











































































Study with the several resources on Docsity
Earn points by helping other students or get them with a premium plan
Prepare for your exams
Study with the several resources on Docsity
Earn points to download
Earn points by helping other students or get them with a premium plan
Community
Ask the community for help and clear up your study doubts
Discover the best universities in your country according to Docsity users
Free resources
Download our free guides on studying techniques, anxiety management strategies, and thesis advice from Docsity tutors
Dasar Dasar Teknik Furniture untuk memenuhi tugas kuliah Pendidikan Teknik Bangunan
Typology: Study Guides, Projects, Research
1 / 83
This page cannot be seen from the preview
Don't miss anything!
Program Keahlian Teknik Furnitur Commented [WU1]:
Program Keahlian Teknik Furnitur
Gambar 1.2 Bisnis Furnitur Sumber: https://www.ralali.com/c/Furnitur
Perhatikan gambar 1.2 di atas dimana seseorang melayani pembeli di sebuah toko furnitur. Apakah di dalam benak kalian pernah terlintas pertanyaan seperti berikut ini:
Program Keahlian Teknik Furnitur Buatlah laporan kegiatan dan presentasikan di depan teman – teman sekelas dalam waktu 2 jam pelajaran. Diskusikan hasil observasi kalian dengan dipandu oleh guru pengampu. Semakin banyak sumber informasi yang kalian dapatkan, akan semakin menambah wawasan kalian tentang industri furnitur dan peluang usahanya saat ini.
Bisnis Furnitur, Industri Furnitur, Komunikasi di Tempat Kerja, Pelanggan
Dengan perkembangan jumlah penduduk yang sangat pesat seperti saat ini, tentu saja akan berdampak pada semakin bertambahnya kebutuhan akan furnitur. Yang tentunya saat ini dengan perkembangan teknologi dan desain yang sedemikian cepat, tentu juga akan berpengaruh terhadap perkembangan industri furnitur. Tentu saja ini merupakan peluang kerja yang sangat luas bagi kita yang bergerak di dunia furnitur.
Seiring berjalannya perkembangan jumlah penduduk yang pesat dan gaya hidup millennial masyarakat saat ini, menuntut gaya hidup yang serba cepat dan praktis. Gaya interior cenderung pada trend yang disukai dan setiap waktu akan berubah, Misalnya gaya simple minimalis yang sederhana dan elegan. Gaya interior akan berpengaruh pada ragam elemen furnitur yang diproduksi oleh produsen, permintaan yang tinggi akan berpengaruh pada sistim industri. Oleh karena itu proses produksi furnitur dengan cara manual dengan sistem pemasaran tradisional, pelan – pelan sudah mulai ditinggalkan. Hal ini mendorong industri furnitur untuk berkembang mengikuti kemajuan teknologi.
Industri adalah seluruh bentuk kegiatan ekonomi yang mengolah bahan baku dan atau memanfaatkan sumber daya industri sehingga menghasilkan barang yang mempunyai nilai tambah atau manfaat yang lebih tinggi, termasuk jasa industri (Undang – Undang No 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian). Tujuan utama dari industri diantaranya adalah sebagai berikut:
Program Keahlian Teknik Furnitur terhadap konflik serta tidak mudah untuk menarik kembali modal yang ditanamkan oleh sekutu – sekutunya.
Industri Furnitur termasuk dalam kategori industri pengolahan, yaitu suatu kegiatan ekonomi yang melakukan kegiatan mengubah suatu barang dasar secara mekanis, kimia atau dengan tangan sehingga menjadi barang jadi ataupun setengah jadi, dan atau barang yang kurang nilainya menjadi barang yang memiliki nilai lebih tinggi. Untuk memudahkan dalam menjalankan sebuah usaha furnitur serta kelancaran jalannya roda perusahaan, maka perlu dibuat sebuah organisasi usaha. Organisasi usaha ini adalah struktur organisasi formal guna memudahkan dan memberikan kejelasan komunikasi internal dan eksternal perusahaan.
