Docsity
Docsity

Prepare for your exams
Prepare for your exams

Study with the several resources on Docsity


Earn points to download
Earn points to download

Earn points by helping other students or get them with a premium plan


Guidelines and tips
Guidelines and tips

Keterampilan presentasi ilmiah keterampilan ynag melibatkan keterampilan berbicara., Schemes and Mind Maps of Educational Psychology

to know the various forms of presentation skills

Typology: Schemes and Mind Maps

2019/2020

Uploaded on 05/09/2025

etmawati-etmawati
etmawati-etmawati 🇮🇩

1 document

1 / 19

Toggle sidebar

This page cannot be seen from the preview

Don't miss anything!

bg1
MAKALAH
DASAR DASAR KOMUNIKASI DAN PUBLC SPEAKING
Keterampilan Keterampilan Presentasi Ilmiah
Disusun Oleh:
Kelompok 6
1. Adillah Ayu Flawery (21129152)
2. Ferdy Fahrurrazi (21129394)
3. Shafira Andani (21129481)
4. Widiya (21129135)
Dosen Pengampu:
Dr. Ranti Meizatri, M.Pd
DEPARTEMEN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2024
pf3
pf4
pf5
pf8
pf9
pfa
pfd
pfe
pff
pf12
pf13

Partial preview of the text

Download Keterampilan presentasi ilmiah keterampilan ynag melibatkan keterampilan berbicara. and more Schemes and Mind Maps Educational Psychology in PDF only on Docsity!

MAKALAH

DASAR DASAR KOMUNIKASI DAN PUBLC SPEAKING

“Keterampilan Keterampilan Presentasi Ilmiah” Disusun Oleh: Kelompok 6

**1. Adillah Ayu Flawery (211291 52 )

  1. Ferdy Fahrurrazi (21129394)
  2. Shafira Andani (21129481)
  3. Widiya (21129135)** Dosen Pengampu: Dr. Ranti Meizatri, M.Pd DEPARTEMEN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI PADANG

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kelompok ucapkan kehadiran Allah SWT. yang telah menjadikan manusia sebagai makhluk sempurna yang dilengkapi dengan akal pikiran, supaya manusia mampu memanfaatkannya untuk memenuhi kebutuhan hidup. Kemudian shalawat beserta salam penulis sampaikan buat nabi Muhammad SAW selaku utusan Allah SWT yang bertugas untuk menyampaikan risalahnya sebagai petunjuk dan peringatan untuk manusia. Penulisan makalah ini menjadi suatu bahan bagi penulis untuk memenuhi tugas mata kuliah Dasar Dasar Komunikasi dan Public Speaking telah berusaha semaksimal mungkin membuat makalah ini, walaupun masih ada kekurangan. Pada kesempatan ini, penulis tidak lupa menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan kepada pihak yang ikut membantu dalam menyelesaikan makalah ini, terutama kepada Ibu Dr. Ranti Meizatri, M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah Dasar Dasar Komunikasi dan Public Speaking yang senantiasa memberikan arahan dalam proses perkuliahan, dan tidak lupa kepada teman – teman yang senantiasa memberikan saran dalam penulisan makalah ini. Semoga bimbingan dan bantuan yang telah diberikan, menjadi amal kebaikan di sisi Allah SWT, penulis mengharapkan kritikan dan saran demi kemajuan penulis di masa depan. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada semua pihak, baik yang terkait secara langsung maupun tidak langsung. Padang, 9 Oktober 2024 Kelompok 6

