Docsity
Docsity

Prepare for your exams
Prepare for your exams

Study with the several resources on Docsity


Earn points to download
Earn points to download

Earn points by helping other students or get them with a premium plan


Guidelines and tips
Guidelines and tips

Competencies and Characteristics of Professional Teachers, Cheat Sheet of Law

Professional teachers possess a deep understanding of their subject matter, effective classroom management skills, and the ability to utilize educational resources. They excel at assessing student learning, providing guidance and counseling, and interpreting research to enhance their teaching. These teachers also foster collaborative relationships and engage in healthy competition with their peers, demonstrating the essential qualities and capabilities required for delivering impactful education.

Typology: Cheat Sheet

2019/2020

Uploaded on 05/11/2023

muhammad-nuzulul-hidayat
muhammad-nuzulul-hidayat 🇮🇩

5 documents

1 / 11

Toggle sidebar

This page cannot be seen from the preview

Don't miss anything!

bg1
Kompetensi dan karakteristik guru professional
Di Susun Oleh
Laita Afrilia (22531077)
Dosen Pengampuh
Prof. Dr. H. Lukman Asha., M.Pd.I
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI CURUP
TAHUN AJARAN 2022/2023
pf3
pf4
pf5
pf8
pf9
pfa

Partial preview of the text

Download Competencies and Characteristics of Professional Teachers and more Cheat Sheet Law in PDF only on Docsity!

Kompetensi dan karakteristik guru professional

Di Susun Oleh

Laita Afrilia (22531077)

Dosen Pengampuh

Prof. Dr. H. Lukman Asha., M.Pd.I

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI CURUP

TAHUN AJARAN 2022/

Kata Pengantar

Segala puji kepada ALLAH swt. Karena atas limpahan rahmat dan pengentahuan nya lah kami dapat meneyelesaikan makalah kami tepat pada waktunya. Tidak lupa untuk dosen mata kuliah Bapak Prof., Dr.,H., Lukman Asha., M.pd.i atas materi makalah karena dengan materi ini kami lebih dalam mengetahui Kompetensi dan karakteristik guru professional Semoga dengan makalah yang kami buat dapat menambah pengetahuan teman-teman mahasiswa lebih paham lagi tentang Profesi Guru. Tapi kami berharap penuh makalah yang kami susun ,menjadi salah satu sumber yang dapat menambah ilmu-ilmu terutama bagian Kompetensi dan karakteristik guru professional. Mudah-mudahan makalah sederhana kami ini yang telah berhasil kami susun bisa dengan mudah di pahami oleh siapa pun yang membacanya. Meskipun makalah yang kami buat masih banyak kekurangan dam kesalahan dalam kata atau pun kalimat, sebelimnya kami meminta maaf. Serta tidak lupa kami berharap adanya kritik dan saran dari teman-teman yang membangung sehingga ke depanya kami bisa lebih baik lagi. Demikianlah kami ucapkan terima kasih.

