










Study with the several resources on Docsity
Earn points by helping other students or get them with a premium plan
Prepare for your exams
Study with the several resources on Docsity
Earn points to download
Earn points by helping other students or get them with a premium plan
Community
Ask the community for help and clear up your study doubts
Discover the best universities in your country according to Docsity users
Free resources
Download our free guides on studying techniques, anxiety management strategies, and thesis advice from Docsity tutors
Laporan Ilmiah Teknik Mesin Dinar Dwi Rachmadi
Typology: Study notes
1 / 18
This page cannot be seen from the preview
Don't miss anything!
2.1.1 Pengertian Al – Qur’an Secara umum Al-qur’an merupakan kitab umat islam sebagai petunjuk menuju jalan kebenaran yang berisi firman firman Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. A. Pengertian Al Qur’an Secara Etimologi (Bahasa) Dari segi bahasa, Al Qur’an berasal dari bahasa Arab, yakni bentuk jamak dari kata benda atau masdar dari kata kerja qara’a – yaqra’u – qur’anan yang artinya adalah “bacaan” atau “sesuatu yang dibaca berulang-ulang”. B. Pengertian Al – Qur’an secara Terminologi (Istilah Islam) Al -Qur’an secara istilah berarti kitab suci umat Islam yang di dalamnya berisi firman-firman Allah SWT yang diturunkan kepada Rasulullah SAW sebagai mukjizat.Al Qur’an disampaikan dengan jalan mutawatir dari Allah SWT dengan perantara malaikat jibril Kepada Nabi Muhammad SAW. 1) Menurut Dr. Subhi As-Salih Menurut Dr. Subhi as-Salih, Al Qur’an adalah kalam Allah SWT yang merupakan sebuah mukjizat yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, di tulis dalam mushaf dan diriwayatkan secara mutawatir, serta membacanya adalah termasuk ibadah.^1
(^1) https://pasberita.com/pengertian-al-quran/
2.1.2 Isi Kandungan Al - Qur’an
A. Isi Kandungan Al – Qur’an Secara Garis Besar
Isi Kandungan Al – Qur’an secara garis besar yaitu akidah, ibadah, akhlak, hukum, sejarah & dorongan untuk berfikir.
1) Akidah Aqidah adalah ilmu yang mengajarkan manusia mengenai kepercayaan yang pasti wajib dimiliki oleh setiap orang di dunia. Alquran mengajarkan akidah tauhid yaitu menanamkan keyakinan terhadap Allah SWT yang satu yang tidak pernah tidur dan tidak beranak-pinak. Percaya kepada Allah SWT adalah salah satu butir rukun iman yang pertama. Orang yang tidak percaya terhadap rukun iman disebut sebagai orang-orang kafir.
2) Ibadah Ibadah adalah taat, tunduk, ikut atau nurut dari segi bahasa. Dari pengertian “fuqaha” ibadah adalah segala bentuk ketaatan yang dijalankan atau dkerjakan untuk mendapatkan ridho dari Allah SWT. Bentuk ibadah dasar dalam ajaran agama islam yakni seperti yang tercantum dalam lima butir rukum islam. Mengucapkan dua kalimah syahadat, sholat lima waktu, membayar zakat, puasa di bulan suci ramadhan dan beribadah pergi haji bagi yang telah mampu menjalankannya.
3) Akhlak Akhlak adalah perilaku yang dimiliki oleh manusia, baik akhlak yang terpuji atau akhlakul karimah maupun yang tercela atau akhlakul madzmumah. Allah SWT mengutus Nabi Muhammd
SAW tidak lain dan tidak bukan adalah untuk memperbaiki akhlaq. Setiap manusia harus mengikuti apa yang diperintahkan-Nya dan menjauhi laranganNya.
4) Hukum-Hukum Hukum yang ada di Al-quran adalah memberi suruhan atau perintah kepada orang yang beriman untuk mengadili dan memberikan penjatuhan hukuman hukum pada sesama manusia yang terbukti bersalah. Hukum dalam islam berdasarkan Alqur’an ada beberapa jenis atau macam seperti jinayat, mu’amalat, munakahat, faraidh dan jihad.
