Docsity
Docsity

Prepare for your exams
Prepare for your exams

Study with the several resources on Docsity


Earn points to download
Earn points to download

Earn points by helping other students or get them with a premium plan


Guidelines and tips
Guidelines and tips

Pengantar akuntansi manajemen, Study notes of Accounting

Pengantar akuntansi manajemen semester pertama

Typology: Study notes

2020/2021

Uploaded on 10/02/2021

Friskaa
Friskaa 🇮🇩

5

(4)

4 documents

1 / 24

Toggle sidebar

This page cannot be seen from the preview

Don't miss anything!

bg1
PERTEMUAN 1&2 :
PR IN S I P A KUN TA N S I & P E L A K S AN AANN YA
Dosen : Yusmainiar, SE. MM
pf3
pf4
pf5
pf8
pf9
pfa
pfd
pfe
pff
pf12
pf13
pf14
pf15
pf16
pf17
pf18

Partial preview of the text

Download Pengantar akuntansi manajemen and more Study notes Accounting in PDF only on Docsity!

P ERT EMUAN 1 & 2 :

PR IN SI P AKU N TAN SI & PELAKSAN AAN N YA

Dosen : Yusmainiar, SE. MM

1.1 Definisi Akuntansi

  • (^) Adalah suatu sistem informasi yang memberikan laporan kepada berbagai pemakai atau

pembuat keputusan mengenai aktivitas bisnis dari suatu satu kesatuan ekonomi.

Proses Akuntansi akan menghasilkan informasi Laporan Keuangan yang sangat berguna

bagi para pemakai informasi keuangan baik untuk internal perusahaan maupun pihak diluar

perusahaan termasuk pemerintah.

1.2 Pemakai Informasi Akuntansi

  • (^) Individu, masyarakat umum menggunakan informasi akuntansi untuk kepentingan tertentu,

misalnya melakukan investasi atau mau menyewa atau membeli rumah.

  • (^) Pemodal / Investor , investor membutuhkan informasi akuntansi mengenahi posisi

keuangan suatu perusahaan untuk mengetahui prospek perusahaan dimasa mendatang.

  • (^) Kreditor, bank dan para rekanan membutuhkan informasi akuntansi untuk menilai

kemampuan perusahaan dalam memenuhi pembayaran sesuai penjadwalan.

  • (^) Badan Pemerintah , seperti Kantor Pajak sangat berkepentingan untuk mengetahui

pelaporan perpajakan dari suatu perusahaan atau perorangan.

  • (^) Manajemen , pimpinan perusahaan merupakan pihak yang paling banyak membutuhkan

informasi akuntansi untuk pengambilan suatu keputusan.

1.3 Bentuk Perusahaan/Badan Usaha dibagi menjadi 3 jenis

perusahaan

Perusahaan Perseorangan, merupakan perusahaan yang kepemilikannya dimiliki secara tunggal seorang pemilik , jenis ini biasanya berupa usaha perusahaan eceran dan usaha profesional. Contohnya ; toko, dokter, akuntan dan pengacara. Persekutuan (Firma dan CV), merupakan perusahaan yang kepemilikannya dari penggabungan dua orang atau lebih yang dianggap sebagai pemilik bersama atas perusahaan tersebut. jenis ini biasanya juga berupa usaha perusahaan eceran dan usaha profesional yang bersekala kecil dan menengah, meskipun adapula yang bersekala besar. Contohnya ; perusahaan eceran, akuntan dan pengacara. Perseroan Terbatas (PT), merupakan perusahaan yang dimiliki oleh para pemegang saham perusahaan tersebut. Dari sudut pandang hukum, Perseroan Terbatas sangat berbeda dengan perusahaan perseorangan dan persekutuan. Jika perusahaan perseorangan dan persekutuan mengalami kebangkrutan, si pemberi pinjaman dapat menyita kekayaan pribadi pemiliknya untuk menutupi kekurangan hutang-hutang perusahaannya. Tetapi jika perusahaan bangkrut pada jenis Perseroan Terbatas, si pemberi pinjaman tidak dapat mengambil / menyita harta pribadi para pemegang saham.