Program Keahlian Teknik Furnitur
Ada beberapa tipe struktur organisasi perusahaan, yang hal ini ditentukan oleh masing – masing pemilik dengan tujuan agar perusahaan tersebut bisa efisien dan efektif untuk mendapatkan laba usaha disesuaikan dengan proses produksi yang dilakukan.
Gambar 1.2. Alternatif Struktur Organisasi I Sumber : Haryadi, 2020, Melakukan Komunikasi di Tempat Kerja DU/DI Furnitur
Gambar 1.3. Alternatif Struktur Organisasi II Sumber : Haryadi, 2020, Melakukan Komunikasi di Tempat Kerja DU/DI Furnitur
Program Keahlian Teknik Furnitur
Sedangkan furnitur sendiri adalah istilah untuk perabot rumah tangga yang berfungsi sebagai alat untuk menyimpan, tempat duduk, tempat mengerjakan sesuatu, atau tempat untuk menaruh suatu barang diatas permukaannya. Selain fungsi dari segi fisiknya, style , model, warna, desain dan bentuk dapat memberikan suatu fungsi lebih dari furnitur yaitu fungsi untuk memperindah ruangan, membuat ruangan lebih nyaman serta memberi tambahan estetika di dalam rumah. ( https://erakini.com/bisnis-Furnitur )`.
Industri furnitur adalah industri yang mengolah bahan baku atau bahan setengah jadi dari kayu, rotan, besi atau bahan baku alami lainnya menjadi produk barang jadi furnitur dengan nilai jual atau manfaat yang lebih tinggi. Industri furnitur tersebar luas di seluruh Indonesia baik untuk industri skala besar, apalagi industri skala kecil dan menengah. Sentra – sentra industri furnitur yang banyak di kenal adalah di daerah Jepara, Jabodetabek, Pasuruan, dan banyak lagi daerah lainnya. Perusahaan furnitur terbesar yang ada di Indonesia diantaranya adalah sebagai berikut :
Program Keahlian Teknik Furnitur
Sedangkan perusahaan dalam skala menengah maupun kecil sangat banyak dan tersebar di seluruh nusantara, menunjukkan bahwa usaha furnitur ini cukup diminati dan memiliki peluang usaha untuk dikembangkan. C. KEPUASAN PELANGGAN Menurut Kotler dan Keller dalam Yafie (2016) “kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan antara persepsi atau kesan terhadap kinerja atau hasil suatu produk dan harapan-harapannya”. Dalam suatu perusahaan industri furnitur tentunya jika pelanggan merasa puas terhadap pelayanannya, maka pelanggan akan tetap setia dengan produk yang dihasilkan tersebut dan bahkan akan menjadi pelanggan yang loyal. Namun apabila tingkat kepuasan pelanggan menurun pelanggan akan mulai berfikir untuk terus menggunakan produk tersebut atau beralih kepada produk atau merek lain. Dengan demikian tingkat kepuasan pelanggan akan berdampak pada kelangsungan hidup perusahaan.
Adapun faktor – faktor yang mempengaruhi kepuasan pelanggan, antara lain :
1. Kualitas Produk. Pelanggan akan merasa puas bila hasil produk yang digunakan berkualitas. Kualitas produk yang baik akan memberikan nilai tambah di benak konsumen. 2. Kualitas Pelayanan atau Jasa. Pelanggan akan merasa puas bila mereka mendapatkan pelayanan yang baik atau sesuai dengan yang diharapkan. Pelanggan yang puas akan menunjukkan kemungkinan untuk kembali membeli produk atau jasa yang sama dan memberikan persepsi yang baik terhadap sebuah perusahaan. 3. Harga. Produk yang mempunyai kualitas yang sama tetapi menetapkan harga yang relatif lebih murah akan memberikan nilai lebih tinggi kepada konsumennya. Hal ini mempengaruhi konsumen dari segi biaya yang dikeluarkan. Biasanya semakin mahal harga suatu produk atau jasa, maka pelanggan atau konsumen memiliki nilai ekspetasi yang lebih tinggi. 4. Emosional. Pelanggan akan merasa bangga dan mendapatkan keyakinan bahwa orang lain akan kagum terhadapnya bila menggunakan produk dengan merk tertentu yang cenderung mempunyai tingkat kepuasan yang lebih tinggi. Kepuasan yang diperoleh bukan karena kualitas dari produk, tetapi nilai sosial atau self – esteem yang membuat pelanggan menjadi puas dengan merk tertentu.
