



Study with the several resources on Docsity
Earn points by helping other students or get them with a premium plan
Prepare for your exams
Study with the several resources on Docsity
Earn points to download
Earn points by helping other students or get them with a premium plan
Community
Ask the community for help and clear up your study doubts
Discover the best universities in your country according to Docsity users
Free resources
Download our free guides on studying techniques, anxiety management strategies, and thesis advice from Docsity tutors
The development of a fintech peer-to-peer lending application called "salur" that aims to facilitate entrepreneurs in finding capital or investment by connecting donors with entrepreneurs who need the investment. The application is developed using the flutter software development kit and focuses on the efficient and problem-free design of the frontend, which is the part that directly interacts with the users. The features of the application, the design and implementation of the frontend, and the testing of the application. The research aims to design and create an efficient frontend that allows users to use the application smoothly.
Typology: Exercises
1 / 5
This page cannot be seen from the preview
Don't miss anything!
1 st^ Ryan Taruna S1 Teknik Komputer Fakultas Teknik Elektro Universitas Telkom Bandung, Indonesia rtaruna@student.telkomuniversity.ac.id 2 nd^ Umar Ali Ahmad S1 Teknik Komputer Fakultas Teknik Elektro Universitas Telkom Bandung, Indonesia umar@telkomuniversity.co.id 3 rd^ R. Rogers Dwiputra Setiady S1 Teknik Komputer Fakultas Teknik Elektro Universitas Telkom Bandung, Indonesia rogerssetiady@telkomuniversity.co.id Abstrak UMKM atau Startup merupakan sebuah bisnis kecil yang dimulai oleh sebuah pengusaha, baik yang baru memulai usaha atau yang sudah pernah sebelumnya. Untuk membangun bisnis ini, seorang pengusaha membutuhkan pendanaan untuk memulai usahanya. Pendanaan atau funding ini merupakan salah satu faktor kunci bagi UMKM agar dapat memulai bisnis. Pendanaan ini juga dapat menjadi kendala, dikarenakan susahnya mencari modal atau investasi, terutama dimasa pandemi Covid-19 ini. Aplikasi fintech peer-to-peer lending “Salur” ini merupakan sebuah aplikasi yang bertujuan untuk mempermudah pengusaha untuk mencari modal atau investasi dengan cara menyambungkan pendonor dengan pengusaha yang membutuhkan investasi tersebut. Dalam pembuatan aplikasi ini, bagian yang langsung berinteraksi dengan pengguna adalah bagian Frontend****. Pengguna nantinya akan berinteraksi dengan frontend aplikasi yang berupa menu- menu yang ada di dalam aplikasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk merancang dan membuat sebuah frontend yang efisien dan juga tidak ada masalah sehingga pengguna dapat menggunakan aplikasi dengan lancar. Perancangan dan pembuatan frontend aplikasi ini akan menggunakan software development kit Flutter yang merupakan sebuah SDK yang dibuat oleh Google****. Flutter ini diharapkan akan mempermudah pembuatan dibandingkan menggunakan bahasa Kotlin. Kata kunci : fintech, peer-to-peer lending, crowdfunding, frontend, flutter Abstract MSME or Startup is a small business that was started by an entrepreneur, either just starting a business or those who have been before. To build this business, an entrepreneur needs funding to start his business. This funding is one of the key factors for MSMEs to be able to start a business. This funding can also be an obstacle, due to the difficulty of finding capital or investment, especially during this Covid-19 pandemic. The “Salur” fintech