Docsity
Docsity

Prepare for your exams
Prepare for your exams

Study with the several resources on Docsity


Earn points to download
Earn points to download

Earn points by helping other students or get them with a premium plan


Guidelines and tips
Guidelines and tips

Laporan Laboratorium Fisika Modern Efek Fotolistrik, Lab Reports of Physics

File tersebut merupakan laporan laboratorium Fisika Modern Efek Fotolistrik pada tahun 2022

Typology: Lab Reports

2021/2022

Uploaded on 07/04/2022

nrl.husnah
nrl.husnah 🇮🇩

3 documents

1 / 20

Toggle sidebar

This page cannot be seen from the preview

Don't miss anything!

bg1
ii
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ iii
DAFTAR GRAFIK .............................................................................................. iv
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 2
C. Tujuan Eksperimen ...................................................................................... 2
D. Manfaat Eksperimen .................................................................................... 2
BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................... 3
BAB III METODE EKSPERIMEN .................................................................... 7
A. Tempat dan Waktu Pelaksanaan .................................................................. 7
B. Alat dan Bahan ............................................................................................. 7
C. Identifikasi Variabel ..................................................................................... 7
D. Definisi Operasional Variabel ...................................................................... 7
E. Prosedur Kerja .............................................................................................. 8
F. Prinsip Kerja................................................................................................. 9
G. Teknik Analisis Data .................................................................................. 10
BAB V PENUTUP ............................................................................................... 16
A. Kesimpulan ................................................................................................ 16
B. Saran ........................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ xvii
pf3
pf4
pf5
pf8
pf9
pfa
pfd
pfe
pff
pf12
pf13
pf14

Partial preview of the text

Download Laporan Laboratorium Fisika Modern Efek Fotolistrik and more Lab Reports Physics in PDF only on Docsity!

ii

DAFTAR ISI

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ iii

  • BAB I PENDAHULUAN DAFTAR GRAFIK iv
    • A. Latar Belakang
    • B. Rumusan Masalah
    • C. Tujuan Eksperimen
    • D. Manfaat Eksperimen
  • BAB II LANDASAN TEORI
  • BAB III METODE EKSPERIMEN
    • A. Tempat dan Waktu Pelaksanaan
    • B. Alat dan Bahan
    • C. Identifikasi Variabel
    • D. Definisi Operasional Variabel
    • E. Prosedur Kerja..............................................................................................
    • F. Prinsip Kerja.................................................................................................
    • G. Teknik Analisis Data
  • BAB V PENUTUP
    • A. Kesimpulan
    • B. Saran...........................................................................................................

iii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Skema percobaan efek foto listrik ..................................................... 3

Gambar 2.2 Hubungan arus dengan tegangan ....................................................... 4

Gambar 2.3 Hubungan arus elektron dengan frekuensi ........................................ 4

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Periode fisika klasik terjadi dalam rentang tahun 1600 hingga 1890an. Pada

periode ini, konsep-konsep fisika yang mendasar berhasil diformulasikan.

Pemahaman keilmuan masih cenderung sempit dan perkembangannya tidak

seluas perkembangan konsep-konsep fisika modern. Contoh-contoh pemikiran

pada periode ini adalah mekanika Newton, elektrodinamika klasik (melahirkan

Hukum Ohm, Hukum Faraday, Teori Maxwell, dan lain-lain), dan

termodinamika klasik (melahirkan hukum kekekalan energi, teori relativitas

umum).

Periode fisika modern dimulai dari tahun 1900 hingga saat ini. Lahirnya

fisika modern terutama ditandai dengan ditemukan beberapa fenomena yang

tidak dapat dijelaskan menggunakan teori fisika klasik. Dua fenomena terkenal

yang gagal dijelaskan menggunakan landasan fisika klasik adalah efek

fotolistrik. Teori gelombang elektromagnetik yang menjadi paradigma sentral

perilaku cahaya dalam fisika klasik tidak mampu memberikan penjelasan

terkait fakta-fakta teramati dalam kasus efek fotolistrik.

