Docsity
Docsity

Prepare for your exams
Prepare for your exams

Study with the several resources on Docsity


Earn points to download
Earn points to download

Earn points by helping other students or get them with a premium plan


Guidelines and tips
Guidelines and tips

Pengelolaan Laboratorium, Summaries of Laboratory Practices and Management

Buku Rangkuman mengenai pengeolaan dan manajemen Lab

Typology: Summaries

2018/2019
On special offer
30 Points
Discount

Limited-time offer


Uploaded on 11/25/2021

kulukulukim
kulukulukim 🇮🇩

5

(1)

1 document

1 / 66

Toggle sidebar

This page cannot be seen from the preview

Don't miss anything!

bg1
1
pf3
pf4
pf5
pf8
pf9
pfa
pfd
pfe
pff
pf12
pf13
pf14
pf15
pf16
pf17
pf18
pf19
pf1a
pf1b
pf1c
pf1d
pf1e
pf1f
pf20
pf21
pf22
pf23
pf24
pf25
pf26
pf27
pf28
pf29
pf2a
pf2b
pf2c
pf2d
pf2e
pf2f
pf30
pf31
pf32
pf33
pf34
pf35
pf36
pf37
pf38
pf39
pf3a
pf3b
pf3c
pf3d
pf3e
pf3f
pf40
pf41
pf42
Discount

On special offer

Partial preview of the text

Download Pengelolaan Laboratorium and more Summaries Laboratory Practices and Management in PDF only on Docsity!

PRAKATA

PERSEMBAHAN

DAFTAR TABEL

DAFTAR GAMBAR

BAB I

Fasilitas Laboratorium Kimia

A. PENDAHULUAN

Laboratorium kimia adalah tempat dilaksanakan berbagai aktivitas yang melibatkan pemakaian bahan kimia tertentu dan terjadi kontak langsung maupun tidak langsung dengan bahan kimia. Sudaryanto (1998 : 7) menyatakan peranan dan fungsi laboratorium ada tiga, yaitu sebagai (1) sumber belajar, artinya lab digunakan untuk memecahkan masalah yang berkaitan dengan ranah kognitif, afektif, dan psikomotor atau melakukan percobaan, (2) metode pendidikan, meliputi metode pengamatan dan metode percobaan, dan (3) sarana penelitian, tempat dilakukannya berbagai penelitian sehingga terbentuk pribadi peserta didik yang bersikap ilmiah. Tujuan penggunaan laboratorium kimia / IPA bagi peserta didik antara lain mengembangkan keterampilan (pengamatan, pencatatan data, penggunaan alat, dan pembuatan alat sederhana), melatih bekerja cermat serta mengenal batas-batas kemampuan pengukuran lab, melatih ketelitian mencatat dan kejelasan melaporkan hasil percobaan, melatih daya berpikir kritis analitis melalui penafsiran eksperimen, memperdalam pengetahuan, mengembangkan kejujuran dan rasa tanggungjawab, melatih merencanakan dan melaksanakan percobaan lebih lanjut dengan menggunakan alat-alat dan bahan-bahan yang ada, dan memberikan pengalaman untuk mengamati, mengukur, mencatat, menghitung, mene-rangkan, dan menarik kesimpulan Perlunya pembekalan tentang fasilitas laboratorium dikarenakan semua bahan kimia mempunyai potensi menimbulkan bahaya kesehatan maupun kecelakaan kerja. Semua laboratorium harus dirancang untuk memudahkan dalam melakukan eksperimen dan mengurangi timbulnya kecelakaan kerja. Praktikan atau laboran harus memahami cara kerja peralatan di lab, hal ini berkaitan dengan fasilitas yang terdapat di laboratorium. Karakteristik kegiatan yang dilakukan di laboratorium kimia adalah berkaitan dengan bahan berbahaya, instrumen yang perlu penangan secara khusus, proses penyimpanan dan limbah yang sangat berbahaya. Diperlukan inventaris semua alat dan bahan dengan baik dan penempatan yang aman. B. Peralatan laboratorium kimia Kategori peralatan laboratorium berdasarkan fungsinya ada 4 yaitu pengukuran volume, pengukuran massa, pengukuran suhu, dan analytical instrument. Kategori bahan asal peralatan yaitu gelas, plastic, kayu dan gabungan. Sedangkan penggunaan laboratorium dibagi secara umum (lemari asam, bak cuci) dan khusus (timbangan, alat ukur lainnya). Untuk menunjang kegiatan praktikum atau eksperimen dilaboratorium dibutuhkan peralatan

