Docsity
Docsity

Prepare for your exams
Prepare for your exams

Study with the several resources on Docsity


Earn points to download
Earn points to download

Earn points by helping other students or get them with a premium plan


Guidelines and tips
Guidelines and tips

Mudharabah Deposits in KJKS BMT Artha Bumi Asri Semarang: Market Perception Analysis - Pro, Lecture notes of Economics

Makalah ekonomi syariahnya kakak

Typology: Lecture notes

2019/2020

Available from 04/03/2023

hey-del
hey-del 🇮🇩

3 documents

1 / 14

Toggle sidebar

This page cannot be seen from the preview

Don't miss anything!

bg1
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Ekonomi syariah merupakan ajaran yang mengedepankan nilai-nilai
agama serta etika dalam bermuamalah, yang memberikan nilai keuntungan
secara adil kepada kedua pihak yang bersangkutan serta membagikan kerugian
yang ada sehingga tidak diberatkan kepada salah satu pihak saja. Berbeda
dengan ekonomi konvensional yang memiliki prinsip mencari keuntungan
sebesar-besarnya dengan menggunakan cara apapun dan tidak mengindahkan
keadilan sesama dalam persaingannya didunia ekonomi. Hal tersebut sudah
pasti memberikan keresahan kepada umat Islam yang ikut andil dalam
kegiatan tersebut. Sehingga ekonomi syariah menjawab segala keresahan umat
Islam dalam melakukan kegiatan ekonomi tanpa ada rasa khawatir dan was-
was, karena sudah jelas bahwa dalam ekonomi syariah dilarang menggunakan
cara-cara yang tidak benar, jauh dari yang bersifat maysir, gharar, haram dan
riba, sedangkan ekonomi konvensional tidak mengenal hal tersebut.
Keberadaan lembaga keuangan mempunyai peranan penting terhadap
perkembangan perekonomian suatu Negara. Posisi lembaga keuangan sangat
strategis dalam menggerakkan roda perekonomian. Bersamaan dengan
fenomena semakin bergairahnya masyarakat untuk kembali ke ajaran agama,
banyak bermunculan lembaga ekonomi yang berusaha menerapkan prinsip
pf3
pf4
pf5
pf8
pf9
pfa
pfd
pfe

Partial preview of the text

Download Mudharabah Deposits in KJKS BMT Artha Bumi Asri Semarang: Market Perception Analysis - Pro and more Lecture notes Economics in PDF only on Docsity!

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah Ekonomi syariah merupakan ajaran yang mengedepankan nilai-nilai agama serta etika dalam bermuamalah, yang memberikan nilai keuntungan secara adil kepada kedua pihak yang bersangkutan serta membagikan kerugian yang ada sehingga tidak diberatkan kepada salah satu pihak saja. Berbeda dengan ekonomi konvensional yang memiliki prinsip mencari keuntungan sebesar-besarnya dengan menggunakan cara apapun dan tidak mengindahkan keadilan sesama dalam persaingannya didunia ekonomi. Hal tersebut sudah pasti memberikan keresahan kepada umat Islam yang ikut andil dalam kegiatan tersebut. Sehingga ekonomi syariah menjawab segala keresahan umat Islam dalam melakukan kegiatan ekonomi tanpa ada rasa khawatir dan was- was, karena sudah jelas bahwa dalam ekonomi syariah dilarang menggunakan cara-cara yang tidak benar, jauh dari yang bersifat maysir , gharar , haram dan riba, sedangkan ekonomi konvensional tidak mengenal hal tersebut. Keberadaan lembaga keuangan mempunyai peranan penting terhadap perkembangan perekonomian suatu Negara. Posisi lembaga keuangan sangat strategis dalam menggerakkan roda perekonomian. Bersamaan dengan fenomena semakin bergairahnya masyarakat untuk kembali ke ajaran agama, banyak bermunculan lembaga ekonomi yang berusaha menerapkan prinsip

Syari’ah Islam terutama lembaga-lembaga keuangan, seperti Perbankan, Asuransi, dan Baitul Maal Wat Tamwil (BMT).^1 Peran umum BMT yang dilakukan adalah melakukan pembinaan dan pendanaan yang berdasarkan sistem syariah. Peran ini menegaskan arti penting prinsip-prinsip syariah dalam kehidupan ekonomi masyarakat. Sebagai lembaga keuangan syariah yang bersentuhan langsung dengan kehidupan masyarakat kecil yang serba cukup ilmu pengetahuan ataupun materi maka BMT mempunyai tugas penting dalam mengemban misi keislaman dalam segala aspek kehidupan masyarakat.^2 BMT sebagai Baitul Maal Wat Tamwil menjalankan operasi simpan pinjam syariah tanpa bunga yang menawarkan produk-produk syariah, seperti Mudharabah , Musyarakah , Murabahah , Ijaroh , Qordul Hasan , dan sebagainya. Oleh karena itu sistem simpan pinjam didasarkan kepada prinsip syariah, yaitu Pertama, prinsip bagi hasil yaitu; Mudharabah , Musyarakah , jual beli dengan margin (keuntungan); Murabahah. Ketiga, sistem profit; kegiatan operasional dalam menghimpun dana dari masyarakat dapat berbentuk Tabungan Mudharabah , Deposito investasi, Mudharabah , Tabungan Haji, Tabungan Qurban.^3 Menurut teori, al-mudharabah adalah akad kerjasama usaha antara dua pihak di mana pihak pertama ( shahibul maal ) menyediakan seluruh (100%)

