Docsity
Docsity

Prepare for your exams
Prepare for your exams

Study with the several resources on Docsity


Earn points to download
Earn points to download

Earn points by helping other students or get them with a premium plan


Guidelines and tips
Guidelines and tips

Makalah Kristalografi Dan Mineralogi, Thesis of Engineering Geology

Mengetahui cara-cara penggambaran Mineralogi

Typology: Thesis

2022/2023

Uploaded on 09/11/2023

11-charles-deny-liwu
11-charles-deny-liwu 🇮🇩

1 document

1 / 6

Toggle sidebar

This page cannot be seen from the preview

Don't miss anything!

bg1
ACARA I
SISTEM KRISTAL ISOMETRIK
1.1 Tujuan
Praktikum kristalografi dan mineralogi kali ini dilakukan dengan tujuan :
a. Untuk mengetahui sudut kristalografi sistem kristal hexahedron.
b.Untuk mengetahui contoh mineral kristal sistem hexahedron.
c. Untuk mengetahui sistem kristal hexahedron.
pf3
pf4
pf5

Partial preview of the text

Download Makalah Kristalografi Dan Mineralogi and more Thesis Engineering Geology in PDF only on Docsity!

ACARA I

SISTEM KRISTAL ISOMETRIK

1.1 Tujuan Praktikum kristalografi dan mineralogi kali ini dilakukan dengan tujuan : a. Untuk mengetahui sudut kristalografi sistem kristal hexahedron. b.Untuk mengetahui contoh mineral kristal sistem hexahedron. c. Untuk mengetahui sistem kristal hexahedron.

1 .2 Metodologi Percobaan a. Alat − Penggaris segitiga sama kaki − Penggaris segitiga siku - siku − Pensil warna − Pensil − Drawing pen − Penghapus − Busur derajat − Penggaris 30 cm − Spidol warna b. Bahan − Form gambar − Kertas hvs A c. Prosedur Percobaan

1. Sistem Kubus Simetri (Hexahedron) − Dibuat sumbu kristal simetris reguler dengan posisi atau sudut antara sudut a-^ dan b+^ = 30o. − Di beri tanda atau titik pada ketiga sumbu denagn perbandingan ukuran 1:3: dengan diberi kelipatan 2:6:6. − Ditarik garis lurus pada sumbu c pada titik yang berukuran 2 dengan sumbu b (ukuran 6 cm). − Di buatkan garis sejajar dengan sumbu c berukuran 6 cm terhadap sumbu a pada titik berukuran 2 cm. − Ditarik garis dengan sejajar di sumbu b dan sumbu a dengan garis miring yang menghubungkan sumbu a dan c. − Ditarik garis miring yang menghubungkan sumbu c dengan ukuran 6 cm terhadap sumbu a pada titik berukuran 2 cm dengan ukuran 6 cm. − Ditarik garis dengan garis sejajar terhadap sumbu b di sumbu a dengan garis miring yang menghubungkan sumbu a dan c.

