Docsity
Docsity

Prepare for your exams
Prepare for your exams

Study with the several resources on Docsity


Earn points to download
Earn points to download

Earn points by helping other students or get them with a premium plan


Guidelines and tips
Guidelines and tips

Elektronika dasar dua tahun 2020, Lab Reports of Electronics

Eldas dua laporan eldas dua laporan eldas dua laporan eldas dua laporan

Typology: Lab Reports

2018/2019

Uploaded on 10/07/2021

putti-hatti
putti-hatti 🇮🇩

4

(1)

1 document

1 / 61

Toggle sidebar

This page cannot be seen from the preview

Don't miss anything!

bg1
LAPORAN RESMI
PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR II
Disusun Oleh:
Nama : Putti Hatti Imani
NIM : 1907046009
Kelas/Kelompok : A/5
Jurusan : Fisika
LABORATORIUM ELEKTRONIKA DAN INSTRUMENTASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS MULAWARMAN
2021
pf3
pf4
pf5
pf8
pf9
pfa
pfd
pfe
pff
pf12
pf13
pf14
pf15
pf16
pf17
pf18
pf19
pf1a
pf1b
pf1c
pf1d
pf1e
pf1f
pf20
pf21
pf22
pf23
pf24
pf25
pf26
pf27
pf28
pf29
pf2a
pf2b
pf2c
pf2d
pf2e
pf2f
pf30
pf31
pf32
pf33
pf34
pf35
pf36
pf37
pf38
pf39
pf3a
pf3b
pf3c
pf3d

Partial preview of the text

Download Elektronika dasar dua tahun 2020 and more Lab Reports Electronics in PDF only on Docsity!

LAPORAN RESMI

PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR II

Disusun Oleh:

Nama : Putti Hatti Imani

NIM : 1907046009

Kelas/Kelompok : A/

Jurusan : Fisika

LABORATORIUM ELEKTRONIKA DAN INSTRUMENTASI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS MULAWARMAN

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR II

Nama : Putti Hatti Imani NIM : 1907046009 Kelompok/Kelas : 5/A Anggota Kelompok : 1. Karina Zulfarida

  1. Ronel Arida Missinychrista Samarinda, 16 Mei 2021 Mengetahui, Kepala Laboratorium Elektronika dan Instrumentasi Drs. Syahrir, M.Si NIP. 19630611 199303 1 002 Laboran Ido Merdekawati, S.Si NIP. 19880724 201504 2 001

PAPER MINGGUAN

PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR II

Disusun Oleh: Nama : Putti Hatti Imani NIM : 1907046009 Kelas : Fisika A LABORATORIUM ELEKTRONIKA DAN INSTRUMENTASI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS MULAWARMAN 2021

LEMBAR PENGESAHAN

PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR II

“OPERATIONAL AMPLIFIER”

Nama : Putti Hatti Imani NIM : 1907046009 Kelompok / Kelas : 5/A Anggota Kelompok : 1. Karina Zulfarida

  1. Ronel Arida Missinychrista Samarinda, 18 Maret 2021 Mengetahui, Asisten Praktikan Renaldy Putti Hatti Imani NIM. 1607045035 NIM. 1907046009

2. PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Operasional Amplifier Operational Amplifier atau sering disingkat Op-Amp merupakan salah satu komponen analog yang populer digunakan dalam berbagai aplikasi rangkaian elektronika. Aplikasi dari Op-Amp yang paling sering dibuat adalah rangkaian inverter, non-inverter, integrator, differensiator, oscillator dan lain- lain. Operational Amplifier merupakan sebuah komponen elektronika yang tersusun dari resistor, diode, dan transistor. Penyusunan dari Op-Amp tersebut disusun dalam sebuah rangkaian yang terintegrasi atau yang biasa dikenal dengan Integrated Circuit (IC). Op-Amp dalam aplikasinya biasa digunakan sebagai penguat. Pada rangkaian, Op-Amp biasa dilambangkan seperti pada gambar 1. Pada gambar 1 dapat dilihat bahwa terdapat dua buah input, yaitu input inverting dan non-inverting. Pada gambar 1 tersebut, terdapat pula dua sumber masukan sebagai sumber daya dari Op-Amp tersebut, yaitu tegangan positif (+Vcc) dan tegangan negatif (- Vee). Gambar 1. Simbol Op-Amp pada Rangkaian Pada Op-Amp memiliki 2 rangkaian feedback (umpan balik) yaitu feedback negatif dan feedback positif. Dimana feedback negatif pada Op-Amp memegang peranan penting. Secara umum, umpan balik positif akan menghasilkan osilasi sedangkan umpan balik negatif menghasilkan penguatan yang dapat terukur. 2.2 Fungsi Operasional Amplifier Penguat operasional atau sering disebut Op-Amp merupakan komponen elektronika yang berfungsi untuk memperkuat sinyal arus searah (DC) maupun arus bolak-balik (AC). Penguat operasional terdiri atas transistor, resistor dan kapasitor yang dirangkai dan dikemas dalam rangkaian terpadu (Intregated Circuit). Dalam penggunaannya Op-Amp dibagi menjadi dua jenis yaitu penguat linier dan penguat tidak linier. Penguat linier merupakan penguat yang tetap mempertahankan bentuk sinyal masukan, yang termasuk dalam penguat ini antara lain penguat non inverting, penguat inverting, penjumlah diferensial dan penguat instrumentasi. Sedangkan penguat tidak linier merupakan penguat yang bentuk sinyal keluarannya tidak sama dengan bentuk sinyal masukannya,

diantaranya komparator, integrator, diferensiator, pengubah bentuk gelombang dan pembangkit gelombang. 2.3 Karakteristik Operasional Amplifier Keuntungan dari pemakaian penguat operasional ini adalah karakteristiknya yang mendekati ideal sehingga dalam merancang rangkaian yang menggunakan penguat ini lebih mudah dan juga karena penguat ini bekerja pada tingkatan yang cukup dekat dengan karakteristik kerjanya secara teoritis. Dari sudut sinyal sebuah penguat operasional mempunyai tiga terminal, yaitu dua terminal masukan dan satu terminal keluaran. Sebagai penguat operasional ideal, operasional amplifier memiliki karakteristik sebagai berikut: a. Perbedaan tegangan input (Vdm) = 0 b. Arus input Op-Amp (ia) = 0 c. Penguat lingkar terbuka (AVOL) tak berhingga. d. Hambatan keluaran lingkar terbuka (Ro,ol) nol. e. Hambatan masukan lingkar terbuka (Ri,ol) tak berhingga. f. Lebar pita (bandwidth) tak berhingga atau ∆f tak berhingga g. Common Mode Rejection Ratio (CMRR) tak berhingga. 2.4 Aplikasi dan Rangkaian Dasar Operasional Amplifier Aplikasi rangkaian Op-amp yaitu:

  1. Penguat Membalik (inverting). Penguat membalik adalah penggunanan op- amp sebagai penguat sinyal dimana sinyal outputnya berbalik fasa 180 derajat dari sinyal input.Pada penguat ini dimana, masukannya melalui input membalik pada penguat operasional, dan keluarannya berlawanan fasa dengan masukan.
  2. Penguat tidak Membalik (Non Inverting). Penguat non inverting ini hampir sama dengan rangkaian inverting hanya perbedaannyaadalah terletak pada tegangan inputnya dari masukan noninverting. Hasil tegangan output noninverting lebih dari satu dan selalu positif. Penguat ini dimana, masukannya melalui input tak membalik (non inverting) pada penguat operasional dan keluarannya sefasa dengan masukan.
  3. Penguat Integrator. Penguat Integrator berfungsi mengintegralkan tagangan input terhadap waktu. Penggunanan integrator juga sebagai tapis lulus bawah (Low Pass Filter).
  4. Penguat Diferensiator. Differensiator berfungsi mendiferensialkan tagangan input terhadap waktu. Penggunanan diferensiator juga sebagai tapis lulus atas (High Pass Filter).