BAB II

Pembahasan

A. Guru Professional 1 Pengertian menurut M. Uzer Usman, guru yang profesional adalah orang yang memiliki kemampuan dan keahlian khusus dalam bidang keguruan sehingga ia mampu melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai guru dengan kemampuan maksimal. Atau dengan kata lain, guru yang profesional adalah orang terdidik dan terlatih dengan baik serta memiliki pengalaman yang kaya di bidangnya^1. Pekerjaan guru merupakan profesi yang kompetetif seperti halnya profesi-profesi lain. Oleh karena itu guru harus memiliki kompetensi yang menjamin agar kinerkanya tetap memenuhi syarat profesional yang terus berkembang Guru Profesional adalah guru yang mengenal tentang dirinya. Yaitu, dirinya adalah pribadi yang dipanggil untuk mendampingi peserta didik dalam belajar. Guru dituntut mencari tahu secara terus- menerus bagaimana seharusnya peserta didik itu belajar. Maka apabila ada kegagalan peserta didik guru terpanggil untuk menemukan penyebabnya dan mencari jalan keluar bersama peserta didik 2 Ciri Ciri Guru Professional Ciri-ciri guru profesional menurut Kunandar antara lain: memiliki kualifikasi pendidikan profesi yang memadai, memiliki kompetensi keilmuan sesuai dengan bidang yang ditekuninya, memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik dengan anak didiknya, mempunyai jiwa kreatif dan produktif, mempunyai etos kerja dan komitmen tinggi terhadap profesinya, dan selalu melakukan pengembangan diri secara terus menerus (continuous improvement) melalui organisasi profesi, internet, buku, seminar, dan semacamnya^2. Pengakuan kedudukan guru sebagai tenaga profesional dibuktikan dengan sertifikat pendidikan. Dalam Permendikbud Nomor 37 Tahun 2017 ditegaskan bahwa sertifikasi bertujuan untuk meningkatkan kompetensi guru dalam jabatan sebagai tenaga profesional pada satuan pendidikan untuk memenuhi kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional sesuai dengan ketentuan perundang- undangan yang berlaku^3. B. Kompetensi dan Karakteristik Guru Profesional 1 Kompetensi Guru Kompetensi dalam Bahasa Inggris disebut competency, merupakan kebulatan penguasaan pengetahuan, ketrampilan, dan sikap yang ditampilkan melalui unjuk kerja yang dicapai setelah menyelesaikan suatu program pendidikan^4. Pengertian dasar kompetensi (competency) yaitu kemampuan atau kecakapan^5. Menurut Echols dan Shadly “Kompetensi adalah kumpulan pengetahuan, perilaku, dan keterampilan yang harus dimiliki guru untuk mencapai tujuan pembelajaran dan pendidikan. Kompetensi diperoleh melalui pendidikan, pelatihan, dan belajar mandiri dengan memanfaatkan sumber belajar”^6. Kompetensi pada dasarnya merupakan deskripsi tentang apa yang dapat dilakukan seseorang dalam bekerja, serta apa wujud dari pekerjaan tersebut yang dapat terlihat. Untuk dapat melakukan suatu pekerjaan, seseorang harus memiliki kemampuan dalam bentuk pengetahuan, sikap dan ketrampilan yang relevan dengan bidang pekerjaannya^7. Seseorang disebut kompeten dalam bidangnya jika pengetahuan, ketrampilan dan sikapnya, serta hasil kerjanya sesuai standar (ukuran) yang ditetapkan (^1) Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional (Bandung: Remaja Rosydakarya, 2006), cet XX, 15. (^2) Kunandar. Guru Profesional: Implementasi KTSP dan Sukses Dalam Sertifikasi Guru. (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2007). 48. (^3) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 37 Tahun 2017 tentang Sertifikasi Guru Dalam Jabatan Yang Diangkat Akhir Tahun 2015, Pasal 2. (^4) J.B Situmorang dan Winarno, Pendidikan Profesi dan Sertifikasi Pendidik, (Klaten: Macanan Jaya Cemerlang,2008), (^5) Jamil Suprihatiningkrum, Guru Profesional : Pedoman Kinerja, Kualifikasi & Kompetensi Guru, (Yogyakarta: Ar- Ruzz Media.2014), 97 (^6) Jejen Musfah, Peningkatan Kompetensi Guru : Melalaui Pelatihan dan Sumber Belajar Teori dan Praktik,(Jakarta: Kencana, 2012), 27 (^7) Suyanto dan Asep Jihad, Menjadi Guru Profesional: Strategi Meningkatkan Kualifikasi dan Kualitas Guru di Era Globalisasi,(Jakarta: Erlangga.2013), hlm.

