















Study with the several resources on Docsity
Earn points by helping other students or get them with a premium plan
Prepare for your exams
Study with the several resources on Docsity
Earn points to download
Earn points by helping other students or get them with a premium plan
Community
Ask the community for help and clear up your study doubts
Discover the best universities in your country according to Docsity users
Free resources
Download our free guides on studying techniques, anxiety management strategies, and thesis advice from Docsity tutors
Definisi bisnis Contoh Bisnis Strategi bisnis dan memuat prinsip prinsip bisnis menurut michael porter
Typology: Summaries
1 / 23
This page cannot be seen from the preview
Don't miss anything!
Dibuat Oleh : Muhammad Farhan Fuady (04221020)
Setiap perusahaan yang komperatif pasti akan selalu bersaing dalam sebuah pasar. Strategi yang dikembangkan atau direncanakan oleh organisasi manajemen perusahaan mungkin telah berevolusi secara implisit melalui berbagai departemen fungsional perusahaan (Porter, 1980, p. 21). Di era globalisasi saat ini, persaingan antara perusahaan tidak terlepas dari apakah mereka berskala domestik, internasional, atau global, atau yang bergerak dibidang manufaktur produk atau jasa(Baroto, Abdullah, & Wan, 2012, p. 120). Untuk meningkatkan daya saing, perusahaan harus melakukan penerapan strategi untuk memenangkan persaingan. Saat ini banyak lembaga manajemen bisnis maupun sekolah-sekolah bisnis berpedoman kepada teori Porter tentang strategi daya saing perusahaan. Hal tersebut dibuktikan dengan hasil publikasi ilmiah terindex bereputasi dari Digital Libray Scopus dan Google Scholar. Berikut adalah trend publikasi dari tahun 1989 hingga tahun 2017. Grafik 1. Hasil Publikasi Ilmiah Porter’s Generic Strategy 1989- 2017 Source:: Analyze search results scopus (https://scopus.com, tanggal akses 20 Oktober 2021 23.40WIB) Pada grafik diatas dapat dilihat bahwat trend publikasi ilmiah tentang Porter’s Generic strategy berada di titik puncak ditahun 2014 dengan total 7 publikasi terindex scopus.
Perusahaan harus tahu betul jumlah pesaing yang dimiliki dan latar belakang mereka. Tak hanya itu, perusahaan juga harus mampu mengukur kualitas produk dan layanan dari pesaingnya. Perusahaan tetap dapat menarik minat beli konsumen dengan menawarkan potongan harga secara agresif. Selain itu, perusahaan juga dapat melakukan kampanye pemasaran yang berdampak tinggi terhadap tingkat penjualan produk atau layanannya.
cenderung memiliki kekuatan untuk menetapkan harga yang lebih tinggi sehingga dapat meningkatkan profitabilitas.
2. Porter's Value Chain/ Rantai Nilai Michael Porter Konsep rantai nilai pertama kali dikenalkan oleh Michael Porter. Rantai nilai adalah serangkaian kegiatan organisasi untuk menciptakan nilai bagi pelanggan. Porter menciptakan model menganalisis rantai nilai perusahaan untuk memeriksa semua aktivitas dan melihat bagaimana mereka terhubung. Untuk mengidentifikasi dan memahami rantai nilai perusahaan, ikuti langkah berikut ini : Gambar 1.2 Porter’S Value Chain Source : https://images.app.goo.gl/keETYGLFieU5Xj6X Rantai nilai adalah serangkaian kegiatan organisasi untuk menciptakan nilai bagi pelanggan. Porter menciptakan model menganalisis rantai nilai perusahaan untuk memeriksa semua aktivitas dan melihat bagaimana mereka terhubung. Analisis ini mengidentifikasi peluang penghematan biaya dan diferensiasi dalam siklus produksi di antara aktivitas yang terhubung dan pada akhirnya akan mempengaruhi laba dan membantu memahami sumber nilai organisasi Anda.
