














Study with the several resources on Docsity
Earn points by helping other students or get them with a premium plan
Prepare for your exams
Study with the several resources on Docsity
Earn points to download
Earn points by helping other students or get them with a premium plan
Community
Ask the community for help and clear up your study doubts
Discover the best universities in your country according to Docsity users
Free resources
Download our free guides on studying techniques, anxiety management strategies, and thesis advice from Docsity tutors
Various factors that influence seawater quality and ocean currents, including nutrient levels, temperature, and wind patterns. It also touches upon the concept of eutrophication and its impact on aquatic ecosystems. Examples of different bodies of water and their respective characteristics.
Typology: Assignments
1 / 22
This page cannot be seen from the preview
Don't miss anything!
1. Pengantar Oseanografi -‐ Definisi oseanografi -‐ Manfaat oseanografi 2. Samudera -‐ Definisi samudera -‐ Definisi laut -‐ Proses pembentukan samudera -‐ Komponen samudera Beberapa pengertian yang berhubungan dengan zona pesisir dan laut Pantai merupakan suatu wilayah yang dimulai dari titik terendah air laut waktu surut hingga ke arah daratan sampai batas paling jauh ombak/gelombang menjulur ke daratan. Jadi daerah pantai dapat juga disebut daerah tepian laut. Dalam bahasa Inggris pantai disebut dengan istilah “shore” atau “beach”. Adapun tempat pertemuan antara air laut dan daratan dinamakan garis pantai (shore line). Garis pantai ini setiap saat berubah-‐ ubah sesuai dengan perubahan pasang surut air laut. Agar jelas lihat gambar 1! Wilayah tepian laut seperti gambar tersebut bentuknya bermacam-‐ macam, ada yang landai dan ada pula yang curam. Tepian laut yang landai ini ada yang berpasir dan ada pula yang berlumpur. Tepian laut yang curam seperti dinding batu disebut “cliff”, pantai berpasir disebut gisik atau “sand beach” dan pantai berlumpur disebut “mud beach”. 5
garis pantai pada saat surut garis pantai pada saat pasang
Wilayah perairan laut Indonesia dapat dibedakan tiga macam, yaitu zona laut Teritorial, zona Landas kontinen, dan zona Ekonomi Eksklusif. 1) ZonaLautTeritorial Batas laut Teritorial ialah garis khayal yang berjarak 12 mil laut dari garis dasar ke arah laut lepas. Jika ada dua negara atau lebih menguasai suatu lautan, sedangkan lebar lautan itu kurang dari 24 mil laut, maka garis teritorial di tarik sama jauh dari garis masing-‐masing negara tersebut. Laut yang terletak antara garis dengan garis batas teritorial di sebut laut teritorial. Laut yang terletak di sebelah dalam garis dasar disebut laut internal. Garis dasar adalah garis khayal yang menghubungkan titik-‐titik dari ujung-‐ ujung pulau. Sebuah negara mempunyai hak kedaulatan sepenuhnya sampai batas laut teritorial, tetapi mempunyai kewajiban menyediakan alur pelayaran lintas damai baik di atas maupun di bawah permukaan laut. Pengumuman pemerintah tentang wilayah laut teritorial Indonesia dikeluarkan tanggal 13 Desember 1957 yang terkenal dengan Deklarasi Djuanda dan kemudian diperkuat dengan Undang-‐undang No.4 Prp. 1960. 2) Zona Landas Kontinen Landas kontinen ialah dasar laut yang secara geologis maupun morfologi merupakan lanjutan dari sebuah kontinen (benua). Kedalaman lautnya kurang dari 150 meter. Indonesia terletak pada dua buah landasan kontinen, yaitu landasan kontinen Asia dan landasan kontinen Australia. Adapun batas landas kontinen tersebut diukur dari garis dasar, yaitu paling jauh 200 mil laut. Jika ada dua negara atau lebih menguasai lautan di atas landasan kontinen, maka batas negara tersebut ditarik sama jauh dari garis dasar masing-‐masing negara. Sebagai contoh di selat malaka, batas landasan kontinen berimpit dengan batas laut teritorial, karena jarak antara kedua negara di tempat itu kurang dari 24 mil laut. Di selat Malaka sebelah utara, batas landas kontinen antara Thailand, Malaysia, dan Indonesia bertemu di dekat titik yang berkoordinasi 98 °BT dan 6 °LU. Di dalam garis batas landas kontinen, Indonesia mempunyai kewenangan untuk memanfaatkan sumber daya alam yang ada di dalamnya, dengan kewajiban untuk menyediakan alur pelayaran lintas damai. Pengumuman tentang batas landas kontinen ini dikeluarkan oleh Pemerintah Indonesia pada tanggal 17 Febuari 1969.
