Docsity
Docsity

Prepare for your exams
Prepare for your exams

Study with the several resources on Docsity


Earn points to download
Earn points to download

Earn points by helping other students or get them with a premium plan


Guidelines and tips
Guidelines and tips

Financial Management: Sales Forecasting and Financial Planning - A Case Study, Papers of Financial Management

Makalah Pendanaan Campuran, Merger dan Akuisisi

Typology: Papers

2020/2021

Available from 06/30/2023

mohammad-arfa-diar-anaqi
mohammad-arfa-diar-anaqi 🇮🇩

5 documents

1 / 10

Toggle sidebar

This page cannot be seen from the preview

Don't miss anything!

bg1
MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN
KASUS PERENCANAAN DAN PERAMALAN KEUANGAN
Disusun Oleh :
Alfin Aliana Martino (C1C021092)
Anisa Amelia (C1C021048)
Bryan Mursyidan Baldan (C1C021068)
Dzikria Nur Amalia Puspawardhanti (C1C021098)
Luthfiyyatul Azzah (C1C021090)
Mochammad Arfa Diar Anaqi (C1C021100)
Nabila Indria Fajri (C1C021108)
Najmi (C1C021070)
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
PURWOKERTO
2022
pf3
pf4
pf5
pf8
pf9
pfa

Partial preview of the text

Download Financial Management: Sales Forecasting and Financial Planning - A Case Study and more Papers Financial Management in PDF only on Docsity!

MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN

KASUS PERENCANAAN DAN PERAMALAN KEUANGAN

Disusun Oleh : Alfin Aliana Martino (C1C021092) Anisa Amelia (C1C021048) Bryan Mursyidan Baldan (C1C021068) Dzikria Nur Amalia Puspawardhanti (C1C021098) Luthfiyyatul Azzah (C1C021090) Mochammad Arfa Diar Anaqi (C1C021100) Nabila Indria Fajri (C1C021108) Najmi (C1C021070) PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN PURWOKERTO 2022

A. Peramalan Penjualan Peramalan penjualan atau perkiraan penjualan adalah upaya untuk memprediksi penjualan di masa depan untuk jangka waktu tertentu dan dengan asumsi dasar tertentu. Dalam kata lain, peramalan penjualan adalah dasar perencanaan. Memperkirakan penjualan penting untuk perencanaan produksi dan persediaan, penganggaran, program pemasaran, pembelian, dan alokasi sumber daya. Ramalan penjualan seringkali tidak 100% tepat sehingga tidak menurunkan ketidakpastian di masa depan. Dengan kata lain, perusahaan tidak mungkin untuk memprediksi masa depan dengan kepastian yang akurat. Tapi, perkiraan penjualan meningkatkan kepercayaan manajemen untuk membuat keputusan bisnis yang penting. Itu termasuk untuk:

  1. Mengelola arus kas dan menetapkan anggaran untuk masing-masing fungsi bisnis
  2. Memperkirakan kebutuhan pasokan bahan baku, tenaga kerja dan mesin produksi.
  3. Menentukan tingkat persediaan yang optimum sehingga tidak terlalu berlebih atau tidak terlalu kurang.
  4. Mengembangkan rencana pemasaran yang sesuai, termasuk tentang harga, produk, promosi, dan saluran distribusi.
  5. Menghitung kebutuhan sumber daya manusia, misalnya apakah perlu merekrut tenaga kerja permanen atau temporer. Metode peramalan penjualan: 1. Metode kuantitatif Secara umum, metode kuantitatif menggunakan data penjualan masa lalu untuk memprediksi penjualan di masa depan. Itu kita sebut sebagai analisis deret waktu. Beberapa tekniknya adalah Exponential Smoothing, Autoregressive model, Moving Average, Autoregressive Integrated Moving Average (ARIMA) dan variasinya
  6. Metode kualitatif Dalam pendekatan ini, perusahaan menggunakan penilaian subyektif dari beberapa orang alih-alih berbasis data. Mereka melakukan jajak pendapat tenaga penjualan dan survei konsumen, dan dapat menggunakan Program evaluation and review technique (PERT) dan Teknik Delphi

