Docsity
Docsity

Prepare for your exams
Prepare for your exams

Study with the several resources on Docsity


Earn points to download
Earn points to download

Earn points by helping other students or get them with a premium plan


Guidelines and tips
Guidelines and tips

The Development of Telematics Law in Indonesia, Essays (university) of Law

The rapid development of technology and its impact on society, particularly in the fields of telecommunications, computers, and information. It explores the emergence of the third wave of civilization, the concept of a global village, and the importance of cyber law in regulating virtual activities. The document also highlights the limitations of current regulations, the need for new solutions to emerging technological problems, and the sources of telematics law. It concludes by emphasizing the ongoing challenges posed by technological convergence and the need for continued legal development.

Typology: Essays (university)

2022/2023

Available from 01/04/2024

Zarwaril
Zarwaril 🇮🇩

5 documents

1 / 3

Toggle sidebar

This page cannot be seen from the preview

Don't miss anything!

bg1
PERKEMBANGAN HUKUM TELEMATIKA
DI INDONESIA
Oleh: Amri Zarwaril Adz Dzikri (230710101118)
Beberaoa tahun terakhir, terdapat perkembangan teknologi yang semakin pesat.
Manusia selalu berinovasi untuk dapat mengembangkan teknologi semakin pesat. Kemajuan
ini juga tentunya mempengaruhi pola perilaku dari masyarakat. Kemajuan ilmu pengetahuan
ini terutama terjadi pada bidang telekomunikasi, komputer, serta informasi. Kemajuan dalam
bidang tersebut membawa konvergensi yang ramai orang sebut sebagai revolusi teknologi
informasi.
Istilah penyebutan teknologi informasi sendiri sebenarnya sudah dipergunakan mulai
tahun 1980-an secara luas. Meluasnya penggunaan informatika saat ini menunjukkan telah
muncul peradaban informatika yang merupakan ciri masyarakat gelombang ketiga. Dengan
demikian, bentuk peradaban yang digambarkan Alvin Toffler sebagian dapat dilihat dalam
kenyataan. Toffler menjelaskan, peradaban yang pernah dan sedang dialami umat manusia
terbagi dalam tiga gelombang. Gelombang pertama berlangsung sejak 8000 SM. hingga sekitar
tahun 1700. Kehidupan manusia pada fase ini ditandai dengan budaya pertanian dan
penggunaan energi terbarukan. Gelombang kedua terjadi antara tahun 18 dan 1970, dimulai
dengan munculnya revolusi industri.
Berikutnya adalah gelombang peradaban ketiga, yang kini sudah terlihat jelas
membentuk Peradaban ini ditandai dengan berkembangnya teknologi komunikasi dan
informasi. Peradaban ini memberi banyak dampak, salah satunya adalah arus informasi dalam
kehidupan manusia modern tidak dapat lagi dibatasi. Marshall MacLuhan menyebutnya
sebagai desa global (Global Village). Hal ini menunjukkan bahwa ungkapan bahasa Latin
tempora mutantur, nos et mutamur Illisyang artinya zaman berubah dan kita ikut berubah
rasanya sangat tepat. di era teknologi informasi global ini. Gambaran fenomena yang sama juga
dipaparkan oleh John Naisbitt, yang menyatakan bahwa kita telah memasuki era baru yang
ditandai dengan ledakan informasi dan sepuluh tren utama, yang sebenarnya menunjukkan
bahwa kita telah berpindah dari masyarakat industri ke masyarakat informasi.
Hukum Telematika merupakan ungkapan dalam Hukum Telekomunikasi, dengan
muatan multimedia dan informatika, disingkat menjadi undang-undang telematika. Hukum
telematika merupakan produk hukum yang dihasilkan dari perkembangan zaman. Saat ini,
pengetahuan merupakan komoditas yang memiliki nilai ekonomi yang tinggi, karena tidak
semua pihak dapat mengolah data mentah menjadi informasi yang sesuai dengan apa yang
dibutuhkannya. Dalam bermacam referensi dikenal dengan cyber law yang merupakan
seperangkat prinsip, standar atau aturan lembaga, lembaga, dan proses yang mengatur aktivitas
virtual dengan menggunakan teknologi informasi, konten multimedia, dan infrastruktur
telekomunikasi. Berkat perkembangan informasi, komunikasi dan teknologi, menjadi salah
satu pendorong utama pembangunan dan pertumbuhan ekonomi di dunia 2 Pembatasan
mematuhi peraturan perundang-undangan. Di era digital saat ini, perkembangan teknologi dan
ilmu pengetahuan telah berkembang pesat. Kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan telah
memberikan dampak pada banyak bidang kehidupan manusia yang sebelumnya tidak
terbayangkan.
pf3

