









Study with the several resources on Docsity
Earn points by helping other students or get them with a premium plan
Prepare for your exams
Study with the several resources on Docsity
Earn points to download
Earn points by helping other students or get them with a premium plan
Community
Ask the community for help and clear up your study doubts
Discover the best universities in your country according to Docsity users
Free resources
Download our free guides on studying techniques, anxiety management strategies, and thesis advice from Docsity tutors
materi bab kepemimpinan perilaku organisasional ppt
Typology: Summaries
1 / 15
This page cannot be seen from the preview
Don't miss anything!
Kepemimpinan (leadership) adalah sebagai kemampuan untuk mempengaruhi suatu kelompok guna mencapai sebuah visi atau serangkaian tujuan yang ditetapkan, sumber pengaruh ini bisa jadi bersifat formal seperti yng diberikan oleh pemangku jabatan manejerial dalam sebuah organisasi
2. TEORI SIFAT
Teori sifat kepemimpinan (trait theoris of leadership) membedakan para pemimpin dari mereka yg bukan pemimpin dengan cara berfokus pd barbagai sifat dan karakteristik pribadi.Teori sifat kepemimpinan berfokus pada berbagai karakteristik pribadi seorang pemimpin.
Berdasarkan temuan terakhir, ada 2 kesimpulan :
a. Sifat memang bisa memprediksi kepemimpinan. b. Sifat-sifat kepemimpinan lebih baik dalam memprediksi munculnya pemimpin dan tampilnya kepemimpinan daripada dalam membedakan antara pemimpin yang efektif dan pemimpin yang tidak efektif.
3. TEORI PERILAKU
Teori perilaku kepemimpinan adalah teori-teori yg mengemukakan bahwa beberapa perilaku tertentu membedakan pemimpin dari mereka yg bukan pemimpin.
3.1 Kajian dari Ohio State University Mereka menyebut kedua dimensi ini :
3.2 Kajian dari University of Michigan Kelompok Michigan mengidentifikasu dua tipe perilaku :
4.1 Model Friedler (Fiedler Contingency Model) Menyatakan bahwa kinerja kelompok yg efektif bergantung pd kesesuaian antara gaya pemimpin dan sejauh mana situasi tersebut memberikan kendali kepada pemimpin tersebut.
Berunding dengan para pengikut dan menggunakan saran-saran mereka sebelum mengambil keputusan.
5.1 Kepemimpinan Karismatik
Max Weber, seorang sosiologi yang mendefinisikan charisma (yang berasal dari bahasa Yunani yang berarti “anugerah”) sebagai suatu sifat tertentu dari seseorang, yang membedakan mereka dari orang kebanyakan dan biasanya dipandang sebagai kemampuan atau kualitas supernatural, manusia super, atau setidaknya daya-daya istimewa. Weber berpendapat bahwa kepemimpinan karismatik merupakan salah satu jenis otoritas yang ideal. Teori kepemimpinan karismatik menyatakan bahwa para pengikut membuat atribut kepahlawanan atau kemampuan dalam kepemimpinan yang luar biasa ketika mereka mengamati perilaku-perilaku tertentu. Karakteristik- karakteristik dari pemimpin yang karismatik, yaitu: memiliki visi, bersedia mengambil risiko pribadi untuk visi tersebut, peka terhadap kebutuhan pengikut, dan memperlihatkan perilaku-perilaku yang luar biasa.
Beberapa peneliti mengatakan bahwa seseorang bisa belajar menjadi karismatik dengan mengikuti proses yang terdiri atas tiga tahap.Pertama, seseorang perlu mengembangkan aura karisma dengan cara mempertahankan cara pandang yang optimis; menggunakan kesabaran sebagai katalis untuk menghasilkan antusiasme; dan berkomunikasi dengan keseluruhan tubuh, bukan cuma dengan kata-kata. Kedua, seseorang menarik orang lain dengan cara menciptakan ikatan yang menginspirasi orang lain tersebut untuk mengikutinya. Ketiga, seseorang menyebarkan potensi kepada para pengikutnya dengan cara menyentuh emosi mereka.