Berdasarkan kedalamannya, sinar matahari banyak diserap oleh lapisan permukaan laut hingga kedalaman antara 200 – 1000 meter suhu turun secara drastis, dan pada daerah yang terdalam bisa mencapai suhu kurang dari 2°C. Pola suhu di perairan laut pada umumnya: a. Makin ke kutub makin dingin. Pada permukaan samudera, umumnya dari khatulistiwa berangsur-‐angsur dingin sampai ke laut-‐laut kutub, di khatulistiwa ± 28° C, pada laut-‐laut kutub antara 0° sampai 2° C. b. Makin ke bawah makin dingin Panas matahari hanya berpengaruh di lapisan atas saja. Di dasar samudera rata-‐rata 2oC (juga di dasar samudera daerah tropik). Sebab yang utama adalah karena air dingin yang berasal dari daerah kutub mengalir kearah khatulistiwa. Laut yang tidak dipengaruhi arus dingin suhunya tinggi. Laut Tengah misalnya sampai jauh ke bawah, suhunya 130 C (karena ambang Jibraltar menghambat arus dingin dari Atlantik).
2. Kecerahan Air Laut Kecerahan air laut ditentukan oleh kekeruhan air laut itu sendiri dari kandungan sedimen yang dibawa oleh aliran sungai. Pada laut yang keruh, radiasi sinar matahari yang dibutuhkan untuk proses fotosintesis tumbuhan laut akan kurang dibandingkan dengan air laut jernih. Pada perairan laut yang dalam dan jernih, fotosintesis tumbuhan itu mencapai 200 meter, sedangkan jika keruh hanya mencapai 15 – 40 meter. Laut yang jernih merupakan lingkungan yang baik untuk tumbuhnya terumbu karang dari cangkang binatang koral. Air laut juga menampakan warna yang berbeda-‐beda tergantung pada zat-‐ zat organik maupun anorganik yang ada. Ada beberapa warna-‐warna air laut karena beberapa sebab: a. Pada umumnya lautan berwarna biru, hal ini disebabkan oleh sinar matahari yang bergelombang pendek (sinar biru) dipantulkan lebih banyak dari pada sinar lain. b. Warna kuning, karena di dasarnya terdapat lumpur kuning, misalnya sungai kuning di Cina. c. Warna hijau, karena adanya lumpur yang diendapkan dekat pantai yang memantulkan warna hijau dan juga karena adanya planton-‐ planton dalam jumlah besar. d. Warna putih, karena permukaannya selalu tertutup es seperti di laut kutub utara dan selatan. e. Warna ungu, karena adanya organisme kecil yang mengeluarkan sinar-‐ sinar fosfor seperti di laut ambon.
f. Warna hitam, karena di dasarnya terdapat lumpur hitam seperti di laut hitam g. Warna merah, karena banyaknya binatang-‐binatang kecil berwarna merah yang terapung-‐apung.
3. Salinitas Air Laut Salinitas atau kadar garam ialah banyaknya garam-‐garaman (dalam gram) yang terdapat dalam 1 Kg (1000 gr) air laut, yang dinyatakan dengan ‰ atau perseribu. Salinitas umumnya stabil, walaupun di beberapa tempat terjadi fluktuasi. Laut Mediterania dan Laut Merah dapat mencapai 39 ‰
GerakAirLaut Ada 3 gerakan air laut yang akan kita bahas yaitu: arus laut, gelombang laut, dan pasang surut air laut.