dan/atau diakui oleh lembanganya/ pemerintah^8. Dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, dijelaskan bahwa: “kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan tugas keprofesionalan”^9. Berdasarkan beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa pengertian kompetensi guru adalah pengetahuan, keterampilan dan kemampuan yang sebaiknya dapat dilakukan seorang guru dalam melaksanakan pekerjaannya. Menurut Mulyasa, pada hakekatnya standar kompetensi guru adalah untuk mendapatkan guru yang baik dan profesional, yang memiliki kompetensi untuk melaksanakan fungsi dan tujuan sekolah khususnya, serta tujuan pendidikan pada umumnya, sesuai kebutuhan masyarakat dan tuntutan zaman^10. Berdasarkan penjelasan di atas guru dituntut untuk profesional dalam menjalankan perannya sebagai pengajar dimana guru harus bisa menyesuaikan apa yang dibutuhkan masyarakat dan jaman dalam hal ini yaitu kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus berkembang. Stephen P. Becker dan Jack Gordon mengemukakan beberapa unsur atau elemen yang terkandung dalam konsep kompetensi, yaitu^11 : a Pengetahuan (knowledge), yaitu kesadaran di bidang kognitif. Misalnya, seorang guru mengetahui cara melaksanakan kegiatan identifikasi, penyuluhan, dan proses pembelajaran terhadap warga belajar b Pengertian (understanding), yaitu kedalaman kognitif dan efektif yang dimiliki siswa. Misalnya, seorang guru yang akan melaksanakan kegiatan harus memiliki pemahaman yang baik tentang keadaan dan kondisi warga belajar di lapangan, sehingga dapat melaksanakan program kegiatan secara baik dan efektif. c Keterampilan (skill), yaitu kemampuan individu untuk melakukan suatu tugas atau pekerjaan yang dibebankan kepadanya. Misalnya, kemampuan yang dimiliki oleh guru untuk menyusun alat peraga pendidikan secara sederhana. d Nilai (value), yaitu suatu norma yang telah diyakini atau secara psikologis telah menyatu dalam diri individu. e Minat (interest), yaitu keadaan yang mendasari motivasi individu, keinginan yang berkelanjutan, dan orientasi psikologis. Misalnya, guru yang baik selalu tertarik kepada warga belajar dalam hal membina dan memotivasi mereka supaya dapat belajar sebagaimana yang diharapkan. 2 Jenis-Jenis Kompetensi Guru Menurut Charles dalam Mulyasa mengemukakan bahwa: competency as rational performance which satisfactorily meets the objective for a desired condition (kompetensi merupakan perilaku yang rasional untuk mencapai tujuan yang dipersyaratkan sesuai dengan kondisi yang diharapkan)^12. Kompetensi yang harus dikuasai dan diterapkan oleh guru profesional dalam membelajarkan siswa atau peserta didik di kelas menurut Sudjana ialah mencakup : menguasai bahan atau materi pelajaran, mengelola program belajar mengajar, mengelola kelas, menggunakan media atau sumber belajar, menguasai landasan pendidikan, mengelola interaksi belajar mengajar, menilai prestasi belajar siswa, mengenal fungsi dan layanan bimbingan dan konseling, mengenal dan menyelenggarakan administrasi sekolah, serta memahami dan menafsirkan hasil penelitian guna keperluan pengajaran^13. Sedangkan dalam Undang-undang Guru dan Dosen No.14/2005 Pasal 10 ayat 1 Dan Peraturan Pemerintah No.19/2005 pasal 28 ayat 3 yang dikuti Jamil dalam bukunya dinyatakan bahwa kompetensi guru meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi profesional^14 : a Kompetensi Pedagogik Secara etimologis kata pedagogi berasal dari kata bahasa Yunani, paedos dan agagos (paedos=anak dan agage = mengantar atau membimbing) karena itu pedagogi berarti membimbing anak. Tugas membimbing ini melekat dalam tugas seorang pendidik. oleh sebab itu, (^8) Jejen Musfah, Peningkatan Kompetensi Guru : Melalaui Pelatihan dan Sumber Belajar Teori dan Praktik,... 28 (^9) E. Mulyasa, Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,2013), 25 (^10) E. Mulyasa, Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru,.. 17 (^11) Bernawi Munthe, Desain Pembelajaran,(Yogyakarta: Pustaka Insan Madani.2009),hlm. (^12) E. Mulyasa, Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru,... 25 (^13) Abdul Hadis dan Nurhayati, Manajemen Mutu Pendidikan, (Bandung: Alfabeta.2012), 19- (^14) Jamil Suprihatiningkrum, Guru Profesional: Pedoman Kinerja, Kualifikasi & Kompetensi Guru,),... 100