khusus yang didesain untuk keperluan di laboratorium. Berikut beberapa nama alat dan fungsinya: No Nama Fungsinya

  1. Beaker Glass/ Gelas Beaker • Fungsi : Tempat untuk menyimpan dan membuat larutan.
  • Beaker glass memiliki takaran namun jarang digunakan bahkan tidak diperbolehkan untuk mengukur volume suatu zat ciar kurang akurat.
  • Tanda volume yg ada pada badan gelas taksiran volume larutan yg tidak akurat. 2 Erlemenyer • Fungsi : Menyimpan dan melarutkan larutan
    • Digunakan sebagai peralatan untuk teknik titrasi yaitu sebagai wadah bahan/larutan yg akan dititrasi.
    • Mulut kecil dan ramping bertujuan untuk dapat mereduksi jumlah pelarut yang hilang saat penguapan dan mudah ditutup. 3 Labu Ukur (Volumetric Flask) (^) Fungsi: Mengencerkan larutan hingga mencapai volume tertentu 4 Pipet Ukur Fungsi: Untuk mengukur Volume larutan

cairan maka tekan huruf A yang terdapat pada bola hisap. Untuk mengeluarkan pencet tombol E Pada bola hisap. 7 Buret • Fungsi : Digunakan untuk titrasi.

  • Berdasarkan ketelitian ada 2 jenis buret: 1.buret makro skala 0,05-0,10ml 2.buret mikro skala 0,
  • Cara membaca buret, harus tegak lurus sesuai dengan permukaan cairan, hal ini bertujuan untuk menghindari galat. 8 Gelas Ukur • Fungsi : untuk mengukur volume suatu larutan yang akan digunaka
  • Tingkat ketelitian relatif rendah, tetapi

lebih tinggi dr gelas beaker, sh tdk disarankan untuk mengukur dgn akurasi tinggi. 9 Tabung Reaksi • Fungsi : untuk mereaksikan dua zat atau lebih dalam jumlah sedikit.

  • Umumnya tahan dipanaskan C. Simbol peringatan di laboratotium Simbol bahaya adalah simbol dikenali dirancang untuk memperingatkan tentang bahan berbahaya, lokasi, atau benda, termasuk arus listrik, racun, dan hal-hal lain. Penggunaan simbol-simbol bahaya sering diatur oleh hukum dan diarahkan oleh organisasi standar. Simbol bahaya mungkin muncul dengan warna yang berbeda, latar belakang, perbatasan dan informasi tambahan dalam rangka untuk menentukan jenis bahaya. Simbol bahaya digunakan untuk pelabelan bahan-bahan berbahaya menurut Peraturan tentang Bahan Berbahaya (Ordinance on Hazardeous Substances). Peraturan tentang Bahan Berbahaya (Ordinance on Hazardeous Substances) adalah suatu aturan untuk melindungi/menjaga bahan-bahan berbahaya dan terutama terdiri dari bidang keselamatan kerja. Arah Peraturan tentang Bahan Berbahaya (Ordinance on Hazardeous Substances) untuk klasifikasi, pengepakan dan pelabelan bahan kimia adalah valid untuk semua bidang, area dan aplikasi, dan tentu saja, juga untuk lingkungan, perlindungan konsumer dan