1. Arus laut Arus laut (sea current) adalah gerakan massa air laut dari satu tempat ke tempat lain baik secara vertikal (gerak ke atas) maupun secara horizontal (gerakan ke samping). Contoh-‐contoh gerakan itu seperti gaya coriolis, yaitu gaya yang membelok arah arus dari tenaga rotasi bumi. Pembelokan itu akan mengarah ke kanan di belahan bumi utara dan mangarah ke kiri di belahan bumi selatan. Gaya ini yang mengakibatkan adanya aliran gyre yang searah jarum jam (ke kanan) pada belahan bumi utara dan berlawanan dengan arah jarum jam di belahan bumi selatan. Perubahan arah arus dari pengaruh angin ke pengaruh gaya coriolis dikenal dengan spiral ekman. Menurut letaknya arus dibedakan menjadi dua yaitu arus atas dan arus bawah. Arus atas adalah arus yang bergerak di permukaan laut. Sedangkan arus bawah adalah arus yang bergerak di bawah permukaan laut. Faktor pembangkit arus permukaan disebabkan oleh adanya angin yang bertiup diatasnya. Tenaga angin memberikan pengaruh terhadap arus permukaan (atas) sekitar 2% dari kecepatan angin itu sendiri. Kecepatan arus ini akan berkurang sesuai dengan makin bertambahnya kedalaman perairan sampai pada akhirnya angin tidak berpengaruh pada kedalaman 200-‐ 1516 meter. Oleh karena dibangkitkan angin, arah arus laut permukaan (atas) mengikuti arah angin yang ada. Khususnya di Asia Tenggara karena arah angin musim sangat kentara perubahannya antara musim barat dan musim timur maka arus laut permukaan juga banyak dipengaruhinya. Arus musim barat ditandai oleh adanya aliran air dari arah utara melalui laut Cina bagian atas, laut Jawa, dan laut Flores. Adapun pada musim timur sebaliknya mengalir dari arah selatan. UP WELLING adalah suatu proses massa air yang didorong ke atas dari kedalaman sekitar 100 sampai 200 meter. Angin yang mendorong lapisan air permukaan mengakibatkan kekosongan di bagian atas, akibatnya air yang berasal dari bawah menggantikan kekosongan yang berada di atas. Oleh
karena air yang dari kedalaman lapisan belum berhubungan dengan atmosfer, maka kandugan oksigennya rendah dan suhunya lebih dingin dibandingkan dengan suhu air permukaan lainnya. Walaupun sedikit oksigen, arus ini mengandung larutan nutrien seperti nitrat dan fosfat sehingga cederung mengandung banyak fitoplankton. Fitoplankton merupakan bahan dasar rantai makanan di lautan, dengan demikian di daerah upwelling umumnya kaya ikan. Gejala upwelling dapat dipantau oleh satelit cuaca NOAA dan dijadikan sebagai tanda akan dimulainya musim panen ikan 14 hari setelah upwelling terjadi. Bagi nelayan modern dapat memanfaatkan informasi NOAA untuk persiapan panen. Pencurian ikan di berbagai laut di Indonesia umumnya para pencuri memantau gejala upwelling. Pada saat upwelling mereka pura-‐pura mencari ikan di daerah yang jauh dari perairan laut. Gb. 6. Daerah air naik (upwelling) di Indonesia Akan tetapi 14 hari kemudian mereka meluncur