














































Study with the several resources on Docsity
Earn points by helping other students or get them with a premium plan
Prepare for your exams
Study with the several resources on Docsity
Earn points to download
Earn points by helping other students or get them with a premium plan
Community
Ask the community for help and clear up your study doubts
Discover the best universities in your country according to Docsity users
Free resources
Download our free guides on studying techniques, anxiety management strategies, and thesis advice from Docsity tutors
laporan praktikum biokimia dasar
Typology: Summaries
1 / 54
This page cannot be seen from the preview
Don't miss anything!
dr. Septi Handayani, M.Si Silvani Permatasar, S.Pd,. M.Biomed PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PALANGKA RAYA 2020
A. Judul Praktikum Pemeriksaan Empedu B. Tanggal Praktikum Selasa, 10 Maret 2020 C. Latar Belakang Salah satu dari berbagai fungsi hati adalah menyekresi empedu, normalnya antara 600 dan 1.000 ml/hari. Empedu melakukan dua fungsi penting. Pertama, empedu memainkan peran penting dalam pencernaan dan absorpsi lemak, bukan karena enzim dalam empedu yang menyebabkan pencernaan lemak, tetapi karena asam empedu dalam empedu melakukan dua hal: (1) Mereka membantu mengemulsi partikel-partikel lemak yang besar dalam makanan menjadi banyak partikel kecil, permukaan partikel tersebut dapat diserang oleh enzim lipase yang disekresikan dalam getah pankreas, dan (2) mereka membantu absorpsi produk akhir lemak yang telah dicerna melalui membran mukosa intestinal. Kedua, empedu bekerja sebagai suatu alat untuk mengekskresi beberapa produk buangan yang penting dari darah. Hal ini terutama meliputi bilirubin, suatu produk akhir penghancuran hemoglobin, dan kelebihan kolesterol. Empedu disimpan dan dipekatkan dalam kantung empedu. Dalam proses pemekatan di kandung empedu, air dan elektrolit dalam jumlah besar (kecuali ion kalsium) direabsorbsi oleh mukosa kandung empedu; pada dasarnya semua zat lain, terutama garam empedu dan zat-zat lemak kolesterol dan lesitin, tidak direabsorbsi dan, karena itu, menjadi sangat pekat dalam empedu di kandung empedu.
A. Dasar Teori
1. Uji Fisika Hati adalah organ metabolik terbesar dan terpenting di tubuh; organ ini dapat dipandang sebagai pabrik biokimia utama tubuh. Perannya dalam sistem pencernaan adalah sekresi garam empedu, yang membantu pencernaan dan penyerapan lemak. Hati terus menyekresikan empedu, bahkan di antara waktu makan. Lubang duktus biliaris ke dalam duodenum dijaga oleh sfingter Oddi , yang mencegah empedu masuk ke duodenum kecuali sewaktu pencernaan makanan. Ketika sfingter ini tertutup, empedu yang disekresikan oleh hati menabrak sfingter yang tertutup dan dialihkan balik ke dalam kandung empedu, suatu struktur kecil berbentuk kantong yang terselip di bawah tetapi tidak langsung berhubungan dengan hati. Karena itu, empedu tidak diangkut langsung dari hati ke kandung empedu. Empedu kemudian disimpan dan dipekatkan di kandung empedu di antara waktu makan. Transpor aktif garam di luar kandung enipedu, yang diikuti air secara osmosis, menghasilkan konsentrasi konstituen organik yang 5-10 kali lebih besar. 1 Empedu disekresikan secara terus menerus oleh sel-sel hati, namun sebagian besar normalnya disimpan dalam kandung empedu sampai diperlukan di dalam duodenum. Volume maksimal yang dapat ditampung kandung empedu hanya 30 sampai 60 ml. Meskipun demikian, sekresi empedu selaina 12 jam (biasanya sekitar 450 ml) dapat disimpan dalam kandung empedu karena air, natrium, klorida, dan kebanyakan elektrolit kecil lainnya secara terus-menerus diabsorbsi melalui mukosa kandung empedu, memekatkan sisa zat-zat empedu yang mengandung garam empedu, kolesterol, lesitin, dan bilirubin. Tabel dibawah ini menunjukkan bahwa zat yang paling banyak disekresikan dalam empedu adalah garam empedu, yang banyaknya kira-kira