Program Keahlian Teknik Furnitur
dilakukan secara verbal baik dengan berbicara maupun mendengar, ataupun non verbal yaitu melalui gambar ataupun bahasa tubuh. Sebagai contoh adalah untuk menyampaikan rancangan sebuah desain produk, kita bisa menyampaikan dengan bahasa gambar yang sesuai dengan standar agar lebih efektif. Komunikasi efektif dapat diartikan sebagai komunikasi antara dua orang atau lebih dimana pesan yang dimaksud berhasil disampaikan, diterima, dan dipahami. Komunikasi yang efektif adalah elemen yang tak bisa dipisahkan dari keberhasilan sebuah proyek atau kesuksesan perusahaan. Tak hanya mengurangi dampak konflik, komunikasi efektif adalah juga faktor penting dalam menjalin hubungan baik dengan pelanggan, meningkatkan keuntungan, menjaga keefektifan kerja tim, dan mempertahankan keterlibatan karyawan.
Berdasarkan jumlah tenaga kerja yang digunakan, industri dapat dibedakan menjadi empat jenis, yaitu :
Cermatilah artikel di bawah ini (sumber : https://www.etalasebisnis.com/ ): Berkat Ketekunan, Zubaidi Kini Menjadi Pengusaha Furnitur Beromzet Rp 50 Juta Adi Firmansyah 11/04/2021220 views
Program Keahlian Teknik Furnitur EtalaseBisnis.com – Kesuksesan tidak datang begitu saja. Sukses itu butuh proses, dan inilah yang dialami oleh Zubaidi seorang pengusaha furnitur asal Ngawi. Pria 45 tahun ini telah membuktikan bahwa ketekunan akan membuahkan hasil yang tak disangka-sangka sebelumnya. Zubaidi kini menjadi pengusaha furnitur yang telah memasok ke berbagai pasar di dalam negeri maupun luar negeri. Namun, siapa sangka kesuksesannya saat ini diawali dengan menjadi seorang tukang kayu. Ya, 10 tahun yang lalu Zubaidi memang sebagai tukang kayu biasa. Dan ia tak pernah terbayang akan menjadi pengusaha sukses seperti sekarang ini. “Makanya saya tertarik terjun ke bisnis ini. Modal awal saya sekitar Rp 10 Jutaan,” ujar Zubaidi seperti diberitakan OkeZone , Selasa (24/3/2015). Kondisi daerahnya yang banyak tumbuh pohon jati, membuatnya untuk bisnis di dunia perkayuan ini. Dengan modal Rp 10 Juta, Zubaidi dibantu oleh dua orang karyawannya. Dan saat ini sudah memiliki 15 karyawan yang membantu mengembangkan usahanya. Dengan pertumbuhan bisnisnya yang semakin luas hingga ke beberapa negara asing seperti Inggris, Korea, China dan Afrika, kini Zubaidi mampu meraup omzet hingga Rp 50 Juta per bulannya. Hasil yang ia dapatkan ini tentu karena ketekunannya berbisnis di dunia furnitur. Per bulannya, Zubaidi dapat memproduksi hingga 200 unit baik aksesori maupun furnitur. Uniknya, Zubaidi masih mengandalkan produksi manual, sehingga kualitasnya sangat orisinil.
Bidang Keahlian Teknologi Kontruksi dan Properti Program Keahlian Teknik Furnitur
Bidang Keahlian Teknologi Kontruksi dan Properti Program Keahlian Teknik Furnitur
Setelah mempelajari materi tentang perkembangan penerapan teknologi dan isu-
isu global pada industri furnitur diharapkan siswa dapat:
Furnitur atau perabot dalam hal ini dari bahan kayu, sudah diakui keberadaannya
dan sebagai fasilitas manusia untuk tempat duduk, tidur, menaruh benda. Dalam
proses pembuatan furnitur selalu menggunakan alat, baik alat manual dengan
tenaga manusia atau alat mesin dengan tenaga listrik.