5) Tadzkir Tadzkir atau peringatan adalah sesuatu yang memberi peringatan kepada manusia akan ancaman Allah SWT berupa siksa neraka atau waa’id. Tadzkir juga bisa berupa kabar gembira bagi orang-orang yang beriman kepadaNya dengan balasan berupa nikmat surga jannah atau waa’ad. Di samping itu ada pula gambaran yang menyenangkan di dalam alquran atau disebut juga targhib dan kebalikannya gambarang yang menakutkan dengan istilah lainnya tarhib.
6) Sejarah Sejarah atau kisah adalah cerita mengenai orang-orang yang terdahulu baik yang mendapatkan kejayaan akibat taat kepada Allah SWT serta ada juga yang mengalami kebinasaan akibat tidak taat atau ingkar terhadap Allah SWT.
7) Dorongan Untuk Berpikir Di dalam al-qur’an banyak ayat-ayat yang mengulas suatu
Al-Qur’an itu tidak akan terganti oleh kitab apapun sampai hari kiamat baik itu sebagai sumber hukum, sumber ilmu pengetahuan dan lain-lain.
6) Al-Qur’an di nukil secara mutawattir Al-Qur’an disampaikan kepada orang lain secara terus- menerus oleh sekelompok orang yang tidak mungkin bersepakat untuk berdusta karena banyaknya jumlah orang dan berbeda-bedanya tempat tinggal mereka. 7) Al-Qur’an sebagai sumber hukum seluruh mazhab sepakat Al-Qur’an sebagai sumber utama dalam menetapkan hukum, dalam kata lain bahwa Al- Qur’an menempati posisi awal dari tertib sumber hukum dalam berhujjah. 8) Al-Qur’an di sampaikan kepada nabi Muhammad secara lisan artinya, baik lafaz ataupun maknanya murni dari Allah SWT. 9) Al-Qur’an termaktub dalam Mushaf artinya bahwa setiap wahyu Allah yang lafaz dan maknanya berasal dari-Nya itu termaktub dalam Mushaf (telah di bukukan).
**B. FUGSI AL-QUR’AN DALAM ISAM
orang bertakwa. Ketiga, petunjuk bagi orang-orang yang beriman.
2) Al-Furqon (pemisah) Dalam al-Qur'an dikatakan bahwa ia adalah ugeran untuk membedakan dan bahkan memisahkan antara yang hak dan yang batil, atau antara yang benar dan yang salah. 3) Al-Asyifa (obat) Dalam al-Qur'an dikatakan bahwa ia berfungsi sebagai obat bagi penyakit-penyakit yang ada dalam dada (mungkin yang dimaksud disini adalah penyakit Psikologis) 4) Al-Mau’izah (nasihat) Didalam Al-Qur’an di katakan berfungsi sebagai penasihat bagi orang-orang yang bertakwa
Secara bahasa berasal dari kata al–jahd dan al-juhd yang artinya al-thaaqah (tenaga, kuasa dan daya), sementara al-ijtihad dan al-tahajud artinya menumpahkan segala kesempatan dan tenaga ( bazl al-wus’I wa al- majhud ).^4
(^4) Jamaludin Muhammad ibn Muharram, Lisanal-‘Arab Juz III (Mesir: al-Dar al-mishiriyyah al-Ta’lif wa al-Tarjammah, t.t.), hlm 107 - 109
Al-syatibi mengemukakan bahwa ijtihad adalah pengerhan kesungguhan yang diiringi dengan usahaoptimal dalam menggali hukum syar’i. berbeda dengan pendapat Al-Amidi, Al-Syatibi mengharuskan adanya usaha yang maksimal dari seorang mujtahid. Tetapi seorang mujtahid tidak perlu menanggung beban secara psikologis. Sesuai dengan surah Al-Baqarah(2) ayat 286: Surah Al-Baqarah(2) ayat 286: ِإِاَم اَهْيَلَعَو ْتَبَسَك اَم اَهَل ۚ اَهَعْسُو اَّلَّوُسْعَهَا لَهَا مَا كَسَبَتْوَعَلَيْهَا مَا اَم اَهْيَلَعَو ْتَبَسَك اَم اَهَل ۚ اَهَعْسُو اَّلَيُكَلِّف ُاللَّه ُنَفْس ًا اكْتَسَبَتْ Artinya: Allah tidak membebani seseorang melainkan dengan kesanggupannya.ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. Dengan adanya pendapat yang diberikan oleh Al-Syatibi memberikan dampak yang baik untuk pengembangan ijtihad. Dengan tidak iberikannya beban psikologis membuat para mujtahid tidak ragu dengan kemampuannya sendiri. Dengan ini memungkinkan para ulama atau para ahli hukum islam menjadikan hukum islam sebagai sumber yang mampu untuk memberikan jawaban terhadap persoalan – persoalan yang ada sesuai dengan perkembangan zaman. Dari keempat pendapat para ahli mengenai pengertian dari ijtihad, dapat diambil kesimpulan bahwa ijtihad merupakan upaya/usaha yang maksimal dari seorang mujtahid untuk melakukan/mencari ilmu syar’i sesuai dengan kemampuannya tanpa adanya beban psikologis yang mampu untuk menjawab persoalan yang ada sesuai perkembangan zaman.