1.4 Penjelasan Sistem Kristal A. Sistem Kristal Hexahedron Sistem kristal hexahedron adalah sistem kristal yang memiliki khas simetri hexotahedral karena berbentuk kubus. Hexahedron merupakan bagian dari sistem kristal reguler ( isometric ) karena memiliki 3 sumbu yang saling tegak lurus satu dengan yang lainnya dengan perbandingan panjang yang sama untuk masing-masing sumbunya. Contoh mineralnya pyrite (fes). Mineral pyrite biasanya disebut dengan emas bodoh. Adalah sulfida dengan rumus kimia fcs₂ (beri (11) disulfida). Pirit adalah mineral sulfida yang paling melimpah. Memiliki simbol p dengan sistem kristal kubik mineral pirit termasuk kelas kristal diploidal (m 3). Simbol hm (2/m 3). Kelompok ruang untuk sistem kristal hexahedron adalah kelompok ruang O_h, yang memiliki total 48 elemen simetri. Ini termasuk identitas, rotasi, dan refleksi, yang menjadikan sistem ini sangat simetris. Memiliki warna reflektif kuning pucat: menodai lebih gelap dan warna-warni. Kebiasaan kristalnya kubik, wajah mungkin lurik, tetapi juga sering oktahedral dan pyritohedral. Seringkali antar-tumbuh, masif, memancar, granular. Globular, dan stalaktit. Tingkat kekeracan mineral pyrite adalah 6-6,5 skala mohs berkilap metalik dengan cerat hitam kehijauan hingga hitam kecoklatan, diafanitas buram dengan berat jenis 4.95 - 5.10. Tingkat kepadatan mineral pyrite 4.8-59/cms, flusibilitas 2.5-3 menjadi globul magnetik dan memiliki karakteristik paramagnetik. Adapun cara penggambaran sistem kristal hexahedron adalah menggu nakan proyeksi orthogonal dengan sistem kristal reguler dan termasuk klas simetri tetartoidal. Pirit terbentuk di daerah cekungan dekat laut yang terpengaruh gerakan pasang surut air laut. Ayunan air pasang surut mengendapkan bahan yang kaya sulfat (so) di wilayah tersebut. Di rise lalu cekungan tersebut mengandung besi (fe) oksida berlimpah yang berasal dari bahan induk. Sistem kristal hexahedron adalah salah satu dari tujuh sistem kristal utama dalam ilmu kristalografi. Mineral-mineral yang dapat diidentifikasi dalam sistem ini termasuk kalsit, yang sering mengambil bentuk heksagonal yang menyerupai kubus dengan sudut-sudut yang dimodifikasi sedikit. Selain itu, galena adalah contoh mineral lain dalam sistem ini dengan struktur kristal kubik murni yang seringkali berbentuk kubus dan berwarna abu- abu metalik. Halit, atau garam meja, juga memiliki struktur kubik dengan kristal berbentuk kubus dan warna putih hingga transparan.

B. Sistem Kristal Pentagonal Dodecahedron Pentagonal dodecahedron adalah dodecahedron yang biasa. Terdiri dari 12 pentagonal wajah, 20 semput, 30 tepi dan 160 diagonal (60 diagonal wajah, 100 diagonal ruang). Setelah itu. Luas permukaan dan volume dodecahedron biasa terkait dengan rasio emas sebuah dodecahedron dengan panjang tepi satu limit memiliki sifat-sifat dodecahedron biasa memiliki dua proyeksi ortogonal khusus berpusat pada simpul wajah pentagonal. Casual dengan bidang coketer, adapun cara penggambaran kristal pentagonal dodecahedron adalah menggunakan proyeksi orthogonal dan sistem kristalnya reguler termasuk klas simetri tetartoidal. Mineral yang termasuk ke dalam kristal pentagonal dodecahedron adalah mineral magnetite , magnetite adalah mineral satu dari tiga besi oksida paling umum di alam. Rumus kimianya Fe 3 O 4. Magnetite adalah mineral yang paling memiliki sifat magnet diantara semur mineral di bumi. Magnetite jenis khusus yang disebut lodestone dapat menarik sejumlah kecil besi. Hal ini yang membuat orang zaman kuno pertama kali menemukan sifat-sifat magnetisme. Kristal pentagonal dodecahedron termasuk kategori mineral dehida deligan simetri kristal isometric 4/m 3 2/m memiliki warna hitam abu - abu sedikit coklat nika direfleksikan pada matahari, memiliki perawakan oktahedral, granular halus sampai besar, termasuk sistem kristal isometrik heksotahedral, memiliki belahan yang sempurna dan pecahan serta memiliki sifat dalam yang rapuh dengan kekerasan 5.5-6.5 skala mohs, dengan kilap logam dan gores hitam, diafanitas opaque dan berat jenis 5.17-5.18. Dalam sistem ini, kristal memiliki 12 wajah berbentuk pentagon yang berpotongan tegak lurus satu sama lain, dan sudut antara sisi-sisi yang setara adalah 90 derajat. Beberapa contoh mineral yang mendekati bentuk ini termasuk pirit, garnet, magnetit, arsenopyrite, dan dolomite. Mineral magnetite (Fe 3 O 4 ) terbentuk dari ubahan mineral besi. Dimana magnetite ini merupakan tipe endapan besi yang termasuk tipe endapan marine yang berupa decida besi, merupakan ubahan dari pirit, umonit dan hematite dan suderite. Mineral ini terbentuk dari hasil sublimasi dalam hubungannya dengan gunung api. Dijumpai pada batuan beku granit dan batu pasir merah sebagai penyemen. truktur kristal pentagonal dodecahedron sangat jarang ditemukan dalam mineral alam. Kebanyakan mineral memiliki struktur kristal yang lebih umum, seperti kubik, heksagonal, atau orthorhombik.