LAPORAN

RANGKAIAN

PENGUAT INVERTING

LAPORAN MINGGUAN

PRAKTIKUM ELEKRONIKA DASAR II

Disusun Oleh : Nama : Putti Hatti Imani NIM : 1907046009 Kelas : Fisika A LABORATORIUM ELEKTRONIKA DAN INSTRUMENTASI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS MULAWARMAN 2021

Praktikum Elektronika Dasar II- 2 Samarinda , 22 Maret 2021 FISIKA-FMIPA KELOMPOK 5-A

RANGKAIAN INVERTING

Disusun oleh : Putti Hatti Imani (1907046009) LABORATORIUM ELEKTRONIKA DAN INSTRUMENTASI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS MULAWARMAN I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap alat elektronika yang kita temui dalam kehidupan sehari- hari mempunyai beragam banyaknya komponen elektronika baik yang aktif maupun yang tidak aktif. Salah satu komponen elek- tronika yang perlu untuk kita ketahui adalah IC (Integrator Circuit). IC merupakan salah satu komponen elektronika yang terdiri dari beribu komponen elektronika yang lainnya dengan kemasan yang lebih kecil. Komponen yang dimaksud adalah beragam resistor, kapasitor dan tentunya transistor. Dalam hal penggunaan dan pemanfaatannya, IC tidak jauh berbeda dengan transistor yakni sebagai penguat rangkaian. Prinsip kerja sebuah operasional amplifier (Op-Amp) adalah mem-bandingkan nilai kedua input (input inverting dan non- inverting), apabila kedua input bernilai sama maka output Op-Amp tidak ada (nol) dan apabila terdapat perbedaan nilai input keduanya maka output Op-Amp akan memberikan tegangan output. Operasional amplifier dibuat dari penguat differensial dengan 2 input sebagai penguat operasional ideal. Oleh karena itu praktikum mengenai Penguat Inverting ini dilakukan untuk mengetahui sifat dasar penguat inverting, dapat membuat rangkaian penguat inverting dengan benar dan menge- tahui aplikasi penguat inverting dalam kehidupan. 1.2 Tujuan Percobaan

  1. Mengetahui sifat dasar dari rangkaian inverting.
  2. Dapat membuat rangkaian penguat inverting dengan benar.
  3. Mengetahui aplikasi penguat inverting dalam kehidupan. II. DASAR TEORI Penguat operasional Op-Amp atau yang biasa disebut operational

Praktikum Elektronika Dasar II- 2 Samarinda , 22 Maret 2021 FISIKA-FMIPA KELOMPOK 5-A amplifier merupakan suatu jenis penguat elektronika dengan hambatan arus searah yang memiliki bati (faktor penguat) sangat besar dengan dua masukan dan satu keluaran. Penguat operasional pada umumnya tersedia dalam bentuk sirkuit terpadu dan yang paling banyak digunakan adalah seri 741. Ada beberapa hal menarik tentang sirkuit internal 741, yaitu transistor masukan terhubung dengan kon- figurasi pengikut emiter NPN yang keluarannya terhubung secara langsung kepada sepasang transistor NPN yang terkonfigurasi sebagai penguat basis bersama. Konfigurasi ini memisahkan masukan dan mencegah sinyal umpan balik yang mungkin memiliki efek berbahaya yang bergantung pada frekuensi (Daryanto, 2008: 67). Rangkaian inverting amplifier menggunakan Op-Amp merupakan rangkaian penguat dengan membalikan nilai fasa dengan impedansi masukan sangat rendah. Rangkaian inverting amplifier akan menerima arus atau tegangan dari tranduser sangat kecil dan akan membangkitkan arus atau tegangan yang lebih besar. Rangkaian dasar penguat inverting adalah seperti yang ditunjukkan pada gambar 2. (Pramudita, 2019). Rangkaian ini sangat berguna juga untuk menyediakan landasan rangkaian – rangkaian Op-Amp lain. Dari gambar rangkaian ter-sebut menunjukkan bahwa rangkaiannya Gambar 2.1 Rangkaian Inverting (Pramudita, 2019). adalah suatu rangkaian umpan balik karena resistor R2 me-nyediakan jalur umpan balik dari output ke input Op-Amp. Umpan balik tersebut adalah jenis umpan balik negatif karena sinyal umpan baliknya dihubungkan ke terminal pembalik (diberi label ‘–‘) (Nuryanto, 2017). Sebuah penguat pembalik menggunakan umpan balik negatif untuk membalik dan menguatkan sebuah tegangan. Resistor R melewatkan sebagian sinyal keluaran kembali ke masukan. Karena keluaran tak sefase sebesar 180°, maka nilai keluaran tersebut secara

Praktikum Elektronika Dasar II- 2 Samarinda , 22 Maret 2021 FISIKA-FMIPA KELOMPOK 5-A 4.2.2 Perhitungan Gain 𝐺𝑜𝑠 =