(^1) Hadin Nuryadin, BMT & BANK ISLAM: Instrumen Lembaga Keuangan Syari’ah , Bandung: Pustaka Bani Quraisy, 2004, h. 113. (^2) Heri Sudarsono, Bank & Lembaga Keuangan Syariah Deskripsi Ilustrasi , Yogyakarta: Ekonisia, 2003, h. 96. (^3) Abdul Aziz, Mariyah Ulfah, Kapita Selekta Ekonomi Islam Kontemporer , Bandung: Alfabeta, 2010, h. 119-120.

adalah laba bruto ( gross profit ) bukan total pendapatan usaha (omset). Sedangkan dalam prinsip bagi laba, dasar pembagian adalah laba bersih yaitu laba bruto dikurangi beban yang berkaitan dengan pengelolaan modal mudharabah.^7 Dalam mudharabah, pemilik modal tidak diberikan peran dalam manajemen perusahaan. Konsekuensinya mudharabah merupakan perjanjian PLS di mana yang diperoleh para pemberi pinjaman adalah suatu bagian tertentu dari keuntungan/kerugian proyek yang telah mereka biayai.^8 KJKS BMT Artha Bumi Asri Semarang adalah sebuah koperasi jasa keuangan Syariah yang bergerak diberbagai bidang yang terdiri dari berbagai unit. Pertama unit simpan pinjam/Baitul Maal wa Tamwil (BMT), kedua unit perdagangan. Unit simpan pinjam/ BMT ini secara garis besar produk-produk BMT Artha Bumi Asri Semarang terbagi menjadi dua bagian, yaitu produk simpanan dan produk pembiayaan. Hal ini sejalan dengan sebagaimana halnya badan usaha yang berorientasi profit, BMT juga berupaya menawarkan berbagai produk/jasa kepada masyarakat semenarik mungkin, antara lain dalam bentuk aneka ragam simpanan. Simpanan mudharabah sangat tepat diterapkan untuk penghimpun dana dari nasabah supaya tidak menimbulkan terjadinya dana menganggur di satu sisi dan rencana pembiayaan untuk menghindari terjadi kurangnya dana/likuiditas saat dibutuhkan di sisi yang lain, pihak BMT dapat membantu melayani kebutuhan tersebut dengan bertanggung jawab atas pengelolaan usaha. Hasil usaha dibagikan sesuai (^7) Zaenal Arifin, Memahami Bank Syariah, Jakarta Selatan: Alvabet, Cet ke-II, 2000, h.

  1. (^8) Marvyn K. Lewis dan Lativa M. Algaoud, Perbankan Syariah, Prinsip, Praktik dan Prospek , Jakarta: PT. Serambi Ilmu Semesta, 2001, h. 66.

dengan nisbah (porsi bagi hasil) yang telah disepakati bersama menurut syarat-syarat yang ditetapkan secara awal atau sebelumnya, baik dengan sama rata maupun dengan kelebihan yang satu atas yang lain.^9 Dalam pengembangan KJKS BMT Artha Bumi Asri Semarang disini terdapat kendala yaitu dalam pemahaman atau pengetahuan masyarakat umumnya yang kurang mengetahui tentang apa itu syari’ah dan pengoperasionalannya. Karena pada umumnya masyarkat itu lebih mengetahui pelayanan perbankan dibidang perbankan konvensional. Yang memang pada dasarnya perbankan konvensional hadir lebih dulu, dibandingkan dengan perbankan syari’ah. Masyarakat juga belum mengetahui secara pasti produk- produk bagaimana yang berprinsip syari’ah. Pengetahuan yang kurang mengenai sistem perbankan syari’ah lah yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan nasabah dalam memilih suatu lembaga keuangan tersebut. Pedagang pasar merupakan nasabah konkrit untuk dilaksanakannya penelitian ini karena dengan permasalahan pedagang pasar yang dihadapi, kita bisa mengetahui arti simpanan mudharabah yang sesungguhnya. Pedagang pasar juga merupakan nasabah utama yang menggunakan jasa produk-produk dari BMT. Hal ini sejalan dengan sebagaimana halnya badan usaha yang berorientasi profit, BMT juga berupaya menawarkan berbagai produk/jasa kepada pedagang pasar semenarik mungkin, antara lain dalam bentuk aneka ragam simpanan. Sehingga mereka tidak beranggapan bahwa simpanan (^9) Wiroso , Seri Perbankan Syariah: Penghimpunan Dana dan Distribusi Hasil Usaha Bank Syariah , Jakarta: PT Grasindo, 2005, h. 34.