2.3.2 Dasar Hukum Ijtihad
Pada masa Rasulullah Saw penyelesaian masalah masalah yang berkaitan dengan hukum selalu diawali dan dilimpahkan kepada Rasulullah SAW.
Yang kemudian diimplementasikan melalui Al-qur'an dan hadist, lalu di jaman para sahabat ijtihad berorientasi pada Al-Qur'an. Para sahabat yang dimaksud antara lain: Abu Bakar Siddiq, Muaz bin Jabal, Ibnu Mas’ud dan Ibnu ‘Amr. Lebih utama lagi dalam Al-qur'an dijelaskan perintah untuk menggunakan akal di jalan yang benar (Q.S 3: 120). CANTUMIN BACAAN ARABNYA
Bukti lain yang menunjukkan bahwa ijtihad dilakukan oleh para sahabat adalah saat Abu Bakar menjadi khalifah saat itu terdapat sekelompok kaum muslim yang menolak membayar zakat dan Abu Bakar melakukan tindakan untuk memetangi mereka, tindakan itu sempat ditentang oleh Umar Bin Khatab dengan alasan sabda nabi yang artinya “Saya diperintahkan untuk memerangi orang banyak (yang mengganggu islam) sehingga mereka mau mengucapkan kalimah syahadat.
Kalau mereka telah mengucapkannya,terjagalah darah dan harta mereka, kecuali dengan cara yang benar. Namun Abu Bakar juga berpendapa berdasatkan sabda Nabi illahi haqqika, dalam artiannya bahwa menunaikan zakat adalah sebagaimana menunaikan shalat termaauk haq.
Selain itu, ketika itu pula Umar Bin Khattab menyarankan kepada Abu Bakar agar Al-qur'an dikumpulkan dalam bentuk mushaf, mengingat banyak para sahabat yang hafal Al-qur'an meninggal dalam peperangan, pada awalny Abu Bakar menolak hal itu karena tidak pernah dilakukan oleh Nabi Saw, namun Umar berpendirian bahwa itu adalah hal yang baik fan merupakan kepentingan umat.
D. Sududz Dzariah Pengertian sududz dzariah adalah memutuskan suatu yang mubah makruh atau haram demi kepentingan umat. E. Istishab Pengertian istishab adalah tindakan dalam menetapkan suatu ketetapan sampai ada alasan yang mengubahnya F. Urf Pengertian urf adalah tindakan dalam menentukan masih bolehkah adat-istiadat dan kebebasan masyarakat setempat dapat berjalan selama tidak bertentangan dengan aturan prinsipal Al-Qur’an dan Hadist. G. Istihanws Pengertian istihsan adalah tindakan dengan meninggalkan satu hukum kepada hukum lainnya disebabkan adanya suatu dalil syara’ yang mengharuskan untuk meninggalkannya.
Syarat-Syarat Mujtahid Dari pembahasan sebelumnya diketahui bahwa ijtihad merupakan aktifitas yang cukup berat, dan juga memerlukan kapasitas keilmuan yang tinggi untuk bisa melakukannya. Oleh karena itu seseorang yang akan melakukan ijtihad harus memenuhi syarat-syarat yang telah ditetapkan, karena hasil dari sebuah ijtihad ini akan berdampak cukup signifikan kepada kehidupan kaum muslimin. Syarat-syarat yang harus dipenuhi diantaranya.