rasio glikolat : taurokolat = 3 : 1. Karena empedu mengandung kation alkali terutama Na+ dan K+, dan pHnya alkali, hal ini memungkinkan sebagian dari asam – asam empedu membentuk peranan garam – garam empedu. Baik asam empedu maupun garam empedu mempunyai peranan penting pada pencernaan lemk. Asam empedu dan garam empedu membentuk sirkulasi enterohepatik, berarti mula-mula diekskresi bersama empedu kemudian di serap kembali ke hati. 3
2. Uji Pigmen 2.1 Uji Gmelin Empedu diskresikan oleh hati, berupa cairan hijau pekat yang bersifat basa. Cairan empedu mengandung pigmen-pigmen warna di dalamnya, diantaranya biliverdin yang berwarna hijau dan bilirubin yang berwarna jingga atau kuning dan juga coklat. Pigmen warna yang ada adalah hasil dari katabolisme hemoglobin yang merupakan hasil penghancuran retikuloendotelial dari hati, limpa, dan sumsum tulang. Dalam praktikum menggunakan uji gmelin dapat diketahui keberadaan pigmen-pigmen warna yang terkandung di dalam cairan empedu. Uji gmelin dilakukan dengan melarutkan asam nitrat (HNO3) dengan cairan empedu dan melihat reaksi oksidasi yang terjadi setelahnya. HNO3 dalam reaksi ini berperan sebagai oksidator kuat. Dengan melakukan uji gmelin pigmen warna yang ada dalam cairan empedu dapat dilihat karena adanya reaksi oksidasi antara HNO3 dan cairan empedu. 2.2 Uji Rosenbach Biokimia adalah suatu cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang proses kimia atau reaksi kimia yang terjadi dalam zat hidup. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan,sekarang ini banyak ditemukan berbagai macam metode pembelajaran.
Kandungan empedu merupakan kantong otot kecil yang berfungsi untuk menyimpan empedu (cairan pencernaan berwarna kuning kehijauan yang dihasilkan oleh hati). Empedu mengalir dari hati melalui duktus hepatikus kiri dan kanan, lalu keduanya bergabung membentuk duktus hepatikus utama bergabung dengan saluran yang berassal dari kantung empedu (duktus sistikus) membentuk saluran empedu utama. Saluran empedu utama masuk ke usus bagian atas pada sfingter Oddi, yang terletak beberapa centimeter di bawah lambung. Cairan empedu terdiri dari asam emped, protein, garam empedu, kalsium dan lemak. Fungsi dari cairan empedu adalah untuk membentuk penyerapan lemak, dan vitamin A,D,E dan K. Cairan empedu merupakan cairan jernih, berwarna kuning, agak kental dan mempunyai rasa pahit. Caoran empedu mengandung zat-zat anorganik, yaitu HCO3, Cl-, Na+ dan K+ serta zat-zat organic, yaitu asam-asam empedu, bilirubin dan kolesterol. Asam-asam empedu yang penting ialah asam kolat dan asam deoksikolat. Beberapa fungsi asam empedu antara lain: sebagai emulgator dalam proses pencernaan lemak dalam usus; dapat mengaktifkan lipase dalam cairan pancreas; membantu mengadsorbsi asam-asam lemak, kolesterol, vitamin D dan K serta karoten; sebagai perangsang aliran cairan empedu dari hati; dan menjaga agar kolesterol tetap larut dalam cairan empedu sebab bila perbandingan asam empedu dengan kolesterol rendah, akan menyebabkan terjadinya beberapa endapan kolesterol (Anna Poedjiadi, 1994; 244). Garam empedu bersifat digestif dan memperlancar kerja enzimdan memperlancar kerja enzim lipase dalam memecah lemak. Garam empedu juga membantu pengabsorpsian lemak yang telah dicernakan (gliserin dan asam lemak) dengan cara menurunkan tegangan permukaan dan memperbesar daya tembus endothelium yang menutupi vili usus.