dengan kekuatan penuh menuju perairan Indonesia. Dengan gesit mereka mengeruk ikan yang lagi banyak-‐banyaknya. Mereka lolos dari pengejaran patroli perairan Indonesia karena perlengkapan kita belum dapat melacak keberadaan mereka. Sinking merupakan proses kebalikan dari upwelling, yaitu gerakan air yang tenggelam ke arah bawah di perairan pantai. Agar Anda lebih jelas perhatikan perbedaan gambar gerakan upwelling dan sinking. Gb.7. (a) Daerah upwelling (b) Daerah sinking 16 !"#"$% &'"()+$",+)-./+,0.#+,)+,0.,1)+$+()+$23)'+2#)4"$!2++,)5+#+36)!",0.2#. +$+()+,0.,)7+,0)+-+%)8(2323,7+)-.)93.+):",00+$+)+$",+)+$+()+,0.,)!23.! 3+,0+#)",#+$+)4"$2/+(+,,7+)+,#+$+)!23.!)/+$+#)-+,)!23.!)#.!2$)!++ +$23)'+2#)4"$!2++,);20+)/+,7+)-.4",0+$2(.,7+%)9$23)!23.!)/+$+#)-.#+,-+. <'"()+-+,7+)+'.$+,)+.$)-+$.)+$+()2#+$+)!"'+'2.)'+2#)=.,+)/+0.+,)+#+31)'+2#)>+?+ -+,) '+2#) @'<$"3%) 9-+42,) 4+-+) !23.!) #.!2$) 3"/+'.,7+) !",0+'.$) -+$.) +$+( 3"'+#+,% A"'+.,)4"$0"$++,)+$+()+$23)!",-+#+$1)+,0.,)-+4+#)!",.!/2'+,)+$23)+.$ B"$#.+')7+,0)-.",+')-",0+,)24?"''.,0)-+,)3.,.,0)-.)-+"$+(C-+"$+()#"$#",#2% D$<3"3)24?"''.,0)+-+'+()32+#2)4$<3"3)!+33+)+.$)7+,0)-.-<$<,0)")+#+3)-+$. "-+'+!+,)3".#+$)EFF)3+!4+.)GFF)!"#"$%)9,0.,)7+,0)!",-<$<,0)'+4.3+,)+.$ 4"$!2++,)!",0+./+#+,)"<3<,0+,)-.)/+0.+,)+#+31)+./+#,7+)+.$)7+, /"$+3+')-+$.)/+?+()!",00+,#.+,)"<3<,0+,)7+,0)/"$+-+)-.)+#+3%)&'"( +$",+)+.$)7+,0)-+$.)"-+'+!+,)'+4.3+,)/"'2!)/"$(2/2,0+,)-",0+,)+#!<3H"$ !++)+,-20+,)<3.0",,7+)$",-+()-+,)32(2,7+)'"/.()-.,0.,)-./+,-.,0+, -",0+,)32(2)+.$)4"$!2++,)'+.,,7+% I+'+242,)3"-..#)<3.0",1)+$23).,.)!",0+,-2,0)'+$2#+,),2#$.",)3"4"$#.),.#$+# -+,)H<3H+#)3"(.,00+)J"-"$2,0)!",0+,-2,0)/+,7+)H.#<4'+,#<,%)@.#<4'+,#<, !"$24++,)/+(+,)-+3+$)$+,#+.)!++,+,)-.)'+2#+,1)-",0+,)-"!..+,)-.)-+"$+( 24?"''.,0)2!2!,7+)+7+).+,% K";+'+)24?"''.,0)-+4+#)-.4+,#+2)<'"()3+#"'.#)J2+J+)L&99)-+,)-.;+-.+, 3"/+0+.)#+,-+)++,)-.!2'+.,7+)!23.!)4+,",).+,)EM)(+$.)3"#"'+()24?"''., #"$;+-.%)N+0.),"'+7+,)!<-"$,)-+4+#)!"!+,H++#+,).,H<$!+3.)L&99)2,#2 4"$3.+4+,)4+,",%)D",J2$.+,).+,)-.)/"$/+0+.)'+2#)-.)O,-<,"3.+)2!2!,7+)4+$+ 4",J2$.)!"!+,#+2)0";+'+)24?"''.,0%)D+-+)3++#)24?"''.,0)!"$"+)42$+C42$+ !",J+$.).+,)-.)-+"$+()7+,0);+2()-+$.)4"$+.$+,)'+2#% !"#$%#$&'()'$'+)$,'+-$./01(22+,34$5+$6,57,(8+' 9-',$ :(:'0+$ ;<$ ')+$ -(=/5+',$ =()(-'$ =(2/,>/)$ 5(,3',$ -(-/':',$ 0(,/ =(,/?/$0()'+)',$6,57,(8+'#$&(,3',$3(8+:$=()(-'$=(,3()/-$+-',$@',3$2'3+ "',@'-A"',@'-,@'#$B()(-'$27278$5')+$0(,3(?')',$0':)72+$0()'+)',$6,57,(8+' -')(,'$0()2(,3-'0',$-+:'$"(2/=$5'0':$=(2'>'-$-("()'5'',$=()(-'# C+,-+,3$=()/0'-',$0)78(8$-("'2+-',$5')+$/01(22+,3D$@'+:/$3()'-',$'+)$@', :(,33(2'=$-($')'$"'1'$5+$0()'+)',$0',:'+#$93')$9,5'$2("+$?(2'8$0()':+-', 0()"(5'',$3'="')$3()'-',$/01(22+,3$5',$8+,-+,3# !"#E#$.'4$&'()'$/01(22+,3$."4$&'()'$8+,-+, F()+-/:$+,+$'5'2'$0()8("')',$')/8$2'/:$5+$5/,+'D$>7"'$9,5'$0()':+-'',$,'='A ,'='$ ')/8$ @',3$ :()5'0':$ 5+$ 8'=/5)'A8'=/5)'D$ 5',$ 0()':+-',$ 0/2'$ ')' .'4 ."
