Download Modul Ajar Ikatan Kimia - Ikatan Ion & Ikatan Kovalen and more Study notes Chemistry in PDF only on Docsity!
MODUL AJAR
MATERI IKATAN KIMIA
KURIKULUM MERDEKA BELAJAR
INFORMASI UMUM
Identitas Modul Nama Penyusun Nabila Nurul Amalia Jenjang Sekolah SMA Mata Pelajaran Kimia Materi Pokok Ikatan Kimia Fase/Kelas F/XI Alokasi Waktu 2 JP x 45 menit Kompetensi Awal 1. Kestabilan Unsur
- Struktur Lewis. Profil Pelajar Pancasila
- Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia
- Bergotong royong
- Mandiri
- Bernalar kritis
- Berkebhinekaan Global Sarana dan Prasarana Sarana:
- LCD Proyektor/TV
- Laptop
- Handphone
- WA Grup
- Internet
- Papan Tulis
- Spidol Prasarana:
- Audio visual (video interaktif) dari Youtube
- Slide Power Point Materi Ikatan Kimia (Ikatan Ion dan Ikatan Kovalen)
- LKPD Target Peserta Didik 1. Kategori Peserta Didik : Umum (tidak ada kesulitan dalam mencerna materi pembelajaran)
- Jumlah Peserta Didik : 30 peserta didik
- Ketersediaan Materi : Bahan Bacaan, LKPD, Youtube. Pendekatan, Model Pembelajaran Pendekatan : Scientific Approach (5 M) Model Pembelajaran : Problem Based Learning (PBL) berbasis TPACK Materi Ajar, Sumber Belajar Materi Ajar :
- Ikatan Ion
- Ikatan Kovalen Sumber Belajar :
- Bahan ajar mengenai ikatan ion dan ikatan kovalen yang disusun guru.
- LKPD Ikatan Ion dan Kovalen
- Buku Kimia SMA Kelas X
- Sumber-sumber dari internet berupa video pembelajaran ikatan ion dan ikatan kovalen. Link: https://www.youtube.com/watch?v=MxEiDNDT35U https://www.youtube.com/watch?v=HDt9QhbQN9M https://www.youtube.com/watch?v=xH69zIT0YgQ https://www.youtube.com/watch?v=Zfs1KSItUWI https://www.youtube.com/watch?v=cweXhY-2bc Pengaturan Pembelajaran Pengaturan Peserta Didik : Individu, Kelompok Metode Pembelajaran : Diskusi, Ceramah, Penugasan, Presentasi, dan Tanya Jawab KOMPONEN INTI Capaian Pembelajaran Pada akhir fase F, peserta didik mampu menerapkan operasi matematika dalam perhitungan kimia; mempelajari sifat, struktur dan interaksi partikel dalam membentuk berbagai senyawa; memahami dan menjelaskan aspek energi, laju dan kesetimbangan reaksi kimia; menggunakan konsep asam-basa dalam keseharian; menggunakan transformasi energi kimia dalam keseharian; memahami kimia organik; memahami konsep kimia pada makhluk hidup. Peserta didik mampu menjelaskan penerapan berbagai konsep kimia dalam keseharian dan menunjukkan bahwa perkembangan ilmu kimia menghasilkan berbagai inovasi. Peserta didik memiliki pengetahuan Kimia yang lebih mendalam sehingga menumbuhkan minat sekaligus membantu peserta didik untuk dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan berikutnya agar dapat mencapai masa depan yang baik. Peserta didik diharapkan
- Bagaimana proses pembentukan ikatan pada air dari unsur-unsur penyusunnya?
- Mengapa garam dapur aman dikonsumsi, sementara unsur-unsur penyusunnya bersifat reaktif? KEGIATAN PEMBELAJARAN Fase Pembelajaran Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu Kegiatan Pembuka Pendahuluan
- Guru memberikan salam dan berdoa bersama (religius)
- Guru memeriksa kehadiran siswa (disiplin) dengan menggunakan game sekaligus untuk membangkitkan semangat siswa.
