



Study with the several resources on Docsity
Earn points by helping other students or get them with a premium plan
Prepare for your exams
Study with the several resources on Docsity
Earn points to download
Earn points by helping other students or get them with a premium plan
Community
Ask the community for help and clear up your study doubts
Discover the best universities in your country according to Docsity users
Free resources
Download our free guides on studying techniques, anxiety management strategies, and thesis advice from Docsity tutors
Ketentuan yang mengatur tingkah laku manusia dalam masyarakat yang dilakukan dengan perbuatan baik dan buruk sesuai pemahaman individu agar dapat mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan manusia dan sosial dengan cara yang menguntungkan
Typology: Summaries
1 / 5
This page cannot be seen from the preview
Don't miss anything!
Setiap pertukaran atau transaksi dianggap fair atau adil ketika satu sama lain memberikan keuntungan ( mutually beneficial ) dan memberikan informasi yang memadai.
contohnya melalui Food and Drug Administration dan terutama Federal Trade Commission. b) Kontrol oleh Para Pengiklan Cara paling ampuh untuk menanggulangi masalah etis tentang periklanan adalah pengaturan diri (self-regulation) oleh dunia periklanan. Di Indonesia kita memiliki Tata krama dan tata cara periklanan Indonesia yang disempurnakan (1996) yang dikeluarkan oleh AMLI, ASPINDO , GPBSI, PPPI, PRSSNI, SPS dan TVRI. c) Kontrol oleh Masyarakat Selain menjaga agar periklanan tidak menyalahi batas-batas etika melalui pengontrolan terhadap iklan-iklan dalam media massa. Ada juga cara lebih positif untuk meningkatkan mutu etis dari iklan dengan memberikan penghargaan kepada iklan yang dinilai paling baik. e. Penilaian Etis Terhadap Iklan Refleksi tentang masalah etis di sekitar praktek periklanan merupakan contoh bagus mengenai kompleksitas pemikiran moral. Tersedianya prinsip etis tidak cukup untuk menilai moralitas sebuah iklan, dalam penerapannya banyak faktor lain ikut berperan. Prinsip-prinsip etis yang penting dalam konteks periklanan yaitu tidak boleh berbohong dan otonomi manusia harus dihormati. Empat faktor yang harus dipertimbangkan dalam menerapkan prinsip-prinsip dalam peningkatan etis terhadap iklan diantaranya: maksud si pengiklan, isi iklan, keadaan publik yang tertuju, dan kebiasaan di bidang periklanan.
Yang dimengerti disini dengan publik adalah orang dewasa yang normal dan mempunyai informasi cukup tentang produk dan jasa yang diiklankan. Secara umum bisa dikatakan bahwa periklanan mempunyai potensi besar untuk mengipas-ngipaskan kecemburuan sosial dalam masyarakat dengan memamerkan sikap konsumerisme dan hedonisme dari suatu elite kecil. Hal ini merupakan aspek etis yang sangat penting, terutama dalam masyarakat yang ditandai kesenjangan sosial yang besar seperti di Indonesia.