(d) Arus Angin Barat , merupakan lanjutan dari sebagian arus Australia timur yang mengalir menuju ke timur (pada lintang 30 ° -‐ 40 °LS) dan sejajar dengan garis ekuator. Arus ini didorong oleh angin barat. 3) Disepanjang garis khatulistiwa Arus Khatulistiwa Utara dan Arus Khatulistiwa Selatan setelah bergerak,meninggalkan tempat yang tinggi airnya lebih rendah dari sekitarnya, sehingga segera tempat ini diisi oleh aliran air laut baru yang membentuk arus. Arus pengisi atau arus perata ini disebut “arus kompensasi”. Contohnya adalah Arus Sungsang Khatulistiwa, yang mengalir sepanjang garis khatulistiwa ke timur dan merupakan arus panas. b. Di Samudera Atlantik
menuju ke barat, sejajar dengan garis khatulistiwa. Sebagian dari arus ini masuk ke utara (yang bersama-‐sama dengan arus Khatulistiwa Utara ke Laut Karibia) sedangkan yang sebagian lagi membelok ke selatan. Arus ini ditimbulkan dan didorong oleh angin pasat tenggara. (b) Arus Brazilia , merupakan lanjutan dari sebagian arus angin barat yang mengalir ke arah selatan menyusuri pantai timur Amerika Selatan (khususnya Brazilia). Arus ini termasuk arus menyimpang dan merupakan arus panas. (c) Arus Benguela , merupakan lanjutan dari sebagian arus angin barat, yang mengalir ke arah utara menyusuri pantai barat Afrika Selatan. Arus ini merupakan arus dingin, yang akhirnya kembali menjadi Arus Khatulistiwa Selatan. (d) Arus angin barat , merupakan lanjutan dari sebagian Arus Brazilia yang mengalir ke arah timur (pada lintang 30o -‐ 40oLS) sejajar dengan garis ekuator. Arus ini didorong oleh angin barat dan merupakan arus dingin. c. Di Samudera Hindia
Gelombang terjadi karena beberapa sebab, antara lain: Karena angin. Gelombang terjadi karena adanya gesekan angin di permukaan, oleh karena itu arah gelombang sesuai dengan arah angin. Karena menabrak pantai. Gelombang yang sampai ke pantai akan terjadi hempasan dan pecah. Air yang pacah itu akan terjadi arus balik dan membentuk gelombang, oleh karena itu arahnya akan berlawanan dengan arah datangnya gelombang Karena gempa bumi. Gelombang laut terjadi karena adanya gempa di dasar laut. Gempa terjadi karena adanya gunung laut yang meletus atau adanya getaran/pergeseran kulit bumi di dasar laut. Gelombang yang ditimbulkan biasanya besar dan disebut dengan gelombang “tsunami”. Contoh ketika Gunung Krakatau meletus 1883, menyebabkan terjadinya gelombang tsunami yang banyak menimbulkan kerugian. Gerakan permukaan gelombang dapat dikelompokan sebagai berikut: Gerak osilasi, yaitu gerak gelombang akibat molekul air bergerak melingkar. Gerak osilasi biasanya terjadi di laut lepas, yaitu pada bagian laut dalam. Adanya gelombang dibangkitkan oleh kecepatan angin, lamanya angin bertiup, luas daerah yang ditiup angin (fetch), dan kedalaman laut. Gelombang ini memiliki tinggi dan lembah gelombang. Puncak gelombang akan pecah di dekat pantai yang disebut breaker atau gelora. Gerak translasi, yaitu gelombang osilasi yang telah pecah lalu seperti memburu garis pantai, bergerak searah dengan gerak gelombang tanpa diimbangi gerakan mundur. Gelombang ini tidak memiliki puncak dan lembah yang kemucian dikenal dengan istilah surf. Gelombang ini dimanfaatkan untuk olah raga surfing. Gerak swash dan back swash berbentuk gelombang telah menyentuh garis pantai. Kedatangan gelombang disebut swash, sedangkan ketika kembali disebut back swash.