- Guru mempersiapkan kelas agar lebih kondusif untuk proses belajar mengajar seperti kerapian dan kebersihan ruang kelas, menyiapkan media dan buku pelajaran yang diperlukan (disiplin) Apersepsi Guru memberikan apersepsi dengan mengingatkan peserta didik tentang konsep yang sudah dipelajari sebelumnya yaitu kestabilan unsur (oktet dan duplet) dan menggambarkan struktur Lewis untuk menjelaskan terbentuknya ikatan kimia, kemudian mengarahkan peserta didik pada materi yang akan dipelajari. Motivasi/Pertanyaan Pemantik Guru memberikan motivasi/Pertanyaan Pemantik kepada peserta didik berupa:
- Mengapa garam dapur aman dikonsumsi, sementara unsur-unsur penyusunnya bersifat reaktif?
- Bagaimana proses pembentukan ikatan pada garam dapur dari unsur-unsur penyusunnya?
- Mengapa pada suhu dan tekanan standar air dalam bentuk cair, padahal kita tahu bahwa unsur penyusun air adalah oksigen dan hydrogen. Pada suhu dan tekanan standar, oksigen dan hidrogen berwujud gas? Guru menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini dan cakupan materi yang akan dipelajari. Peserta didik menyimak penjelasan guru tentang semua kegiatan yang akan dilakukan. “Ibu akan menyampaikan kegiatan pembelajaran kita pada siang hari ini, yaitu:
- Orientasi masalah 15 menit
- Pembentukan kelompok
- Membaca literatur
- Diskusi permasalahan yang ada di LKPD
- Penyajian hasil diskusi
- Review materi
- Refleksi
- Evaluasi” Kegiatan Inti Fase 1. Orientasi peserta didik pada masalah
- Peserta didik diarahkan pada masalah, dengan mengamati masalah yang ada di gambar dan video mengenai ikatan ion dan ikatan kovalen, hal itu dapat mengembangkan rasa ingin tahu dan berpikir kritis.
- Link Video: https://www.youtube.com/watch?v=MxEiDNDT35U 10 menit Fase 2. Mengorganisas ikan peserta didik untuk belajar
- Peserta didik membentuk kelompok yang terdiri dari 3-5 siswa yang homogen sesuai pembagian yang telah direncanakan oleh guru.
- Peserta didik menemukan masalah dalam bentuk sebuah pertanyaan untuk melatih kemampuan berpikir kritis. “Sekarang, coba perhatikan garam dapur yang berwujud padatan putih. Garam dapur tersusun dari ion-ion natrium dan ion-ion klorin. Bagaimanakah ion-ion tersebut dapat bergabung satu dengan lainnya sehingga membentuk garam dapur?” “Bagaimana terbentuknya senyawa NaCl, Bu?” “Bagaimana pula proses pembentukan senyawa NaCl, Bu?
- Setiap kelompok diberikan bahan ajar dan LKPD yang harus dikaji tentang konsep ikatan ion, ikatan kovalen serta mengkaji tentang bagaimana proses pembentukan ikatan ion dan kovalen.
- Peserta didik mendiskusikan pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab dalam LKPD.
- Peserta didik menggali informasi tambahan dari berbagai sumber baik buku maupun internet untuk mengembangkan rasa ingin tahu tentang konsep ikatan ion, ikatan kovalen serta mengkaji tentang bagaimana proses pembentukan ikatan ion dan kovalen. 15 menit Fase 3. Membimbing penyelidikan individu dan kelompok
- Peserta didik mengumpulkan informasi dan mencari referensi untuk mencari solusi atas masalah yang diberikan dalam LKPD untuk mengembangkan sikap kreatif. Link: https://www.youtube.com/watch?v=HDt9QhbQN9M 10 menit
untuk mengakhiri pembelajaran hari ini dan ditutup dengan mengucapkan salam. REFLEKSI Refleksi Peserta Didik dan Guru Refleksi Guru 1. Apakah proses pembelajaran yang dilaksanakan sudah sesuai dengan yang diharapkan?