akan tetapi ditampung dalam sebuah alat penampungan yaitu kantung empedu diantara waktu makan. Bila makanan masuk ke duodenum, lepasnya kolesistokinin akan merangsang kontraksi kantung empedu dan keluarnya empedu akan dihimpun ke dalam duodenu (panil,2004). Kandungan empedu merupakan organ berbentuk buah pir kecil yang terletak diperut sebelah kanan, dan tersembunyi di bawah hati. Kandung empedunya menyimpan cairan empedu yang dihasilkan oleh hati. Selama makan, kandung empedu akan berkontraksi (menciut) sehingga mengeluarkan sedikit cairan empedu yang berwarna hijau kecoklatan ke dalam usus halus. Cairan empedu berguna dalam penyerapan lemak dan beberapa vitamin seperti vitamin A, E, dan K. Empedu merupakan campuran dari asam empedu, protein, garam- garam- garam kalsium, pigmen dan unsur lemak yang disebut kolesterol. Sebagian dari empedu yang memasuki usus halus akan diteruskan dan dikeluarkan melalui feses (Anonim, 2012). Cairan empedu merupakan cairan jernih, berwarna kuning agak kental dan mempunyai rasa pahit. Selama 24 jam dihasilkan cairan empedu sebanyak 500 mL sampai 700 mL dan mempunyai pH antara 6,9 sampai 7,7. Kontraksi dan pengenduran kandung empedu diatur oleh hormon kolesistokinin yang dibentuk dalam sel usus, terutama protein dan lemak. Cairan empedu mengandung zat-zat anorganik, yaitu HCO3-, Cl-, Na+,K+, serta zat-zat organik, yaitu asam-asam empedu, bilirubin dan kolesterol (Poedjiadi, 2009). Empedu terdiri dari garam-garam empedu, elektrolit, pigmen empedu (misalnya bilirubin), kolesterol dan lemak. Fungsi empedu adalah untuk membuang limbah tubuh tertentu (terutama pigmen hasil pemecahan sel darah merah dan kelebihan kolesterol) serta membantu pencernaan dan penyerapan lemak. Garam empedu menyebabkan meningkatnya kelarutan kolesterol, lemak dan vitamin yang larut dalam lemak, sehingga membantu menyerapnya dari usus.
Hemoglobin yang berasal dari penghancuran sel darah merah dirubah menjadi bilirubin (pigmen utama dalam empedu) dan dibuang ke dalam empedu. Berbagai protein yang memegang peranan penting dalam fungsi empedu juga disekresi dalam empedu (Anonim, 2012). Dalam empedu terdapat senyawa-senyawa yang penting, diantaranya garam empedu, zat warna empedu, lesitin, kolesterol dan garam-garam anorganik. Garam empedu merupakan berperan dalam absorpsi lemak dan vitamin-vitamin A, D, E dan K yang larut dalam lemak. Garam empedu merendahkan tegangan permukaan dan memperbesar daya pengemulsi lemak. Dengan demikian akan memudahkan kerja lipase. Lebih lanjut garam empedu bereaksi dengan asam lemak menghasilkan senyawa kompleks yng lebih mudah larut dan mudah terabsorpsi sebagai hasil proses lipolisis (Tim Dosen,
Meskipun hati bukan suatu organ yang tepat dari pencernaan, sekresinya dan empedu memegang peranan penting dalam pencernaan lemak. Empedu dihasilkan secara terus-menerus oleh hati, tapi ditampung dalam sebuah alat penampung ialah kantung empedu diantara -aktu makan. Bila makanan masuk ke duodenum, lepasnya kolesistokinin akan merangsang konsentrasi kantung empedu dan keluarnya empedu yang dihimpun ke dalam duodenum. Empedu kecuali garam empedu mengandung bahan lainnya, antara lain ialah pigmen empedu, pigmen empedu ini adalah hasil pemecahan pigmen sel darah merah, hemoglobin, yang dipindahkan oleh hati dari sel-sel darah merah yang tua. Warna kecoklatan pigmen empedu ini memberi warna coklat yang khas dari feses atau tinja (Kimball, 1983) Empedu sebagian besar adalah hasil dari excretory dan sebagian adalah sekresi dari pencernaan. Garam-garam empedu termasuk ke dalam kelompok garam natrium dan kalium dari asam empedu yang berkonjugasi dengan glisin atau taurin suatu
mineral. Mineral dikenal sebagai zat anorganik atau kadar abu. Proses pembakaran bahan-bahan organik terbakar tetapi zat anorganik tidak terbakar karena itu bahan aorganik disebut abu (Winarno 1992). Percobaan ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui berbagai jenis mineral yang terkandung dalam abu tulang serta mengidentifikasi komposisi mineral dalam empedu dengan, uji sulfat,dan uji fosfat.