Gb. 9. gambar bagian-‐bagian dari gelombang Keterangan : a. Gelombang Osilasi b. Gelora (surf atau breaker) c. Gelomang translasi d. Swash e. Back swash f. Arus dasar
3. Pasang surut air laut (ocean ride) Pasang naik dan pasang surut merupakan bentuk gerakan air laut yang terjadi karena pengaruh gaya tarik bulan dan matahari terhadap bumi. Hal ini didasarkan pada hukum Newton yang berbunyi : “Dua benda akan terjadi saling tarik menarik dengan kekuatan yang berbanding terbalik dengan pangkat dua jaraknya”. Berdasarkan hukum tersebut berarti makin jauh jaraknya makin kecil daya tariknya, karena jarak dari bumi ke matahari lebih jauh dari pada jarak ke bulan, maka pasang surut permukaan air laut lebih banyak dipengaruhi oleh bulan. Ada dua macam pasang surut : 1) Pasang Purnama, ialahperistiwaterjadinyapasangnaikdanpasangsurut tertinggi (besar). Pasang besar terjadi pada tanggal 1 (berdasarkan kalender bulan)dan pada tanggal 14 (saat bulan purnama). Pada kedua tanggal tersebut posisi bumi-‐bulan-‐matahari berada pada satu garis (konjungsi) sehingga kekuatan gaya tarik bulan dan matahari berkumpul menjadi satu menarik permukaan bumi. Permukaan bumi yang menghadap ke bulan mengalami pasang naik besar. 21 1..,!'($.)$"#'&'(),+(1+#5)6"-3,!'($).(.).1'&),",.-.&.)0+(;'&)1'()-",!': 2'($)&",+;.'()1.&"('-)1"($'().%.-':)%+#E5)6"-3,!'($).(.)1.,'(E''&'()+(+& 3-':)#'$')%+#E.($ ;5 6"#'&)%='%:)1'()!';&)%='%:)!"#!"(+&)$"-3,!'($)"-':),"(2"(+:)$'#.% 0'('.5) 9"1''($'() $"-3,!'($) 1.%"!+) %='%:/) %"1'($&'() &".&') &",!'-. 1.%"!+)!';&)%='%: 6!5)H5)$',!'#)!'$.'(I!'$.'()1'#.)$"-3,!'($ 9""#'($'() '5 6"-3,!'($)3%.-'%. !5 6"-3#')D%+#E)''+)!#"'&"#F ;5 6"-3,!'($)*#'(%-'%. 15 J='%: e f d c b^ Darat (^) Laut a
Pantai merupakan suatu wilayah yang dimulai dari titik terendah air laut waktu surut hingga ke arah daratan sampai batas paling jauh ombak/gelombang menjulur ke daratan. Pesisir adalah suatu wilayah yang lebih luas dari pada pantai, wilayahnya mencakup wilayah daratan sejauh masih mendapat pengaruh laut (pasang surut dan perembesan air laut pada daratan dan wilayah laut sejauh masih mendapat pengaruh dari darat (aliran air sungai dan sedimen dari darat). Laut merupakan bagian dari permukaan bumi yang memiliki wilayah air asin yang sangat luas dan terpisah dari daratan. Zona pesisir terdiri dari empat zona, yaitu zona lithoral, zona neritic, zona bathyal, dan zona abysal. Batas wilayah laut Indonesia ada tiga macam yaitu: zona laut teritorial, zona landas kontinen, dan zona ekonomi eksklusif. Bentuk-‐bentuk muka bumi di lautan adalah landas kontinen (continental shelf), lereng benua (continental slope), dasar samudera (ocean floor). Pada dasar samudera terdiri dari deep sea plain, the deep; bentukan relief dasar samudera antara lain : gunung laut, seamount, guyot, punggung laut (ridge), ambang laut (drempel), lubuk laut (basin), palung laut (trog). Gerakan air laut terdiri dari : arus laut, gelombang laut , pasang surut air laut. Kualitas air laut dilihat dari : suhu air laut, kecerahan air laut, salinitas air laut. CONTOH SOAL PILIHAN GANDA
dalaM suatu perairan dan mengakibatkan matinya perairan tersebut karena tidak tersedianya oksigen b. eutrofikasi terjadi akibat kurangnya nutrien yang masuk ke dalam suatu perairan dan mengakibatkan matinya perairan tersebut karena tidak tersedianya oksigen c. eutrofikasi terjadi akibat banyaknya nutrien yang masuk ke dalam suatu perairan dan mengakibatkan baiknya perairan tersebut sebagai lokasi budidaya ikan d. eutrofikasi terjadi akibat kurangnya nutrien yang masuk ke dalam suatu perairan dan mengakibatkan perairan tersebut sangat disukai oleh biota air e. eutrofikasi terjadi akibat banyaknya nutrien yang masuk ke dalam suatu perairan daN mengakibatkan banyaknya sedimen di perairan tersebut