❖ Langkah Pertama Untuk setiap aktivitas utama, tentukan sub-aktivitas yang menciptakan nilai. Ada 3 jenis sub-aktivitas dalam kegiatan pemasaran dan penjualan buku sebagai contoh : o Aktivitas langsung: sub-aktivitas langsung termasuk melakukan panggilan penjualan ke toko buku, memasang iklan, dan melakukan penjualan online. o Aktivitas tidak langsung: aktivitas ini mendukung kegiatan langsung agar berjalan dengan lancar. Untuk kegiatan pemasaran dan penjualan buku, sub-aktivitas tidak langsung termasuk mengelola tenaga penjualan dan menyimpan catatan pelanggan. o Kegiatan penjaminan kualitas aktivitas langsung dan tidak langsung: kegiatan ini contohnya meliputi mengoreksi dan mengedit iklan pemasaran buku. ❖ Langkah Kedua Untuk setiap aktivitas pendukung, tentukan sub-aktivitas yang menciptakan nilai dalam setiap aktivitas utama. Misalnya, pertimbangkan bagaimana Human Resource Management menambah nilai bagi Inbound Logistics, Operations, Outbond Logistics, dan sebagainya. Sama halnya dengan langkah pertama, carilah sub-aktivitas langsung, tidak langsung, dan penjaminan kualitas. ❖ Langkah Ketiga Temukan hubungan antara semua aktivitas nilai yang diidentifikasi. Hubungan ini merupakan kunci meningkatkan keunggulan kompetitif dari kerangka rantai nilai. Misalnya, hubungan antara pengembangan karyawan (investasi SDM) dengan volume penjualan. Hubungan lainnya yaitu antara waktu penyelesaian pesanan dalam layanan panggilan telepon dari pelanggan yang frustasi menunggu pengiriman.
3. Porter's Generic (Business) Strategy/Strategi Generik (Bisnis)Michael Porter Michael Porter , seorang profesor di Harvard Business School memperkenalkan generic strategies dalam bukunya yang berjudul "Competitive Advantage" : Creating and Sustaining Superior Performance (1985), strategi tersebut dapat di praktikkan di segala jenis usaha baik barang atau-pun jasa. Generic strategy atau strategi generik adalah strategi tentang bagaimana perusahaan mengejar keunggulan kompetitif diseluruh ruang lingkup pasar yang dipilihnya.ini diperkenalkan oleh Michael Porter. Pendekatan strategi generik bertujuan untuk mengamankan keuntungan jangka panjang yang berkelanjutan untuk produk baru atau yang sudah ada di pasar. Ada 3 strategi yang dapat diadopsi perusahaan yaitu: ▪ Kepemimpinan biaya Pengurangan biaya harus terus menerus, sehingga perbedaan biaya dibandingkan pesaing dipertahankan dan mencerminkan semua tahapan rantai nilai. Artinya, semakin besar pangsa pasar, semakin besar pengurangan biaya. Ini adalah strategi yang paling berhasil di lingkungan yang stabil. ▪ Diferensiasi Diferensial produk dicapai baik melalui pemasaran maupun inovas. Diferensiasi harus melibatkan semua bagian dari rantai nilai, dan pasar harus dapat dibagi lagi. Strategi ini lebih sesuai untuk lingkungan industri yang dinamis. ▪ Fokus Fokus mengeksploitasi perbedaan dalam perilaku biaya dibeberapa segmen dan kebutuhan khusus pembeli disegmen tersebut. Dalam hal ini, perusahaan fokus untuk pasar yang lebih sempit(ceruk pasar). Untuk strategi yang dijalankan di pasar ceruk, perusahaan dapat memiliki strategi kepemimpinan biaya ataupun diferensiasi. https://cerdasco.com/strategi- generik/
Gambar 1.3 Porter’s (1980) Generic Strategy Source : https://images.app.goo.gl/6jbDBa2enyhPFAVC Pada diagram diatas menggambarkan bahwa strategi generik (1980) terdiri dari strategi keuntungan biaya (cost ledership), strategi Pembedaan Produk (Differentiation), dan strategi fokus (focus). Perusahaan-perusahaan besar (Industrywide) dengan akses ke sumber daya yang besar biasanya bersaing dengan keunggulan dan biaya atau dengan diferensiasi, sedangkan perusahaan kecil (the Particular Segment Only) sering bersaing dengan landasan strategi fokus. Menurut Porter (1980) jika perusahaan ingin meningkatkan usahanya dalam persaingan yang semakin ketat, perusahaan harus memilih prinsip berbisanis yaitu produk dengan harga tinggi atau produk yang berbiaya rendah, bukan kedua-duanya (Porter, 1980, p. 26). Didalam bukunya, Porter (1980) menekankan pentingnya perencana strategi melakukan analisis biaya manfaat untuk mengevaluasi berbagai peluang diantara unit-unit bisnis yang sudah ada dan unit bisnis yang potensial dalam perusahaan. Berbagai aktivitas dan sumber daya dapat meningkatkan keunggulan kompetitif karena dengan demikian biaya berkurang dan diferensiasi meningkat. Selain itu, Porter juga menekankan perlunya perusahaan mengalihkan ketrampilan dan keahlian diantara unit bisnis otonomi secara efektif agar memperoleh keunggulan kompetitif
