












Study with the several resources on Docsity
Earn points by helping other students or get them with a premium plan
Prepare for your exams
Study with the several resources on Docsity
Earn points to download
Earn points by helping other students or get them with a premium plan
Community
Ask the community for help and clear up your study doubts
Discover the best universities in your country according to Docsity users
Free resources
Download our free guides on studying techniques, anxiety management strategies, and thesis advice from Docsity tutors
Elektronika komponen komponen dasar dan multimeter. Elektronika komponen komponen dasar dan multimeter. Elektronika komponen komponen dasar dan multimeter
Typology: Schemes and Mind Maps
1 / 20
This page cannot be seen from the preview
Don't miss anything!
A. Komponen Pasif No Nama Komponen Spesifikasi Alat Ukur Nilai Terukur Kondisi 1 Resistor cincin 1 Hijau, Biru, Merah, Emas (5600±5%) Ω Multimeter Digital 5490 Ω Baik 2 Resistor cincin 2 Orange, Orange, Coklat, Emas (330±5%) Ω Multimeter Digital 331,6 Ω Baik 3 Resistor cincin 3 Merah, Ungu, Coklat, Emas (270±5%) Ω Multimeter Digital 271,1 Ω (^) Baik 4 Resistor cincin 4 Coklat, Biru, Orange, Emas (16000±5%) Ω Multimeter Digital 9,80 kΩ Rusak 5 Resistor cincin 5 Coklat, Merah,Coklat, Emas (120±5%) Ω Multimeter Digital 119,2 Ω Baik 6 Resistor Batu 1 5W15 ΩJ Multimeter Digital 15,9 Ω (^) Baik 7 Resistor Batu 2 5W100kJ Multimeter Digital 87,6 kΩ Baik 8 Potensiometer 1 B10K Multimeter Digital 9,7 kΩ Baik 9 10 Potensiometer 2 Kapasitor Polar 1 B100K 2200 μF Multimeter Digital Multimeter Digital 83,3 kΩ 2,88 nF Baik Baik 1 1 1 2 1 3 Kapasitor Polar 2 4700 μF Multimeter Digital 1,01 nF Kapasitor Polar 3 Kapasitor Polar 4 220 μF 10 μF Multimeter Digital Multimeter Digital 12,12 μF Bocor Rusak 20,01 nF Bocor
1 4 Kapasitor Polar 5 10 μF Multimeter Digital 3,03 μF Putus 1 5 Kapasitor non Polar 2A103J Multimeter Digital 12,19 nF Putus 1 6 Kapasitor non Polar 2A224J Multimeter Digital 243,7 nF Putus 1 7 Transformator 1A Multimeter Analog
bahwa nilai hambatan dari resistor tersebut adalah (5600 ± 5%) Ω. Toleransi nilai dari resitor berdasarkan spesifikasinya adalah (5880 Ω - 5320 Ω). Setelah diukur hambatannya menggunakan multimeter digital, nilai yang tertera pada multimeter tersebut adalah 5490 Ω. Jadi, dapat dikatakan bahwa kondisi resistor tersebut masih baik. Resistor Cincin 2 Resistor cincin 2 memiliki spesifikasi warna│Orange│Orange│Coklat│Emas│, dari warna tersebut dapat diketahui bahwa nilai hambatan dari resistor tersebut adalah (330 ± 5%) Ω. Toleransi nilai dari resitor berdasarkan spesifikasinya adalah 346,5 Ω - 313,5 Ω. Setelah diukur hambatannya menggunakan multimeter digital, nilai yang tertera pada multimeter tersebut adalah 331,6 Ω. Jadi, dapat dikatakan bahwa kondisi resistor tersebut masih baik. Resistor Cincin 3 Resistor cincin 3 memiliki spesifikasi warna │Merah│Ungu│Coklat│Emas│, dari warna tersebut dapat diketahui bahwa nilai hambatan dari resistor tersebut adalah (270 ± 5%) Ω. Rentang toleransi nilai dari resitor berdasarkan spesifikasinya adalah (283,5 Ω - 256,5 Ω). Setelah diukur menggunakan multimeter digital, nilai yang tertera pada multimeter tersebut adalah 271,1 Ω. Jadi, dapat dikatakan bahwa kondisi resistor tersebut masih baik. Resistor Cincin 4 Resistor cincin 4 memiliki spesifikasi warna│Coklat│Biru│Orange│Emas│dari warna tersebut dapat diketahui bahwa nilai hambatan dari resistor tersebut adalah (16000 ± 5%) Ω. Rentang toleransi nilai dari resitor berdasarkan spesifikasinya adalah (16800 Ω - 15200 Ω). Setelah diukur hambatannya menggunakan multimeter digital,
