Docsity
Docsity

Prepare for your exams
Prepare for your exams

Study with the several resources on Docsity


Earn points to download
Earn points to download

Earn points by helping other students or get them with a premium plan


Guidelines and tips
Guidelines and tips

perilaku organisasional ppt, Summaries of Organization Behaviour

materi bab kepemimpinan perilaku organisasional ppt

Typology: Summaries

2018/2019

Uploaded on 09/15/2019

fathur-reza
fathur-reza 🇮🇩

5

(2)

3 documents

1 / 15

Toggle sidebar

This page cannot be seen from the preview

Don't miss anything!

bg1
1. APA ITU KEPEMIMPINAN?
Kepemimpinan (leadership) adalah sebagai kemampuan untuk
mempengaruhi suatu kelompok guna mencapai sebuah visi atau serangkaian
tujuan yang ditetapkan, sumber pengaruh ini bisa jadi bersifat formal seperti yng
diberikan oleh pemangku jabatan manejerial dalam sebuah organisasi
2. TEORI SIFAT
Teori sifat kepemimpinan (trait theoris of leadership) membedakan para
pemimpin dari mereka yg bukan pemimpin dengan cara berfokus pd barbagai sifat
dan karakteristik pribadi.Teori sifat kepemimpinan berfokus pada berbagai
karakteristik pribadi seorang pemimpin.
Berdasarkan temuan terakhir, ada 2 kesimpulan :
a. Sifat memang bisa memprediksi kepemimpinan.
b. Sifat-sifat kepemimpinan lebih baik dalam memprediksi munculnya pemimpin
dan tampilnya kepemimpinan daripada dalam membedakan antara pemimpin
yang efektif dan pemimpin yang tidak efektif.
3. TEORI PERILAKU
Teori perilaku kepemimpinan adalah teori-teori yg mengemukakan bahwa
beberapa perilaku tertentu membedakan pemimpin dari mereka yg bukan
pemimpin.
3.1 Kajian dari Ohio State University
Mereka menyebut kedua dimensi ini :
Memprakarsai Struktur : tingkat sampai mana seorang pemimpin akan
menetapkan dan menyusun perannya dan peran para bawahannya dalam usaha
mencapai tujuan.
Keramahan : tingkat sampai mana seorang pemimpin akan memiliki
hubungan professional yang ditandai oleh kesalingpercayaan, rasa hormat
terhadap ide-ide anak buah, dan rasa hormat terhadap perasaan-perasaan
mereka.
pf3
pf4
pf5
pf8
pf9
pfa
pfd
pfe
pff

Partial preview of the text

Download perilaku organisasional ppt and more Summaries Organization Behaviour in PDF only on Docsity!

1. APA ITU KEPEMIMPINAN?

Kepemimpinan (leadership) adalah sebagai kemampuan untuk mempengaruhi suatu kelompok guna mencapai sebuah visi atau serangkaian tujuan yang ditetapkan, sumber pengaruh ini bisa jadi bersifat formal seperti yng diberikan oleh pemangku jabatan manejerial dalam sebuah organisasi

2. TEORI SIFAT

Teori sifat kepemimpinan (trait theoris of leadership) membedakan para pemimpin dari mereka yg bukan pemimpin dengan cara berfokus pd barbagai sifat dan karakteristik pribadi.Teori sifat kepemimpinan berfokus pada berbagai karakteristik pribadi seorang pemimpin.

Berdasarkan temuan terakhir, ada 2 kesimpulan :

a. Sifat memang bisa memprediksi kepemimpinan. b. Sifat-sifat kepemimpinan lebih baik dalam memprediksi munculnya pemimpin dan tampilnya kepemimpinan daripada dalam membedakan antara pemimpin yang efektif dan pemimpin yang tidak efektif.

3. TEORI PERILAKU

Teori perilaku kepemimpinan adalah teori-teori yg mengemukakan bahwa beberapa perilaku tertentu membedakan pemimpin dari mereka yg bukan pemimpin.

3.1 Kajian dari Ohio State University Mereka menyebut kedua dimensi ini :

  • Memprakarsai Struktur : tingkat sampai mana seorang pemimpin akan menetapkan dan menyusun perannya dan peran para bawahannya dalam usaha mencapai tujuan.
  • Keramahan : tingkat sampai mana seorang pemimpin akan memiliki hubungan professional yang ditandai oleh kesalingpercayaan, rasa hormat terhadap ide-ide anak buah, dan rasa hormat terhadap perasaan-perasaan mereka.