Partial preview of the text

Download The Development of Telematics Law in Indonesia and more Essays (university) Law in PDF only on Docsity!

PERKEMBANGAN HUKUM TELEMATIKA

DI INDONESIA

Oleh: Amri Zarwaril Adz Dzikri (230710101118) Beberaoa tahun terakhir, terdapat perkembangan teknologi yang semakin pesat. Manusia selalu berinovasi untuk dapat mengembangkan teknologi semakin pesat. Kemajuan ini juga tentunya mempengaruhi pola perilaku dari masyarakat. Kemajuan ilmu pengetahuan ini terutama terjadi pada bidang telekomunikasi, komputer, serta informasi. Kemajuan dalam bidang tersebut membawa konvergensi yang ramai orang sebut sebagai revolusi teknologi informasi. Istilah penyebutan teknologi informasi sendiri sebenarnya sudah dipergunakan mulai tahun 1980-an secara luas. Meluasnya penggunaan informatika saat ini menunjukkan telah muncul peradaban informatika yang merupakan ciri masyarakat gelombang ketiga. Dengan demikian, bentuk peradaban yang digambarkan Alvin Toffler sebagian dapat dilihat dalam kenyataan. Toffler menjelaskan, peradaban yang pernah dan sedang dialami umat manusia terbagi dalam tiga gelombang. Gelombang pertama berlangsung sejak 8000 SM. hingga sekitar tahun 1700. Kehidupan manusia pada fase ini ditandai dengan budaya pertanian dan penggunaan energi terbarukan. Gelombang kedua terjadi antara tahun 18 dan 1970, dimulai dengan munculnya revolusi industri. Berikutnya adalah gelombang peradaban ketiga, yang kini sudah terlihat jelas membentuk Peradaban ini ditandai dengan berkembangnya teknologi komunikasi dan informasi. Peradaban ini memberi banyak dampak, salah satunya adalah arus informasi dalam kehidupan manusia modern tidak dapat lagi dibatasi. Marshall MacLuhan menyebutnya sebagai desa global ( Global Village ). Hal ini menunjukkan bahwa ungkapan bahasa Latin “ tempora mutantur, nos et mutamur Illis ” yang artinya zaman berubah dan kita ikut berubah rasanya sangat tepat. di era teknologi informasi global ini. Gambaran fenomena yang sama juga dipaparkan oleh John Naisbitt, yang menyatakan bahwa kita telah memasuki era baru yang ditandai dengan ledakan informasi dan sepuluh tren utama, yang sebenarnya menunjukkan bahwa kita telah berpindah dari masyarakat industri ke masyarakat informasi. Hukum Telematika merupakan ungkapan dalam Hukum Telekomunikasi, dengan muatan multimedia dan informatika, disingkat menjadi undang-undang telematika. Hukum telematika merupakan produk hukum yang dihasilkan dari perkembangan zaman. Saat ini, pengetahuan merupakan komoditas yang memiliki nilai ekonomi yang tinggi, karena tidak semua pihak dapat mengolah data mentah menjadi informasi yang sesuai dengan apa yang dibutuhkannya. Dalam bermacam referensi dikenal dengan cyber law yang merupakan seperangkat prinsip, standar atau aturan lembaga, lembaga, dan proses yang mengatur aktivitas virtual dengan menggunakan teknologi informasi, konten multimedia, dan infrastruktur telekomunikasi. Berkat perkembangan informasi, komunikasi dan teknologi, menjadi salah satu pendorong utama pembangunan dan pertumbuhan ekonomi di dunia 2 Pembatasan mematuhi peraturan perundang-undangan. Di era digital saat ini, perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan telah berkembang pesat. Kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan telah memberikan dampak pada banyak bidang kehidupan manusia yang sebelumnya tidak terbayangkan.