peer-to-peer lending application is an application that aims to make it easier for entrepreneurs to find capital or investment by connecting donors with entrepreneurs who need the investment. In making this application, the part that directly interacts with the user is the Frontend. Users will later interact with the application's frontend in the form of menus in the application. The purpose of this research is to design and create an efficient and hassle-free frontend so that users can use the application smoothly. The design and manufacture of the frontend of this application will use the Flutter software development kit which is an SDK made by Google. Flutter is expected to be easier to build than using Kotlin. Keywords: fintech, peer-to-peer lending, crowdfunding, frontend, flutter I. PENDAHULUAN Pendanaan atau funding , baik yang berupa pembiayaan ataupun investasi, merupakan salah satu kunci keberhasilan untuk sebuah startup dan UMKM. Pendanaan ini menjadi salah satu faktor kunci bagi startup dan UMKM (Usaha Mikro, Kecil & Menengah) agar dapat mengakselerasi bisnis, sehingga usaha atau bisnis tersebut dapat tumbuh menjadi perusahaan yang mapan. Di tengah masa pandemi Covid-19 ini, mendapatkan sumber dana atau modal usaha merupakan salah satu kendala utama untuk UMKM dan Startup dalam melanjutkan ataupun memulai usahanya. Kondisi pandemi ini juga menyebabkan kesulitan UMKM atau startup untuk mencari tempat untuk mendapatkan pendanaan, maka dari itu dalam penelitian ini, kami bertujuan untuk membuat sebuah aplikasi android dengan fitur-fitur yang mendukung
sebagai strategi bisnis pemodalan bagi UMKM atau startup. Dengan diperkenalkannya program Kampus Merdeka oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia, salah satu program yang di keluarkan adalah program Wirausaha dan juga Inkubator Bisnis. Program Inkubator Bisnis atau Startup ini merupakan sebuah program yang bertujuan untuk mengajak mahasiswa untuk menghasilkan sebuah inovasi bisnis yang akan siap ditawarkan kepada pemodal dan para investor. Program ini juga memberikan insentif kepada mahasiswa berupa 20 sks yang akan di dapatkan oleh mahasiswa yang mengikuti program tersebut. Aplikasi fintech lending yang dibuat ini akan dapat membantu mahasiswa atau pengusaha yang ingin membuat startup dengan cara mempermudah mereka untuk mendapatkan modal atau pendanaan untuk memulai bisnis mereka. Aplikasi ini diharapkan dapat digunakan oleh masyarakat luas. II. KAJIAN TEORI A. Fintech ( Financial Technology ) Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pengertian dari fintech merupakan sebuah inovasi pada industri jasa keuangan yang memanfaatkan penggunaan teknologi. Produk fintech biasanya berupa suatu sistem yang dibangun guna menjalankan mekanisme transaksi keuangan yang spesifik. Fintech juga semakin populer di antara kalangan startup seiring dengan pesatnya perkembangan perusahaan-perusahaan rintisan atau startup. [1] B. Peer-to-peer Lending Salah satu jenis dari fintech adalah peer-to-peer lending , yang merupakan sebuah layanan fintech yang merupakan layanan pinjam meminjam secara langsung berbasis teknologi informasi. Beberapa contoh penggunaan teknologi peer-to-peer lending yang sudah ada adalah aplikasi Amartha, dan juga KoinWorks.Menurut Peraturan OJK No.77/POJK.01/2016, pengertian dari Peer-to-peer Lending merupakan sebuah layanan pinjam meminjam uang berbasis teknologi informasi dalam mata uang rupiah secara langsung antara pemberi pinjaman atau kreditur dengan peminjam atau debitur. Fintech Peer-to-peer Lending juga disebut sebagai Layanan Pinjam Meminjam Uang Berbasis