nilai yang tertera pada multimeter tersebut adalah 9,80 Ω atau 9800 Ω. Jadi, dapat dikatakan bahwa resistor tersebut sudah rusak, karena nilai yang terukur tidak menjangkau batas toleransi dari resistor tersebut yang dihitung berdasarkan spesifikasi warnanya. Resistor Cincin 5 Resistor cincin 5 memiliki spesifikasi warna│Coklat│Merah│Coklat│Emas│, dari warna tersebut dapat diketahui bahwa nilai hambatan dari resistor tersebut adalah ( 120 ± 5%) Ω. Rentang toleransi nilai dari resitor berdasarkan spesifikasinya adalah (126 Ω - 114 Ω). Setelah diukur hambatannya menggunakan multimeter digital, nilai yang tertera pada multimeter tersebut adalah 119,2 Ω. Jadi, dapat dikatakan bahwa kondisi resistor tersebut masih baik. 2) Resistor Batu Resistor Batu 1 Resistor batu 1 memiliki spesifikasi 5W15ΩJ. Setelah diukur hambatannya menggunakan multimeter digital, nilai yang tertera adalah 15, Ω. Ketika resistor tersebut diukur dengan menggunakan multimeter analog, jarum penunjuk bergerak dan menunjuk nilai yang tidak jauh berbeda dengan nilai resistor tersebut berdasarkan spesifikasinya. Jadi, dapat dikatakan bahwa resistor tersebut masih dalam kondis baik. Resistor Batu Resistor batu 2 memiliki spesifikasi 5W100kJ. Setelah diukur hambatannya menggunakan multimeter digital, nilai yang tertera adalah 87, Ω. Ketika resistor tersebut diukur dengan menggunakan multimeter analog, jarum penunjuk bergerak dan menunjuk nilai yang tidak jauh berbeda dengan
Potensiometer 1 Potensiometer 1 memiliki spesifikasi B10K. Nilai resistansi yang diperoleh dari hasil pengukuran menggunakan multimeter digital adalah 9,7 kΩ. Setelah diukur menggunakan multimeter analog, jarum penunjuk bergerak dan menunjuk nilai yang tidak jauh berbeda dengan nilai tahanan potensiometer tersebut berdasarkan spesifikasinya. Potensiometer 2 Potensiometer 2 memiliki spesifikasi B100K. Nilai resistansi yang diperoleh dari hasil pengukuran menggunakan multimeter digital adalah 83,3 kΩ. Setelah diukur menggunakan multimeter analog, jarum penunjuk bergerak dan menunjuk nilai yang tidak jauh berbeda dengan nilai tahanan potensiometer tersebut berdasarkan spesifikasinya.
2. Kapasitor/Kondensator Kapasitor atau kondensator adalah alat (komponen) yang dibuat sedemikian rupa sehingga mampu menyimpan muatan listrik yang besar untuk sementara waktu. Sebuah kapasitor terdiri atas keping-keping logam yang disekat satu sama lain dengan isolator. Isolator penyekat disebut zat dielektrik. Kegunaan Kapasitor Kegunaan kapasitor dalam berbagai rangkaian listrik adalah: mencegah loncatan bunga api listrik pada rangkaian yang mengandung kumparan, bila tiba-tiba arus listrik diputuskan dan dinyalakan menyimpan muatan atau energi listrik dalam rangkaian penyala elektronik memilih panjang gelombang pada radio penerima sebagai filter dalam catu daya ( power supply )
Cara Menguji Kondisi Kapasitor: Stel skala multimeter pada posisi Ohm meter Stel jarum multimeter ke angka nol dengan menghubungkan dua colok merah dan hitam. Putar adjusment untuk menyesuaikan. Hubungkan colok merah dengan kaki kondensator kutub negatif,colok hitam ke kaki positif kondensator. Apabila jarum bergerak dan kembali ketempat semula berarti kondensator tersebut masih baik. Jika bergerak dan kembali tetapi tidak seperti posisi semula berarti rusak. Jika jarum bergerak tapi tidak kembali berarti bocor.Dan apabila jarum tidak bergerak sama sekali berarti putus. a. Kapasitor Polar Kapasitor ini mempunyai kaki positif dan negatif, sehingga cara pemasangan pada rangkaian elektronika tidak boleh terbalik. ditandai oleh kaki yang panjang positif sedangkan yang pendek adalah kaki negatif. Simbol: Kapasitor Polar 1 Kapasitor polar 1 memiliki spesifikasi nilai yang tertera sebesar 2200 μF. Nilai kapasitansi kapasitor polar yang diperoleh dari hasil pengukuran menggunakan multimeter digital adalah 2,88 nF. Pada saat kapasitor tersebut diukur menggunakan multimeter analog, jarum menunjukkan nilai lalu kembali ke angka nol. Hal ini menandakan bahwa kapasitor tersebut masih dalam kondisi yang baik. Kapasitor Polar 2 Kapasitor polar 2 memiliki spesifikasi nilai yang tertera sebesar 4700 μF. Nilai kapasitansi kapasitor polar yang diperoleh dari hasil pengukuran