3.2 Kajian dari University of Michigan Kelompok Michigan mengidentifikasu dua tipe perilaku :

  • Pemimpin yang berorientasi karyawan : menekankan hubungan antarpersonal; mementingkan kebutuhan para karyawan, dan menerima perbedaan-perbedaan individual di antara para anggota.
  • Pemimpin yang berorientasi produksi : seorang pemimpin yang menekankan aspek-aspek teknis atau tugas dari suatu pekerjaan tertentu. 4. TEORI KONTINGENSI

4.1 Model Friedler (Fiedler Contingency Model) Menyatakan bahwa kinerja kelompok yg efektif bergantung pd kesesuaian antara gaya pemimpin dan sejauh mana situasi tersebut memberikan kendali kepada pemimpin tersebut.

  • Mengindetifikasi Gaya Kepemimpinan. Fiedler meyakini bahwa salah satu faktor utama bagi kepemimpinan yg berhasail adalah gaya kepemimpinan dasar seorang individu. Jadi ia mulai berusaha mencari tahu apa gaya tersebut.
  • Mendefinisikan Situasi Setelah gaya kepemimpinan seseorang diketahui, selanjutnya adalah mencocokan si pemimpin dengan situasi. Tiga dimensi kontingensi atau situasional :
  1. Hubungan pemimpin- anggota : tingkat kepatuhan, kepercayaan, dan rasa hormat para anggota terhadap pemimpin mereka.
  2. Struktur tugas: tingkat sejauh mana penentuan pekerjaan di prosedurkan (terstruktur atau tidak terstruktur).
  3. Kekuatan posisi: tingkat pengaruh yang dimiliki oleh seorang pemimpin atas variabel-variabel kuasa seperti perekrutan, pemecatan, pendisiplinan, promosi, dan kenaikan gaji.
  • Mencocokan antara Para Pemimpin dengan Situasi Model Fiedler bermasyarakat mencocokan keduanya ( pemimpin dan situasi) untuk mencapai efektifitas kepemimpinan yang maksimal. Fiddler mengatakan bahwa pemimpin yang berorientasi tugas bekerja

Berunding dengan para pengikut dan menggunakan saran-saran mereka sebelum mengambil keputusan.

  1. Pemimpin yang berorientasi pencapaian Menerapkan tujuan-tujuan yg besar dan mengharapkan para pengikutnya untuk bekerja dengan sangat baik.

5. KEPEMIMPINAN KARISMATIK DAN TRANSFORMASIONAL

5.1 Kepemimpinan Karismatik

Max Weber, seorang sosiologi yang mendefinisikan charisma (yang berasal dari bahasa Yunani yang berarti “anugerah”) sebagai suatu sifat tertentu dari seseorang, yang membedakan mereka dari orang kebanyakan dan biasanya dipandang sebagai kemampuan atau kualitas supernatural, manusia super, atau setidaknya daya-daya istimewa. Weber berpendapat bahwa kepemimpinan karismatik merupakan salah satu jenis otoritas yang ideal. Teori kepemimpinan karismatik menyatakan bahwa para pengikut membuat atribut kepahlawanan atau kemampuan dalam kepemimpinan yang luar biasa ketika mereka mengamati perilaku-perilaku tertentu. Karakteristik- karakteristik dari pemimpin yang karismatik, yaitu: memiliki visi, bersedia mengambil risiko pribadi untuk visi tersebut, peka terhadap kebutuhan pengikut, dan memperlihatkan perilaku-perilaku yang luar biasa.

  • Pemimpin Karismatik Dilahirkan atau Dibuat? Pemimpin yang karismatik cenderung bersifat terbuka, percaya diri, dan berorientasi pada pencapaian. Meskipun beberapa orang beranggapan bahwa karisma merupakan anugerah dan karenanya tidak bisa dipelajari, sebagian besar ahli percaya seseorang juga bisa dilatih untuk menampilkan perilaku yang karismatik dan mendapat manfaat dari menjadi seseorang pemimpin yang karismatik. Lagi pula, hanya karena kita mewarisi kecenderungan-kecerendungan tertentu, tidak berarti kita tidak dapat berubah.

Beberapa peneliti mengatakan bahwa seseorang bisa belajar menjadi karismatik dengan mengikuti proses yang terdiri atas tiga tahap.Pertama, seseorang perlu mengembangkan aura karisma dengan cara mempertahankan cara pandang yang optimis; menggunakan kesabaran sebagai katalis untuk menghasilkan antusiasme; dan berkomunikasi dengan keseluruhan tubuh, bukan cuma dengan kata-kata. Kedua, seseorang menarik orang lain dengan cara menciptakan ikatan yang menginspirasi orang lain tersebut untuk mengikutinya. Ketiga, seseorang menyebarkan potensi kepada para pengikutnya dengan cara menyentuh emosi mereka.

