






Study with the several resources on Docsity
Earn points by helping other students or get them with a premium plan
Prepare for your exams
Study with the several resources on Docsity
Earn points to download
Earn points by helping other students or get them with a premium plan
Community
Ask the community for help and clear up your study doubts
Discover the best universities in your country according to Docsity users
Free resources
Download our free guides on studying techniques, anxiety management strategies, and thesis advice from Docsity tutors
Proposal ini adalah proposal pengabian masyarakat yang akan dilaksanakan di tahun 2023 dan kemudian dijadikan pelaporan block grant sebagai kewajiban dosen dalam tri dharma pendidikan.
Typology: Summaries
1 / 11
This page cannot be seen from the preview
Don't miss anything!
dr. Aryani Vindhya Putri, Sp.M (NIDN: 0711108603) dr. Bragastio Sidharta, Sp.M, M.Sc (NIDN: 0718076501) Agustya Elya Risnanda (NIM: 201910330311130) Abdul Muis Mahrus (NIM: 202010330311019)
penglihatan yang dapat dicegah, sehingga membatasi keterbatasan kualitas hidup dan tuntutan ekonomi yang terkait dengan kecacatan penglihatan. Pengetahuan mengenai menjaga kesehatan mata diperlukan untuk pekerja supaya pekerja dapat meningkatkan kewaspadaannya terkait keluhan pada mata sehingga dapat terhindar dari gangguan penglihatan yang dapat mempengaruhi produktifitas dan sosio-ekonomi pekerja. 1.2 Permasalahan Mitra
2.1 Gangguan Penglihatan Gangguan penglihatan adalah ketidakmampuan atau keterbatasan penglihatan. Pada kasus yang berat, pasien bahkan tidak dapat melihat cahaya. Kondisi ini juga tidak dapat dibantu dengan kacamata, lensa kontak, obat tetes mata, maupun operasi. Gangguan penglihatan berat di Amerika Serikat diperkirakan terjadi pada 3,4 juta orang di atas usia 40 tahun. Gangguan penglihatan yang tersering adalah gangguan penglihatan berat. Angka ini diperkirakan meningkat sampai 60 juta pada tahun 2050 (Cleveland Clinic, 2023). Gejala dari gangguan penglihatan berat adalah pandangan buram, nyeri pada mata, floaters dan melihat kilat, sensitif terhadap cahaya, penurunan penglihatan mendadak atau muncul titik hitam menutup penglihatan. Gangguan penglihatan sendiri terbagi menjadi gangguan penglihatan yang dapat dicegah dan yang tidak dapat dicegah. Penyebab gangguan penglihatan bisa bermacam-macam. Di antaranya adalah: trauma pada mata akibat bahan kimia, perkelahian, bahan-bahan toksin, kecelakaan, akibat infeksi, dll. Penyebab gangguan penglihatan terbanyak di dunia adalah kelainan refraksi yang tidak dikoreksi dan katarak. Dikatakan gangguan penglihatan berat apabila seseorang memiliki penglihatan terbaik 3/60 hingga 6/60. Sedangkan kebutaan adalah bila seseorang memiliki penglihatan sejauh maksimal 3/60. Secara global penyebab gangguan penglihatan adalah age-related macular degeneration , katarak, diabetic retinopathy , glaukoma, dan kelainan refraksi
Dampak yang diakibatkan oleh gangguan penglihatan adalah dampak personal dan dampak ekonomi. Anak-anak dengan gangguan penglihatan berat akan mengalami keterlambatan perkembangan motorik, bahasa, emosional, sosial, dan kognitif dalam jangka panjang. Gangguan penglihatan berat pada orang dewasa berdampak pada kualitas hidup. Dewasa dengan gangguan penglihatan seringkali memiliki partisipasi pekerjaan dan
Contohnya pada pengobatan penyakit trachoma yang tersebar luas di seluruh wilayah untuk mengurangi penyakit tersebut. Pada tingkat personal, beberapa hal yang dapat digunakan untuk mengurangi risiko gangguan penglihatan adalah: ● Rutin melakukan pengecekan mata untuk pencegahan atau deteksi lebih awal adanya gangguan penglihatan. ● Segera mendatangi dokter spesialis mata bila terdapat keluhan mata. ● Menjaga kadar gula darah dan tekanan darah dalam kondisi stabil. ● Menggunakan alat pelindung diri (APD) saat bekerja, mengendarai sepeda motor, atau saat berolahraga yang menyebabkan kontak pada mata. ● Konsumsi makanan bergizi. ● Berolahraga secara rutin dan teratur. ● Mengetahui riwayat penyakit pada keluarga. ● Berhenti merokok. ● Hindari infeksi mata dengan rutin mencuci tangan terutama setelah kontak dengan benda kotor (Xulu-Kasaba et al. , 2021; Cleveland Clinic, 2023). 2.3 Penyuluhan Penyuluhan adalah proses perubahan perilaku di kalangan masyarakat agar mereka tahu, mau, dan mampu melakukan perubahan demi tercapainya peningkatan produksi, pendapatan atau keuntungan,m dan perbaikan kesejahteraannya. Pada dasarnya penyuluhan kesehatan identik dengan pendidikan kesehatan, karena sama-sama berorientasi terhadap perubahan perilaku yang diharapkan, yaitu perilaku sehat, sehingga mempunyai kemampuan mengenal masalah kesehatan dirinya, keluarga, dan kelompoknya dalam meningkatkan kesehatannya. Metode yang digunakan dalam memberikan penyuluhan adalah metode ceramah yang merupakan suatu cara dalam menerangkan dan menjelaskan suatu ide, pengertian, atua pesan secara lisan kepada kelompok sasaran. Metode ceramah dapat diselingi dengan pertanyaan- pertanyaan menggunakan alat peraga, baik langsung maupun tiruan serta
melakukan demonstrasi untuk menerangkan konsep yang dijelaskan dan melakukan gaya ceramah yang bervariasi. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan pada karyawan, akan dilakukan pre-test dan post test (Cai and Zhang, 2015). Hasil yang didapatkan diharapkan menjadi rekomendasi bagi perusahaan maupun karyawan untuk meningkatkan kewaspadaan terkait gangguan penglihatan dan kesehatan mata. Regulasi yang selama ini sudah ada, dimonitor dan dievaluasi sejalan dengan hasil penelitan. Bila pengetahuan karyawan sudah baik, maka perlu ditingkatkan untuk kewaspadaan dan konsistensi terkait keselamatan kerja, terutama di bidang mata. Bila pengetahuan karyawan masih kurang, maka diharapkan dengan adanya penyuluhan ini akan memberikan peningkatan pengetahuan terhadap karyawan dan menjadi masukan bagi perusahaan untuk perbaikan sistem keselamatan kerja.
3.2 Jadwal Pelaksanaan Bulan Kegiatan Agustus September Minggu 1,2 Minggu 3,4 Minggu 1,2 Minggu 3, Koordinasi dengan mitra Menyusun proposal Pembuatan kuesioner Pelaksanaan penyuluhan Pembuatan laporan Pengumpulan laporan
Alem, K.D., Weldegiorgis, S.T., Agaje, B.G., Arega, D.D., 2018. The Pattern, Presentation and Risk Factors of Ocular Trauma Among Patients Treated at Hawassa University, Referral Hospital. Open Ophthalmol. J. 12, 300–