5. Organizational Theory, terutama Hawthorne Studies/ Teori Organisasi, terutama Hawthorne tudies. Secara Umum Teori Organisasi adalah teori yang berusaha memahami dan mempelajari sebaik mana organasisasi bisa mencapai tujuan bersama yang diingin kan secara efektif dan efisien. Alasan mengapa Teori Organisasi itu penting adalah , karena dengan mempelajari teori organisasi umum, seseorang akan lebih bisa memahami bagaimana ia harus menempatkan diri ketika berada didalam suatu ikatan organisasi. Karena di dalam organisasi tersebut terdapat beberapa aspek pendukung guna memenuhi tujuan bersama sekumpulan orang yang terikat di dalamnya. Kajian Hawthrone, adalah serangkaian kajian yang dilakukan pada tahun 1920-an hinggan 1930-an. Kajian ini awalnya bertujuan mempelajari pengaruh berbagai macam tingkat penerangan lampu terhadap produktivitas kerja. Kalangan akademisi umumnya sepakat bahwa Kajian Hawthrone ini memberi dampak dramatis terhadap arah keyakinan manajemen terhadap peran perilaku manusia dalam organisasi. Profesor Elton Mayo menyimpulakn bahwa: ▪ Perilaku dan sentimen memiliki kaitan yang sangat erat. ▪ Pengaruh kelompok sangat besar dampaknya pada perilaku individu. ▪ Standar kelompok menentukan hasil kerja masing-masing karyawan. ▪ Uang tidak begitu menjadi faktor penentu output bila dibandingkan dengan standar kelompok, sentimen kelompok, dan rasa aman. https://id.wikipedia.org/wiki/Kajian_Hawthorne Efek Hawthorne adalah teori bahwa organisasi dapat memotivasi karyawan sama efektifnya atau lebih baik dengan menunjukkan kepedulian terhadap masalah dibandingkan dengan benar-benar meningkatkan kondisi kerja mereka. Kepedulian pribadi ini meningkatkan kinerja, menurut pengamatan peneliti produktivitas George Elton Mayo. http://kamusbisnis.com/arti/efek-hawthorne/
Menurut Ahli lain (Shafritz & Ott dalam Levy, 2009). Teori organisasi merupakan sejumlah pemikiran dan konsep yang menjelaskan atau memperkirakan bagaimana organisasi/kelompok dan individu di dalamnya “berperilaku”, dalam berbagai jenis struktur dan kondisi tertentu. https://www.kompasiana.com/adam46542/5fa68505d541df5f0b15c1d2/manfaat- mempelajari-teori-organisasi-didalam-kehidupan-nyata ANALISIS SINTETIS Didalam perjalanannya, teori Porter (1980) tentang keuanggulan daya saing didalam strategi generik yaitu keunggulan biaya, diferensiasi, dan fokus sudah menempuh 37 tahun hingga saat ini ditahun 2017. Tidak menutup kemungkinan bahwa akan timbul perubahan pandangan terhadap terori tersebut, baik kritikan maupun dukungan. Hal tersebut merupakan kontribusi peneliti di dunia pemasaran manajemen dengan menilai karya Porter’s, namun tidak terlepas kemungkinan untuk mengoreksi dan mencari perbaikan terhadap teori tersebut. Model bisnis abad ke-21 tidak perlu terlalu mendalami beberapa hal terkait tempat usaha karena saat ini industri bersaing dengan menggunakan media teknologi yang bisa mencakup seluruh segmentasi pasar hanya dengan media teknologi walaupun teempat usahanya berada jauh dari target pasar. Model bisnis abad ke-21 tidak perlu terlalu mendalami beberapa hal terkait tempat usaha karena saat ini industri bersaing dengan menggunakan media teknologi yang bisa mencakup seluruh segmentasi pasar hanya dengan media teknologi walaupun teempat usahanya berada jauh dari target pasar. Pada akhirnya George S. Day (1997) dalam buku “Wharton on Dynamic Competitive Strategy” secara singkat membahas beberapa keterbatasan dari kerangka kerja kekuatan kompetitif Porter, yang artinya dapat disimpulkan bahwa ada beberapa titik kelemahan Porter salah satunya yaitu alat analisis Porter kebanyakan berfokus pada perbedaan kemampu labaan (profitabilitas) dalam sebuah industri, dan bukan perbedaan kemampulabaan antar industri, dan juga sedikit panduan untuk menetapkan batas-batas dalam mendefinisikan sebuah arena persaingan atau kompetitor. Akan tetap walaupun ada beberapa kelemahan, teori Porter hingga tahun 2017 masih digunakan. Hal itu dapat dilihat pada data yang ditemui pada digital library Scopus pada bahasan diatas. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa teori Porter (1980) tentang Generik Strategi merupakan teori yang layak digunakan pada perusahaan yang ingin merencanakan strategi keunggulan bersaing untuk mencapai profit perusahan dan keberlangsungan hidup perusahaan.