  • Bagaimana kepemimpinan karismatik mempengaruhi pengikutnya?

Para pemimpin karismatik mempengaruhi pengikutnya dengan menyampaikan visi yang menarik serta strategi dalam jangka panjang untuk memperoleh suatu tujuan dengan mengaitkan masa sekarang dan masa depan yang lebihbaik bagi organisasi. Visi-visi yang diinginkan dapat menyesuaikan dengan waktu dan keadaan serta mencerminkan keunikan organisasi.

Visi merupakan strategi jangka panjang untuk mencapai tujuan atau serangkaian tujuan. Sebuah visi memerlukan pernyataan visi ( vision statement ) yang menyertainya, yaitu pernyataan formal visi atau misi organisasi. Pemimpin yang karismatik bisa menggunakan pernyataan visi untuk menanamkan tujuan dan sasaran ke benak para pengikutnya.

  • Apakah Keefektifan Kepemimpinan Karismatik Bergantung pada Situasi? Penelitian menunjukkan bahwa karismatik leadership memiliki hubungan dengan kinerja dan kepuasan pada pengikutnya. Orang yang bekerja untuk pemimpin karismatik lebih termotivasi untuk bekerja lebih baik karena rasa hormat. Kepemimpinan karismatik tidak selalu efektif untuk setiap saat. Ada situasi di mana kepemimpinan karismatik dapat

diterapkan. Tetapi yang sebaliknya tidak berlaku. Pemimpin yang paling baik menggunakan kepemimpinan transaksional dan transformasional sekaligus.

Berikut karakteristik kepemimpinan transaksional dan transformasional:

  • Transactional Leader
    • (^) Contingent Reward – Usaha untuk bekerja dinilai dan dibandingkan dengan nilai gaji dan penghargaan.
    • Management by Exception – Melihat dan mencari kesalahan pada standar dan peraturan, lalu membenarkannya; Melakukan intervensi jika standar tidak dilakukan.
    • Laissez-Faire – Lepas tanggung jawab, dan menghindari membuat keputusan
  • Transformational Leader
    • Idealized Influence – Memberi sebuah visi dan misi, harga diri, mendapatkan respect dan kepercayaan.
    • Inspirational Motivation – Mengkomunikasikan ekspetasi tinggi, mengekspresikan tujuan penting dalam cara yang sederhana.
    • Intellectual Stimulation – Cerdas, rasiobal, dan problem solving dengan hati – hati.
    • Individualized Consideration – Perhatian secara personal kepada karyawan.
  • Bagaimana Kepemimpinan Transformasional Bekerja?

Para pemimpin transformasional mendorong bawahannya agar lebih inovatif dan kreatif. Para pemimpin transformasional lebih efektif karena mereka sendiri lebih kreatif, tetapi mereka juga lebih efektif karena mampu mendorong para pengikutnya menjadi kreatif pula. Para pengikut transformasional cenderung mengejar tujuan-tujuan dengan ambisius, serta memahami dan menyetujui tujuan-tujuan strategis organisasi.

  • Evaluasi Atas Kepemimpinan Transformasional

Melalui model di atas dapat dilihat bahwa transformational leader lebih efektif karena mereka kreatif dan juga meyakinkan pengikut untuk lebih kreatif. Pada perusahaan yang dipimpin oleh seorang pemimpin transformasional terjadi juga proses desentralisasi tanggung jawab serta memberikan kesempatan pada para manager untuk bertindak sesuai tujuan perusahaan. Keseluruhan bukti mengindikasikan bahwa kepemimpinan transformasional memiliki korelasi yang lebih kuat dibandingkan kepemimpinan transaksional dengan tingkat perputaran karyawan yang lebih rendah, produktivitas yang lebih tinggi, dan kepuasan karyawan yang lebih tinggi. Seperti halnya karisma, kepemimpinan transformasional bisa dipelajari. Sebuah study atas manajer bank Kanada menemukan bahwa para manajer yang mengikuti pelatihan kepemimpinan transformasional memiliki kinerja bank yang jauh lebih baik daripada para manajer yang tidak mengikuti pelatihan. Study- study lainnya menunjukkan hasil serupa.