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Keterampilan presentasi ilmiah keterampilan ynag melibatkan keterampilan berbicara. Berbicara adalah Berbicara menjadi sebuah keterampilan yang penting dan harus diperoleh mahasiswa, karena melalui keterampilan berbicara, mereka dapat menyampaikan keinginan, informasi, pikiran, dan ide-ide serta membujuk, meyakinkan, bertanya, dan menghibur orang lain. Kegiatan berbicara dapat mencerminkan kamampuan orang dalam berpikir (Darmuki, dkk., 2017). Salah satu contoh berbicara akademik adalah presentasi ilmiah, presentasi ilmiah adalah kegiatan lazim dilakukan dalam dunia ilmiah, tujuan tersebut berfungsi sebagai penyebaran informasi ilmiah baik informasi konseptual maupun prosedural. Presentasi ilmiah adalah kegiatan keterampilan berbicara di depan umum untuk menyampaikan gagasan atau pendapat dari hasil temuan penelitian, pemikiran kritis, atau informasi dalam dunia akademik dan pendidikan. Menurut Sri Hapsari Wijayanti, Presentasi ilmiah adalah suatu kegiatan berbicar didepan banyak orang (publik) atau kalangan terbatas dalam rangka menyampaikan temuan, pemikiran, atau memberikan informasi yang bermanfaat dalam dunia akademik . B. Rumusan Masalah

  1. Apa Pengertian Keterampilan Berbicara?
  2. Apa Tujuan Berbicara?
  3. Apa saja Jenis Berbicara?
  4. Apa Pengertian dan Tujuan Presentasi Ilmiah?
  5. Bagaimana Tata Cara Presentasi Ilmiah?
  6. Apasaja Etikan Dalam Presentasi Ilmiah?
  7. Bagaimana Penerapan Presentasi Ilmiah?
  8. Bagaimana Presentasi Ilmiah dengan Multimedia?
  9. Apa saja Langkah-Langkah Sebelum Presentasi?
  10. Apa Persiapan Pelaksanaan Presentasi?
  1. Apa Hal Yang di Perhatikan Sebelum Presentasi?
  2. Bagaimana Ciri-Ciri Pembicara yang Baik?
  3. Apa Tahap- Tahap Presentasi Ilmiah? C. Tujuan Makalah
  4. Mengetahui Pengertian Keterampilan Berbicara
  5. Mengetahui Tujuan Berbicara
  6. Mengetahui Jenis Berbicara
  7. Mengetahui Pengertian dan Tujuan Presentasi Ilmiah
  8. Mengetahuin Bagaimana Tata Cara Presentasi Ilmiah
  9. Untuk mengetahui Etikan Dalam Presentasi Ilmiah
  10. Mengetahui Penerapan Presentasi Ilmiah
  11. Mengetahui Presentasi Ilmiah dengan Multimedia
  12. Mengetahui Langkah-Langkah Sebelum Presentasi
  13. Mengetahui Persiapan Pelaksanaan Presentasi
  14. Dapat mengetahui Hal Yang di Perhatikan Sebelum Presentasi
  15. Mengetahui Ciri-Ciri Pembicara yang Baik
  16. Mengetahui Tahap- Tahap Presentasi Ilmiah

semangat dan gairah hidup kepada pendengar. Reaksi yang diharapkan yaitu dapat menimbulkan inspirasi dan membangkitkan emosi pendengar;