Para pemimpin karismatik mempengaruhi pengikutnya dengan menyampaikan visi yang menarik serta strategi dalam jangka panjang untuk memperoleh suatu tujuan dengan mengaitkan masa sekarang dan masa depan yang lebihbaik bagi organisasi. Visi-visi yang diinginkan dapat menyesuaikan dengan waktu dan keadaan serta mencerminkan keunikan organisasi.
Visi merupakan strategi jangka panjang untuk mencapai tujuan atau serangkaian tujuan. Sebuah visi memerlukan pernyataan visi ( vision statement ) yang menyertainya, yaitu pernyataan formal visi atau misi organisasi. Pemimpin yang karismatik bisa menggunakan pernyataan visi untuk menanamkan tujuan dan sasaran ke benak para pengikutnya.
diterapkan. Tetapi yang sebaliknya tidak berlaku. Pemimpin yang paling baik menggunakan kepemimpinan transaksional dan transformasional sekaligus.
Berikut karakteristik kepemimpinan transaksional dan transformasional:
Para pemimpin transformasional mendorong bawahannya agar lebih inovatif dan kreatif. Para pemimpin transformasional lebih efektif karena mereka sendiri lebih kreatif, tetapi mereka juga lebih efektif karena mampu mendorong para pengikutnya menjadi kreatif pula. Para pengikut transformasional cenderung mengejar tujuan-tujuan dengan ambisius, serta memahami dan menyetujui tujuan-tujuan strategis organisasi.
Melalui model di atas dapat dilihat bahwa transformational leader lebih efektif karena mereka kreatif dan juga meyakinkan pengikut untuk lebih kreatif. Pada perusahaan yang dipimpin oleh seorang pemimpin transformasional terjadi juga proses desentralisasi tanggung jawab serta memberikan kesempatan pada para manager untuk bertindak sesuai tujuan perusahaan. Keseluruhan bukti mengindikasikan bahwa kepemimpinan transformasional memiliki korelasi yang lebih kuat dibandingkan kepemimpinan transaksional dengan tingkat perputaran karyawan yang lebih rendah, produktivitas yang lebih tinggi, dan kepuasan karyawan yang lebih tinggi. Seperti halnya karisma, kepemimpinan transformasional bisa dipelajari. Sebuah study atas manajer bank Kanada menemukan bahwa para manajer yang mengikuti pelatihan kepemimpinan transformasional memiliki kinerja bank yang jauh lebih baik daripada para manajer yang tidak mengikuti pelatihan. Study- study lainnya menunjukkan hasil serupa.
6. KEPEMIMPINAN YANG AUTHENTIC : ETIKA DAN KEPERCAYAAN
Kepemimpinan Autentik ( authentic leaders ) mengenal diri mereka sendiri, sangat memahami keyakinan dan nilai-nilai yang dianutnya, serta bertindak berdasarkan nilai dan keyakinan tersebut secara terbuka dan jujur. Para pengikut akan memandang mereka sebagai orang yang etis. Karena itu, kualitas utama yang dihasilkan oleh kepemimpinan yang autentik adalah kepercayaan.
Kepercayaan tidak hanya mengenai pemimpin. Karakteristik para pengikut juga akan mempengaruhi kepercayaan. Ada tiga kunci karakteristik yang membuat kita untuk bisa mempercayai seorang leader, yaitu : integritas, kebajikan dan kemampuan. ✓ Integritas merujuk kepada kejujuran dan kebenaran, Integritas juga berarti memiliki konsistensi antara apa yang dikatakan dan apa yang dilakukan. ✓ Kebajikan berarti orang yang dipercaya akan memiliki ketertarikan dihati, bahkan ketika seseorang tidak sesuai dengan anda. Perilaku memperhatikan dan mendukung merupakan bagian dari ikatan emosional antara pemimpin dan pengikutnya. ✓ Kemampuan meliputi pengetahuan dan keterampilan teknis dan interpersonal individu. Bahkan orang yang sangat berprinsip dengan niat baik tidak akan dipercaya untuk mencapai hasil yang positif bagi anda jika anda tidak memiliki kepercayaan dan kemampuan dalam menyelesaikan pekerjaan.