Istilah telematika pertama kali dikenal di Indonesia pada saat dibentuknya Kelompok Koordinasi Telematika Indonesia melalui Keputusan Presiden No. 30 tahun 1997 sampai dengan Keputusan Presiden No. 9 tahun 2003, dimana pemerintah berkali-kali mengubah kebijakannya. Selain itu, pada tahun 2001, pemerintah mengambil langkah awal pengembangan dan pemanfaatan telematika di Indonesia dengan Inpres No. 6. Dasar Dikeluarkannya Inpres No. 6 tentang Kebijakan Pengembangan dan Pemanfaatan Telematika di Indonesia yang dilampirkan pada Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2001 Pengembangan dan Pemanfaatan Telematika Hukum siber merupakan suatu sistem hukum baru yang mencakup berbagai permasalahan aspek hukum yang bersifat multidisiplin. Dalam penelitian ini, hukum siber juga dimaknai sebagai hukum multimedia dan komunikasi informasi (telematika). Wawasan ini menunjukkan sifat konvergensi komunikasi dan konten yang berhubungan dengan hukum cyber teknologi dan pengetahuan menyatu. Kecenderungan semakin berkembangnya teknologi tentunya akan menimbulkan berbagai akibat yang harus diantisipasi dan diwaspadai. Upaya tersebut kini telah melahirkan peraturan perundang-undangan berupa Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (2008) Nomor 1 1 (UU ITE). Namun dengan lahirnya UU ITE, belum semua persoalan terkait ITE terselesaikan. Permasalahan ini antara lain disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut: Pertama, dengan diundangkannya Undang-Undang Nomor 11 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik pada tahun 2008, undang-undang ini tidak hanya diketahui oleh pengguna TI dan pengacara. Kedua, perlu diidentifikasi berbagai bentuk perkembangan teknologi yang mengarah pada kegiatan dan jasa baru guna mengantisipasi solusi terhadap berbagai permasalahan teknologi yang dianggap baru, sehingga dapat dijadikan bahan penyusunan berbagai perintah eksekutif. Ketiga, pengayaan bidang hukum sektoral (sistem hukum baru) meningkatkan dinamika hukum yang menjadi bagian dari sistem hukum nasional. Sumber-sumber hukum telematika dapat dibagi menjadi sumber hukum yang sifatnya internasional yang terdiri dari:

  1. konvensi-konvensi internasional publik dan perdata;
  2. kebiasaan-kebiasaan internasional;
  3. policy international dibidang cyber law misalnya, Uniform Domain Name Resolution Dispute Policy (UDRP) Hukum telematika adalah bukti nyata dari istilah Lex Semper Dabit, yang artinya hukum akan selalu memberi obat. Hukum telematika lahir dari keadaan yang terdominasi oleh teknologi. Pola perilaku masyarakatpun ikut berubah dikarenakan adanya perkembangan teknologi. Masyarakat cenderung melakukan aktivitas melalui teknologi. Hal ini sangat memungkinkan terjadinya tindakan pelanggaran hukum dalam ranah teknologi. Dengan berlakunya UU ITE, bukan berarti permasalahan dalam bidang telematika sudah selesai, masih banyak permasalahan yang juga harus diantisipasi, terutama akibat dari konvergensi yang tentunya akan menimbulkan berbagai layanan virtual baru dan berbagai permasalahan teknis yang tentunya akan terus berkembang lebih lanjut. Perkembangan hukum yang mempunyai sifat sektoral sebenarnya perlu untuk kita soroti. Pada faktanya, perkembangan hukum yang memupunyai sifat sectoral tidak mampu untuk kita hindari. Jika berkaca pada beberapa produk hukum yang telah ada saat ini, kekentalan anutan sectoral nampak sering terlihat, sifat tersebut muncul karena terdapat pengaturan yang teknis sekaligus spesifik.