  1. Bagi program studi S1 Ekonomi Islam, UIN Walisongo Semarang, skripsi ini merupakan tambahan kekayaan hasil penelitian yang dapat digunakan sebagai rujukan dan untuk dikembangkan lebih lanjut.
  2. Bagi KJKS BMT Artha Bumi Asri Semarang, dapat memberikan informasi bagi pihak pengelola BMT untuk mensosialisasikan BMT kepada masyarakat, serta untuk bahan masukan kaitannya dengan Persepsi Pedagang Pasar Terhadap Simpanan Mudharabah di KJKS BMT Artha Bumi Asri Semarang.

D. Tinjauan Pustaka Dapat dikatakan bahwa penelitian tentang per BMT-an pada umumnya dan simpanan mudharabah pada khususnya sudah banyak dilakukan sebelumnya. Upaya untuk melihat posisi penelitian dalam skripsi ini, menjadi penting untuk dideskripsikan peneliti-peneliti terdahulu yang relevan dengan penelitian ini. Skripsi yang ditulis Rani Ernawati (Semarang IAIN, 2012) yang berjudul “Analisis Akad Pembiayaan Mudharabah Pada BMT Dalam Meningkatkan Pendapatan Masyarakat (Studi Kasus Pada KJKS-BMT Ummat Sejahtera Abadi Rembang)”. Dari pembahasan pada bab-bab sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan bahwa akad pembiayaan mudharabah yang dilaksanakan oleh pihak KJKS-BMT Ummat Sejahtera Abadi dapat memberikan perubahan pada tingkat pendapatan masyarakat sekitar. Sebab melalui pembiayaan mudharabah ini, para pedagang kecil yang memerlukan tambahan modal untuk mengembangkan usahanya dengan mudah mereka

mendapatkan dengan cara mengajukan pembiayaan yakni pembiayaan mudharabah. Sehingga dengan pembiayaan tersebut, mereka tidak perlu meminjam modal dari para rentenir yang menggunakan sistem bunga yang melambung tinggi. Dalam KJKS-BMT Ummat Sejahtera Abadi ini, memberikan modal bukan hanya dalam bentuk uang saja melainkan juga dapat wujud peralatan yang dapat dijadikan sebagai sarana untuk bekerja.^10 Penelitian Orizanti Nurul S (Semarang IAIN Walisongo, 2011) yaitu “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Nasabah Produk Simpanan Mudharabah (Studi Kasus Pada KJKS BMT Muamalat Rowosari, Kendal)”. Adapun kesimpulan dari penelitian tersebut yaitu: (1) faktor dorongan dari dalam, yaitu rasa ingin tahu atau dorongan untuk menghasilkan sesuatu yang baru dan berbeda. (2) faktor motif sosial, yakni minat dalam upaya mengembangkan diri dari dan dalam ilmu pengetahuan, yang mungkin diilhami oleh hasrat untuk mendapatkan kemampuan dalam bekerja, atau adanya hasrat untuk memperoleh penghargaan dari keluarga atau teman. (3) faktor emosional, yakni minat yang berkaitan dengan perasaan dan emosi. Misalnya, keberhasilan akan menimbulkan perasaan puas dan dapat meningkatkan minat, sedangkan kegagalan dapat menghilangkan minat seseorang.^11

(^10) Skripsi Rani Ernawati “ Analisis Peran Pembiayaan Mudharabah Pada BMT Dalam Meningkatkan Pendapatan Masyarakat (Studi Kasus Pada KJKS-BMT Ummat Sejahtera Abadi Rembang)”, 2012. (^11) Skripsi Orizanti Nurul S ” Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Nasabah Produk Simpanan Mudharabah (Studi Kasus Pada KJKS BMT Muamalat Rowosari, Kendal) , 2011.