  1. Menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia dan teladan bagi peserta didik dan masyarakat.
  2. Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif dan berwibawa.
  3. Menunjukkan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi serta bangga menjadi guru, dan rasa percaya diri.
  4. Menjunjung tinggi kode etik profesi guru. c Kompetensi Sosial Kompetensi sosial berkenaan dengan kemampuan pendidik sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar. Selanjutnya pengertian lain, terdapat kriteria lain kompetensi yang harus dimiliki oleh setiap guru. Dalam konteks ini seorang guru harus mampu^21 :
  5. Bersikap inklusif, bertindak objektif serta tidak diskriminatif, karena pertimbangan jenis kelamin, agama, ras, kondisi fisik, latar belakang keluarga dan status sosial ekonomi.
  6. Berkomunikasi secara efektif, simpatik, dan santun dengan sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua dan masyarakat
  7. Beradaptasi ditempat bertugas di seluruh wilayah Republik Indonesia.
  8. Berkomunikasi dengan komunitas profesi sendiri dan profesi lain secara lisan dan tulisan atau bentuk lain Guru merupakan makhluk sosial, yang dalam kehidupannya tidak bisa terlepas dari kehidupan sosial masyarakat dan lingkungannya. Oleh karena itu guru dituntut memiliki kompetensi sosial memadai, terutama dalam kaitannya dengan pendidikan, yang tidak terbatas pada pembelajaran di sekolah tetapi juga pendidikan yang terjadi dan berlangsung di masyarakat. dengan demikian guru diharapkan dapat memfungsikan dirinya sebagai makhluk sosial di masyarakat dan lingkungannya, sehingga mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua dan wali peserta didik serta masyarakat sekitar^22. d Kompetensi Profesional Kompetensi profesional merupakan kemampuan yang berkenaan dengan penguasaan materi pembelajaran bidang studi secara luas dan mendalam, yang mencakup penguasaan substansi isi materi kurikulum mata pelajaran di sekolah dan substansi keilmuan yang menaungi materi kurikulum tersebut, serta menambah wawasan keilmuan sebagai guru^23. Kompetensi guru profesional menurut pakar pendidikan seperti Soediarto, sebagai seorang guru agar mampu menganalisis, mendiagnosis dan memprognisis situasi pendidikan. Guru yang memiliki kompetensi profesional perlu menguasai, antara lain: disiplin ilmu pengetahuan sebagai sumber bahan pelajaran, bahan ajar yang diajarkan, pengetahuan tentang karakteristik siswa, pengetahuan tentang filsafat dan tujuan pendidikan, pengetahuan serta penguasaan metode dan model mengajar, penguasaan terhadap prinsip-prinsip teknologi pembelajaran dan pengetahuan terhadap penilaian serta mampu merencanakan, memimpin guna kelancaran proses pendidikan. Sedangkan menurut Mulyasa, karakteristik guru yang dinilai kompetensi secara profesional adalah mampu mengembangkan tanggung jawab dengan baik, mampu melaksanakan peran dan fungsinya dengan baik, mampu bekerja untuk mewujudkan tujuan pendidikan sekolah, mampu melaksanakan peran dan fungsinya dalam pembelajaran dalam kelas^24. Dari standar kompetensi di atas dapat disimpulkan bahwa guru harus memiliki kemampuan untuk menguasai kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial dan kompetensi profesional 3 Karakteristik Guru Profesional Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), karakter memiliki arti sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dengan yang lain. Karakteristik menurut istilah adalah (^21) Imam Wahyudi,Panduan Lengkap Uji Sertifikasi Guru,.. 25 (^22) E. Mulyasa, Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru,... 175- 176 (^23) Jamil Suprihatiningkrum, Guru Profesional : Pedoman Kinerja, Kualifikasi & Kompetensi Guru,),.... (^24) Jamil Suprihatiningkrum, Guru Profesional : Pedoman Kinerja, Kualifikasi & Kompetensi Guru,),....

