Hukum pidana, atau hukum yang mengatur pelanggaran kriminal dan sanksi yang diberikan
kepada pelaku, memiliki akar sejarah yang panjang dan beragam di berbagai peradaban di
dunia. Berikut adalah sejarah singkat mengenai adanya hukum pidana di dunia:
1. Peradaban Kuno:
Mesir Kuno: Hukum pidana pertama kali tercatat dalam "Kitab Hukum
Mesir" sekitar 3000 SM, yang mencakup sanksi untuk berbagai pelanggaran.
Babilonia: Kode Hammurabi (sekitar 1754 SM) adalah salah satu dokumen
tertua yang mencatat hukum pidana. Kode ini menguraikan berbagai kejahatan
dan hukuman yang sesuai.
Yunani Kuno: Hukum pidana juga ada dalam hukum kota-kota seperti Athena,
di mana undang-undang Solon (abad ke-6 SM) memberikan hukuman untuk
kejahatan tertentu.
2. Romawi Kuno:
Hukum pidana dalam Hukum Romawi (Jus Civile dan Jus Gentium) menjadi
dasar bagi banyak sistem hukum modern. Hukuman mati dan hukuman fisik
seperti penyiksaan digunakan secara luas.
3. Abad Pertengahan:
Pada Abad Pertengahan, hukum pidana didasarkan pada aturan-aturan feodal
dan agama. Hukuman yang keras, termasuk hukuman mati dan penyiksaan,
diterapkan dalam sistem hukum keadilan restitusi (membayar ganti rugi kepada
korban).
4. Era Modern Awal:
Revolusi Hukum: Abad ke-18 melihat munculnya gagasan-gagasan baru tentang
hukum pidana, termasuk hak individu dan pemisahan kekuasaan. Pemikiran
seperti itu tercermin dalam karya para filsuf seperti Montesquieu dan Rousseau.
5. Abad ke-19 dan 20:
Abolisi Hukuman Mati: Gerakan melawan hukuman mati mulai muncul,
dengan beberapa negara menghapuskan hukuman mati atau mengurangi
penggunaannya.
Kode Pidana Modern: Banyak negara mengadopsi kode pidana yang lebih
terstruktur dan mendefinisikan lebih jelas berbagai kejahatan serta
hukumannya.
6. Era Kontemporer:
Hak Asasi Manusia: Pasca Perang Dunia II, perkembangan hak asasi manusia
dan hukum humaniter internasional berpengaruh pada perkembangan hukum
pidana internasional.
Penghapusan Penyiksaan: Konvensi PBB tentang Penghapusan Penyiksaan dan
Perlakuan atau Hukuman yang Kejam, Tidak Manusiawi, atau Merendahkan
Martabat Manusia (1984) adalah contoh penting dalam melawan perlakuan
kejam dan tidak manusiawi.
Seiring waktu, hukum pidana terus berkembang sesuai dengan nilai-nilai, perkembangan
sosial, dan pandangan masyarakat. Pemahaman tentang keadilan, proporsi hukuman, dan hak-
hak individu terus membentuk perkembangan hukum pidana di seluruh dunia.