  1. meyakinkan, maksudnya yaitu jika pada saat ceramah pembicara berusaha untuk memengaruhi keyakinan, pendapat atau sikap pendengar melalui argumentasi;
  2. menggerakkan, maksudnya yaitu apabila pembicara menghendaki adanya tindakan atau perbuatan dari para pendengar, misalnya berupa seruan persetujuan maupun ketidaksetujuan, pengumpulan dana, penandatanganan suatu resolusi, dan mengadakan aksi sosial;
  3. menginformasikan, maksudnya pembicara ingin memberi informasi tentang sesuatu agar para pendengar dapat mengerti dan memahaminya;
  4. menghibur, maksudnya pembicara mempunyai maksud menggembirakan atau menyenangkan para pendengarnya (Mudini, 2009). Keterampilan berbicara dipengaruhi oleh dua faktor penunjang utama yaitu faktor internal yang merupakan segala potensial yang ada dalam diri seseorang baik fisik maupun non fisik; dan faktor eksternal yaitu tingkat pendidikan seseorang, kebiasaan dan lingkungan pergaulan (Triningsih, 2010). Berdasarkan pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa tujuan berbicara yaitu untuk mengomunikasikan, menghibur, memberitahukan dan meyakinkan orang lain dalam rangka berkomunikasi untuk menambah pengetahuan. C. Jenis- Jenis Berbicara Berbicara terdiri atas berbicara formal dan berbicara informal. Berbicara formal misalnya diskusi, ceramah, pidato, wawancara dan bercerita. Sedangkan berbicara informal misalnya bertukar pikiran, percakapan, penyampaian berita, bertelepon dan memberi petunjuk (Mudini, 2009). Berbicara dapat dibagi atas:
  5. berbicara di muka umum public speaking , yang meliputi berbicara pemberitahuan, kekeluargaan, bujukan, dan perundingan,
  6. berbicara pada konferensi conference speaking , yang meliputi diskusi kelompok, prosedur parlementer, dan debat. (Haryadi dan Zamzami, dalam St. Y. Slamet, 2008:38). Macam-macam berbicara berdasarkan pada: (1) situasi, (2) tujuan, (3) metode penyampaian, (4) jumlah penyimak, dan (5) peristiwa khusus. Berbicara tergantung dasar apa yang digunakan untuk membedakannya (Djago Tarigan, dalam St. Y.

Slamet, 2008:38). Agar dapat menarik simpati dari pendengar yang menyimak, diperlukan sebuah keterampilan berbicara yang baik. Istilah untuk menarik massa melalui keterampilan berbicara dimaknai sebagai retorika, retorika merupakan seni dalam berbicara (Saddhono, 2011). D. Pengertian dan Tujuan Presentasi Ilmiah Salah satu contoh berbicara akademik adalah presentasi ilmiah, presentasi ilmiah adalah kegiatan lazim dilakukan dalam dunia ilmiah, tujuan tersebut berfungsi sebagai penyebaran informasi ilmiah baik informasi konseptual maupun prosedural. Presentasi ilmiah adalah kegiatan keterampilan berbicara di depan umum untuk menyampaikan gagasan atau pendapat dari hasil temuan penelitian, pemikiran kritis, atau informasi dalam dunia akademik dan pendidikan. Di dalam suatu pembicaraan atau pembahasan, pasti ada suatu kode pembicaraan. Kode atau code berarti (1) lambang atau sistem ungkapan yang dipakai untuk menggambarkan makna tertentu; bahasa manusia adalah sejenis kode, (2) sistem bahasa dalam suatu masyarakat, dan (3) variasi tertentu dalam suatu bahasa. Kode berdasarkan variasi dapat dibedakan menjadi bahasa baku dan bahasa nonbaku (Kridalaksana dalam Saddhono, 2012). Menurut Sri Hapsari Wijayanti, Presentasi ilmiah adalah suatu kegiatan berbicar didepan banyak orang (publik) atau kalangan terbatas dalam rangka menyampaikan temuan, pemikiran, atau memberikan informasi yang bermanfaat dalam dunia akademik. Melakukan presentasi ilmiah merupakan kebutuhan mutlak bagi kaum intelektual untuk menyampaikan dan menyebarluaskan pengetahuan yang dimilikinya. Tujuan dari sebuah presentasi adalah untuk menginformasikan suatu informasi dari pembicara kepada pendengar, meyakinkan pendengar terhadap apa yang disampaikan oleh pembicara, membujuk pendengar agar melakukan hal sesuai yang disampaikan pembicara, menginspirasi pendengar tentang apa yang disampaikan pembicara dan menghibur pembicara (Utami dan Nuryatmojo, 2016). E. Tata Cara Presentasi Ilmiah Saat melakukan presentasi ilmiah seorang penyaji perlu menaati tata cara agar presentasi dapat berhasil yaitu:

  1. penyaji perlu memberi informasi kepada peserta secara memadai, maksudnya yaitu seorang penyaji perlu menyediakan bahan tertulis agar peserta dapat memahami informasi yang disampaikan dengan baik, bisa berupa bahan berupa makalah atau

penanya adalah menyimak jawaban dari penyaji;

  1. Jalannya forum ilmiah ditentukan oleh moderator, maka etika yang harus dijaga adalah moderator harus adil;
  2. Informasi yang didapat selama forum, baik inti uraian penyaji, pertanyaan, maupun jawaban perlu dicatat secara rapi oleh notulis;
  3. Teknisi wajib memastikan bahwa peralatan teknologi yang digunakan dapat bekerja dengan baik, teknisi harus melakukan pengecekan ulang sebelum forum dimulai dan harus selalu siap untuk mengontrol segi teknologi yang digunakan dalam forum. Etika tersebut harus dipatuhi oleh pembicara dan peserta dalam kegiatan presentasi, presentasi merupakan mengemukakan pendapat pembicara, sehingga peserta diskusi boleh bertanya, tetapi tidak menjatuhkan pendapat pembicara. Dan kesempatan berbicara baru boleh dilakukan jika moderator sudah mengizinkan untuk berbicara (Hudaa, 2018). G. Kiat-kiat yang diterapkan agar presentasi ilmiah berjalan dengan efektif Langkah-langkah berbicara yaitu (1) memilih pokok pembicaraan yang menarik, (2) membatasi pokok pembicaraan, (3) mengumpulkan bahan, dan (4) menyusun bahan (Tarigan, 2008). Agar presentasi ilmiah dapat berjalan dengan efektif, kiat-kiat yang perlu diterapkan yaitu:
  4. menarik minat dan perhatian peserta,
  5. menjaga agar presentasi tetap fokus pada masalah yang dibahas untuk dapat menarik minat dan perhatian pada masalah yang dibahas,
  6. menjaga etika ketika tampil di depan forum ilmiah. Untuk dapat menarik minat dan perhatian, penyaji dapat menggunakan media yang menarik yaitu media visual seperti gambar dengan warna menarik, suara yang cukup keras, dan ilustrasi, anekdot dan demonstrasi (Setiawan, dkk., 2010). Cara menarik yang lainnya bisa memanfaatkan informasi latar belakang peserta. Penyaji harus menjaga agar suara tidak monoton dan dengan menggunakan variasi media. Penyaji harus menjaga alur presentasi agar tetap fokus pada pembahasan, penyaji juga menaati bahan yang telah disiapkan dan memberi penjelasan singkat, padat, terhadap butir-butir inti. Etika dijaga dengan cara menghindari hal-hal yang dapat merugikan atau