- Apakah dalam pemberian materi yang disampaikan dengan model/metode yang telah dilakukan serta penjelasan teknis atau instruksi yang disampaikan untuk pembelajaran dapat dipahami oleh peserta didik? Refleksi Siswa 1. Apakah LKPD, media pembelajaran, mempermudah kamu dalam pembelajaran?
- Apakah materi yang disampaikan, didiskusikan, dan dipresentasikan dalam pembelajaran dapat kamu pahami?
- Manfaat apa yang kamu peroleh dari materi pembelajaran?
- Sikap positif apa yang kamu peroleh selama mengikuti kegiatan pembelajaran? ASESMEN Jenis Penilaian Bentuk Penilaian - Sikap (profil pelajar pancasila)
- Performa : observasi
- Tertulis : pilihan ganda. Asesmen Diagnostik 1. Pertanyaan pemantik sebelum pembelajaran dimulai
- Tanya jawab Asesmen Formatif 1. Penilaian sikap: Observasi sikap
- Penilaian Keterampilan: Observasi keterampilan berdiskusi berkelompok dan presentasi
- Tertulis : Pilihan ganda PENGAYAAN DAN REMEDIAL Pengayaan dan Remedial Pengayaan Remedial dilaksanakan apabila pencapaian hasil belajar peserta didik belum mencapai Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran (KKTP)
Remedial Pengayaan dilaksanakan apabila pencapaian hasil belajar peserta didik sudah mencapai dan melebihi Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran (KKTP), tapi peserta didik belum puas dengan hasil belajar yang dicapai dan atau peserta didik dengan daya nalar yang tinggi diberikan lembar kerja mandiri untuk tugas yang terstruktur BAHAN AJAR - IKATAN KIMIA IKATAN ION DAN IKATAN KOVALEN A. Kestabilan Atom Jika diamati di antara atom-atom di alam, hanya atom gas mulia yang stabil sedangkan atom yang lain tidak stabil. Atom-atom yang tidak stabil tersebut cenderung bergabung dengan atom lain untuk mendapatkan kestabilan. “Mengapa atom gas mulia stabil sedangkan atom yang lain tidak stabil?” Kossel dan Lewis berpendapat bahwa pada dasarnya, sifat unsur ditentukan oleh bagaimana elektron-elektron dalam atom tersebut tersusun. Oleh karena itu, maka dicarilah hubungan antara konfigurasi elektron dengan kestabilan atom. Untuk lebih jelasnya, simak konfigurasi elektron gas mulia yang merupakan atom-atom stabil berikut. 2 He^ : 2 10 Ne^ : 2 8 18 Ar^ : 2 8 8 36 Kr^ : 2 8 18 8 54 Xe^ : 2 8 18 18 8 Dari konfigurasi elektron tersebut, Kossel dan Lewis membuat kesimpulan bahwa konfigurasi elektron atom-atom akan stabil bila jumlah elektron terluarnya 2 (duplet) atau 8 (oktet). Untuk mencapai keadaan stabil seperti gas mulia, maka atom-atom membentuk konfigurasi elektron seperti gas mulia. Untuk membentuk konfigurasi elektron seperti gas mulia, dapat dilakukan dengan cara membentuk ion atau membentuk pasangan elektron bersama. B. Ikatan Ion Pembentukan Ion. Dalam membentuk ion, suatu atom akan melepas atau mengikat elektron. Atom-atom yang mempunyai energi ionisasi rendah, misalnya atom-atom dari unsur golongan IA dan IIA dalam sistem periodik unsur, akan mempunyai kecenderungan untuk melepaskan elektronnya, sedangkan atom-atom yang mempunyai afinitas elektron yang besar, misalnya atom-atom unsur golongan VIA dan VIIA dalam sistem periodik unsur akan cenderung mengikat elektron. a) Atom 11 Na: 2 8 1 (konfigurasi elektron tidak stabil)
