

Study with the several resources on Docsity
Earn points by helping other students or get them with a premium plan
Prepare for your exams
Study with the several resources on Docsity
Earn points to download
Earn points by helping other students or get them with a premium plan
Community
Ask the community for help and clear up your study doubts
Discover the best universities in your country according to Docsity users
Free resources
Download our free guides on studying techniques, anxiety management strategies, and thesis advice from Docsity tutors
komunikasi antarpribadi dua orang
Typology: Summaries
1 / 3
This page cannot be seen from the preview
Don't miss anything!
Nama : Chantika Aryanti Putry NIM : 211221304 Kelas : Komunikasi Organisasi kelas malam (19:00-21:30 WIB) Dosen Pengampu : Damaraputra Prasadana M.Ikom Assalamu’alaikum, Selamat pagi, Pak Damara. Sebelum mengulik fenomena yang akan saya bahas, saya akan sedikit mengulas kembali tentang 4 level komunikasi yang sudah dijelaskan di perkuliahan tatap maya pada hari Sabtu, 24 September 2022 lalu, sebagai berikut :
Akhirnya, di tahun ini saya mendapatkan kesempatan untuk berkuliah. Saya sempat bimbang untuk memilih jurusan karena ketertarikan saya akan dunia tata busana sudah hilang. Sayapun bertanya tentang pendapat bunda. “Bun, kakak bingung mau ambil jurusan apa,” Kata Saya. Kakak adalah panggilan saya sebagai anak sekaligus cucu pertama di keluarga. Bunda yang saat itu sedang menonton TV menyauti, “terserah kakak, kan kakak yang jalanin. Kalau menurut bunda mah, ga usah kuliah aja. Kakak kan bisa ambil kursus. Lagian, kuliah sambil kerja itu capek loh.” Saya terdiam, bunda memang tidak bisa melihat saya kecapekan karena riwayat asma yang saya derita dari kecil. Saya pun memutar otak dengan mengasih dua opsi kepada bunda. “Akhir-akhir ini kakak tertarik sama dua jurusanl. Kakak suka Desain Komunikasi Visual. Prospek kerjanya tuh luas banget dan lagi dicari banget di era sekarang. Tapi, biaya penunjangnya pasti ga sedikit. Laptop yang dibutuhin juga yang speknya bagus, harganya mahal. Atau kakak ambil komunikasi ya? Prospek kerjanya juga luas, terus komunikasi tuh kayak bakal ada dimana-mana. Kakak juga bisa kerja di RANS!” kata saya antusias, “Menurut bunda, mendingan yang mana?” “Kakak juga udah liat-liat kampus yang ga terlalu jauh dari rumah. Yang murah ada sih, temen kakak juga disitu, tapi takut ga keburu di jalan soalnya lumayan jauh.” Lanjut saya. “Emang kakak mau kuliah kapan? Pulang aja sore banget. Kalo malam jangan ambil yang jauh, di jalannya iseng. Di kampus dekat wihara aja tuh, ga iseng kalo pulang malam.” Kata bunda. “Ga ada jurusan yang kakak mau, bun.” “Lah, jurusan mah apaan aja, kan yang penting kuliah. Emang kakak mau jadi apa?” Tanya bunda. Saya pun menjawab, “Belum tau, makanya kakak mau ambil jurusan yang prospeknya luas, bun.” “Yaudah, ambil komunikasi. Kan, kakak bayar sendiri, kalo butuh laptop mahal mah, bunda enggak sanggup bantuin. Jangan ambil kampus yang jauh, nanti pulangnya kemaleman.” Setelah mendapatkan pendapat dari bunda, kebimbangan saya pun mereda. Dan, saya tahu jurusan apa yang akan saya ambil. ANALISA : Menurut saya, fenomena diatas merupakan salah satu contoh level komunikasi antarpribadi. Dapat dilihat dari definisi yang dijabarkan sebelumnya, fenomena ini hanya terdiri dari 2 orang, yaitu saya dan bunda. Komunikasi antarpribadi dianggap sebagai level komunikasi yang paling bisa mempengaruhi orang lain, karena feedback yang didapat lebih cepat, panca indra yang dipakai lebih banyak dan dapat melihat emosi dari lawan bicaranya. Dari fenomena ini, pendapat bunda sangat mempengaruhi pemikiran saya yang sebelumnya bimbang, tetapi karena berbicara secara langsung responnya pun cepat sehingga saya langsung dapat terpengaruh oleh ucapannya. Komunikasi antarpribadi sangatlah penting, karena dapat membentuk konsep diri. Dari fenomena ini, dengan bertanya ke bunda, saya yang awalnya tidak tahu akan mengambil jurusan apa, menjadi tahu dan mendapatkan gambaran. Bagaimanapun, hal ini sangatlah penting untuk menunjang hidup saya kedepannya. Walaupun saya sudah mencari tahu tentang 2 jurusan yang membuat saya bimbang melalui media massa, seperti YouTube, saya belum mendapatkan jawaban yang membuat saya merasa terbantu. Karena mengobrol dari hati ke hati dengan bunda saya merasa mendapatkan jawaban yang saya inginkan. Karena komunikasi antarpribadi bersifat perseorangan bukan massif dalam artian berskala besar.