Simbol internasional akan menggantikan simbol Eropa pada tahun 2009. Beberapa dari mereka yang mirip dengan simbol Eropa tetapi tidak ada satu kata yang menggambarkan bahaya. Fitur yang paling mencolok adalah perubahan simbol pelabelan:

  • Bukan simbol bahaya dengan pencetakan hitam pada persegi panjang oranye-kuning yang telah digunakan sampai saat ini,
  • Sekarang sembilan Piktogram bahaya dengan simbol hitam pada latar belakang putih dengan Rhombuses merah berbingkai digunakan untuk memberikan peringatan Simbol bahaya internasional yang baru dan peringatan dan kalimat pencegahan yang harus digunakan pada label yang pada akhirnya akan menggantikan tanda bahaya, risiko dan frase keselamatan. Akan ada masa transisi seperti ini secara bertahap masuk perubahan harus diselesaikan oleh Desember 2010 untuk zat dan pada Desember 2015 untuk persiapan. Sistem baru ini sedang dilaksanakan di seluruh dunia oleh negara-negara termasuk Kanada, Uni Eropa, Cina, Australia, dan Jepang. Standar Pelebelan di Eropa

Simbol bahaya kimia adalah suatu piktogram berlatar belakang orange dengan garis batas dan gambar berwarna hitam. Gambar yang terdapat dalam piktogram umumnya menggambarkan sifat bahaya dari bahan yang dilabeli. Sifat bahaya tersebut misalnya risiko ledakan dan kebakaran, risiko kesehatan dan keracunan, atau kombinasi keduanya. Berikut ini 7 simbol bahan kimia berbahaya lengkap dengan gambar dan keterangannya.

  1. Explosive (Mudah Meledak) Simbol Bahan Kimia Mudah Meledak Bahan kimia yang diberi simbol seperti gambar disamping adalah bahan yang mudah meledak (explosive). Ledakan pada bahan tersebut bisa terjadi karena beberapa penyebab, misalnya karena benturan, pemanasan, pukulan, gesekan, reaksi dengan bahan kimia lain, atau karena adanya sumber percikan api. Ledakan pada bahan kimia dengan simbol ini kadang kali bahkan dapat terjadi meski dalam kondisi tanpa oksigen. Beberapa contoh bahan kimia dengan sifat explosive misalnya TNT, ammonium nitrat, dan nitroselulosa. Bekerja dengan bahan kimia yang mudah meledak membutuhkan pengalaman praktis sekaligus pengetahuan. Menghindari hal-hal yang dapat memicu ledakan sangat penting dilakukan untuk mencegah risiko fatal bagi keselamatan diri.
    1. Oxidizing (Mudah Teroksidasi) Simbol Bahan Kimia Mudah Teroksidasi

 Cairan mudah terbakar. Contohnya: aseton dan benzene. Keamanan : jauhkan dari sumber api atau loncatan bunga api.  Zat sensitive terhadap air, yakni zat yang membentuk gas mudah terbakar bila kena air atau api.

  1. Toxic (Beracun) Simbol Bahan Kimia Beracun Simbol bahan kimia disamping mengunjukan bahwa bahan tersebut adalah bahan beracun yang dapat mengakibatkan keracunan akut dan kronis, bahkan bisa hingga menyebabkan kematian pada konsentrasi tinggi. Keracunan karena bahan dengan simbol di atas bukan hanya terjadi jika bahan tersebut masuk melalui mulut. Ia juga bisa meracuni lewat proses pernafasan (inhalasi) atau melalui kontak dengan kulit. Beberapa contoh bahan kimia bersifat racun misalnya arsen triklorida dan merkuri klorida. Bekerja dengan bahan-bahan tersebut harus memperhatikan keselamatan diri. Hindari kontak langsung dengan kulit, menelan, serta gunakan selubung masker untuk mencegah uapnya masuk melalui pernafasan.
    1. Harmful Irritant (Bahaya Iritasi) Simbol Bahan Kimia Iritasi Simbol bahan kimia disamping sebetulnya terbagi menjadi 2 kode, yaitu kode Xn dan kode

