Docsity
Docsity

Prepare for your exams
Prepare for your exams

Study with the several resources on Docsity


Earn points to download
Earn points to download

Earn points by helping other students or get them with a premium plan


Guidelines and tips
Guidelines and tips

Pengukuran Kebugaran Jasmani, Assignments of Physical Activity and Sport Sciences

The importance of physical fitness and the different models of physical fitness measurement. It explains the two components of physical fitness and the difference between physical activity, exercise, and physical fitness. It also provides a brief explanation of the different physical fitness tests, including the Tes Kebugaran Jasmani Indonesia (TKJI), Multistage Fitness Test (MFT), and Cooper Test. The TKJI is further explained, including its four age groups and the specific tests included in the assessment.

Typology: Assignments

2019/2020

Available from 04/08/2023

afluz
afluz 🇮🇩

4 documents

1 / 3

Toggle sidebar

This page cannot be seen from the preview

Don't miss anything!

bg1
TUGAS III PENDIDIKAN JASMANI DAN KEBUGARAN
BAB III : PENGUKURAN KEBUGARAN JASMANI
Pada Bab III akan membahas pengukuran kebugaran jasmani. Ada beberapa macam
model pengukuran yang dapat dilakukan, antara lain Tes Kebugaran Jasmani Indonesia
(TKJI), Multistage Fitness Tes (MFT), Cooper Test.
A. Pengertian Kebugaran Jasmani
Kebugaran jasmani merupakan unsur penting dalam kehidupan sehari-hari
bagi manusia. Dengan memiliki kebugaran jasmani yang baik, maka seseorang dapat
melakukan berbagai aktivitas dalam kurun waktu yang cukup lama dan tidak
mengalami kelelahan yang berlebihan. Artinya, kebugaran jasmani yang baik
memberikan kesanggupan pada seseorang untuk menjalani hidup yang produktif dan
dapat menyesuaikan diri pada tiap pembenanan aktivitas yang lebih banyak lagi.
Kebugaran jasmani terdiri dari dua komponen yang dikelompokkan, yaitu:
1. Kelompok yang berhubungan dengan kesehatan (Health Related Physical
Fitness) meliputi komposisi tubuh, daya tahan jantung dan paru-paru,
fleksibilitas, kekuatan, dan daya tahan otot.
2. Kelompok yang berhubungan dengan keterampilan (Skill Related Physical
Fitness) meliputi kecepatan, kelincahan, keseimbangan, daya ledak, dan
koordinasi.
B. Pengukuran Kebugaran Jasmani
Aktivitas fisik, olahraga, dan kebugaran fisik adalah istilah yang memiliki
konsep yang sama namun berbeda. Berikut penjelasan singkat dari kedua istilah
tersebut:
1. Aktivitas fisik didefinisikan sebagai setiap gerakan tubuh yang dihasilkan
oleh otot rangka yang menghasilkan pengeluaran energi. Pengeluaran
energi dapat diukur dalam kilo kalori. Latihan adalah bagian aktivitas fisik
yang terencana, terstruktur, dan berulang serta memiliki tujuan akhir atau
menengah peningkatan atau pemeliharaan kebugaran jasmani seseorang.
2. Kebugaran fisik adalah seperangkat atribut yang berhubungan dengan
kesehatan atau keterampilan. Atribut ini dapat diukur dengan tes-tes
khusus. Kebugaran fisik adalah indikator utama kesehatan pada manusia
dan dapat memprediksi status kesehatan pada fase selanjutnya dari
kehidupan individu.
Penilaian kebugaran fisik memberikan informasi yang dapat digunakan untuk
menjaga dan meningkatkan kesehatan tubuh. Bahkan tes kebugaran fisik yang rutin
dapat dijadikan prediktor tingkat aktivitas fisik dimasa mendatang. Barbara (1988)
mengidentifikasi mereka yang berisiko tinggi menjadi orang dewasa yang tidak aktif
apabila sejak usia anak-anak tidak suka melakukan kegiatan kebugaran.
pf3

Partial preview of the text

Download Pengukuran Kebugaran Jasmani and more Assignments Physical Activity and Sport Sciences in PDF only on Docsity!

TUGAS III PENDIDIKAN JASMANI DAN KEBUGARAN

BAB III : PENGUKURAN KEBUGARAN JASMANI

Pada Bab III akan membahas pengukuran kebugaran jasmani. Ada beberapa macam model pengukuran yang dapat dilakukan, antara lain Tes Kebugaran Jasmani Indonesia (TKJI), Multistage Fitness Tes (MFT), Cooper Test. A. Pengertian Kebugaran Jasmani Kebugaran jasmani merupakan unsur penting dalam kehidupan sehari-hari bagi manusia. Dengan memiliki kebugaran jasmani yang baik, maka seseorang dapat melakukan berbagai aktivitas dalam kurun waktu yang cukup lama dan tidak mengalami kelelahan yang berlebihan. Artinya, kebugaran jasmani yang baik memberikan kesanggupan pada seseorang untuk menjalani hidup yang produktif dan dapat menyesuaikan diri pada tiap pembenanan aktivitas yang lebih banyak lagi. Kebugaran jasmani terdiri dari dua komponen yang dikelompokkan, yaitu:

  1. Kelompok yang berhubungan dengan kesehatan (Health Related Physical Fitness) meliputi komposisi tubuh, daya tahan jantung dan paru-paru, fleksibilitas, kekuatan, dan daya tahan otot.
  2. Kelompok yang berhubungan dengan keterampilan ( Skill Related Physical Fitness) meliputi kecepatan, kelincahan, keseimbangan, daya ledak, dan koordinasi. B. Pengukuran Kebugaran Jasmani Aktivitas fisik, olahraga, dan kebugaran fisik adalah istilah yang memiliki konsep yang sama namun berbeda. Berikut penjelasan singkat dari kedua istilah tersebut:
  3. Aktivitas fisik didefinisikan sebagai setiap gerakan tubuh yang dihasilkan oleh otot rangka yang menghasilkan pengeluaran energi. Pengeluaran energi dapat diukur dalam kilo kalori. Latihan adalah bagian aktivitas fisik yang terencana, terstruktur, dan berulang serta memiliki tujuan akhir atau menengah peningkatan atau pemeliharaan kebugaran jasmani seseorang.
  4. Kebugaran fisik adalah seperangkat atribut yang berhubungan dengan kesehatan atau keterampilan. Atribut ini dapat diukur dengan tes-tes khusus. Kebugaran fisik adalah indikator utama kesehatan pada manusia dan dapat memprediksi status kesehatan pada fase selanjutnya dari kehidupan individu. Penilaian kebugaran fisik memberikan informasi yang dapat digunakan untuk menjaga dan meningkatkan kesehatan tubuh. Bahkan tes kebugaran fisik yang rutin dapat dijadikan prediktor tingkat aktivitas fisik dimasa mendatang. Barbara (1988) mengidentifikasi mereka yang berisiko tinggi menjadi orang dewasa yang tidak aktif apabila sejak usia anak-anak tidak suka melakukan kegiatan kebugaran.

C. Macam-macam Tes Kebugaran Jasmani

  1. Tes Kebugaran Fisik di Indonesia a. Tes Kesegaran Jasmani Indonesia (TKJI) TKJI merupakan pedoman tes kebugaran fisik yang digunakan oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan hasil lokakarya Kesegaran Jasmani Indonesia pada tahun 1984 dan masih digunakan sampai saat ini. TKJI satu rangkaian tes yang harus dilaksanakan oleh seseorang secara berurutan, terus- menerus, dan tidak terputur dengan memperhatikan kecepatan perpindahan waktu istirahat selama 3 menit dari butir satu ke butir tes selanjutnya. Pedoman TKJI dibagi dalam 4 kelompok usia putra dan putri, yaitu: 6-9 tahun, 13-15 tahun, dan 16-19 tahun (Depdikbud,1996). Butir tes dalam TKJI bersifat baku dan tidak boleh dibolak-balik urutan pelaksanaannya. Adapun urutan pelaksanaan sebagai berikut: 1). Tes lari cepat (sprint) 50/60 meter. 2). Tes angkat tubuh untuk putra dan gantung siku tekuk untuk putri. 3). Tes baring duduk (sit-up) 60 detik. 4). Tes loncat tegak. 5). Tes lari jauh (1000 meter untuk putra, 800 meter untuk putri). b. Multistage Fitness Test (MFT)/ Bleep /Multi Tahap/Labobahapkat Multistage Fitness Test (MFT) dikembangkan pada tahun 1982 oleh Leger dan Lambert, yaitu uji kebugaran multistage yang hemat biaya dan prkatis untuk mengukur kesanggupan kerja jantung dan paru secara maksimal melalui prediksi penyerapan Volume Oksigen Maksimal ( VO 2 Max ) pada anak-anak, remaja, dan orang dewasa. c. Tes Lari/Jalan 1 Mile Adalah pengukuran kapasiras aerobik maksimal yang dilakukan dengan tes lari/jalan di lapangan ( track ) dengan satuan waktu (menit dan detik) sejauh 2 mile atau 1.609 km. Rocksport test ini kemudian dikembangkan ooleh American College Sport Medicine (ACSM) dan dapat dilakukan oleh orang awam mulai usia 20 tahun hingga lebih dari 60 tahun. Tes lari/jalan 1 mile ini banyak dilakukan oleh orang-orang yang ingin berangkat Haji/Umroh agar mengetahui tingkat kebugaran fisiknya. d. Cooper Test (Tes Lari 2,4 km dan jalan 4,8 km) Cooper adalah salah satu bentuk tes lapangan untuk mengukur tingkat kebugaran jasmani seseorang dengan cara berlari secepat-cepatnya menempuh jarak 2,4 km atau berjalan cepat menempuh jarak 4,8 km. Lintasan tes 2,4 km