pasangan elektron hanya berasal dari salah satu atom yang berikatan maka ikatan yang terbentuk ikatan kovalen koordinasi. Pembentukan Ikatan Kovalen. Untuk menggambarkan bagaimana ikatan kovalen terjadi, digunakan rumus titik elektron (struktur Lewis). Rumus ini menggambarkan bagaimana peranan elektron valensi dalam membentuk ikatan. Rumus titik elektron (struktur Lewis) merupakan tanda atom yang di sekelilingnya terdapat tanda titik, silang, atau bulatan kecil yang menggambarkan elektron valensi atom yang berikatan. Untuk menentukan elektron valensi, perlu dibuat konfigurasi elektronnya. Contoh: Gabungan atom-atom melalui ikatan kovalen akan membentuk molekul. Jumlah tangan ikatan memberikan informasi jumlah ikatan dalam suatu molekul kovalen. Jika di antara dua atom dalam molekul hanya ada sepasang elektron ikatan maka ikatannya disebut ikatan kovalen tunggal. Jika ada dua pasang elektron ikatan maka disebut ikatan kovalen rangkap dua, dan jika ada tiga pasang elektron ikatan maka disebut ikatan kovalen rangkap tiga. Pasangan elektron yang digunakan bersama oleh dua atom yang berikatan disebut pasangan elektron ikatan, sedangkan pasangan elektron yang tidak digunakan bersama oleh kedua atom disebut pasangan elektron bebas.
LAMPIRAN ASESMEN
Mata Pelajaran : Kimia Fase/Kelas : F/XI Materi : Ikatan Ion dan Ikatan Kovalen Capaian Pembelajaran Peserta didik mampu menggambarkan, menganalisis, dan menjelaskan proses terbentuknya ikatan ion dan kovalen, dan menentukan perbandingan pembentukan ikatan ion dan kovalen berlandaskan nilai-nilai Bertakwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia, Bernalar Kritis, dan Kreatif. A. ASESMEN DIAGNOSTIK
- Mengapa garam dapur aman dikonsumsi, sementara unsur-unsur penyusunnya bersifat reaktif?
- Bagaimana proses pembentukan ikatan pada garam dapur dari unsur-unsur penyusunnya?
- Mengapa pada suhu dan tekanan standar air dalam bentuk cair, padahal kita tahu bahwa unsur penyusun air adalah oksigen dan hydrogen. Pada suhu dan tekanan standar, oksigen dan hidrogen berwujud gas? B. ASESMEN FORMATIF INSTRUMEN PENILAIAN KOGNITIF
- Kisi-Kisi Tes Tertulis Tujuan Pembelajaran Alur Tujuan Pembelajaran Indikator Soal Level Soal Bentuk Soal Nomor Soal Menganalisis proses pembentukkan ikatan ion, dan ikatan kovalen, serta interaksi antar partikel (atom, ion, molekul) Peserta didik dapat menentukan unsur yang mempunyai kecenderungan menerima elektron dan melepas elektron untuk mencapai kestabilan seperti unsur gas mulia Disajikan data konfigurasi elektron suatu unsur, peserta didik dapat menentukan cara unsur tersebut untuk mencapai kestabilan seperti unsur gas mulia C3 Pilihan ganda
adalah…. sehingga bermuatan + c. Menerima 1 buah elektron sehingga bermuatan - d. Menerima 2 buah elektron sehingga bermuatan - e. Memasangkan dua elektron dengan dua elektron lain
- Unsur aluminium memiliki nomor atom 13 dan nomor massa 27. Struktur lewis dari alumunium adalah….