Xi. Kode Xn menunjukan adanya risiko kesehatan jika bahan masuk melalui pernafasan (inhalasi), melalui mulut (ingestion), dan melalui kontak kulit, contoh bahan dengan kode Xn misalnya peridin. Sedangkan kode Xi menunjukan adanya risiko inflamasi jika bahan kontak langsung dengan kulit dan selaput lendir, contoh bahan dengan kode Xi misalnya ammonia dan benzyl klorida. Frase-R untuk bahan berkode Xn yaitu R20, R21 dan R22, sedangkan untuk kode Xi yaitu R36, R37, R38 dan R41.

  1. Corrosive (Korosif) Simbol Bahan Kimia Korosif Simbol ini menunjukan bahwa suatu bahan tersebut bersifat korosif dan dapat merusak jaringan hidup. Karakteristik bahan dengan sifat ini umumnya bisa dilihat dari tingkat keasamaannya. pH dari bahan bersifat korosif lazimnya berada pada kisaran < 2 atau >11,5. Beberapa contoh bahan dengan simbol ini misalnya belerang oksida dan klor. Jangan menghirup uap dari bahan ini, jangan pula membuatnya kontak langsung dengan mata dan kulit Anda. Mereka juga bisa menyebabkan iritasi. Frase-R untuk bahan korosif yaitu R dan R35.
  2. Dangerous for Enviromental (Bahan Berbahaya bagi Lingkungan) Simbol Bahan Kimia Berbahaya untuk Lingkungan Simbol pada gambar di samping menunjukan bahwa bahan tersebut berbahaya bagi lingkungan (dangerous for environment). Melepasnya langsung ke lingkungan, baik itu ke tanah, udara, perairan, atau ke

dengan mudah membentuk uap dan mungkin memerlukan kotak berventilasi, seperti tudung laboratorium.  Bandingkan kepadatan uap dengan udara, yang memiliki kepadatan 1. Bahan kimia yang memiliki kepadatan uap lebih besar dari 1 dapat dikendalikan dengan tudung laboratorium atau perangkat ventilasi yang menarik udara dari bawah, seperti meja downdraft, tudung lubang, atau belalai gajah dengan pipa buangan diarahkan ke bawah. Bahan kimia dengan kepadatan uap kurang dari 1 akan memerlukan perangkat ventilasi yang menarik udara dari atas, seperti belalai gajah atau snorkel dengan buangan diarahkan ke atas. Untuk bahan radioaktif atau biologi, pertimbangkan apakah pengoperasian dapat menyebabkan bahan berubah menjadi aerosol atau tersebar di udara dan apakah hal ini menimbulkan risiko bagi kesehatan atau lingkungan. Tentukan apakah filtrasi atau diperlukan atau dianjurkan. Untuk partikulat, peralatan serupa dengan aliran udara tinggi dan turbulen. Kotak penimbang atau kotak timbangan berventilasi lebih sesuai. Untuk bahan nano, pertimbangkan apakah peralatan terlalu turbulen. Tentukan juga apakah perlu menyaring buangan yang mengandung partikel kecil ini. Penelitian telah menunjukkan bahwa filter HEPA ( high-efficiency particulate air - udara partikulat efisiensi tinggi) sangat efektif untuk partikel berukuran nano. Pertimbangkan juga bahwa tudung laboratorium memungkinkan kebocoran sangat kecil di di luar tudung, yang mungkin bervolume besar bila terkait partikel nano. E. Ventilasi Laboratorium & Program manajemen sistem Ventilasi Sistem khusus Sistem ventilasi umum mengendalikan kuantitas dan kualitas jumlah udara yang dipasok ke dan dikeluarkan dari laboratorium. Sistem ventilasi umum harus mengganti udara secara terus menerus agar konsentrasi unsur yang berbau atau beracun tidak meningkat saat hari kerja dan tidak disirkulasi dari laboratorium ke laboratorium. Sistem pembuangan terdiri dari dua kategori utama: umum dan khusus. Sistem umum melayani laboratorium sebagai satu kesatuan dan mencakup perangkat seperti tudung laboratorium dan snorkel. Sistem khusus digunakan untuk tudung isotop, tudung asam perklorik, atau sumber bahaya tinggi lainnya yang memerlukan isolasi dari sistem pembuangan laboratorium umum.