C. Metode Persentase terhadap Penjualan (percentage of sales method) Persentase penjualan atau yang biasa disebut dengan percentage of sales method adalah suatu metode yang melibatkan pengestimasian berbagai biaya, aset, dan kewajiban untuk periode yang akan datang, sebagai suatu persentase penjualan yang diperkirakan. Persentase penjualan adalah metode yang paling umum digunakan untuk memperoleh kebutuhan dana suatu perusahaan. Persentase ini, bersama dengan proyeksi penjualan, digunakan untuk membuat neraca pro-forma (neraca yang pos-posnya merupakan hasil perkiraan). Laporan keuangan pro forma, sama dengan laporan common-size , laporan common size adalah suatu laporan keuangan yang diperuntukkan untuk penggunaan internal perusahaan. Tujuan dari penyusunan laporan keuangan pro forma adalah untuk menghitung pembiayaan eksternal yang dibutuhkan perusahaan untuk mencapai target penjualannya. Memperkirakan penjualan yang akan datang dan biaya yang berkaitan dengannya, memberi perusahaan informasi yang dibutuhkan untuk membuat proyeksi kebutuhan pembiayaan di masa mendatang. Untuk metode perhitungan dari metode presentase terhadap penjualan ini memiliki beberapa langkah, yaitu sebagai berikut:

  1. Proyeksikan penjualan perusahaan. Perkiraan penjualan (sales forecast) adalah langkah awal yang paling penting.
  2. Proyeksikan variabel tambahan seperti biaya.
  3. Estimasi tingkat investasi dalam aktiva lancar dan aktiva tetap yang dibutuhkan untuk mendukung penjualan yang diproyeksikan.
  4. Hitung kebutuhan pembiayaan perusahaan.

Contoh kasus: Dengan asumsi ratio-ratio terhadap penjualan tidak berubah, berapakah besarnya kebutuhan dana yang diperlukan apabila penjualan meningkat menjadi Rp. 1.330.000,- Jawab: Dimana, EFR = External Funds Required. A/S1 = Asset yang berubah secara spontan dengan berubahnya penjualan dibagi dengan penjualan. B/S2 = Sumber-sumber dana yang secara spontan timbul sebagai akibat dari sifat operasi perusahaan (spontaneous financing sources) dibagi dengan penjualan. (S2-S1) = Pertambahan penjualan yang diproyeksikan. N = Net Profit. S2 = Tingkat penjualan yang diproyeksikan. d = Dividen payout rasio (1 - d)

Sedangkan koefisennya adalah 𝑎 = 𝜀𝑦 / 𝑛 dan b = 𝜀𝑥.𝑦 / 𝜀x

  1. Metode Kuadratik Metode kuadratik merupakan trend non linier dan jika digambar berbentuk garis lengkung. Metode ini biasanya digunakan untuk analisis dan historis di mana jika digambarkan akan membentuk garis tidak lurus atau berbentuk parabola. Persamaan dari metode kuadratik ini adalah: Y’=A+B+C𝑋^2 Keterangan: Y’= Variabel yang akan diramalkan yaitu ramalan penjualan produk perusahaan A = Kostanta yang akan digunakan menunjukan besarnya harga Y (ramalan) B dan C = Variabilitas per X, yaitu perubahan satu unit X. X = Waktu atau periode. Sedangkan koefisiennya adalah: A = (∑𝑌−∑𝑋^2 ) / 𝑛, B = (∑𝑋𝑌 / ∑𝑋^2 ), C = (𝑛∑𝑋^2 𝑌) - ((∑𝑋^2 ) (∑𝑌)) / (𝑛∑𝑋^2 ) - (∑𝑋^2 )
  2. Metode Eksponensial Sederhana (Simple Exponensial) Metode eksponensial digunakan jika data historis digambar menjadi kurve cenderung berbentuk naik turun akan tetapi kenaikan serta penurunannya tidak terlalu drastis atau tajam. Metode eksponensial ini mempunyai persamaan fungsi adalah sebagai berikut: Log Y’= log a + log bX Syarat ∑x= 0, berarti dalam menentukan prediksinya (x) sama dengan metode least square yaitu 0 (nol) dari sebuah 14 perusahaan x menyusun peramalan penjualan produk perusahaan keperluan penyusunan laporan ini