Dalam era saat ini yang lebih dikenal dengan industri 4.0 pembuatan furnitur
sudah dikerjakan dengan alat mesin yang sangat canggih. Revolusi industri
membawa perubahan produksi dari manual menjadi otomatisasi. Dari awal
revolusi industri yang berkembang ke arah mekanisasi produk, kemudian ke
standarisasi produk, hingga komputerisasi produksi. Sampai kurun waktu
sekarang, revolusi industri berkembang dalam aspek digital, internet, dan sistem
robotik.
Bidang Keahlian Teknologi Kontruksi dan Properti Program Keahlian Teknik Furnitur
majalah atau di internet. Presentasikan hasil kegiatan diskusi kelompok kalian di
kelas secara bergantian dengan kelompok lain. Buatlah kesimpulan dari hasil
kegiatan diskusi kelas, agar kalian mampu memahami materi perkembangan
penerapan teknologi dan isu-isu global pada industri furnitur.
Industri Furnitur – Teknologi – Furnitur – Ramah Lingkungan – Multi Fungsi
Kreativitas merupakan motor penggerak pada kemajuan peradaban. Kreativitas
dapat menjadi penggerak peradaban untuk menentukan arah dari kemajuan
teknologi dan dampaknya secara luas. Dari industri furnitur 1.0 hingga 4.0,
kreativitas berperan dalam menampilkan produk yang dipengaruhi kondisi sosial
budaya dan kemajuan teknologi.
Perkembangan teknologi yang terjadi saat ini adalah dimulai dari revolusi industri
1.0 sampai dengan 4.
Gambar 2.2 Tantangan Revolusi Industri 4. Sumber : Materi Webinar The Leader 5.0 Leadership Development Program www.LPKN.id
Bidang Keahlian Teknologi Kontruksi dan Properti Program Keahlian Teknik Furnitur
Perkembangan teknologi industri furnitur di era revolusi industri 4.0 tidak terlepas
dari perkembangan teknologi yang memudahkan manusia dalam berinovasi secara
efektif dan efisien dalam mempercepat pembuatan produk yang mutakhir.
Menurut I Putu Udiyana Wasista, revolusi industri 4.0 membawa kemajuan
dalam sistem digital yang terintegrasi dalam tiap aspek kehidupan manusia.
Sistem digital terintegrasi terdiri dari Cyber Physical System dan Internet of
Things. Sistem ini memudahkan individu untuk mengakses segala informasi dari
seluruh dunia, memudahkan akses finansial, bahkan produksi. Dalam bidang
industrial, kemajuan sistem ini diintegrasikan dengan Artificial Intelligent
(kecerdasan buatan) untuk memudahkan komunikasi dengan klien, memudahkan
quality control , hingga memastikan pengiriman produk dengan sangat baik.
Sistem smart factory tersebut diterapkan pula pada industri furnitur, contohnya
dalam integrasi antara produksi dan data konsumen dalam menciptakan furniture
custom yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan konsumen. Sistem
manufaktur dalam industri furnitur menggunakan sistem berbasis teknologi
informasi dimulai dari sistem pembayaran online hingga sistem produksi. Dalam
proses produksi furntur terdapat penerapan aplikasi smart factory pada: 1)
Intelligent Factory , melalui data konsumen, sistem cerdas komputer akan
mengolah data untuk menciptakan gambaran furnitur yang sesuai dengan
kebutuhan konsumen.
Setelah data diolah, gambaran tersebut akan dilanjutkan ke proses pengerjaan, 2)
Jaringan sistem cerdas dalam pengaturan jaringan produksi furnitur, menggunakan
Information Communication Technology (ICT) dan Cyber Pyshical System (CPS)
sistem ini meliputi pengolahan data dari konsumen seperti pembayaran online,
order, online, hingga pengiriman serta urusan logistik, 3) Sistem operasi Internet
of Things (IoT) dan Cyber Physical System (CPS), produk semi-finishing dikirim
ke pabrik untuk diproduksi sesuai dengan jumlah pesanan. Selanjutnya produk
yang telah jadi, diantarkan kepada konsumen melalui sistem modern, seperti