Sevenpri Candra Management Department, School of Business Management, BINUS University Jln. K. H. Syahdan No 9, Palmerah, Jakarta Barat 11480 scandra@binus.edu METODE PENELITIAN Penelitian ini mengunakan analisis Five Porter Forces untuk dilakukan analisis industri sejenis. Diharapkan dengan analisis, maka dapat diketahui kondisi eksternal persaingan di industri restoran dan terutama pada industri yang sejenis. Sehingga dari hasil ini, perusahaan dapat membuat suatu strategi bersaing terkait dengan situs web yang dimiliki. HASIL DAN PEMBAHASAN Restoran Drupadi berdiri sejak Februari, 2011. Asal mula restoran ini dinamakan Drupadi adalah terjemahan bahasa Indonesia dari Draupadi, seorang pahlawan dalam Mahabharata, seorang wanita yang kuat yang menolak untuk menjadi korban keadaan. Diceritakan dalam wiracarita Mahabharata, Draupadi lahir dari api, berkemauan keras, dan pahlawan penuh kasih dengan keindahan yang tak tertandingi dan kecerdasan. Restoran ini bangga untuk menggunakan nama karakter wanita terbesar dalam Mahabharata untuk bisnisnya; restoran yang menyajikan masakan Chinese dengan cita rasa Indonesia. Restoran Drupadi bersemangat dan penuh kasih dalam melayani pelanggannya. Makanan tidak mengandung daging babi dan menghindari penggunaan MSG penambah rasa buatan karena beberapa orang alergi terhadap hal itu. Drupadi terletak di daerah komersial Jababeka, melayani makanan favorit lokal dan asia. Kapasitas tempat duduk saat ini adalah 40 kursi dan pengembangan masa depan akan meningkatkan kapasitas hingga 80 kursi. Harga rata-rata makanan adalah Rp. 15.000. Saat makan siang, konsumen utama adalah pekerja dan saat sore hari menjadi tempat bergaul pemuda dan pemudi setempat.
Untuk menganalisis kondisi bisnis pada Restoran Drupadi digunakan analisis Porter yang berfungsi untuk mengetahui kondisi lingkungan sekitar bisnis dari lima kekuatan, yaitu potensi pengembangan produk, produk pengganti, kekuatan pemasok, kekuatan pembeli, dan persaingan antarperusahaan sejenis. Hasil analisis dari model lima kekuatan Porter dapat dilihat pada Gambar 2. Persaingan Perusahaan Sejenis Keadaan persaingan perusahaan yang sejenis dengan Restoran Drupadi saat ini dapat dikatakan cukup kompetitif. Persaingan antarrestoran sejenis merupakan ancaman yang sangat besar bagi perusahaan. Banyak restoran lain yang sejenis yang sudah berdiri sebelum Drupadi berdiri. Contoh Restoran pesaing adalah Es Teler 77, Solaria, Waroeng Mbok-De yang sama-sama menjual makanan yang sejenis. Persaingan antarrestoran pesaing merupakan ancaman yang sangat besar bagi Restoran Drupadi. Namun Restoran Drupadi mempunyai keunggulan tersendiri yang belum tentu dimiliki oleh restoran-restoran pesaing, seperti Restoran Drupadi melayani katering harian untuk rumah-rumah dan juga katering untuk karyawan kantor dan pabrik sekitar. Kemungkinan Masuknya Pesaing Baru Jenis bisnis yang dijalankan oleh Restoran Drupadi adalah sebuah bisnis yang sangat rentan dengan masuknya pendatang baru karena pada bisnis ini sangat mudah untuk perusahaan baru untuk masuk ke pasar. Ancaman pendatang baru yang harus diperhatikan oleh pihak Restoran Drupadi adalah Restoran Gule Kepala Ikan Mas Agus, Restoran Ayam Trancam, RM. Pendopo Potensi Pengembangan Produk Substitusi Kehadiran produk substitusi menjadi ancaman bagi setiap perusahaan yang sudah beroperasi dalam industri. Restoran Drupadi memiliki produk substitusi seperti Restoran Padang, Warteg, Warung Tenda.