menajemen akan berusaha untuk dapat mengetahui berapa produk nasional bruto pada waktu yang akan diteliti. Maka koefisien a dan b dapat dicari dengan: Log a = ∑ log𝑌 / N Log b =∑𝑋 log Y / N Contoh kasus PT Arthalia : PT. Arthalia membutuhkan satu unit mesin produksi seharga Rp. 200.000.000 yang diperkirakan memiliki unsur ekonomis 2 tahun dan tanpa nilai residu (penyusutan menggunakan metode garis lurus). Ada dua alternatif yang dipertimbangkan dalam pengadaan mesin tersebut yaitu :

  1. Meminjam dana kepada bank sebesar Rp. 200.000.000 dengan harga per tahun 10% pembayaran pokok pinjaman dilakukan pada akhir tahun ke-2.
  2. Menyewa mesin tersebut selama 2 tahun dari perusahaan leasing dengan membayar uang sewa sebesar Rp. 105.000.000 tahun. Pembayaran sewa dilakukan setiap akhir tahun. Pertanyaan : Jika tarif pajak perusahaan sebesar 40%, alternatif apakah yang sebaiknya dipilih? Jawaban : Arus kas jika mesin yang dibeli dengan dana pinjaman dari Bank AGM (dalam jutaan) :
  • Tahun 1 Tahun 2 Cost of Owning Harga beli mesin (Rp. 200.000.000) Pinjaman Rp. 200.000. Biaya bunga (Rp. 20.000.000) Rp. 20.000. Tax saving dari bunga Rp. 8.000.000 Rp. 8.000. Pembayaran pokok pinjaman (Rp. 200.000.000) Tax saving dari penyusutan Rp. 40.000.000 Rp. 40.000. Arus kas keluar bersih 0 Rp. 28.000.000 (Rp. 172.000.000)

Asumsi-asumsi tersebut memberikan kontribusi pada ramalan modifikasi dalam proyeksi laporan keuangan. Kesimpulan Peramalan penjualan atau perkiraan penjualan adalah upaya untuk memprediksi penjualan di masa depan untuk jangka waktu tertentu dan dengan asumsi dasar tertentu. Dalam kata lain, peramalan penjualan adalah dasar perencanaan. Memperkirakan penjualan penting untuk perencanaan produksi dan persediaan, penganggaran, program pemasaran, pembelian, dan alokasi sumber daya. Ada dua metode dalam meramalkan penjualan, yaitu metode kuantitatif atau metode rumus dan metode kualitatif atau metode persentase terhadap penjualan. Metode kuantitatif adalah rumus-rumus yang dapat membantu perusahaan untuk meramal permintaan dan penjualan. Sedangkan metode kualitatif adalah suatu metode yang melibatkan pengestimasian berbagai biaya, aset, dan kewajiban untuk periode yang akan datang, sebagai suatu persentase penjualan yang diperkirakan. Persentase penjualan adalah metode yang paling umum digunakan untuk memperoleh kebutuhan dana suatu perusahaan. Memperbaiki ramalan penjualan dapat menggunakan metode regresi, yaitu suatu alat ukur yang digunakan untuk mengukur ada atau tidaknya hubungan antar variabel. Analisis regresi merupakan suatu proses memperkirakan secara sistematis tentang apa yang paling mungkin terjadi dimasa yang akan datang berdasarkan informasi masa lalu dan sekarang yang dimiliki agar kesalahannya dapat diperkecil. Analisis regresi terbagi menjadi dua yaitu regresi linear dan non linear.