B 2
- Suatu senyawa dengan rumus molekul XY. Jika konfigurasi elektron atom X: 1s^2 2s^2 2p^6 3s^2 dan konfigurasi elektron atom Y: 1s² 2s² 2p³, maka XY mempunyai ikatan…. a. Kovalen polar b. Kovalen non polar c. Kovalen koordinasi d. Ion e. Logam
D 3
- Atom unsur K mempunyai konfigurasi elektron 2,8,8,2 dan atom unsur L mempunyai konfigurasi elektron 2,8,18, senyawa dari gabungan kedua unsur tersebut adalah.... a. K 2 L b. K 2 L 5 c. KL 3 d. K 3 L 7 e. KL 2
E 4
- Berikut data beberapa unsur lengkap dengan nomor atomnya a. 1 dan 2 b. 1 dan 4 c. 2 dan 3
C 5
Diantara unsur-unsur tersebut, pasangan yang dapat membentuk ikatan kovalen adalah… d. 2 dan 4 e. 3 dan 4 Rubrik Penilaian a. Teknik penilaian : Pilihan ganda b. Bentuk instrumen : Soal pilihan ganda Bentuk tes Jumlah soal Skor per soal Pilihan ganda 5 1 Keterangan bobot skor pilihan ganda:
- Jika benar nilai = 1
- Jika salah nilai = 0 Penilaian Bentuk tes Jumlah soal Skor per soal Penilaian Total skor Pilihan ganda 5 1 5 x 1 5 Nilai : x 100 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 Kriteria Penilaian: Nilai 89-100 77-88 65-76 < Predikat Sangat baik Baik Cukup baik Kurang baik
Rubrik Instrumen Asesmen Sikap Indikator Task Rubrik Skor 2.1.1 Menunjukkan antusiasme saat melakukan diskusi kelompok Siswa menunjukkan antusiasme saat melakukan diskusi kelompok Siswa menunjukkan antusiasme saat melakukan diskusi kelompok 3 Siswa kurang menunjukkan antusiasme saat melakukan diskusi kelompok 2 Siswa tidak menunjukkan antusiasme saat melakukan diskusi kelompok 1 2.1.2 Menunjukkan sikap teliti dalam mencari informasi yang dapat dipercaya untuk menyelesaikan masalah pada wacana Siswa teliti dalam mencari informasi yang dapat dipercaya untuk menyelesaikan masalah pada wacana Siswa teliti dalam mencari informasi yang dapat dipercaya untuk menyelesaikan masalah pada wacana
Siswa kurang teliti dalam mencari informasi yang dapat dipercaya untuk menyelesaikan masalah pada wacana
Siswa tidak teliti dalam mencari informasi yang dapat dipercaya untuk menyelesaikan masalah pada wacana
2.1.3 Menunjukkan sikap kritis yang dapat dilihat dari kemampuan siswa merumuskan masalah dan mengidentifikasi masalah pada wacana yang disajikan guru Siswa menunjukkan sikap kritis yang dapat dilihat dari kemampuan siswa merumuskan masalah dan mengidentifikasi masalah pada wacana yang disajikan guru Siswa menunjukkan sikap kritis yang dapat dilihat dari kemampuan siswa merumuskan masalah dan mengidentifikasi masalah pada wacana yang disajikan guru
Siswa kurang menunjukkan sikap kritis yang dapat dilihat dari kemampuan siswa merumuskan masalah dan mengidentifikasi masalah pada wacana yang disajikan guru
Siswa tidak menunjukkan sikapkritis yang dapat dilihat dari kemampuan siswa merumuskan masalah dan mengidentifikasi masalah pada wacana yang disajikan guru
2.1.4 Santun dalam mengemukakan pendapat dan menghargai pendapat orang lain saat berdiskusi Siswa santun dalam mengemukakan pendapat dan menghargai pendapat orang lain saat berdiskusi Siswa santun dalam mengemukakan pendapat dan menghargai pendapat orang lain saat berdiskusi
Siswa kurang santun dalam mengemukakan pendapat dan menghargai pendapat orang lain saat berdiskusi
Siswa tidak santun dalam mengemukakan pendapat dan menghargai pendapat orang lain saat berdiskusi