4. Uji Garam dan Asam Empedu (Uji Pettenkofer) Empedu dihasilkan oleh hati, mempunyai peranan penting pada pencernaan makanan terutama lemak. Empedu hati, sebelum disekresi ke lumen intestinal lebih dahulu disimpan dikandung empedu.Kantung empedu akan mengosongkan isinya selama proses pencernaan berlangsung di dalam intestin. Pada waktu ada proses pencernaan makanan, kantung empedu berkontraksi dan mengeluarkan cairan empedu ke dalam duodenum, melalui saluran yang menyatu dengan saluran cairan pankreas pada bagian akhir. Cairan empedu merupakan cairan jernih, berwarna kuning, agak kental dan mempunyai rasa pahit. Selama 24 jam, dihasilkan cairan empedu sebanyak 500ml - 700ml dan mempunyai pH antara 6,9-7,7. Kontraksi dan pengunduran kantungempedu diatur oleh hormon kolesistokinin yang dibentuk dalam sel usus, sebagai akhibat adanya makanan yang masuk dalam usus, terutama protein dan lemak. Cairan empedu mengandung zat-zat anorganik yaitu: HCO2, Cl, Na+, dan K+ serta zat-zat anorganik yaitu asam-asam empedu, bilirubin, dan kolesterol. Empedu dan kelenjar pankreas bermuara ditempat yang sama di dalam intestin. Fungsi empedu adalah untuk membuang limbah tubuh tertentu (terutama pigmen hasil pemecahan sel darah merah dan kelebihan kolesterol) serta membantu pencernaan dan penyerapan lemak. Garam empedu menyebabkan meningkatnya kelarutan kolesterol, lemak dan vitamin yang larut dalam lemak, sehingga membantu menyerapnya dari usus. Hemoglobin yang berasal dari penghancuran sel darah merah dirubah menjadi bilirubin (pigmen utama dalam empedu) dan dibuang ke
dalam empedu. Berbagai protein yang memegang peranan penting dalam fungsi empedu juga disekresi dalam empedu. Kandungan empedu merupakan organ berbentuk buah pir kecil yang terletak diperut sebelah kanan, dan tersembunyi di bawah hati. Kandung empedunya menyimpan cairan empedu yang dihasilkan oleh hati. Selama makan, kandung empedu akan berkontraksi (menciut) sehingga mengeluarkan sedikit cairan empedu yang berwarna hijau kecoklatan ke dalam usus halus.
5. Uji Lemak (Uji Kolesterol Salkowski) Uji salkowski, bila sterol dengan konfigurasi tidak jenuh didalam molekulnya direaksikan dengan asam kuat dalam kondisi bebas air, maka akan memberikan warna yang karakteristik. Reaksi positif yang menandakan adanya kolesterol untuk uji salkowski yaitu timbul warna merah dibagian kloroform sedangkan dibagian asam berwarna kuning dengan florosensi hijau bila dilihat dengan sinar refleksi. Kolesterol dilarutkan dengan kloroform antidrat lalu dengan volume yang sama ditambahkan asam sulfat. Penambahan asam sulfat pekat berfungsi sebagai pemutus ikatan ester lipid. Berdasarkan percobaan, kolesterol yang dilarutkan dalam kloroform antidrat dan ditambah asam sulfat pekat terbentuk tiga fase. Pada bagian kloroform terbentuk warna merah dan kuning pada bagian asamnya.
1. Uji Fisika A. Alat dan Bahan - Empedu sapi pekat - Empedu sapi encer - Gelas beker - Kertas lakmus merah dan biru B. Langkah Kerja 1. Menyiapkan empedu sapi pekat ke dalam gelas beker 1, memberi label A pada gelas beker. Mengamati warna dari empedu pekat. 2. Menyiapkan empedu sapi encer ke dalam gelas beker 2, memberi label A pada gelas beker. Mengamati warna dari empedu encer. 3. Memasukan kertas lakmus merah ke dalam gelas beker A1. Mengamati perubahan warna kertas lakmus. 4. Memasukan kertas lakmus biru ke dalam gelas beker A1. Mengamati perubahan warna pada kertas lakmus 5. Memasukan kertas lakmus merah ke dalam gelas beker A2. Mengamati perubahan warna pada kertas lakmus. 6. Memasukan kertas lakmus biru ke dalam gelas beker A2. Mengamati perubahan warna pada kertas lakmus. 2. Uji Pigmen 2.1 Uji Gmelin A. Alat dan Bahan 1. Alat : 2 Tabung Reaksi 2 Pipet Tetes
Gelas Ukur Tisu Label Kertas Alat Tulis