Docsity
Docsity

Prepare for your exams
Prepare for your exams

Study with the several resources on Docsity


Earn points to download
Earn points to download

Earn points by helping other students or get them with a premium plan


Guidelines and tips
Guidelines and tips

duh laptop aku gak bisa juga, Study notes of Law

bagus sekali dan nyaman tempatnya

Typology: Study notes

2020/2021

Uploaded on 07/05/2024

arya-moreynald
arya-moreynald 🇮🇩

1 document

1 / 2

Toggle sidebar

This page cannot be seen from the preview

Don't miss anything!

bg1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Hukum acara pidana adalah merupakan bagian dari keseluruhan aturan hukum yang
ada di Negara Indonesia, yang memiliki fungsi untuk menjalankan hukum pidana, agar
tercapai keadilan pada proses yang berperkara baik bagi korban maupun pelaku. Kitab
Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP) diundangkan dengan Undang- Undang
Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana, yang terdiri dari 22 bab dan 286 Pasal.
Tujuan pada hukum acara pidana ini adalah untuk mencari, menemukan atau mendekati
kebenaran yang dapat menjadi bahan atau materil, yaitu kebenaran yang selengkap-
lengkapnya dari suatu peristiwa perkara pidana. Tercapainya tujuan hukum acara pidana,
maka diperlukan suatu sistem peradilan pidana.
Criminal Justice System atau Sistem Peradilan Pidana dapat dikatakan sebagai suatu
sistem hukum dalam masyarakat, guna mengatasi konflik kejahatan agar berada dalam batas
toleransi masyarakat, susunan bagian dari sistem ini yaitu Kejaksaan, Advocat, Kepolisian,
Pengadilan, dan Lembaga Masyarakat. Inti pokok dari sistem peradilan pidana di Indonesia
adalah apa yang diundangkan dalam, maupun ketentuan lain di luar KUHAP yang secara
keseluruhan menjadi satu sistem kaidah. Salah satu substansi atau pokok dari sistem
peradilan pidana di Indonesia yaitu mengatur terkait penyelesaian perkara pidana. Adapun
tahap proses penyelesaian perkara pidana yang meliputi Penyelidikan, Penyidikan,
Pemeriksaan, dan tahap Penuntutan di sidang pengadilan, hingga putusan hukum tersebut
sampai pada proses dinyatakannya sudah tetap atau pasti dan dilakukannya putusan hakim.
Tahap pemeriksaan dalam suatu masalah perkara dipersidangan memiliki prinsip
dilaksanakan secara terbuka. Hal ini terdapat pada dalam KUHAP Pasal 153 ayat (3) dan
Pasal 13 Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 mengenai Kekuasaan Kehakiman. Prinsip
persidangan terbuka untuk umum memiliki tujuan agar proses persidangan dapat diikuti oleh
masyarakat, sehingga hakim dalam memutus perkara akan objektif berdasarkan argument dan
alat bukti yang diberikan di persidangan. Dengan adanya persidangan yang terbuka untuk
umum, publik juga dapat menilai dan menerima putusan hakim. Namun diharapkan proses
peradilannya tidak berat sebelah atau memihak satu sisi, karena di bawah penguasaan umum,
perlindungan terhadap hak asasi manusia dan menjamin objektivitas suatu persidangan.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah terkait latar belakang di atas, sebagai berikut :
1. Bagaimana sistem peradilan pidana di Indonesia sesuai aturan yang berlaku?
pf2

Partial preview of the text

Download duh laptop aku gak bisa juga and more Study notes Law in PDF only on Docsity!

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Hukum acara pidana adalah merupakan bagian dari keseluruhan aturan hukum yang ada di Negara Indonesia, yang memiliki fungsi untuk menjalankan hukum pidana, agar tercapai keadilan pada proses yang berperkara baik bagi korban maupun pelaku. Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP) diundangkan dengan Undang- Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana, yang terdiri dari 22 bab dan 286 Pasal. Tujuan pada hukum acara pidana ini adalah untuk mencari, menemukan atau mendekati kebenaran yang dapat menjadi bahan atau materil, yaitu kebenaran yang selengkap- lengkapnya dari suatu peristiwa perkara pidana. Tercapainya tujuan hukum acara pidana, maka diperlukan suatu sistem peradilan pidana. Criminal Justice System atau Sistem Peradilan Pidana dapat dikatakan sebagai suatu sistem hukum dalam masyarakat, guna mengatasi konflik kejahatan agar berada dalam batas toleransi masyarakat, susunan bagian dari sistem ini yaitu Kejaksaan, Advocat, Kepolisian, Pengadilan, dan Lembaga Masyarakat. Inti pokok dari sistem peradilan pidana di Indonesia adalah apa yang diundangkan dalam, maupun ketentuan lain di luar KUHAP yang secara keseluruhan menjadi satu sistem kaidah. Salah satu substansi atau pokok dari sistem peradilan pidana di Indonesia yaitu mengatur terkait penyelesaian perkara pidana. Adapun tahap proses penyelesaian perkara pidana yang meliputi Penyelidikan, Penyidikan, Pemeriksaan, dan tahap Penuntutan di sidang pengadilan, hingga putusan hukum tersebut sampai pada proses dinyatakannya sudah tetap atau pasti dan dilakukannya putusan hakim. Tahap pemeriksaan dalam suatu masalah perkara dipersidangan memiliki prinsip dilaksanakan secara terbuka. Hal ini terdapat pada dalam KUHAP Pasal 153 ayat (3) dan Pasal 13 Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 mengenai Kekuasaan Kehakiman. Prinsip persidangan terbuka untuk umum memiliki tujuan agar proses persidangan dapat diikuti oleh masyarakat, sehingga hakim dalam memutus perkara akan objektif berdasarkan argument dan alat bukti yang diberikan di persidangan. Dengan adanya persidangan yang terbuka untuk umum, publik juga dapat menilai dan menerima putusan hakim. Namun diharapkan proses peradilannya tidak berat sebelah atau memihak satu sisi, karena di bawah penguasaan umum, perlindungan terhadap hak asasi manusia dan menjamin objektivitas suatu persidangan. 1.2 Rumusan Masalah Rumusan masalah terkait latar belakang di atas, sebagai berikut :

  1. Bagaimana sistem peradilan pidana di Indonesia sesuai aturan yang berlaku?

BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Peradilan Pidana Di Indonesia