Kapasitor ini tidak mempunyai kaki positif dan negatif sehingga cara pemasangan pada rangkaian elektronika boleh bolak-balik. Kapasitor non Polar 1 Spesifikasi yang tertera pada kapasitor non polar adalah 2A103J. Nilai kapasitansi kapasitor polar yang diperoleh dari hasil pengukuran menggunakan multimeter digital adalah 12,19 nF. Pada saat kapasitor tersebut diukur menggunakan multimeter analog, jarum penunnjuk multimeter analog tidak bergerak sama sekali. Hal ini menandakan bahwa kapasitor tersebut dalam kondisi yang sudah putus. Kapasitor non Polar 2 Spesifikasi yang tertera pada kapasitor non polar adalah 2A224J. Nilai kapasitansi kapasitor polar yang diperoleh dari hasil pengukuran menggunakan multimeter digital adalah 243,7 nF. Pada saat kapasitor tersebut diukur menggunakan multimeter analog, jarum penunnjuk multimeter analog tidak bergerak sama sekali. Hal ini menandakan bahwa kapasitor tersebut dalam kondisi yang sudah putus.
3. Transformator Trafo tersusun dari gulungan kawat primer dan sekunder yang dililitkan pada inti besi. Trafo bisa bekerja hanya dengan tegangan AC. Transformator adalah komponen elektronik yang dirancang untuk dapat memindahkan Tegangan Arus Listrik Bolak Balik/Alternating Current Voltage (ACV) dari gulungan primer (P) ke gulungan skunder (S) tanpa ada hubungan langsung antara kedua gulungan tersebut. Jenis trafo adaptor ada 2 : 1. Trafo Step Down (untuk menurunkan tean). 2. Trafo Step Up (untuk menaikkan tegangan).
Cara untuk menguji kondisi kondisi transformator : Stel saklar pada posisi Ohm meter Stel jarum keangka 0 Hubungkan colok merah dengan salah satu kaki di gulungan primer, colok hitam pada kaki yang lain di gulungan primer. Bila jarum bergerak maka transformator dalam keadaan baik Pada gulungan sekunder lakukan hal yang sama. Apabila jarum multimeter bergerak-gerak maka transformator dalam keadaan baik Letakkan colok merah ke salah satu kaki di gulungan primer kemudian colok yang lain ke gulungan sekunder. Apabila jarum tidak bergerak maka trafo dalam keadaan baik Langkah terakhir, letakkan colok merah atau ke salah satu kaki di gulungan primer atau sekunder kemudian colok yang lain ke plat pengikat gulungan yang berada di tengah. Apabila jarum tidak bergerak maka trafo dalam keadaan baik. B. Komponen Aktif No Nama Komponen Spesifikasi Alat Ukur Nilai Terukur Kondisi 1 Dioda Penyearah GA05 Multimeter Digital 0,443 V Baik 2 Dioda penyearah N5402 Multimeter Digital 0,472 V Baik 3 Dioda Zener PP4148 Multimeter Analog - Baik 4 Dioda Jembatan RS508 Multimeter Analog - Baik 5 Dioda LED Putih Multimeter Analog - Baik 6 Dioda LED Merah Multimeter Analog - Baik 7 Transistor Topi 1 2N3055 Multimeter Analog - Baik 8 Transistor Topi 2 MJ2955 Multimeter Analog - Baik 9 Transistor Topi 3 2N3053 Multimeter Analog - Baik 10 Transistor Topi 4 BC547 Multimeter Analog - Baik 11 IC SN74H00N - -
1. Dioda
Dalam posisi semacam ini, jika dioda masih baik, maka jarum multimeter tidak akan bergerak. Namun jika dalam posisi ini jarum bergerak, maka dapat dikatakan dioda terhubung singkat (rusak). Mengulangi langkah 2 diatas dengan polaritas sebaliknya, dimana Anoda dihubungkan dengan negatif multimeter dan Katoda dengan positif multimeter. Dalam posisi semacam ini, jika dioda masih baik, maka jarum meter akan bergerak. Namun jika dalam posisi ini jarum meter tidak bergerak, maka dapat dikatakan dioda putus (rusak). Jenis-Jenis Dioda a. Dioda Penyearah ( Rectifier ) Dioda penyearah adalah jenis dioda yang terbuat dari bahan Silikon yang berfungsi sebagai penyearah tegangan / arus dari arus bolak-balik (ac) ke arus searah (dc) atau mengubah arus ac menjadi dc. Dioda Penyearah 1 Dioda penyearah 1 memilliki spesifikasi GA05. Nilai dari dioda penyearah 1 setelah diukur menggunakan multimeter digital adalah 0, V. Pada saat kapasitor tersebut diukur menggunakan