  1. Tudung Laboratorium Tudung laboratorium (dikenal juga sebagai tudung asap kimia) adalah komponen terpenting yang digunakan untuk melindungi pekerja laboratorium dari paparan bahan kimia dan bahan yang digunakan di dalam laboratorium. Tudung laboratorium standar adalah kotak tahan api dan bahan kimia yang memiliki satu bukaan (muka) di depan dengan daun pintu yang dapat digeser

(pintu geser) untuk memungkinkan pengguna mengakses bagian dalam. Udara dalam volume besar ditarik melalui muka dan keluar dari atas untuk menampung dan menghilangkan kontaminan dari laboratorium. Tudung laboratorium harus dianggap sebagai perangkat keselamatan cadangan yang dapat menampung dan membuang bahan beracun, penyebab cedera, atau mudah terbakar saat perangkat eksperimen atau prosedur gagal dan uap atau debu keluar dari peranti yang sedang digunakan. Tudung laboratorium adalah piihan terbaik, terutama jika terdapat campuran atau produk yang tak dikenal dan ketika perlu mengelola bahan kimia menggunakan prinsip ALARA.

  1. Panduan untuk Memaksimalkan Efisiensi Tudung Banyak faktor dapat mengganggu efisiensi pengoperasian tudung. Ikuti praktik berikut untuk memaksimalkan efisiensi tudung:  Tetap hidupkan kipas buang tudung laboratorium sepanjang waktu.  Bila mungkin, posisikan pintu geser tudung laboratorium sehingga pekerjaan dilakukan dengan mengulurkan lengan di bawah atau di sekitar pintu geser, dengan kepala di bagian depan pintu geser, dan mempertahankan pintu geser antara pekerja dan sumber bahan kimia. Pintu geser akan bertindak sebagai pembatas primer jika terjadi tumpahan, percikan, atau ledakan.  Hindari membuka dan menutup pintu geser tudung laboratorium dengan cepat, dan hindari pergerakan lengan dan tubuh dengan cepat di depan atau di dalam tudung.  Letakkan sumber bahan kimia dan peranti paling tidak 6 inci (15 cm) di belakang muka tudung. Pertimbangkan untuk mengecat garis berwarna atau menempelkan pita ke permukaan kerja tudung sejauh 6 inci (15 cm) ke arah belakang dari muka tudung untuk bertindak sebagai pengingat. Konsentrasi kontaminan di zona napas dari sumber yang terletak di depan muka tudung mungkin 300 kali lebih tinggi dari sumber yang terletak paling sedikit 6 inci ke belakang.  Letakkan peralatan sejauh mungkin ke bagian belakang tudung sepanjang masih praktis tanpa menghalangi sekat bawah.  Pisahkan dan naikkan masing-masing instrumen dengan menggunakan balok atau rak sehingga udara dapat mengalir dengan mudah di sekeliling semua peranti. Bekerja dengan bahaya besar dalam tudung terpisah dari kerja tujuan umum.  Jangan menggunakan peralatan besar di dalam tudung, karena ini cenderung menghambat aliran udara dan mengurangi efisiensi tudung.  Jika peralatan besar mengeluarkan asap atau panas di luar tudung laboratorium, gunakan tudung khusus yang dirancang dan dipasang untuk memberi angin bagi perangkat tersebut.