








Study with the several resources on Docsity
Earn points by helping other students or get them with a premium plan
Prepare for your exams
Study with the several resources on Docsity
Earn points to download
Earn points by helping other students or get them with a premium plan
Community
Ask the community for help and clear up your study doubts
Discover the best universities in your country according to Docsity users
Free resources
Download our free guides on studying techniques, anxiety management strategies, and thesis advice from Docsity tutors
A detailed overview of the annual tax return (spt tahunan) and corporate taxpayers (wp badan) in indonesia. It covers the definition and types of spt tahunan, the requirements for filing, the forms and attachments involved, and the specific obligations and rights of corporate taxpayers. The document aims to educate and facilitate the understanding of these important tax-related concepts for readers. It includes information on the calculation of taxable income, tax deductions, and the overall tax payment process. This comprehensive guide can serve as a valuable resource for individuals and businesses navigating the complexities of the indonesian tax system.
Typology: Assignments
1 / 14
This page cannot be seen from the preview
Don't miss anything!
Kami ucapkan puji syukur serta nikmat kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat- Nya yang melimpah sehingga kami bisa menyelesaikan makalah SPT Tahunan dan WP Badan ini dengan sebaik-baiknya. Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas pada mata kuliah perpajakan II. Makalah ini dibuat dengan tujuan sebagai salah satu sumber informasi yang dapat dipelajari mengenai SPT Tahunan dan WP Badan. Dengan adanya makalah ini kami berharap agar dapat membantu dalam pengertian sederhana, maupun perhitungan dan contoh kasus asli mengenai SPT Tahunan dan WP Badan. Maka dari itu, makalah yang kami susun hingga sedemikian rupa berisi materi atau informasi yang berasal dari sumber terpercaya dan ahli. Kami mengucapkann banyak kata terimakasih kepada berbagai pihak yang telah membantu penyusunan makalan ini hingga dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktu. Terlepas dari semua itu, kami meyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini. Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang SPT Tahunan dan WP Badan ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca. II
A. Latar Belakang Surat Pemberitahuan yang selanjutnya disingkat SPT adalah surat yang digunakan untuk melaporkan penghitungan dan/atau pembayaran pajak, objek pajak dan/atau bukan objek pajak, dan/atau harta dan kewajiban sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang perpajakan. Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan yang selanjutnya disebut SPT Tahunan PPh adalah SPT PPh untuk suatu Tahun Pajak atau Bagian Tahun Pajak. Wajib Pajak Badan merupakan suatu badan usaha, yang meliputi pembayar pajak, pemotong pajak, dan pemungut pajak. Dimana wajib pajak badan tersebut memiliki hak dan kewajiban dalam perpajakan sesuai dengan peraturan perundang- undangan. Wajib pajak badan juga memiliki kewajiban subjektif serta mendaftarkan diri untuk memperoleh NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak). Berikut ini apa dan siapa saja yang termasuk dalam kategori Wajib Pajak Badan yaitu badan, joint operation (JO), bendahara dan penyelenggara kegiatan. B. Rumusan Masalah
A. SPT Tahunan Surat Pemberitahuan yang selanjutnya disingkat SPT adalah surat yang digunakan untuk melaporkan penghitungan dan/atau pembayaran pajak, objek pajak dan/atau bukan objek pajak, dan/atau harta dan kewajiban sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang perpajakan. Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan yang selanjutnya disebut SPT Tahunan PPh adalah SPT PPh untuk suatu Tahun Pajak atau Bagian Tahun Pajak.
a. Mengisi Transkrip Kutipan Elemen Laporan Keuangan Setelah menyiapkan beberapa dokumen untuk lapor SPT Badan, transkrip kutipan elemen-elemen laporan keuangan yang ada harus diisi. Kolom yang harus diisi dalam transkrip kutipan elemen-elemen laporan keuangan tersebut di antaranya: Neraca-Aktiva Neraca-Kewajiban Laba/Rugi Hubungan Istimewa b. Mengisi Lampiran Khusus Lampiran khusus yang harus diisi dalam pelaporan surat pemberitahuan pajak badan di antaranya: Daftar cabang utama perusahaan Lampiran daftar cabang utama perusahaan merupakan lampiran khusus 5A/5B, yang harus disampaikan oleh WP Badan yang memiliki kantor cabang atau tempat usaha di luar kantor pusat. Daftar penghitungan penyusutan/amortisasi Sedangkan daftar penghitungan penyusutan atau amortisasi terdapat pada lampiran khusus 1A/1B. Ini harus disampaikan jika SPT PPh melakukan penyusutan atau amortisasi. Pernyataan transaksi dalam hubungan istimewa Pernyataan transaksi dalam hubungan istimewa dan/atau transaksi dengan pihak yang merupakan penduduk negara yang termasuk tax haven country menggunakan lampiran khusus 3A/3B, 3A-1/3B-1. 3A-2/3B-2). Lampiran ini harus diisi dan disampaikan jika WP mengisi Induk SPT 1771 Bagian G Angka 16.a.