4.3 Grafik Praktikum 4.3.1 Grafik Inverting(Rf=1,2kΩ) 4.3.2 Grafik Inverting(Rf=2,2kΩ) 4.3.3 Grafik Inverting(Rf=22kΩ) 4.4 Pembahasan Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan yaitu tentang Penguat Inverting, dapat kita ketahui bahwa Penguat Inverting adalah suatu rangkaian penguat yang berfungsi menguatkan sinyal akan tetapi sinyal yang dikuatkan akan berbanding terbalik 180 derajat dengan sinyal masukkannya. Berdasarkan data yang diperoleh nilai Gain (Penguatan) semakin membesar seiring mem- besarnya nilai dari Rf. Pada Rf = 1,2kΩ nilai Gain yang diperoleh sebesar 0,6 kali. Pada Rf = 2,2kΩ nilai Gain yang diperoleh sebesar 1, kali. Dan pada Rf = 22kΩ nilai Gain yang diperoleh sebesar 11 kali. Pada nilai Rf = 1,2kΩ nilai Vout menjadi lebih kecil dari nilai Vin nya itu disebabkan oleh nilai R1 nya lebih besar dari Rf tadi yaitu 2kΩ. Jadi besar kecilnya Gain (Penguatan) dipengaruhi oleh seberapa besar nilai Rf dan Ri nya semakin besar nilai Rf dibandingkan dengan R1 maka nilai Gainnya juga semakin besar. Pada Grafik dapat dilihat bahwa grafik pada Rf = 1,2kΩ, grafik kuning menunjukan Vin dimana grafik kuning lebih besar dari

Praktikum Elektronika Dasar II- 2 Samarinda , 22 Maret 2021 FISIKA-FMIPA KELOMPOK 5-A grafik biru yang merupakan Vout nya. Pada Rf = 2,2kΩ Grafik kuning terlihat lebih kecil dari pada grafik biru yang menandakan sudah terlihatnya penguatan pada rangkaian tersebut walaupun sedikit. Dan pada Rf = 22kΩ sudah terlihat jelas perbedaan grafik kuning dengan grafik biru dimana grafik biru jauh lebih besar dibandingkan dengan grafik kuning yang menandakan bahwa Gain (Penguatan) pada Rf ini lumayan besar. Faktor kesalahan yang terjadi dalam praktikum kali ini yaitu kurang pahamnya praktikan dalam membuat rangkaian dan lupa mengganti nilai pada komponen- komponen rangkaian serta kurang paham cara mengatur V/div dan T/div pada aplikasi Proteus 8 Profesional. Namun praktikan dapat menjalankannya secara langsung dan lancar dengan arahan yang benar. Fungsi alat dan bahan pada praktikum kali ini adalah, Rf dan Ri berfungsi untuk mengatur faktor penguatan inverting tersebut. Sumber tegangan AC berfungsi sebagai sinyal input. V+/V- berfungsi se- bagai sumber tegangan simetris. AC Voltmeter berfungsi untuk melihat nilai masukan dan keluaran. IC- 741 berfungsi sebagai penguat sinyal. Osiloskop berfungsi untuk me- nampilkan grafik dari rangkaian yang dibuat. Aplikasi rangkaian penguat inverting dalam kehidupan sehari- hari adalah sebagai rangkaian sensor pada Sensor Thermistor, pada Loud Speaker , pembuatan Signal Condi- tioning untuk Sensor LVDT (Linear Variable Differetial Transformer), dan lain sebagainya. V. PENUTUP 5.1 Kesimpulan

  1. Sifat dasar dari penguat inverting adalah menguatkan sinyal namun sinyal yang dikuatkan akan berbanding terbaik 180 derajat dengan sinyal masukannya.
  2. Pada rangkaian ini, inverting (terminal - ) diberi sinyal input sedangkan non-inverting (ter- minal +) digroundkan.
  3. Aplikasi penguat inverting dalam kehidupan adalah sebagai penguat pada rangkaian radio, osilator penyearah tegangan rendah dan pada regulator yang berfungsi sebagai penstabilan tegangan.

LAPORAN

RANGKAIAN

PENGUAT

NON-INVERTING

LAPORAN MINGGUAN

PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR II

Disusun Oleh : Nama : Putti Hatti Imani NIM : 1907046009 Kelas : Fisika A LABORATORIUM ELEKTRONIKA DAN INSTRUMENTASI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS MULAWARMAN SAMARINDA 2021