Teknologi Informasi (LPMUBTI). [2] C. Crowdsourcing Crowdsourcing merupakan sebuah proses yang dapat melibatkan sebuah individu atau organisasi untuk memperoleh barang dan jasa. Crowdsourcing ini juga dapat menyediakan layanan yang dapat memberi berbagai hal, mulai dari ide, waktu, keahlian hingga keuangan melalui layanan internet atau online. Perbedaan crowdsourcing dengan peer-to-peer lending adalah pada peer-to-peer lending pemberian dana bersifat pinjaman. [3] D. Android studio Android studio merupakan sebuah Integrated Development Environment (IDE) resmi untuk pengembangan aplikasi android. Android studio dibangung diatas perangkat lunak JetBrains IntelliJ IDEA dan didesain khusus untuk pengembangan android. Android studio menawarkan lebih banyak fitur yang meningkatkan produktivitas pengguna saat membuat aplikasi android, seperti Sistem build berbasis Gradle yang fleksibel, Emulator yang cepat dan kaya fitur, dan banyak lagi. [4] E. Flutter Flutter merupakan sebuah toolkit UI portabel punya Google yang digunakan untuk membuat aplikasi yang dikompilasi secara native untuk seluler atau mobile, web, dan desktop dari satu basis kode. Flutter bekerja dengan kode yang ada, sudah digunakan oleh berbagai pengembang dan organisasi di seluruh dunia, dan juga gratis untuk pengguna untuk digunakan atau open source. Flutter menggunakan bahasa pemrograman Dart dikarenakan bahasa dart merupakan bahasa yang memenuhi keempat kriteria penilaian yang dilakukan oleh pengembang Flutter. [5] F. Dart Bahasa pemrograman Dart merupakan sebuah bahasa pemrograman yang dioptimalkan untuk klien untuk mengembangkan aplikasi cepat di berbagai macam platform. Bahasa Dart sangat cocok untuk pengembangan klien, dimana dart memprioritaskan pengembangan. Contoh fitur dart yang memprioritaskan pengembangan aplikasi adalah fitur hot reload, dimana pengembang bisa melihat secara langusng perubahan tampilan selagi masih mengoding tanpa harus menunggu untuk recompile dan/atau rebuild kodingan yang sedang dibuat. Dart juga dapat dengan mudah mengoding untuk web, mobile, dan juga desktop. [6] G. Android virtual device Android virtual device atau dikenal dengan singkatan AVD merupakan sebuah fitur bawaan dari aplikasi Android studio yang merupakan sebuah pengonfigurasi emulator android. AVD merupakan sebuah konfigurasi yang mendefinisikan karakteristik ponsel android, tablet, Wear OS, Android TV, atau perangkat Automotive OS yang diinginkan oleh pengembang android untuk mensimulasikan aplikasi yang sedang dikembangkan oleh mereka di Android Emulator. Dengan menggunakan AVD, pengembang dapat membuat dan juga mengelola berbagai macam emulator android agar dapat menguji aplikasi yang sedang dikembangkan di berbagai macam perangkat. [7] III. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Fitur-Fitur yang ada di dalam Aplikasi Berikut adalah fitur yang akan dimasukkan kedalam aplikasi peer-to-peer lending yang akan dibuat: a) Lending atau Pendanaan Fitur ini merupakan fitur utama yang ada di dalam aplikasi. Fitur ini bertujuan untuk pengguna melakukan peer-to-peer lending atau fintech lending dengan memberi pengguna berbagai pilihan tujuan lending dengan berbagai tenor atau jangka waktu peminjaman. b) Donasi
