menghantar arus dan yang sebelumnya menghantar akan memutus. Dengan menggunakan transformator penyadap tengah, output dari kedua setengah siklus dapat digunakan secara efisien, menghasilkan tegangan output DC yang relatif konstan. PDC-rms = IDC-rms x UDC- PAC = Is x Us Idc-rms = Idz-rms x 2 Idc-rms = Udc-rms / R Udc = Us. 0, Udc-rms = Us

2.2 Spesifikasi Alat

  1. Multimeter Gambar 4. Multimeter Multimeter atau sering juga disebut dengan istilah multitester merupakan salah satu toolkit penting bagi para praktisi elektronika. Multimeter adalah gabungan dari beberapa alat ukur elektronik yang dikemas dalam satu kemasan. Pada umumnya setiap “multimeter” minimal memiliki 3 fungsi ukur yaitu sebagai alat ukur arus (Ampere Meter), alat ukur tegangan (Volt Meter) dan alaut ukur resistansi (Ohm Meter). Karena 3 fungsi ukur tersebut selalu dimiliki oleh multimeter / multitester maka sering juga disebut sebagai AVO meter. Akan tetapi sesuai perkembangan teknologi maka multimeter pada saat ini ada yang telah memiliki fungsi lain sebagai alat ukur kapasitansi kapasitor, sebagai alat ukur frekuensi dan sebagai alat ukur faktor penguatan transistor. Fungsi ukur yang dimiliki setiap multimeter ada beberapa macam tergantung tipe dan merk multimeter. Akan tetapi pada umumnya setiap multimeter / multitester memiliki 3 fungsi ukur utama yaitu sebagai alat ukur arus, tegangan dan resistansi.