






Study with the several resources on Docsity
Earn points by helping other students or get them with a premium plan
Prepare for your exams
Study with the several resources on Docsity
Earn points to download
Earn points by helping other students or get them with a premium plan
Community
Ask the community for help and clear up your study doubts
Discover the best universities in your country according to Docsity users
Free resources
Download our free guides on studying techniques, anxiety management strategies, and thesis advice from Docsity tutors
All Document is filsafat study
Typology: Lecture notes
1 / 12
This page cannot be seen from the preview
Don't miss anything!
K U L I A H K E - 5 : A M I K A W A R D A N A , P H. D A. W A R D A N A @ U N Y. A C. I D T E O R I S O S I O L O G I K O N T E M P O R E R
Fungsionalisme: menekankan aspek keseimbangan sosial ( Social Equilibrium ) berdasarkan saling ketergantungan dan kerja sama Konflik: menekankan pada ‘Pergantian Kekuasaan’ diantara kelompok-kelompok yang saling bersaing, dan terciptanya perubahan sosial
Kedua: Kekuasaan Menekankan Kekuasaan sebagai inti dari hubungan sosial dalam masyarakat Kekuasaan dilihat bukan hanya sebagai barang langka yang setiap individu memilikinya, tapi juga tidak terdistribusi secara merata Kekuasaan menjadi sumber utama konflik (perebutan/ kompetisi memperoleh kekuasaan) dan juga memiliki sifat memaksa (koersif) Perbedaan distribusi kekuasaan menciptakan kelompok individu kuat dan berkuasa dan kelompok individu lemah dan dikuasai
Ketika: Nilai dan Ide Nilai dan ide tidak dilihat sebagai sebuah konsensus bersama yang mengikat seluruh anggota masyarakat (kohesi), Tapi dilihat sebagai senjata satu kelompok untuk membenarkan tindakannya dan menguasai kelompok- kelompok yang lain Nilai dan Ide ini sering berkembang menjadi ‘Ideologi’ dan ‘Legitimasi’ yang digunakan oleh suatu kelompok untuk membenarkan semua tindakan dan pemikirannya sekaligus melemahkan argumen para lawannya (khususnya yang di kuasai)
Warisan Marx dalam Teori Konflik Filsafat Humanisme yang menekankan bahwa setiap manusia memiliki kebebasan (kepentingan dan keinginan) Dialektika Hegel yang menekankan adanya ketegangan yang tinggi antara Tesis dan Anti- tesis Aplikasi Dialektika Hegel dalam melihat relasi kelas dalam masyarakat kapitalis: Ketegangan antar kelas Borjuis dan Proletar Kajian tentang ideologi yang mempengaruhi keseluruhan masyarakat Teori Konflik Marxis/Neo Marxis dan Kritik terhadap Masyarakat Dua tradisi dalam Teori Kritis: Pertama: Marxis/Neo Marxis (istilah yang kurang tepat Percaya bahwa ilmuwan sosial harus memiliki tugas moral untuk ‘Mengkritik Masyarakat’ Percaya bahwa masyarakat dapat bertahan tanpa konflik di dalamnya Kedua: Non Marxis (Value-free) Melihat konflik sebagai tidak bisa dihindari dalam masyarakat. Ilmuwan sosial harus mengkaji konflik secara obyektif.
Teori Konflik Marxis/Neo Marxis dan Kritik terhadap Masyarakat Analisis Marxis melihat faktor ekonomi sebagai penentu utama pembentukan struktur sosial dan perubahan sosial (melalui konflik dalam perbedaan atau ketimpangan distribusi ekonomi) Mode produksi berperan besar menyusun organisasi masyarakat: terciptanya dua kelas: Borjuis dan Proletar Konflik kelas sebagai langkah dasar perubahan sosial termasuk struktur sosialnya Masing-masing kelas memiliki kepentingan yang tidak mungkin direkonsiliasi Kepentingan umum kelas mendorong anggotanya bersatu melakukan aksi bersama Teori Kritis Mazhab Frankfurt Mirip dengan pemikir Marxis lainnya: Teori Kritis menekankan konflik kepentingan dalam masyarakat yang dilandasi hubungan kepemilikan modal (ekonomi) Dua prinsip dasar dalam Teori Kritis: Pertama: Pemikiran individu diciptakan oleh lingkungan sosial disekitar dia tinggal Kedua: Ilmuwan sosial harus sadar peran pentingnya untuk selalu mengkritik kondisi masyarakat sekaligus menkritik hasil pemikirannya berdasarkan kontribusinya pada masyarakat
Teori Kritis Mazhab Frankfurt KRITIK terhadap Ekonomi Kapitalisme Post Liberal Koalisi antara Konglomerat dan Birokrat dalam mengekploitasi berbagai sumber daya Aturan untuk membatasi aktifitas serikat buruh, standar upah yang rendah, kebijakan kredit bunga rendah untuk konglomerat, perlindungan hukum bagi investor dsb Piramida dalam Sistem sosial kapitalis yang dikritik oleh para penganut teori kritis
to understand the large historical scene in terms of its meaning for the inner life and the external career of a variety of individuals. It enables him to take into account how individuals, in the welter of their daily experience, often become falsely conscious of their social positions … By such means the personal uneasiness of individuals id focused upon explicit troubles and the indifference of public is transformed into involvement with public issues. (Mills, 1959: 5 Cited on Wallace and Wolf, 1980: 130)
Sosiologi Imajinasi merupakan sebuah pendekatan dengan menempatkan kesadaran individu dalam ruang dan setting sosial tertentu (sejarah) Dia menekankan analisis pada keterkaitan antara tingkatan masalah kepribadian dan isu-isu publik. Hematnya: Mills melingkupi kajian Makro dan Mikro Sosiologi dalam menganalisis fenomena sosial
Kajian tentang Pekerja “Kerah Putih” (White Collar) Sebagai kelas baru dalam masyarakat kapitalis Kehadirannya secara langsung merubah konfigurasi masyarakat dua kelas versi Marxis: Borjuis vs Proletar Kehadirannya menjadi kekuatan elemen baru yang secara tidak sadar mendukung dominasi kelas borjuis dalam masyarakat