  • (^) Prinsip Biaya

Prinsip Biaya merupakan prinsip yang menyatakan bahwa aktiva dan jasa yang diperoleh dicatat

menurut harga aktualnya (nilai historis) walaupun sipembeli yakin bahwa harga yang dibayarkan itu

didapatkan hasil tawar menawar , tetapi barang tersebut harus dicatat dengan harga yang benar-benar terjadi

dan dibayarkan pada saat mendapatkannya atau terjadinya transaksi tersebut.

Contoh : Suatu Toko listrik mendapatkan barang dagangan secara borongan dari tiko listrik lainnya yang

sudah tidak beroperasi lagi senilai Rp. 1.000.000,-, harga barang tersebut bila beli di distributor tempat

kulakan biasanya senilai Rp. 2.000.000,-. Pada prinsip biaya ini toko listrik tersebut harus mencatat hasil

pembeliannya tersebut berdasar harga perolehannya sebesar Rp. 1.000.000,- walaupun harga barang tersebut

seharusnya senilai Rp. 2.000.000,-

  • (^) Konsep Kesinambungan

Konsep Kesinambungan (going concern) merupakan konsep yang mengasumsikan/menganggap bahwa suatu

entitas akan terus melakukan usahanya secara terus menerus sampai masa yang tidak dapat ditentukan.

Tidak menetapkan kegiatan usahanya hanya sampai periode tertentu, sehingga perlakuan atas pencatatan

akuntansi akan terus berkesinambungan dari tahun ke tahun.

1.5. Proses dan Siklus Akuntansi

Untuk mendapatkan hasil dari informasi keuangan, suatu perusahaan memerluakan suatu proses yang terdiri dari beberapa kegiatan proses akuntansi. Proses akuntansi ini akan terjadi secara berulang dan berkesinambungan pada periode-periode akuntansi yang akan datang. Oleh karena itu proses akuntansi disebut juga siklus akuntansi (accounting cycle). Proses akuntansi akan melalui proses tahapan-tahapan sebagai berikut :

  1. Bukti transaksi,
  2. Jurnal, terdiri dari Jurnal Umum dan Jurnal khusus,
  3. Posting ke Buku Besar (Ledger),
  4. Neraca Saldio (trial Balance),
  5. Jurnal Penyesuaian (Adjustment),
  6. Nenara Lajur (Work Sheet),
  7. Laporan Keuangan (Finance Report) yang terdiri dari ;
    • Laporan laba Rugi (Income Statement),
    • Neraca (Balance Sheet),
    • (^) Laporan Perubahan ekuitas
  8. Jurnal Penutup (Closing Entry),
  9. Neraca Saldo Setelah Penutupan (Post Closing Trial Balance),
  10. Jurnal Balik (Reversing Entries).

1.6. Persamaan Akuntansi Persamaan akuntansi ini digunakan untuk mengetahui hubungan dan posisi / penempatan antara aktiva dan pasiva (kewajiban dan modal) dalam suatu laporan keuangan perusahaan. Dalam persamaan akuntansi ini menyajikan jumlah aktiva perusahaan dan tuntutan atau kewajiban terhadap aktiva tersebut. Persamaan akuntansi ini menggambarkan hubungan antara aktiva, kewajiban dan ekuitas pemilik. Aset atau Aktiva atau Harta merupakan sumber ekonomis dari suatu usaha yang diharapkan dapat memberikan keuntungan bagi usaha tersebut dimasa yang akan datang. Contohnya : Kas, Piutang, Persediaan, Perlengkapan Kantor, Tanah dan Bangunan. Liabilitas atau Kewajiban merupakan tuntutan-tuntutan dari pihak luar kepada perusahaan yang merupakan kewajiban ekonomis berupa hutang atau pinjaman yang harus dibayar kepada pihak luar. Pihak-pihak luar perusahaan ini yang disebut dengan kreditur. Contohnya seorang kreditur yang memberikan pinjaman berupa uang kepada suatu perusahaan, kreditur kan mempunyai tuntutan hak secara hukum terhadap sebagian harta atau aktiva perusahaan tersebut sampai perusahaan dapat melunasi hutang kepada kreditur. Ekuitas atau Modal merupakan tuntutan dari dalam perusahaan sebagai pemilik perusahaan atas harta atau aktiva perusahaan karena para pemegang saham ini telah menanamkan modalnya ke dalam perusahaan. Penghasilan, merupakan sub-elemen ekuitas yang sifatnya menambah elemen ekuitas. Beban, merupakan sub-elemen ekuitas yang sifatnya mengurangi elemen ekuitas.