Faham baru yang mampu menjelaskan secara teoretis gejala efek fotolistrik

adalah: cahaya sebagai partikel. Namun demikian, munculnya paham baru ini

menimbulkan polemik baru. Penyebabnya adalah bahwa faham cahaya sebagai

gelombang telah dibuktikan kehandalannya dalam menjelaskan sejumlah besar

gejala yang berkaitan dengan cahaya, yaitu yang berkaitan dengan gejala

difraksi, interferensi, dan polarisasi. Sementara itu, gejala yang disebut tadi

tidak dapat dijelaskan berdasarkan faham cahaya sebagai partikel. Untuk

mengatasi itu, para ahli sepakat bahwa cahaya memiliki sifat ganda bahwa

cahaya sebagai gelombang dan juga sebagai partikel. Beberapa ilmuwan

lainnya mencoba mengembangkan paradigma tandingan yang bisa

memecahkan masalah dan membimbing pada riset berikutnya.

2

Dalam perkembangannya, teori kuantum cahaya menuntun para ahli pada

riset-riset lanjutan hingga dicetuskannya teori dualisme gelombang cahaya

yang sangat fenomenal. Fenomena efek fotolistrik dapat dipandang sebagai

konsep kunci lahirnya revolusi sains dalam perkembangan fisika modern.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah pada eksperimen yaitu:

  1. Bagaimana perilaku cahaya sebagai partikel menurut teori kuantum?
  2. Berapa nilai konstanta planck berdasarkan eksperimen?

C. Tujuan Eksperimen

Tujuan eksperimen yaitu:

  1. Mengamati perilaku cahaya sebagai partikel menurut teori kuantum
  2. Dapat menentukan konstanta Planck

D. Manfaat Eksperimen

  1. Manfaat Teoritis

Dapat memahami karakteristik perilaku cahaya sebagai partikel

menurut teori kuantum, dapat menentukan konstanta Planck, serta dapat

menentukan nilai fungsi kerja logam.

  1. Manfaat Praktis

Kalkulator menggunakan energi cahaya untuk menghasilkan listrik.

Sel foto listrik mengubah energi cahaya menjadi energi listrik yang

menjadi sumber energi kalkulator. Dan suara dubbing film direkam

dalam bentuk sinyal optic di sepanjang pinggiran keping film. Pada saat

film diputar, sinyal ini dibaca kembali melalui proses efek fotolistrik

dan sinyal listriknya diperkuat dengan menggunakan ampliefier tabung

sehingga menghasilkan film bersuara.

4

Elektron terlempar meninggalkan emiter dengan energi kinetik tertentu dan

secara terus-menerus akan kekurangan energi kinetiknya akibat dari tegangan

negatif antara plat emiter dan kolektro. Elektron yang terkumpul akan memberikan

arus dan mempunyai energi yang lebih besar dari eV 0

. Dalam teori klasik

menyimpulkan bahwa elektron yang terlempar memperoleh energi kinteik karena

seberkas cahaya yang mengenai logam (Maryana dan Tiandho. 2019: 14).

Gambar 2. 2 Hubungan Arus dengan tegangan

( Sumber : Soedojo. 2001: 23)

Pada gambar 2.2. Bagan penelitian efek fotolistrik memperlihatkan grafik

dengan variasi kuat arus listrik pada anoda terhadap variasi tegangan anoda

terhadap katoda yang memancarkan cahaya pada plat katoda dengan panjang

gelombang, frekuensi cahaya dan intensitas cahaya tertentu. Efek fotolistrik

ditemukan tanpa sengaja oleh Heinrich Hertz pada tahun 1887 sewaktu

mempelajari pemancaran gelombang elektromagnetik oleh osilasi tegangan

diantara dua elektroda, kemudian dilanjutkan oleh beberapa peneliti lainnya pada

awal abad 20 yang dapat diterangkan oleh Einstein pada tahun 1905 dengan

mengikuti gagasan kuantum Planck (Soedojo. 2001: 23).

Gambar 2. 3 Hubungan arus elektron dengan frekuensi

(Sumber: Maryana dan Tiandho. 2019: 14)

5

Pada tahun 1902 Lenard mengamati bahwa energi elektron dengan beda

potensial penghalang tak bergantung pada intensitas pancaran sinar. Pada proses

pelontaran elektron menunjukkan adanya frekuensi ambang, pada frekuensi

ambang bagian bawah tidak ada pelontaran elektron seberapa kuat intensitas cahaya

yang seperti ditunjukkan pada gambar 2.3 (Maryana dan Tiandho. 2019: 14).