menyinggung perasaan orang lain. (Rohmadi, dkk., 2008). H. Presentasi ilmiah dengan multimedia Presentasi ilmiah dengan multimedia salah satunya yaitu presentasi dengan power point. Multimedia berarti penggunaan komputer untuk menyajikan dan menggabungkan teks, suara gambar, animasi dan video dengan alat bantu dan koneksi, sehingga pengguna multimedia dapat melakukan navigasi, berinteraksi dengan orang lain, berkarya dan berkomunikasi (Munir, 2013). Pelaksanaan presentasi ilmiah dengan multimedia sudah merupakan kebutuhan karena presentasi akan menjadi menarik karena penyaji dapat membuat manuver dalam memvariasi teknik penyajian bahan, melalui animasi, dapat menghemat waktu karena dapat mengoreksi bahan sewaktu-waktu diperlukan, dapat memberikan penekanan pada butir yang dikehendaki secara menarik, peserta dapat langsung mengkopi file presentasi jika diperlukan, penyaji sangat dienakkan dengan membawa bahan dalam flashdisk, dan bahan presentasi dapat sangat ringkas, yang sekaligus membantu peserta menangkap esensi bahan yang dibahas. Presentasi dengan power point harus memperhatikan: (1) mudah dibaca, menggunakan huruf standar misalnya Arial atau Times New Roman, menggunakan huruf yang cukup besar, (2) judul yang jelas pada setiap slide, menggunakan huruf tebal pada penulisan judul, karena agar jelas dan mudah dibaca, (3) background yang sederhana, perhatikan background dengan kalimat yang tertulis, apakah bisa terbaca atau tidak. Jangan menggunakan background yang telalu kontras, (4) grafik dan diagram, dengan itu akan mempermudah pembicara saat menjelaskan suatu topik kepada pendengar, (5) tetap fokus, tulis hal-hal pokok atau yang penting saja sesuai dengan topik dalam presentasi, (6) jangan terlalu banyak slide, harus membuat slide seefisien mungkin, jangan terlalu banyak, (7) berbicara yang jelas, berbicara dengan jelas agar pendengar bisa mudah untuk memahami presentasi, (8) beri kesempatan untuk bertanya, dengan meluangkan waktu untuk sesi tanya jawab dalam presentasi, (9) future follow up yaitu memberi kesempatan kepada pendengar untuk bertanya di lain waktu atau di luar waktu presentasi tersebut (Setiawan, dkk., 2010). Suatu presentasi yang menarik dengan visualisasi yang jelas merupakan perpaduan antara teks, gambar dan suara yang dapat membangkitkan perhatian dan daya ingat hadirin terhadap materi yang disampaikan pembicara. Power point memiliki banyak keuntungan yang mendukung suatu presentasi ilmiah yang menarik dengan fasilitas yang bervariasi (Mailoa, 2008).

bergetar dan berbicara kurang lancar (Wahyuni, 2015). Presentasi harus dengan persiapan yang matang, bisa berupa persiapan materi dengan cara kita harus menguasi topik, menjelaskan bahan presentasi dengan akurat dan logis, berani, lancar, menunjukkan gesture yang tepat, memperhatikan intonasi dan volume suara, tempo dan jeda tepat, serta menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan santun. Kemudian dengan persiapan tayangan presentasi yang harus menarik dan menggunakan alat peraga jika dibutuhkan (Setiawati, dkk., 2017). K. Hal- hal yang perlu diperhatikan sebelum presentasi Yang perlu diperhatikan dalam presentasi menurut yaitu pertama, penguasaan terhadap lingkungan diperlukan untuk menghindari tambahan tekanan mental ketika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Trik yang dilakukan yaitu datanglah sesaat sebelum presentasi dimulai sehingga cukup waktu untuk mempersiapkan yang akan digunakan saat presentasi, kedua perhatikan audience dengan tataplah audience secara merata dan bergantian sehingga mengesankan bahwa anda sangat memperhatikan mereka, ketiga bicara lugas yaitu dengan menggunakan bahasa yang sederhana dan jelas, dan keempat jelaskan media karena media presentasi hanya sebagai tuntunan untuk menjaga alur prestasi. Hindari membaca media presentasi kata-perkata (Setiawan, dkk., 2010). Sedangkan bahwa sebelum melakukan presentasi ilmiah, penyaji harus terlebih dahulu memastikan bahwa materi yang dibuat di dalam salindia sudah lengkap, penyaji juga memastikan bahwa materi yang akan disampaikan sudah dikuasi dengan baik. Penggunaan bahasa juga perlu diperhatikan, bahwa bahasa Indonesia wajib digunakan sebagai bahasa pengantar, karena dengan menguasai bahasa Indonesia akan lebih mudah untuk berkomunikasi baik komunikasi secara lisan maupun tulis (Saddhono, 2012). L. Ciri- Ciri Pembicara yang Baik Di dalam sebuah presentasi pasti penyaji perlu memahami ciri-ciri pembicara yang baik untuk menyampaikan informasi. Pembicara yang ideal adalah: (1) tepat memilih topik, pembicara pasti memilih topik pembicaraan yang menarik aktual; (2) menguasai materi, pembicara yang baik pasti akan menguasai dan mendalami materi yang akan disampaikan dari berbagai sumber acuan; (3) memahami latar belakang pendengar, pembicara yang baik perlu memahami dan mengumpulkan informasi tentang pendengarnya terlebih dahulu; (4) mengetahui situasi, pembicara yang baik perlu memahami situasi terlebih dahulu, misalnya pembicara akan mengidentifikasi ruang, waktu, pendengar, dan suasana; (5) tujuan jelas, pembicara mampu merumuskan tujuan

