





Study with the several resources on Docsity
Earn points by helping other students or get them with a premium plan
Prepare for your exams
Study with the several resources on Docsity
Earn points to download
Earn points by helping other students or get them with a premium plan
Community
Ask the community for help and clear up your study doubts
Discover the best universities in your country according to Docsity users
Free resources
Download our free guides on studying techniques, anxiety management strategies, and thesis advice from Docsity tutors
Fungsi linier adalah suatu fungsi yang sangat sering digunakan oleh para ahli elonomi dan bisnis dalam menganalisa dan memecahkan masalah- masalah ekonomi. Hal ini dikarenakan bahwa kebanyakan masalah ekonomi dan bisnis dapat disederhanakan atau diterjemahkan ke dalam model yang berbentuk linier.
Typology: Summaries
1 / 9
This page cannot be seen from the preview
Don't miss anything!
Rian sauqi 202110160311169 Resume mtk bisnis
Fungsi linier adalah suatu fungsi yang sangat sering digunakan oleh para ahli elonomi dan bisnis dalam menganalisa dan memecahkan masalah- masalah ekonomi. Hal ini dikarenakan bahwa kebanyakan masalah ekonomi dan bisnis dapat disederhanakan atau diterjemahkan ke dalam model yang berbentuk linier. Beberapa penerapan fungsi linier dalam bidang ekonomi dan bisnis adalah: a. Fungsi permintaan, fungsi penawaran dan keseimbangan pasar b. Keseimbangan Pasar Dua Macam Produk c. Pengaruh Pajak dan Subsidi Terhadap Keseimbangan Pasar. d. Fungsi biaya, fungsi pendapatan dan analisis Pulang Pokok (BEP=Break Even Point)
Fungsi permintaan menunjukkan hubungan antara jumlah produk yang diminta oleh konsumen dengan harga produk. Di dalam teori ekonomi dijelaskan bahwa jika harga naik maka jumlah barang yang diminta turun, demikian juga sebaliknya bahwa jika harga turun maka jumlah barang yang diminta naik, sehingga grafik fungsi permintaan mempunyai slope negatif (miring ke kiri) P a/b b (^) Q Notasi fungsi permintaan akan barang x adalah: Q x = f (P x ) Q x = a – b P x Atau P x = a /b – 1 /b Q x dimana: Q x = Jumlah produk x yang diminta P x = Harga produk x a dan b = parameter
a/b -a Q P 3 -6 (^) Q Contoh: fungsi permintaan P = 15 – Q
Fungsi penawaran menunjukkan hubungan antara jumlah produk yang ditawarkan oleh produsen untuk dijual dengan harga produk. Di dalam teori ekonomi dijelaskan bahwa jika harga naik maka jumlah barang yang ditawarkan bertambah, demikian juga sebaliknya bahwa jika harga turun maka jumlah barang yang ditawarkan turun, sehingga grafik fungsi permintaan mempunyai slope positif (miring ke kanan) Notasi fungsi penawaran akan barang x adalah: Q x = f (P x ) Q x = -a + b P x Atau P x = a /b + 1 /b Q x dimana: Q x = Jumlah produk x yang ditawarkan P x = Harga produk x a dan b = parameter Contoh: Fungsi pernawaran P = 3 + 0,5Q
Qsx = Qdx dan Qsy = Qdy
Adanya pajak yang dikenakan pemerintah atas penjualan suatu barang akan menyebabkan produsen menaikkan harga jual barang tersebut sebesar tarif pajak per unit (t), sehingga fungsi penawarannya akan berubah yang pada akhirnya keseimbangan pasar akan berubah pula. Fungsi penawaran setelah pajak menjadi: Contoh: Ps Qs f ( Q ) t f ( P t ) atau Fungsi permintaan suatu produk ditunjukkan oleh P=15-Q dan fungsi penawaran P=0,5Q+3. Terhadap produk ini pemerintah mengenakan pajak sebesar Rp 3 per unir. a. Berapa harga dan jumlah keseimbangan pasar sebelum dan sesudah kena pajak? b. Berapa besar pajak per unit yang ditanggung oleh konsumen? c. Berapa besar pajak per unit yang ditanggung oleh produsen? d. Berapa besar penerimaan pajak total oleh pemerintah? Penyelesaian Keseimbangan pasar sebelum kena pajak: Pd Ps 15 Q 0,5 Q 3 1,5 Q 12 Q 8
Jadi keseimbangan pasar sebelum kena pajak Q=8 dan P= Keseimbangan pasar setelah pajak: Fungsi penawaran setelah pajak: P=0,5Q+3+3 P=0,5Q+6, sehingga keseimbangan pasar setelah pajak: Pd Pst 15 Q 0,5 Q 6 1,5 Q 9 Q 6 Q 6 P 15 6 P 9 Jadi keseimbangan pasar sebelum kena pajak Q=6 dan P= Besar pajak per unit yang ditanggung konsumen, sebesar selisih harga keseimbangan setelah pajak dengan harga keseimbangan sebelum pajak yaitu: 9 - 7 = 2 per unit. Besar pajak per unit yang ditanggung produsen, sebesar selisih tarif pajak per unit yang dikenakan dengan besar pajak per unityang ditanggung konsumen, yaitu: 3 - 2 = 1 per unit.
VC = Variable Cost Q Dari gambar diatas terlihat bahwa jika perusahaan tidak berproduksi, maka tidak mengeluarkan biaya variabel.
Biaya total adalah hasil dari penjumlahan biaya tetap dengan biaya variabel, atau dengan persamaan matematis sebagai: TC FC Total VC TC FC VC .Q. atau Jika digamb arkan dalam diagram cartesius maka garis biaya total (TC), merupakan gabungan dari garis biaya tetap (FC) dengan garis total biaya variabel (TVC) yaitu berupa garis lurus ke kanan atas (kemiringan positif) dengan titik awal tidak pada titik (0,0) tetapi dimulai dari biaya tetap. PENDAPATAN (Total Revenue /TR) Pendapat adalah jumlah keseluruhan hasil yang diterima dari penjualan produk, yaitu harga jual per unit (P) dikalikan dengan kuantitas penjualan (Q), atau dengan pendekatan matematis sebagai TR PxQ. Jika digambarkan dalam diagram cartesius maka garis pendapatan (TR) berupa garis lurus ke kanan atas (kemiringan / gradien positif).
Laba BEP Rugi FC QBEP Q
TR= Total Revenue Q
Break even, atau impas, atau pulang pokok adalah suatu keadaan perusahaan yang pendapatannya sama dengan jumlah total biayanya, dengan kata lain perusahaan tidak memperoleh laba tetapi juga tidak menderita rugi atau laba rugi sama dengan nol. Untuk menentukan titik impas dapat dilakukan dengan menggunakan dua pendekatan yaitu pendekatan grafik dan matematis. Pendekatan grafik diperoleh dengan mencari titik potong antara grafik penerimaan total (TC) dengan grafik biaya total (TC) sebagai berikut: P PBEP Pendekatan Matematis Perhitungan analisa impas (Break Even) didasarkan oleh persamaan matematis sebagai berikut: Pendapatan = Total Biaya TR = TC TR = FC + TVC P X Q = FC + (VC X Q) Keterangan: TR = Total Revenue (Pendapatan Total) TC = Total Cost (Biaya Total) FC = Fixed Cost (Biaya Tetap) VC = Variable Cost (Biaya Variabel) per unit