2. Sumber Data Sumber data ialah tempat atau orang dimana data diperoleh.^13 Sedangkan fakta adalah yang dijaring berdasarkan kerangka teoristis tertentu. Adapun sumber data yang dipakai penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Data Primer Sumber data primer adalah sumber yang dapat memberikan informasi secara langsung, serta sumber data tersebut memiliki hubungan dengan masalah pokok penelitian sebagai bahan informasi yang dicari.^14 Dengan demikian, maka dalam data primer dalam penelitian ini adalah data yang diambil dari sumber yang pertama berupa hasil wawancara dengan pedagang pasar anggota KJKS BMT Artha Bumi Asri Semarang. b. Data Sekunder Sumber data sekunder adalah sumber-sumber yang menjadi bahan penunjang dan melengkapi dalam suatu analisis, selanjutnya data ini disebut juga data tidak langsung.^15 Sedangkan data yang termasuk data sekunder dalam penelitian ini adalah data yang berasal dari dokumen-dokumen yang berkenaan dengan simpanan mudharabah di lembaga syariah (BMT) seperti buku-buku yang relevan dengan pembahasan simpanan, serta sumber yang lain berupa hasil laporan (^13) Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik , Jakarta: Rineka Cipta, 2010, h. 172. (^14) Saifuddin Azwar, Metodologi Penelitian , Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1998, h. 91. (^15) Ibid , h. 92.

penelitian yang masih ada hubungan dengan tema yang dibahas sebagai pelengkap yang dapat dikorelasikan dengan data primer. Data tersebut adalah bahan tambahan yang berasal dari sumber tertulis yang dapat dibagi atas sumber majalah ilmiah.

3. Teknik Pengumpulan Data Guna untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam penelitian ini, maka teknik pengumpulan data yang digunakan ada beberapa cara, antara lain: a. Wawancara Wawancara adalah suatu percakapan yang diarahkan pada suatu masalah tertentu yang merupakan proses tanya jawab lisan dimana dua orang atau lebih berhadapan secara fisik.^16 Wawancara ini dimaksudkan untuk mengetahui pemahaman tentang mudharabah, rukun mudharabah , Dalil mudharabah , Mekanisme menabung, dan perhitungan bagi hasil. b. Dokumentasi Teknik pengumpulan data dengan metode dokumentasi adalah dengan cara mencari data atau informasi dari buku-buku, catatan- catatan, RAT, brosur, buku panduan, dll. Teknik pengambilan data dengan menggunakan metode ini dianggap lebih mudah dibandingkan dengan teknik pengambilan data yang lain seperti angket, wawancara, observasi maupun tes. (^16) Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan Praktik , Jakarta: Bumi Aksara, 2013, h. 160.

merupakan akhir proses dari sebuah penelitian, dari pengambilan kesimpulan ini akhirnya akan terjawab pertanyaan ada dalam rumusan masalah didalam latar belakang masalah.

F. Sistematika Penulisan Untuk tercapainya tujuan penulisan skripsi ini, sebagai karya ilmiah yang harus memenuhi syarat logis dan sistematis. Dalam pembahasannya penulis susun dalam empat bab yang antara satu bab dengan bab berikutnya merupakan satu rangkain yang tidak dapat dipisahkan. Untuk lebih jelasnya akan diuraikan sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Terdiri dari deskripsi latar belakang yang akan menjelaskan alasan peneliti memilih judul tersebut. Rumusan masalah, yang merupakan kompas atau inti dalam melakukan penelitian yang akan diteliti. Tujuan penelitian dan manfaat penelitian, yang merupakan efek dari melakukan penelitian baik secara teoritis maupun praktis. Tinjauan pustaka, untuk pembanding Penelitian terdahulu. Metodologi penelitian yang berisi tentang sumber, teknik, maupun analisis data dan selanjutnya yaitu sistematika pembahasan yang menjelaskan gambaran dari isi skripsi. Bab ini akan menjelaskan permasalahan serta signifikansi penelitian yang akan diteliti. Bab ini adalah bab utama,yang menjadi acuan pembahasan bab-bab selanjutnya.

BAB II PEMBAHASAN UMUM TENTANG TOPIK

Menjelaskan tentang Simpanan Mudharabah yang didalamnya dibahas tentang Pengertian Persepsi, Pedagang Pasar, Simpanan dan al-mudharabah. BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN Menjelaskan tentang gambaran umum tentang KJKS BMT Artha Bumi Asri Semarang dan Nasabah, yang meliputi: Profil KJKS BMT Artha Bumi Asri Semarang, Sejarah dan Perkembangannya, Visi dan Misi, Struktur Organisasi, Jenis Produk KJKS BMT Artha Bumi Asri Semarang. BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Memaparkan Analisis Persepsi Pedagang Pasar terhadap Simpanan Mudharabah (Studi Kasus pada KJKS BMT Artha Bumi Asri Semarang) BAB V PENUTUP Bab ini berisi tentang kesimpulan dari hasil analisis serta saran- saran atas permasalahan yang ada untuk penelitian selanjutnya dan penutup.