o Desain Figma Nama halama n Implementasi Desain 1 Halama n Utama 6 Halama n Berand a F. Pengujian Beta Pengujian beta yang dilakukan adalah pengujian aplikasi setelah aplikasi diinstal pada smartphone secara langsung. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah aplikasi yang dibuat dapat berjalan di dalam smartphone pengguna tanpa ada masalah dan berjalan dengan lancar. Pengujian aplikasi dilakukan dengan 2 metode. Kedua metode tersebut adalah Black-box Testing, dan White-box Testing. Pada Pengujian Black-box , pengujian yang dilakukan pada aplikasi adalah Pengujian Button Clicker. Pengujian ini dilakukan pengujian untuk mengetahui apakah setiap tombol pada aplikasi dapat bekerja dengan baik. Tes ini dilakukan tanpa penguji mengetahui tentang cara kerja dan struktur internal aplikasi. Berikut adalah salah satu contoh pengujian beta Black-box : TABEL 1 - Tabel Pengujian Beta Black-box Halaman Utama Aktor: Pengguna Alat Pengujian: Redmi Note 10 Halaman yang di uji: Halaman Utama Test ID: Test-B1- 01 Penguji: Ryan Taruna UC Name: Pengujian Button Halaman Utama Tanggal: 27/01/ Nama Pengujian Bentuk Pengujian Hasil yang Diharapkan Hasil Pengujian Pengujian button “BUAT AKUN” Penguji menekan button “BUAT AKUN” yang ada di halaman utama. Button “BUAT AKUN” akan membawa penguji ke halaman Register. Berhasil, button yang di tekan membawa pengguna ke halaman Register. Pengujian button “MASUK” Penguji menekan button “MASUK” yang ada di halaman daftar. Button “MASUK” akan membawa penguji ke halaman Login. Berhasil, button yang di tekan membawa pengguna ke halaman Login. Pada Pengujian White-box , pengujian yang dilakukan pada aplikasi adalah Pengujian Aliran Halaman Aplikasi. Pengujian ini bertujuan untuk menguji struktur internal dan kode program serta alur dan hubungan setiap halaman sehingga aplikasi dapat bekerja seperti pada flow chart diagram aplikasi. Dalam pengujian ini penguji menguji program sambil menganalisis kode dan menguji program secara real time, menggunakan fitur hot reload dart dan flutter. Berikut adalah sebagian contoh pengujian beta White-box : TABEL 2 - Tabel Pengujian Beta White-Box Aktor: Pengguna Penguji: Ryan Taruna Alat Pengujian: Redmi Note 10 Test Name: Pengujian Alur Halaman Aplikasi Tanggal: 27/01/ Halaman yang di uji Hasil yang Diharapkan Status Halaman Utama Aplikasi diharapkan dapat membawa pengguna ke halaman login atau halaman register. Berhasil Halaman Register Aplikasi diharapkan dapat membawa pengguna ke halaman bantuan, syarat dan Berhasil
ketentuan, atau halaman login. Halaman Login Aplikasi diharapkan dapat membawa pengguna ke halaman bantuan, lupa password, halaman register, atau halaman beranda. Berhasil Halaman Beranda Aplikasi diharapkan dapat membawa pengguna ke halaman profil, beranda pendanaan, beranda donasi, beranda kirim uang, atau riwayat. Berhasil IV. KESIMPULAN Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil pengujian aplikasi yang telah dilakukan pada bab sebelumnya adalah: A. Frontend aplikasi fintech peer-to-peer lending ini telah berhasis dibuat dan dapat dijalankan mengikuti flowchart diagram cara kerja aplikasi, dan juga desain yang mengikuti desain UI/UX yang diberikan. B. Aplikasi yang dibuat juga mempunyai 3 fitur utama yang sudah di implementasi frontend nya, yaitu fitur pendanaan atau lending , fitur donasi, dan fitur kirim uang. REFERENSI [1] M. Idris, “Fintech Adalah: Pengertian, Jenis, dan Aturan Hukumnya,” Kompas.com, 22 April 2021. [Online]. Available: https://money.kompas.com/read/2021/04/22/ 26/fintech-adalah-pengertian-jenis-dan-aturan- hukumnya?page=all. [Diakses 9 Agustus 2021]. [2] Sikapiuangmu OJK, “YUK MENGENAL FINTECH P2P LENDING SEBAGAI ALTERNATIF INVESTASI SEKALIGUS PENDANAAN,” Otoritas Jasa Keuangan, [Online]. Available: https://sikapiuangmu.ojk.go.id/FrontEnd/CMS/Article /20566. [Diakses 9 Agustus 2021]. [3] N. Ramadhani, “Sudah Tahun Apa Itu Crowdsourcing? Berikut Selengkapnya!,” PT Akseleran Keuangan Inklusif Indonesia, 2 Oktober