6.1. Pengertian Kelelahan, Faktor Penyebab Terjadinya Kelelahan
Pengertian Kelelahan adalah Kata kelelahan (fatigue) menunjukkan keadaan yang
berbeda–beda, tetapi semuanya berakibat kepada pengurangan kapasitas kerja
dan ketahanan tubuh (Suma’mur, 1996). Kelelahan merupakan suatu perasaan
yang bersifat subjektif. Istilah kelelahan mengarah pada kondisi melemahnya
tenaga untuk melakukan suatu kegiatan (Budiono, dkk., 2003). Kelelahan akibat
kerja seringkali diartikan sebagai proses menurunnya efisiensi, performansi kerja
dan berkurangnya kekuatan atau ketahanan fisik tubuh untuk terus melanjutkan
kegiatan yang harus dilakukan (Wignjosoebroto, 2003).
Menurut Nurmianto (2005), kelelahan kerja akan menurunkan kinerja
dan menambah tingkat kesalahan kerja.
Meningkatnya kesalahan
kerja akan memberikanpeluang terjadinya kecelakaan kerja dalam
industri. Pembebanan otot secara
statispun (static muscular loading) jika
dipertahankan dalam waktu
yang cukup lama akan mengakibatkan RSI
(Repetition
StrainInjuries), yaitu nyeri otot, tulang, tendon, dan lain-lain
yang
diakibatkan oleh jenis pekerjaan yang bersifat berulang (repetitive).
Kelelahan juga merupakan masalah yang dapat menimpa semua tenaga kerja dalam
melaksanakan pekerjaannya. Penyebab terjadinya kelelahan yaitu intensitas dan
lamanya kerja fisik dan
mental, iklim kerja, penerangan, kebisingan, rasa khawatir, konflik, tanggung jawab,
status gizi dan kesehatan. Kelelahan merupakan mekanisme perlindungan tubuh
agar tubuh menghindari kerusakan lebih lanjut, sehingga terjadilah pemulihan
(Grandjean, 1988).
Berdasar penyebab kelelahan, penyebab kelelahan dibedakan atas kelelahan fisiologis,
yaitu kelelahan yang disebabkan oleh faktor lingkungan (fisik) ditempat kerja,
antara lain: kebisingan, suhu dan kelelahan psikologis yang disebabkan oleh
faktor psikologis (konflik- konflik mental), monotoni pekerjaan, bekerja karena
terpaksa, pekerjaan yang bertumpuk- tumpuk (Grandjean, 1988).
Faktor penyebab kelelahan kerja berkaitan dengan banyak hal yaitu :
Penyebab medis : flu, anemia, gangguan tidur, hypothyroidism, hepatitis, TBC,
dan penyakit kronis lainnya.
Penyebab yang berkaitan dengan gaya hidup: kurang tidur, terlalu banyak tidur,
alkohol dan miras, diet yang buruk, kurangnya olahraga, gizi, daya tahan
tubuh, circadian rhythm.
Penyebab yang berkaitan dengan tempat kerja: kerja shift, pelatihan tempat
kerja yang buruk, stress di tempat kerja, pengangguran, workaholics, suhu
ruang kerja, penyinaran, kebisingan, monotoni pekerjaan dan kebosanan,
beban kerja.
Faktor psikologis: depresi, kecemasan dan stress, kesedihan.
Beberapa faktor yang mempengaruhi: intensitas dan durasi kerja fisik dan
mental, monotoni, iklim kerja, penerangan, kebisingan, tanggung jawab,
kecemasan, konflik-konflik, penyakit keluhan sakit dan nutrisi (ILO, 1983
dan Grandjean, 1985)