6. KEPEMIMPINAN YANG AUTHENTIC : ETIKA DAN KEPERCAYAAN

Kepemimpinan Autentik ( authentic leaders ) mengenal diri mereka sendiri, sangat memahami keyakinan dan nilai-nilai yang dianutnya, serta bertindak berdasarkan nilai dan keyakinan tersebut secara terbuka dan jujur. Para pengikut akan memandang mereka sebagai orang yang etis. Karena itu, kualitas utama yang dihasilkan oleh kepemimpinan yang autentik adalah kepercayaan.

  • Etika dan Kepemimpinan Pemimpin yang beretika harus memperlakukan pengikutnya dengan adil, terutama mengenai informasi yang akurat dan jujur. Maka sebelum menilai keefektifan seorang pemimpin, kita harus mempertimbangkan cara yang digunakan oleh pemimpin tersebut untuk mencapai tujuan dan nilai moral dari tujuan tersebut sendiri. Karena Pemimpin menjadi panutan moral bagi organisasi, para eksekutif puncak perlu menetapkan standar etika yang tinggi, memperlihatkan standar
  • Bagaimana Kepercayaan dapat Dikembangkan?

Kepercayaan tidak hanya mengenai pemimpin. Karakteristik para pengikut juga akan mempengaruhi kepercayaan. Ada tiga kunci karakteristik yang membuat kita untuk bisa mempercayai seorang leader, yaitu : integritas, kebajikan dan kemampuan. ✓ Integritas merujuk kepada kejujuran dan kebenaran, Integritas juga berarti memiliki konsistensi antara apa yang dikatakan dan apa yang dilakukan. ✓ Kebajikan berarti orang yang dipercaya akan memiliki ketertarikan dihati, bahkan ketika seseorang tidak sesuai dengan anda. Perilaku memperhatikan dan mendukung merupakan bagian dari ikatan emosional antara pemimpin dan pengikutnya. ✓ Kemampuan meliputi pengetahuan dan keterampilan teknis dan interpersonal individu. Bahkan orang yang sangat berprinsip dengan niat baik tidak akan dipercaya untuk mencapai hasil yang positif bagi anda jika anda tidak memiliki kepercayaan dan kemampuan dalam menyelesaikan pekerjaan.

  • Kepercayaan Sebagai Sebuah Proses

Trust propensity adalah kecenderungan seseorang untuk mempercayai seorang pemimpin. Hal ini bergantung pada karakteristik seorang dan bagaimana dia melihat dan menyikapi sikap orang lain di sekitarnya. Contohnya mahasiswa yang mencatat apa yang dikatakan oleh dosennya. Kepercayaan cenderung berhubungan dengan sifat ramah, sementara orang yang rendah diri cenderung mempercayai orang lain. Trust propensity juga bergantung pada faktor waktu. Seiring dengan waktu berjalan, maka para karyawan akan menilai dan mempertimbangkan apakah leadernya sudah memiliki Integrity , Benevolence , dan Ability untuk memimpin mereka. Hal yang paling penting ialah tidak merusak kepercayaan yang telah terbangun, karena jika pemimpin pernah mengecewakan para pengikutnya, maka kepercayaan sangat sulit untuk dibangun kembali.

  • Konsekuensi dari Trust Ada beberapa hasil positif jika kepercayaan telah terbangun antara pemimpin dengan pengikut, yaitu: ▲ Kepercayaan mendorong mengambil risiko Setiap kali karyawan memutuskan untuk menggunakan cara yang berbeda dalam melakukan sesuatu, atau mengikuti kata pemimpin mereka pada arah yang baru, mereka mengambil risiko. ▲ Kepercayaan memfasilitasi berbagi informasi. Salah satu alasan karyawan gagal untuk mengungkapkan perhatian di tempat kerja adalah bahwa mereka tidak merasa aman secara psikologis untuk mengungkapkan pandangannya. Ketika manajer mendengarkan gagasan para pekerja dengan adil dan aktif melakukan perubahan, maka pekerja akan bersedia untuk berpendapat. ▲ Kepercayaan kelompok lebih efektif. Ketika seorang pemimpin menetapkan kepercayaan dalam kelompok, anggota lebih bersedia untuk saling membantu dan mengerahkan upaya ekstra satu sama lain, yang selanjutnya meningkatkan kepercayaan. Sebaliknya, anggota kelompok yang tidak saling mempercayai cenderung saling mencurigai satu sama lain. Tindakan ini cenderung melemahkan dan akhirnya menghancurkan kelompok. ▲ Kepercayaan meningkatkan produktivitas. Kepentingan dasar perusahaan secara positif dipengaruhi oleh kepercayaan. Karyawan yang percaya pada supervisor cenderung memiliki kinerja yang tinggi. 7. PENDAMPINGAN