multimeter analog, dimana pnobe positif multimeter dihubungkan dengan katoda dan pnobe negatif multimeter dihubungkan dengan anoda jarum multimeter analog bergerak, sebaliknya jika pnobe negatif dihubungkan dengan katoda dan pnobe positif dihubungkan dengan katoda jarum penunjuk multimeter tidak bergerak. Hal ini berarti dioda tersebut masih dalam kondisi baik. Dioda Penyearah 2 Dioda penyearah 1 memilliki spesifikasi N5402. Nilai dari dioda penyearah 1 setelah diukur menggunakan multimeter digital adalah 0, V. Pada saat kapasitor tersebut diukur menggunakan multimeter analog, dimana pnobe positif multimeter dihubungkan dengan katoda dan pnobe negatif multimeter dihubungkan dengan anoda jarum multimeter analog bergerak, sebaliknya jika
pnobe negatif dihubungkan dengan katoda dan pnobe positif dihubungkan dengan katoda jarum penunjuk multimeter tidak bergerak. Hal ini berarti dioda tersebut masih dalam kondisi baik. b. Dioda Zener Dioda Zener merupakan dioda junction P dan N yang terbuat dari bahan dasar silikon. Dioda ini dikenal juga sebagai Voltage Regulation Diode yang bekerja pada daerah reverse (kuadran III). Potensial dioda zener berkisar mulai 2,4 sampai 200 volt dengan disipasi daya dari ¼ hingga 50 watt. Spesifikasi dioda zener yang digunakan pada saat praktikum adalah PP4148. Pengukuran baik tidaknya dioda zener sama saja dengan pengukuran baik tidaknya dioda penyearah, yaitu ketika pnobe positif multimeter dihubungkan dengan katoda dan pnobe negatif multimeter dihubungkan dengan anoda jarum multimeter analog bergerak, sebaliknya jika pnobe negatif dihubungkan dengan katoda dan pnobe positif dihubungkan dengan katoda jarum penunjuk multimeter tidak bergerak. Hal ini berarti dioda tersebut masih dalam kondisi baik. c. Dioda Emisi Cahaya ( Light Emiting Diode ) Dioda emisi cahaya atau dikenal dengan singkatan LED merupakan Solid State Lamp yang merupakan piranti elektronik gabungan antara elektronik dengan optik, sehingga dikategorikan pada keluarga “Optoelectronic”. Sedangkan elektroda- elektrodanya sama seperti dioda lainnya, yaitu anoda (+) dan Katoda (-). Dioda LED A Dioda LED A ( Light Emitting Diode ) berwarna putih. Ketika probe positif multimeter dihubungkan ke kutub yang panjang (anoda) dan probe negatif multimeter dihubungkan ke kutub yang pendek (katoda), LED tidak menyala. Sementara itu, ketika probe positif multimeter dihubungkan ke kutub yang pendek (katoda) dan probe negatif multimeter dihubungkan ke
elektroda (terminal) tersebut, tegangan atau arus yang dipasang di satu terminalnya mengatur arus yang lebih besar yang melalui 2 terminal lainnya. Fungsi atau kegunaan transistor, antara lainsebagai berikut: Sebagai sebuah penguat (amplifier). Sirkuit pemutus dan penyambung (switching) Stabilisasi tegangan (stabilisator) Menahan sebagian arus. Menguatkan arus Membangkitkan frekuensi rendah maupun tinggi Modulasi sinyal Menentukan Kaki Basis Menyiapkan multimeter analog dalam kondisi berfungsi sebagai Ohmmeter. Menghubungkan salah satu probe pada salah satu kaki transistor, sedangkan probe yang lain dihubungkan pula ke kaki-kaki transistor yang lain secara bergantian. Menukar posisi probe dan kaki transistor hingga mendapatkan kondisi jarum selalu menyimpang dengan salah satu probe selalu terhubung dengan salah satu kaki transistor. Apabila jarum selalu menyimpang pada kondisi probe merah yang tetap terhubung dengan salah satu kaki dan probe hitam terhubung dengan kaki-kaki yang lain maka kaki yang terhubung dengan probe merah adalah kaki Basis. Hal ini juga sekaligus dapat digunakan untuk mengetahui tipe transistor tersebut, yaitu transistor tipe PNP. Hal yang sama juga berlaku apabila jarum selalu menyimpang pada kondisi probe hitam yang tetap terhubung dengan salah satu kaki dan probe merah terhubung dengan kaki-kaki yang lain maka kaki yang terhubung dengan probe hitam adalah kaki Basis, namun tipe transistor NPN.