Dalam Persamaan Akuntansi, Aktiva disajikan disebelah kiri atau debet dan pasiva yang terdiri dari Kewajiban dan Ekuitas/Modal disajikan disebelah kanan atau sebelah kredit. Dibawah ini menunjukkan gambar dari persamaan akuntansi beserta contoh penulisannya. Gambar Persamaan Akuntansi : Aset perusahaan yang meliputi aktiva lancar seperti Kas, Bank , Piutang, Persediaan dan aktiva tetap seperti ; kendaraat, perabot, tanah dan bangunan serta aktiva lainnya harus sama dengan jumlah Liabilitas/kewajiban perusahaan yang terdiri dari hutang lancar dan hutang jangka panjang ditambah dengan Ekuitas/modal perusahaan termasuk laba yang ditahan dan laba (rugi) operasi/periode berjalan.

Sisi kredit/kanan dicatat akun Modal Tn. A (pasiva) sebagai setoran modal Tn. A sebesar Rp. 10.000.000,- dan akun Kewajiban (pasiva) sebesar Rp. 15.000.000,- sebagai pengakuan hutang atau pinjaman dari Tn. B. Sehingga antara debet dan kredit akan sama sebesar masing-masing Rp. 25.000.000,- terdiri dari : 25.000.000 = 10.000.000 + 15.000. Pencatatan akuntansinya adalah :

1.7. Bukti Transaksi, Jurnal Umum (General Journal), Jurnal

Khusus (Special Journal) dan Buku Tambahan (Subsidiary

Ledger).

Bukti Transaksi Bukti transaksi merupakan bukti fisik adanya suatu transaksi yang terjadi pada perusahaan. Contoh bukti transaksi antara lain adalah :

  1. Cek. Cek adalah bukti transaksi berupa surat perintah kepada bank untuk menyerahkan sejumlah uang kepada orang yang memegang cek atau kepada orang yang namanya tercantum dalam cek.
  2. Kuitansi, Kuitansi adalah bukti transaksi penerimaan atau penyerahan uang secara tunai.
  3. Faktur, Faktur adalah bukti transaksi penjualan atau pembelian barang secara kredit.
  4. Nota, Nota adalah bukti transaksi penjualan atau pembelian barang secara tunai.
  5. Nota Debet, Nota debet adalah bukti transaksi pengembalian barang yang dibuat oleh pihak pembeli.
  6. Nota Kredit, Nota kredit adalah bukti transaksi pengembalian barang yang dibuat oleh pihak penjual.
  7. Memo, Memo adalah bukti transaksi yang dibuat oleh manager kepada staf bagian akuntansi.