Mentoring

Mentor adalah seorang karyawan senior yang menjadi penyokong dan mendukung seorang karyawan baru atau yang belum berpengalaman. Pembimbing yang berhasil merupakan pengajar yang baik. Mereka menyajikan

menjadi seorang pemimpin adalah mereka yang dapat membentuk persepsi bahwa mereka cerdas, menarik, mahir secara lisan, agresif, pekerja keras, dan konsisten dengan gaya mereka yang akan dapat meningkatkan hubungan dengan atasan, kolega, para pekerja dalam memandang mereka sebagai pemimpin yang efektif.

  • Substitusi dan Menetralisasi Kepemimpinan Teori ini bertentangan dengan pendapat kepemimpinan hanyalah atribut. Atribut seperti misalnya pengalaman dan pelatihan dapat menggantikan kebutuhan akan dukungan atau kemampuan dari seorang pemimpin untuk menciptakan struktur. Data dari berbagai penelitian menunjukkan bahwa secara kolektif, dalam banyak situasi, dan tindakan seorang pemimpin tidak relevan. Individu tertentu , pekerjaan , dan variabel organisasi dapat bertindak sebagai pengganti kepemimpinan atau menetralkan efek pemimpin untuk mempengaruhi sikap pengikut. Neutralizers , atribut yang menjadikannya tidak mungkin bagi perilaku pemimpin untuk membuat perbedaan terhadap hasil dari pengikut. Dengan kata lain meniadakan pengaruh pemimpin. Neutralizers membuat pengaruh seorang pemimpin tidak hanya mungkin tetapi juga tidak perlu. Mereka bertindak sebagai pengganti, misalnya pelatihan dapat menggantikan kebutuhan dan dukungan seorang pemimpin; atau kemampuan untuk menciptakan struktur dan mengurangi tugas ambiguitas. Karakteristik organisasi seperti aturan dan prosedur yang kaku, dan kelompok kerja kohesif juga bisa menggantikan kepemimpinan formal.
  • (^) Online Leadership

Penelitian kepemimpinan telah diarahkan hampir secara eksklusif untuk tatap muka dan situasi verbal. Kenyataannya saat ini manajer dan karyawan semakin sering dihubungkan oleh jaringan. Misalnya manajer yang secara teratur menggunakan e -mail untuk berkomunikasi dengan staf mereka, manajer mengawasi proyek atau tim secara virtual, dan manajer

yang mengkomunikasikan ke karyawan terkait dengan kantor dengan komputer dan internet. Para pemimpin secara online harus berpikir dengan hati-hati mengenai tindakan apa yang mereka inginkan dari pesan digital mereka untuk dijalankan. Mereka akan berhadapan dengan tantangan yang unik, yang terpenting adalah kepercayaan. Identification-based trust, didasarkan pada saling memahami niat satu sama lain serta menghargai keinginan dan kehendak orang lain, yang sulit untuk dicapai tanpa interaksi secara langsung. Negosiasi secara online juga menjadi terhalang ketika kedua pihak tidak saling percaya. Dalam komunikasi secara online , keahlian menulis menjadi pengenbangan dari keterampilan interpersonal.

9. MENEMUKAN DAN MENCIPTAKAN PARA PEMIMPIN YANG EFEKTIF - Seleksi Seluruh proses yang dijalankan organisasi untuk mengisi posisi manajemen pada dasarnya adalah praktek dalam mencoba untuk mengidentifikasi orang-orang yang akan menjadi pemimpin yang efektif. Pertimbangan selama seleksi meliputi: 1. Meninjau persyaratan khusus untuk posisi itu. Apa pengetahuan,keterampilan, dan kemampuan yang dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan secara efektif? 2. Menganalisis situasi untuk menemukan kandidat yang tepat. 3. Pengujian, ini berguna untuk mengidentifikasi dan memilih pemimpin. Tes kepribadian dapat digunakan untuk mencari sifat-sifat yang berhubungan dengan kepemimpinan-ambisi dan energi, hasrat untuk memimpin, kejujuran dan integritas, kepercayaan diri, kecerdasan, dan pengetahuan kerja yang relevan. 4. Pengujian untuk menemukan skor kepemimpinan kandidat self- monitoring. Tinggi diri monitor cenderung mengungguli rekan-rekan