secara jelas dan tegas; (6) kontak dengan pendengar, pembicara biasanya mengusahakan kontak batin dengan pendengar lewat pendangan mata, perhatian, anggukan atau senyuman; (7) berkemampuan linguistik dan nonlinguistik tinggi, pembicara yang memiliki kemampuan ini maka akan mengefektifkan pembicaraan, misalnya gerak-gerik, mimik, pantomimik, dsb; (8) menguasai pendengar, pembicara harus mampu menarik perhatian dengan gaya yang menarik; (9) memanfaatkan alat bantu, pemanfaatan alat seperti diagram, skema, statistik, gambar; (10) penampilan meyakinkan, pembicara yang baik akan berpenampilan meyakinkan pendengar, baik tingkah laku, gaya bicara, bahasa, cara berpakaian, dan kepribadian; (11) terencana, pembicara yang baik akan merencanakan pembicaraan sejak awal (Saddhono dan Slamet, 2014). Pembicara yang baik adalah pembicara yang memahami kemauan audiens, jadi presentasi harus selalu berorientasi pada audiens. Pembicara yang baik yaitu mempunyai wawasan yang luas dan mampu mengetahui kekurangan dan kelebihan dirinya, mengetahui dan mengenal audiens serta menunjukkan kepedulian terhadap sesama, percaya bahwa audiens sedang melakukan pekerjaan penting dan beralasan untuk mengikuti presentasi, selalu berlatih agar mampu menyesuaikan diri dengan berbagai kebutuhan informasi pihak audiens, menganggap penyajian presentasinya sebagai prestasi, dan menerima kritik tentang berbagai hal yang berkaitan dengan presentasi (Awalludin, 2017). M. Tahap-Tahap Presentasi a) Mempersiapkan Materi Yang terpenting adalah kesiapan materi atau bahan presentasi. Bacalah banyak sumber untuk menambah wawasam materi, sumber dapat berasal dari pengalaman sendiri atau orang lain, buku, jurnal, surat kabar, hasil penelitian.atau sumber elektronik (website). Langkah-langkah untuk mempersiapkan materi presentasi yang mengunakan multimedia sebagai berikut: a. Tentukan butir-butir terpenting yang akan dibahas b. Aturlah butir-butir tersebut dengan sistematika yang sesuai dengan pola yang dikehendaki c. Sajikan kerangka pikir dalam diagram atau bagan alir utuk menunjukan alur penalaran d. Tulislah semua materi dalam bingkai power point dengan ukuran huruf dan gambar yang memadai

c. Bahasa tubuh Gunakan bahasa tubuh secara efektif, misalnya membelalakan mata ketika heran. Beberapa bahasa tubuh yang harus dihindari saat melakukan presentasi sebagai berikut:

  • Menghindari kontak mata Ini memperlihatkan rasa kurang percaya diri, gugup, dan tidak siap. Usahakan selalu menatap mata peserta dengan tetap menjaga etika dan sopan santun.
  • Membungkukan badan Kesan yang langsung posisi membungkuk penyaji tidak berani dan tidak percaya diri. Cobalah tegak dan posisikan kaki selebar lutut.
  • Mengerakkan anggota badan berlebihan Tubuh yang selalu bergoyang-goyang menunjukan sikap tidak dapat mengendalikan diri dan tidak menguasai topik.
  • Berdiri seperti patung Saat penyampaian presentasi jangan seperti patung dan cobalah berjalan atau bergerak. Berdiri kaku menunjukan sikap dingin.
  • Memasukan tangan kedalam saku celana Gaya ini menunjukan sikap tidak bersahabat dan merasa terancam. Sebaiknya keluarkan tangan dari saku celana dan gerakkan seperlunya.
  • Menirukan gaya orang lain Jangan meniru gaya seseorang. Jadilah diri sendiri dengan gaya khas Anda.
  • Menghidari bebunyian Sebelum penyampaikan presentasi, keluarkan semua kunci atau koin dari saku celana dan letakkan didalam tas.
  • Menciptakan rumor berlebihan Tidak salah melontarkan rumor atau anekdot saat memberikan informasi, tetapi jangan terlalu berlebihan dan keluar dari topic yang sedang dibicarakan