Trust propensity adalah kecenderungan seseorang untuk mempercayai seorang pemimpin. Hal ini bergantung pada karakteristik seorang dan bagaimana dia melihat dan menyikapi sikap orang lain di sekitarnya. Contohnya mahasiswa yang mencatat apa yang dikatakan oleh dosennya. Kepercayaan cenderung berhubungan dengan sifat ramah, sementara orang yang rendah diri cenderung mempercayai orang lain. Trust propensity juga bergantung pada faktor waktu. Seiring dengan waktu berjalan, maka para karyawan akan menilai dan mempertimbangkan apakah leadernya sudah memiliki Integrity , Benevolence , dan Ability untuk memimpin mereka. Hal yang paling penting ialah tidak merusak kepercayaan yang telah terbangun, karena jika pemimpin pernah mengecewakan para pengikutnya, maka kepercayaan sangat sulit untuk dibangun kembali.
Mentoring
Mentor adalah seorang karyawan senior yang menjadi penyokong dan mendukung seorang karyawan baru atau yang belum berpengalaman. Pembimbing yang berhasil merupakan pengajar yang baik. Mereka menyajikan
menjadi seorang pemimpin adalah mereka yang dapat membentuk persepsi bahwa mereka cerdas, menarik, mahir secara lisan, agresif, pekerja keras, dan konsisten dengan gaya mereka yang akan dapat meningkatkan hubungan dengan atasan, kolega, para pekerja dalam memandang mereka sebagai pemimpin yang efektif.
Penelitian kepemimpinan telah diarahkan hampir secara eksklusif untuk tatap muka dan situasi verbal. Kenyataannya saat ini manajer dan karyawan semakin sering dihubungkan oleh jaringan. Misalnya manajer yang secara teratur menggunakan e -mail untuk berkomunikasi dengan staf mereka, manajer mengawasi proyek atau tim secara virtual, dan manajer
yang mengkomunikasikan ke karyawan terkait dengan kantor dengan komputer dan internet. Para pemimpin secara online harus berpikir dengan hati-hati mengenai tindakan apa yang mereka inginkan dari pesan digital mereka untuk dijalankan. Mereka akan berhadapan dengan tantangan yang unik, yang terpenting adalah kepercayaan. Identification-based trust, didasarkan pada saling memahami niat satu sama lain serta menghargai keinginan dan kehendak orang lain, yang sulit untuk dicapai tanpa interaksi secara langsung. Negosiasi secara online juga menjadi terhalang ketika kedua pihak tidak saling percaya. Dalam komunikasi secara online , keahlian menulis menjadi pengenbangan dari keterampilan interpersonal.
9. MENEMUKAN DAN MENCIPTAKAN PARA PEMIMPIN YANG EFEKTIF - Seleksi Seluruh proses yang dijalankan organisasi untuk mengisi posisi manajemen pada dasarnya adalah praktek dalam mencoba untuk mengidentifikasi orang-orang yang akan menjadi pemimpin yang efektif. Pertimbangan selama seleksi meliputi: 1. Meninjau persyaratan khusus untuk posisi itu. Apa pengetahuan,keterampilan, dan kemampuan yang dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan secara efektif? 2. Menganalisis situasi untuk menemukan kandidat yang tepat. 3. Pengujian, ini berguna untuk mengidentifikasi dan memilih pemimpin. Tes kepribadian dapat digunakan untuk mencari sifat-sifat yang berhubungan dengan kepemimpinan-ambisi dan energi, hasrat untuk memimpin, kejujuran dan integritas, kepercayaan diri, kecerdasan, dan pengetahuan kerja yang relevan. 4. Pengujian untuk menemukan skor kepemimpinan kandidat self- monitoring. Tinggi diri monitor cenderung mengungguli rekan-rekan