Menentukan kaki Colector dan Emitor Kita harus mengetahui tipe transistor terlebih dahulu, PNP atau NPN melalui cara yang dijelaskan di atas. Hubungkan probe dengan kaki-kaki selain basis, colek kaki basis menggunakan jari kita dengan tujuan memberikan bias pada kaki tersebut mengingat tubuh kita juga memiliki energi listrik potensial. Misalnya tipe transistornya adalah tipe PNP, apabila jarum menyimpang sedikit setelah kaki basis kita colek dengan jari, maka: Probe hitam = Emitor Probe merah = Colector Sebaliknya pada tipe transistor NPN, apabila jarum menyimpang sedikit setelah kaki basis kita colek dengan jari, maka: Probe hitam = Colector Probe merah = Emitor
3. IC ( Integrated Circuit ) Integrated Circuit (IC) adalah suatu komponen elektronik yang dibuat dari bahan semi conductor, dimana IC merupakan gabungan dari beberapa komponen seperti Resistor, Kapasitor, Dioda dan Transistor yang telah terintegrasi menjadi
yang masih baik apabila diuji menggunakan multimeter analog dalam posisi ON membuat jarum penunjuk multimeter bergerak.
2. Sekring Sekring merupakan alat untuk mengukur atau mengamankan arus listrik (supaya tidak melampaui batas maksimum sehingga terjadi korsleting). Untuk mengetahui apakh sekring tersebut masih bagus, dapat diterawang. Jika kawatnya belum putus berarti sekring tersebut masih bagus untuk digunakan. 3. Bohlam Bohlam adalah sebuah komponen elektronika yang menghasilakn cahaya. Untuk menguji apakah sebuah bohlam masih dalam kondisi yang baik atau tidak, bohlam tersebut dapat diterawang. Jika komponen dalam lampu terputus maka lampu tersebut telah rusak. Atau dapat juga diuji dengan menggunakan baterai, yaitu dengan melilitkan kawat pada bohlam lalu meletakkan ujung kawat tersebut masing-masing pada kutub positif dan kutub negatif pada baterai. Jika lampunya menyala berarti masih bagus begitupun sebaliknya. 4. Relay Relay merupakan komponen penunjang elektronika yang dapat dikendalikan dari rangkaian elektronik lainnya. Relay terdiridari 3 bagian utama, yaitu:
Koil : lilitandari relay Common : bagian yang tersambungdengan NC (dalmkeadaan normal) Kontak : terdiridari NC dan NO Cara mengetahui relay tersebut masih berfungsi atau tidak dapat dilakukan dengan cara memberikan tegangan yang sesuai dengan relay tersebut pada bagian koilnya. Jika kontaknya masih bekerja NC-NO atau NO-NC, maka dapat dikatakan bahwa relay tersebut masih dalam keadaan baik.
5. Baterai Baterai merupakan komponen penunjang elektronika yang berfungsi untuk menyimpan tegangan. Untuk mengetahui apakah suatu baterai masih dalam kondisi baik dan layak digunakn atau tidak dapat diuji dengan menggunakan muktimeter analog. Caranya yaitu dengan menghubungkan kedua pnobe dari multimeter analog tersebut dengan kutub positif dan kutub negatif dari baterai. Apabila jarum penunjuk bergerak dan menunjuk angka maka baterai tersebut dapat dikatakan masih dalam kondisi yang baik dan layak untuk digunakan.