Menurut postulat Planck, foton-foton yang sampai pada katoda akan diserap

sebagai kuantum energi. Ketika elektron menyerap foton, maka elektron

memperoleh sejumlah energi yang dibawa foton yaitu sebesar h𝑣. Energi yang

diterima ini sebagian digunakan elektron untuk melepaskan diri dari bahan dan

sisanya digunakan untuk bergerak, menjadi energi kinetik elektron. Besarnya energi

yang diperlukan oleh elektron untuk melepaskan diri dari bahan (melawan energi

ikatan elektron dalam bahan) disebut fungsi kerja (Wo). Besar energi kinetik

elektron foto diungkapan dalam persamaan 2.1 disebut persamaan fotolistrik

Einstein berikut:

E

k

= hf - Wo ....................................................................................................... (2.1)

Kesahihan penafsiran Einstein mengenai fotolistrik diperkuat dengan

ditemukannya emisi termionik menjelang abad ke-19, yaitu terjadinya emisi

elektron dari benda panas. Emisi termionik memungkinkan bekerjanya piranti

seperti tabung televisi yang di dalamnya terdapat filamen logam yang pada

temperatur tinggi mampu menghasilkan arus elektron. Jelaslah bahwa elektron

yang terpancar memperoleh energi dari agitasi termal pada filamen. Elektron

memperoleh energi minimum tertentu sehingga dapat tereksitasi. Pada kasus emisi

fotolistrik, foton cahaya menyediakan energi yang diperlukan oleh elektron untuk

lepas, sedang dalam emisi termionik kalorlah yang menyediakannya. Dalam kedua

kasus itu, proses fisis yang berhubungan dengan eksitasi elektron dari permukaan

logam adalah sama (Hayat, dkk. 2017: 56).

Untuk menentukan nilai dari konstanta Planck, maka digunakan persamaan

berikut:

h v = E km

dengan frekuensi yang diperoleh dari persamaan berikut:

v =

𝑐

𝜆

7

BAB III

METODE EKSPERIMEN

A. Tempat dan Waktu Pelaksanaan

Telah dilakukan eksperimen yang berjudul Efek Fotolistrik yang dilakukan

di Laboratorium Fisika Modern Jurusan Fisika, Fakultas MIPA Universitas

Negeri Makassar, pada hari Selasa tanggal 28 Mei 2022, pukul 13.00-17.

WITA.

B. Alat dan Bahan

  1. Filter dengan berbagai warna 5 buah
  2. Lux meter 1 buah
  3. Perangkat pengukuran konstanta Planck 1 set
  4. Power Supply 1 buah

C. Identifikasi Variabel

Kegiatan 1. Karakteristik cahaya Menurut Teori Kuantum

  1. Variabel Kontrol : Panjang Gelombang (nm).
  2. Variabel Manipulasi : Intensitas Cahaya (Lux)
  3. Variabel Respon : Tegangan Penghenti (V), dan Kuat Arus (μA)

Kegiatan 2. Pengaruh Panjang Gelombang Terhadap Potensial Penghenti

  1. Variabel Terukur : Kuat arus (𝜇A), dan panjang Gelombang (nm).
  2. Variabel Terhitung : Frekuensi cahaya f (Hz), dan tegangan penghenti (V).

D. Definisi Operasional Variabel

  1. Panjang gelombang (λ) merupakan besarnya nilai panjang gelombang

yang ditentukan berdasarkan jenis filter warna yang digunakan, nilai

panjang gelombang ini tertera pada sisi filter dalam satuan nanometer

(nm).

  1. Intensitas cahaya, ialah redup atau terangnya cahaya yang dipancarkan

dari sumber cahaya, yang tingkatan redup atau terangnya diatur melalui

power supply yang terhubung dengan perangkat pengukuran konstanta

planck, nilainya diukur menggunakan lux.

8

  1. Kuat Arus ( I ) merupakan besarnya nilai pada arus listrik yang dapat

dilewatkan oleh masing-masing filter warna, diukur dengan

menggunakan indikator pengukur arus pada perangkat pengukuran

konstanta planck, yang berfungsi sebagai ammeter, dan dalam satuan

microampere (μA).