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan Menurut Sri Hapsari Wijayanti, Presentasi ilmiah adalah suatu kegiatan berbicar didepan banyak orang (publik) atau kalangan terbatas dalam rangka menyampaikan temuan, pemikiran, atau memberikan informasi yang bermanfaat dalam dunia akademik. Presentasi ilmiah adalah kegiatan keterampilan berbicara di depan umum untuk menyampaikan gagasan atau pendapat dari hasil temuan penelitian, pemikiran kritis, atau informasi dalam dunia akademik dan pendidikan. Di dalam suatu pembicaraan atau pembahasan, pasti ada suatu kode pembicaraan. Kode atau code berarti (1) lambang atau sistem ungkapan yang dipakai untuk menggambarkan makna tertentu; bahasa manusia adalah sejenis kode, (2) sistem bahasa dalam suatu masyarakat, dan (3) variasi tertentu dalam suatu bahasa. Kode berdasarkan variasi dapat dibedakan menjadi bahasa baku dan bahasa nonbaku B. Saran Makalah ini jauh dari kata sempurna, oleh karena itu diharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk kesempurnaan makalah ini.

Saddhono, K. (2012). Kajian Sosiolinguistik Pemakaian Bahasa Mahasiswa Asing dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA) di Universitas Sebelas Maret. Kajian Linguistik dan Sastra , Vol. 24(2): 176 - 186. Saddhono, K., & Slamet. (2012). Meningkatkan Keterampilan Berbahasa Indonesia_._ Bandung: CV. Karya Putra Darwati. Saddhono, K., & Slamet. (2014). Pembelajaran Keterampilan Berbahasa Indonesia; Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Graha Ilmu. Darmuki, A., Andayani, Nurkamto, J., & Saddhono, K. (2017). Evaluating Information- processing-based Learning Cooperative Model on Speaking Skill Course. Journal of Language Teaching and Research , Vol. 8(1): 44 - 51. DOI: http://dx.doi.org/10.17507/jltr.0801.06. Setiawan, B., Wibawa, S., Koeswanti, H. D., Kosasih, A., & Widiarto, T. (2010). Bahasa Indonesia untuk Mahasiswa. Salatiga: Widya Sari Press Salatiga. Setiawati, E., Dewi, P. K., & Budiana, N. (2017). Bahasa Indonesia Akademik: Pengembangan Kepribadian Berbasis Pendidikan Karakter. Malang: UB Press. St, S. Y. (2008). Dasar-Dasar Keterampilan Berbahasa Indonesia. Surakarta: UNS Press. Tarigan, H. G. (2008). Berbicara sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Percetakan Angkasa. Triningsih, D. E. (20 10 ). Teknik Berbicara. Klaten: PT Intan P. Utami, S. P., & Nuryatmojo, D. L. (2016). Pelatihan Presentasi Ilmiah untuk Meningkatkan Daya Saing dalam Kompetensi Ilmiah Bagi Anggota Ekstrakurikuler Karya Ilmiah Remaja di Kota Semarang. Jurnal SEMAR , Vol. 5(1): 83-91. Wahyuni, E. (2015). Hubungan Self-Effecacy dan Keterampilan Komunikasi dengan Kecemasan Berbicara di Depan Umum. Jurnal Komunikasi Islam , 5(1): 52-82.