Daftar fasilitas penanaman modal Daftar fasilitas penanaman modal ini merupakan lampiran khusus 4A/4B, dan harus disampaikan oleh Sobat Klikpajak yang memperoleh fasilitas penanaman modal. Perhitungan kompensasi kerugian fiskal Sedangkan perhitungan kompensasi kerugian fiskal ini terdapat dapat lampiran khusus 2A/2B, yang harus diisi dan disampaikan jika punya hak kompensasi kerugian fiskal dari tahun-tahun pajak sebelumnya. Kredit pajak luar negeri Kredit pajak luar negeri terdapat pada lampiran khusus 7A/7B, dan harus disampaikan serta diisi lengkap jika Sobat Klikpajak mendapatkan penghasilan dan telah dikenakan pajak luar negeri. c. Mengisi Lampiran Utama Setidaknya ada enam lampiran utama formulir SPT Badan 1771 ini, yakni formulir SPT 17771-I hingga Formulir 1771-VI yang memuat informasi terkait wajib pajak badan dan harus diisi. Keenam lampiran utama formulir SPT PPh Badan 1771 yang harus diisi di antaranya:
B. WP Badan Wajib Pajak Badan merupakan suatu badan usaha, yang meliputi pembayar pajak, pemotong pajak, dan pemungut pajak. Dimana wajib pajak badan tersebut memiliki hak dan kewajiban dalam perpajakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Wajib pajak badan juga memiliki kewajiban subjektif serta mendaftarkan diri untuk memperoleh NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak). Berikut ini apa dan siapa saja yang termasuk dalam kategori Wajib Pajak Badan.
Sedangkan untuk subjek wajib pajak badan dapat dibedakan menjadi subjek pajak dalam negeri dan subjek pajak luar negeri. Perbedaan dari kedua jenis subjek pajak tersebut adalah: Subjek pajak badan dalam negeri adalah mereka yang menjadi seorang wajib pajak sejak saat didirikan atau bertempat kedudukan di Indonesia. Subjek pajak luar negeri adalah mereka yang menjadi wajib pajak karena menerima atau memperoleh penghasilan yang berasal dari Indonesia. Dimana penghasilan tersebut diperoleh melalui bentuk usaha tetap atau BUT yang ada di Indonesia. Perbedaan lainnya yaitu berhubungan dengan pengenaan pajaknya. Dimana untuk wajib pajak dalam negeri akan dikenai pajak atas penghasilan. Baik itu penghasilan yang diterima dari Indonesia maupun dari luar Indonesia, dan akan dikenakan pajak berdasarkan penghasilan neto. Sedangkan untuk wajib pajak luar negeri dikenai pajak hanya atas penghasilan yang diperoleh dan berasal dari penghasilan di Indonesia. Dan wajib pajak luar negeri tersebut dikenai pajak berdasarkan pada penghasilan bruto. Konsultan pajak BSD adalah solusi urusan pajak yang lebih efisien. C. Perhitungan Pajak
1. Membuat Daftar Atas Penghasilan Setiap Bulan Pajak penghasilan dikenakan pada penghasilan total yang diterima dalam masa tahun pajak (satu tahun). Jika bukan seorang pegawai yang penghasilan per bulannya tetap, maka perlu membuat daftar atas penghasilan yang diterima tiap bulannya. Besaran penghasilan yang dihitung bukan hanya gaji pokok tapi juga tunjangan-tunjangan yang diterima. Dengan kata lain, harus menghitung penghasilan kotor selama satu tahun pajak. 2. Menghitung PTKP Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) adalah pengurangan penghasilan neto bagi wajib pajak orang pribadi dalam menentukan besarnya penghasian kena pajak (PKP). Setiap orang memiliki hitungan PTKP yang berlainan karena 2 faktor utama berikut ini: Besarnya penghasilan yang berbeda-beda setiap orang. Besarnya tanggungan rumah tangga atau tanggungan keluarga. Berdasarkan Peraturan Direktorat Jenderal Pajak Nomor: Per-16/PJ/2016, besarnya PTKP adalah:
A. Kesimpulan Surat Pemberitahuan yang selanjutnya disingkat SPT adalah surat yang digunakan untuk melaporkan penghitungan dan/atau pembayaran pajak, objek pajak dan/atau bukan objek pajak, dan/atau harta dan kewajiban sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan di bidang perpajakan. Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan yang selanjutnya disebut SPT Tahunan PPh adalah SPT PPh untuk suatu Tahun Pajak atau Bagian Tahun Pajak. Wajib Pajak Badan merupakan suatu badan usaha, yang meliputi pembayar pajak, pemotong pajak, dan pemungut pajak. Dimana wajib pajak badan tersebut memiliki hak dan kewajiban dalam perpajakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Wajib pajak badan juga memiliki kewajiban subjektif serta mendaftarkan diri untuk memperoleh NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak). Berikut ini apa dan siapa saja yang termasuk dalam kategori Wajib Pajak Badan yaitu badan, joint operation (JO), bendahara dan penyelenggara kegiatan. Dalam perhitungan PPh, besaran PKP harus diketahui terlebih dahulu. Besar tarif PPh terbagi menjadi menjadi 5 golongan, yaitu :