  1. Tegangan penghenti, ialah tegangan maksimal yang dibutuhkan untuk

menghambat aliran listrik pada rangkaian, dilakukan dengan cara

memutar voltage adjuster dan ditandai dengan pembacaan arus pada

ammeter yang bernilai nol. Besarnya diukur menggunakan indikator

pada perangkat pengukuran konstanta planck yang berfungsi sebagai

voltmeter.

  1. Frekuensi cahaya, merupakan besarnya frekuensi cahaya yang

dipancarkan dari sumber cahaya, diperoleh dari hasil bagi antara

kecepatan cahaya dengan panjang gelombang.

E. Prosedur Kerja

Kegiatan 1. Karakteristik cahaya menurut teori kuantum

  1. Diatur osisi sumber cahaya dari sensor (35 cm)
  2. Diatur posisi mode display ke posisi current
  3. Diatur posisi pengali arus atau current multiplier pada x0,
  4. Diletakkan filter warna biru pada jendela tabung
  5. Diatur intensitas cahaya sampai arus yang terbaca pada layar 3,0 1 (μA)
  6. Diputar pengatur tegangan (voltage adjuster) hingga arus menjadi nol.

Kemudian dipindahkan mode display ke posisi voltage (V).

  1. Dicatat potensial yang terbaca pada posisi tersebut (potensial ini disebut

potensial penghenti Vs)

  1. Diatur kembali voltage adjustor ke posisi yang lebih kecil dari potensial

penghenti (V<Vs) (ini disebut potensial penghalang)

  1. Dipindahkan posisi mode display ke posisi current (μA) untuk melihat

arus adakah arus yang terbaca.

10

udara. Sehingga menyebabkan elektron yang berada didalamnya akan terpental

atau elektron terlepas dari ikatannya dengan syarat bahwa energi foton yang

dipancarkan harus lebih besar dari energi ambang. Ketika elektron terpental

maka ditandai dengan adanya arus yang terbaca pada amperemeter.

G. Teknik Analisis Data

Kegiatan 1. Karakteristik Cahaya menurut teori kuantum

  1. Dijelaskan pengaruh intensitas terhadap arus fotolistrik dan energi

kinetik yang menggunakan teori kuantum.

  1. Dijelaskan hasil yang diperoleh pada kegiatan 1 berdasarkan pandangan

fisika klasik dan model kuantum dengan membandingkan teori dengan

berdasarkan eksperimen.

Kegiatan 2. Pengaruh Panjang Gelombang Terhadap Potensial Penghenti

  1. Dicatat nilai panjang gelombang yang tertera pada setiap filter warna

yang digunakan

  1. Ditentukan nilai frekuensi dengan menggunakan persamaan

f =

𝑐

𝜆

Dimana c adalah kecepatan cahaya sebesar 3,00 × 10

8

  1. Diplot grafik menggunakan program microsoft excel pada PC, dan

ditentukan nilai kemiringan atau perpotongan kurva dengan sumbu x.

  1. Ditentukan nilai konstanta planck (h) dan fungsi kerja (Wo) berdasarkan

praktikum diperoleh menggunakan persamaan

h = m × e f

  • 1

Wo = c × e ...................................................................................... (3.3)

Dimana nilai e adalah muatan elektron sebesar 1,6 × 10

− 19

, dan nilai m

dan c diperoleh dari grafik.

  1. Ditentukan nilai perbedaan konstanta Plank secara teori dengan nilai

konstanta Plank secara praktikum menggunakan persamaan berikut:

𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖

−ℎ

𝑃𝑟𝑎𝑘𝑡𝑖𝑘𝑢𝑚

𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖

+ℎ

𝑃𝑟𝑎𝑘𝑡𝑖𝑘𝑢𝑚

2

11

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan

Kegiatan 1. Karakteristik Cahaya Menurut Teori Kuantum

Tabel 4.1. Hasil Pengamatan Karakteristik Cahaya Menurut Teori Kuantum

Keadaan

𝐼𝑛𝑡𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 = 445 𝐿𝑢𝑥

𝐼 = | 3 , 01 ± 0 , 01 |𝜇𝐴

𝑆

𝐼𝑛𝑡𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 = 600 𝐿𝑢𝑥

𝐼 = | 3 , 50 ± 0 , 01 |𝜇𝐴

𝑆

𝐼𝑛𝑡𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 = 720 𝐿𝑢𝑥

𝐼 = | 4 , 00 ± 0 , 01 |𝜇𝐴

𝑆

Terdapat Arus () /

(X)