Sebelum bukti transaksi keuangan dicatat dalam jurnal, terlebih dahulu dilakukan analisis untuk menentukan pengaruhnya terhadap akun-akun di perusahaan. Pola pencatatan transaksi dalam jurnal diatur dalam sebuah mekanisme Debet dan Kredit. Pengertian Debet dalam Akuntansi menunjukan sisi sebelah kiri dan Kredit menunjukan sebelah kanan. Mekanisme Debet dan Kredit terlihat dalam tabel sebagai berikut :

1.9. Jurnal Khusus (Special Journal)

Pada tulisan sebelumnya telah dipelajari jurnal dengan dua kolom, yang disebut juga sebagai Jurnal Umum (General Journal), jurnal ini dipakai untuk mencaatat semua transaksi yang terjadi. Bagi perusahan besar dimana transaksi yang terjadi berulang ulang , pemakaian saatu jurnal tidaklah praktis dan tidak efisien, maka perlu dipakai jurnal bentuk lain yaitu Jurnal Khusus (Special Journal). Dengan jurnal khusus dapat diadakan pembagian tugas, misalnya pencatatan pembelian dilakukan oleh satu orang pencatatan penjuaalan dilakukan oleh satu orang, begitu juga pencatatan penerimaan atau pengeluaran uang tunai. Disamping itu pada mjurnal khusus dapat disediakan kolom untuk rekening-rekening yang perubahannya berulang-ulang , sehingga pencatatannya cukup dengan menuliskan jumlah (angka) pada kolom rekening yang sesuai. Jadi Jurnal Khusus merupakan catatan akuntansi permanen yang digunakan untuk mencatat transaksi keuangan perusahaan secara kronologis dengan menyebutkan akun yang di Debet maupun yang di Kredit atas suatu akun yang transaksinya terjadi secara berulang-ulang. Jenis-jenis Jurnal Khusus Untuk menentukan jurnal khusus yaang akaan dipakai, terlebih dahulu perusahaan mengadakan inventarisasi jenis transaksi yang terjadinya berulang-ulang. Biasanya terjadi atas akun-akun sebagai berikut :

  1. Jurnal pembelian (Purchase Journal).
  2. Jurnal Pengeluaran kas (Cash disbursement journal)
  3. Jurnal penjualan ( Sales journal )
  4. Jurnal penerimaan kas ( Cas Receipt Journal )
  5. Jurnal umum ( General journal ) Jika sering teradi penerimaan kembali barang yang di jual dan penerimaan kembali barang yang dibeli , dapat disediakan jurnal retur penjualan dan jurnal retur pembelian.

2. Jurnal Pengeluaran Kas

Jurnal pengeluaran kas dipergunakan untuk mencatat semua transaksi pengeluaran atau pembayaran dengan uang tunai. Jurnal pengeluaran kas dapat berbentuk sebagai berikut : Penjelasan: Transaksi yang kolomnya sudah tersedia, pencatatannya dilakukan sebagai berikut:

  1. Mencatat tanggal,nomor bukti, pada kolom yang tersedia.
  2. Mencatat nama dan alamat debitur atau keterangan lain yang bersangkutan dengan transaksi, pada kolom keterangan.
  3. Mencatat jumlah disisi debet pada kolom rekening yang sesuai dan sisi kredit kolom kas. Transaksi yang kolomnya tidak tersedia, pencatatannya dilakukan seperti diatas, namun untuk nama rekening dan jumlahnya dicatat pada kolom serba-serbi. Kolom kas untuk mencatat jumlah uang yang dibayarkan sedangkan kolom potongan pembelian untuk mencatat jumlah potongan atas pembayaran utang karna melunasi dalam masa potongan.
  1. Jurnal Penjualan Jurnal penjualan dipergunakan untuk mencatat penjualan barang dagang secara kredit. Jurnal penjualan dapat berbentuk sebagai berikut: Keterangan:
  2. Tempat mencatat tanggal terjadinya transaksi.
  3. Tempat mencatat nomor faktur.
  4. Diisi dengan nama debitur beserta alamatnya.
  5. Tenpat mencatat syarat pembayaran, misalnya 2/10, n/30.
  6. Untuk memberi tanda (v) jika jumlah tersebut sudah dipindahkan kebuku besar pembantu piutang.
  7. Untuk mencatat jumlah sesuai dengan yang terdapat pada faktur.