Terdapat Arus () /

(X)

Terdapat Arus () /

(X)

𝑺

X X X

𝑺

𝑺

X X X

Kegiatan 2. Pengaruh Panjang Gelombang Terhadap Potensial Penghenti

Tabel 4.2. Hasil Pengamatan Pengaruh Panjang Gelombang Terhadap

Potensial Penghenti

Filter Warna

Panjang

Gelombang (nm)

Frekuensi ( ×

𝟏𝟒

Potensial

Penghenti (Volt)

Merah 635 4,

Jingga 570 5,

Kuning 540 5,

Hijau 500 6,000 | 0 , 90 ± 0 , 01 |

Biru 460 6,521 | 1 , 12 ± 0 , 01 |

B. Analisis Data

Kegiatan 1. Karakteristik Cahaya Menurut Teori Kuantum

  1. Pengaruh Intensitas Cahaya terhadap Arus Fotoelektrik. Berdasarkan teori

kuantum, intensitas cahaya tidak berpengaruh pada efek fotolistrik. Dimana

hal ini ditinjau dari indikator terjadinya efek fotolistrik yaitu terpentalnya

elektron dari logam akibat pancaran sinar foton. Untuk tingkatan intensitas

besar maupun kecil tetap terdapat efek fotolistrik, namun dengan syarat

energi sinar tersebut harus lebih besar dari energi ambang logam yang

digunakan. Sedangkan ketika energinya kurang atau sama dengan energi

13

Dengan menggunakan analisis berikut maka diperoleh :

𝑓

𝑚𝑎𝑘𝑠

0

𝑚𝑎𝑘𝑠

0

𝑆

0

𝑆

0

Berdasarkan grafik hubungan antara potensial penghenti dengan frekuensi,

persamaan garisnya yaitu:

  1. Menentukan Konstanta Planck

− 1

ℎ = ( 0 , 415 )( 1 , 6022 × 10

− 19

− 14

ℎ = 6 , 6491 × 10

− 34

𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖

𝑒𝑘𝑠𝑝𝑒𝑟𝑖𝑚𝑒𝑛

𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖

𝑒𝑘𝑠𝑝𝑒𝑟𝑖𝑚𝑒𝑛

| × 100%

( 6 , 6261 − 6 , 6491 ) × 10

− 34

× 10

− 34

| × 100%

  1. Menentukan Fungsi Kerja 𝑊

0

0

0

= 𝑐 × 𝑒

0

𝑉 × 𝑒

0

C. Pembahasan

Praktikum ini berjudul “Efek fotolistrik” yakni suatu gejala terlepasnya

elektron akibat pancaran sinar foton yang menumbuk suatu elektroda, dimana hal

ini dapat terjadi apabila energi foton yang ditembakkan lebih besar dari energi

ambang dari logam tersebut.

14

Pada percobaan ini terdiri dari dua kegiatan, pada kegiatan pertama dilakukan

pengamatan pengaruh intensitas cahaya terhadap kuat arus. Pada kegiatan ini

terdapat tiga keadaan untuk masing-masing tingkat intensitas cahaya yang berbeda,

yakni ketika potensial penghalang lebih kecil, sama besar dan lebih besar dari

potensial penghenti. Berdasarkan hasil pengamatan ketika potensial penghalang

lebih kecil dari potensial penghenti, maka terdapat arus yang terlewatkan pada

rangkaian, namun dalam jumlah yang kecil. Sedangkan ketika potensial penghalang

sama besar dan lebih besar dari potensial penghenti, tidak ada arus yang terlewatkan

ke rangkaian. Hal ini menunjukkan bahwa peningkatan intensitas cahaya tidak

berpengaruh terhadap kenaikan arus. Kemudian mengenai pengaruh intensitas

cahaya terhadap energi kinetik, secara teori nilai dari energi kinetik tidak

dipengaruhi oleh intensitas cahaya melainkan dari hasil kali antara muatan elektron

dengan potensial penghenti, serta frekuensi dari energi foton tersebut. Sehingga

ketika menggunakan panjang gelombang yang sama, nilai potensial penghentinya

seharusnya tetap atau konstan untuk setiap tingkatan intensitas cahaya. Berdasarkan

percobaan yang dilakukan nilai potensial penghenti berubah ketika nilai

intensitasnya meningkat meskipun tidak menunjukan perubahan yang cukup jauh.

Sehingga hasil percobaan tidak persis sama dengan teori kuantum, hal ini berkaitan

dengan pandangan fisika klasik bahwa efek fotolistrik dipengaruhi oleh intensitas

cahaya atau berbanding terbalik dengan teori kuantum. Namun, adanya ketidak

sesuaian ini kemungkinan besar disebabkan oleh sensitivitas dari alat yang

digunakan. Sebab ketika melakukan pengamatan, nilai yang diperoleh beberapa kali

berubah sebelum akhirnya berhenti.

Selanjutnya, pada kegiatan kedua yakni pengamatan pengaruh panjang

gelombang terhadap potensial penghenti. Pada kegiatan ini, digunakan beberapa

nilai panjang gelombang yang berbeda. Berdasarkan hasil pengamatan, diperoleh

bahwa untuk setiap panjang gelombang yang berbeda maka terdapat nilai potensial

penghenti yang berbeda pula. Dimana semakin tinggi nilai panjang gelombangnya

maka akan semakin rendah potensial penghentinya dan begitu pula sebaliknya. Dan

berdasarkan hasil analisis grafik, diperoleh hubungan anatara potensial penghenti

dengan frekuensi yakni semakin besar frekuensi energi foton maka akan semakin

16

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan eksperimen yang telah dilakukan diperoleh kesimpulan sebagai

berikut:

  1. Berdasarkan hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa dalam eksperimen

efek fotolistrik, cahaya berperilaku sebagai partikel sesuai dengan teori

kuantum. Dimana hal ini terlihat pada karakteristik cahaya pada percobaan,

dari intensitas cahaya dan panjang gelombang terhadap efek fotolistrik.

  1. Berdasarkan hasil analisis grafik diperoleh nilai konstanta planck dan fungsi

kerja berturut-turut sebesar h = 6,626 1 × 10

− 34

𝐽. 𝑠 diperoleh persen

perbandingan sebesar %diff = 0 ,35%.

B. Saran

Bagi praktikan selanjutnya, diharapkan untuk lebih teliti pada saat

pengambilan data di laboratorium agar memperoleh data yang lebih akurat dan juga

lebih memahami prosedur kerja sehingga pengambilan data berjalan lancer dan

tidak terjadi kesalahan dalam praktikum. Eksperimen ini perlu terus dikembangkan

sebagai dasar teori fisika kuantum mahasiswa terkait materi efek fotolistrik

xvii

DAFTAR PUSTAKA

Hari, S. B. 2019. Mengenal Fisika Modern. Duta: Jakarta.

Maryana, T. F. O, dan Tiandho, Y. 2019. Fisika Kuantum; Sejarah Dan Kisah

Inspiratif Para Tokohnya. Yrama Widya: Bandung.

Soedojo, P. 2001. Azas-azas Ilmu Fisika; Jld.4 Fisika Modern. Gadjah Mada

University Press: Yogyakarta.

Sutarno, dkk. 2017. Radiasi Benda Hitam Dan Efek Fotolistrik Sebagai Konsep

Kunci Revolusi Saintefik Dalam Perkembangan Teori Kuantum Cahaya.

Jurnal Ilmiah Multi Sciences. Vol. IX, No. 2.

Sutjahja, M. I. 2019. Fisika Modern. ITB Press: Bandung.

Umma dan Sucayo. 2017. Percobaan Efek Fotolistrik Berbasis Mikrokontroller

dengan LED RGB Sebagai Sumber Cahaya. Jurnal Inovasi Fisika

Indonesia (IFI). Vol. 06, No. 03.