sebagai sifat manusia pada umumnya di mana manusia mempunnyai banyak sifat yang tergantung dari faktor kehidupannya sendiri. Jadi karakteristik itu adalah suatu sifat atau karakter yang baik yang harus dimiliki atau dikuasai oleh seorang pendidik untuk menghasilkan suatu generasi yang bermartabat dan berakhlak. Secara umum guru dapat diartikan sebagai orang yang memiliki tanggung jawab mendidik. Secara khusus, guru dapat diartikan sebagai orang yang bertanggung jawab terhadap perkembangan murid dengan mengupayakan perkembangan seluruh potensinya, baik potensi afektif, kognitif, dan psikomotorik. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kata guru diartikan dengan orang yang pekerjaannya (mata pencahariannya) mengajar. Guru juga merupakan pendidik atau agen pembelajaran (learning agent) dengan memiliki peran sebagai fasilitator, motivator, pemacu, dan pemberi inspirasi belajar bagi peserta didik. Menurut pandangan lama, guru adalah sosok manusia yang patut digugu dan ditiru. Digugu berarti segala tingkah lakunya harus dapat menjadi contoh atau teladan bagi masyarakat. Digugu berarti sikap dan perilaku guru dapat dijadikan sebuah panutan bagi lingkungan sekitar, ucapan seorang guru dapat dijadikan sebuah nasehat, arahan maupun bimbingan.Sedangkan ditiru berarti sikap dan perilaku guru dapat dijadikan contoh maupun suri tauladan bagi orang sekitar. Guru adalah suatu sebutan bagi jabatan, posisi, dan profesi bagi seseorang yang mengabdikan dirinya dalam bidang pendidikan melalui interaksi edukatif secara terpola, formal dan sistematis. Sementara itu dalam bahasa Inggris dijumpai beberapa kata yang berarti guru, misalnya teacher yang berarti guru atau pengajar, educator yang berarti pendidik atau ahli mendidik, dan tutor yang berarti guru pribadi, guru yang mengajar di rumah atau guru yang memberi les. Kata profesional bersangkutan dengan profesi atau memerlukan kepandaian khusus untuk menjalankannya. Profesional dalam tinjauan Islam khususnya di bidang pendidikan dimaknai sebagai seseorang yang harus benar-benar mempunnyai kualitas keilmuan kependidikan dan keinginan yang memadai guna menunjang tugas jabatan profesinya, sebab tidak semua orang bisa melaksanakan tugas dengan baik. Guru merupakan pendidik profesional dengan tugas utama yaitu mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada jalur pendidikan formal, tugas tersebut akan efektif jika guru memiliki derajat profesional tertentu yang tercermin dari kompetensi, kemahiran, kecakapan atau keterampilan yang memenuhi standar mutu atau norma etik tertentu. Menurut Moh. Uzer Usman dalam bukunya yang berjudul “Menjadi Guru Profesional”, guru merupakan jabatan atau profesi yang memerlukan keahlian khusus apalagi menjadi seorang guru yang profesional harus menguasai benar seluk beluk pendidikan dan pengajaran sebagai ilmu pengetahuan yang perlu dibina dan dikembangkan melalui masa pendidikan tertentu. Menurut R. Payong menyatakan bahwa guru profesional adalah seseorang ahli bidang studi (subject matter specialist). Setelah melewati proses pendidikan dan pelatihan yang relatif lama (kurang lebih 4 tahun) untuk jenjang strata satu (S1) ditambah dengan satu tahun pendidikan profesi, maka para guru dianggap memiliki pengetauan dan wawasan yang cukup mengenai isi mata pelajaran yang terkait dengan struktur, konsep dan keilmuannya. Karakteristik guru adalah sifat-sifat khas, akhlak baik yang harus dimiliki oleh seorang guru agar dapat menjadi suri tauladan bagi anak didiknya, juga memiliki rasa cinta kasih dan tulus ikhlas dalam proses kegiatan belajar mengajar agar anak didik memiliki semangat dan motivasi yang tinggi sehingga akan timbul sikap aktif, kreatif, dan inovatif. Guru terlahir atau ada semenjak manusia itu sendiri ada, karena begitu manusia terlahir ke dunia sesungguhnya proses pendidikan telah terjadi. Proses pendidian dalam arti proses internalisasi suatu nilai dari orang dewasa kepada orang yang dianggap perlu menerima suatau nilai.

BAB III

Penutup

A. Simpulan Kompetensi yang harus dikuasai dan diterapkan oleh guru profesional dalam membelajarkan siswa atau peserta didik di kelas menurut Sudjana ialah mencakup : menguasai bahan atau materi pelajaran, mengelola program belajar mengajar, mengelola kelas, menggunakan media atau sumber belajar, menguasai landasan pendidikan, mengelola interaksi belajar mengajar, menilai prestasi belajar siswa, mengenal fungsi dan layanan bimbingan dan konseling, mengenal dan menyelenggarakan administrasi sekolah, serta memahami dan menafsirkan hasil penelitian guna keperluan pengajaran. Karakteristik guru yang profesional yakni mencakup tentang kepribadian dan lainlain. Guru yang profesional akan mampu menerapkan hubungan yang bentuknya multidimensional. Seorang guru yang profesional memiliki ciri-ciri diantaranya sebagai berikut: a Memiliki landasan ilmu pengetahuan yang kuat. b Patuh terhadap sistem hukuman berupa sanksi profesi. c Mengikuti sistem seleksi dan bersertifikasi. d Memiliki organisasi profesi (organisasi keguruan). e Mempunyai militansi diri (individual). f Memahami dan mempunyai prinsip etika (kode etik guru). g Berdasarkan kompetensi diri (individual). h Mempunyai kesadaran atas profesionalitas yang tinggi. i Mampu berkolaborasi dan berkompetisi yang sehat dengan rekan sejawat

Daftar Pustaka

Abdul Majid, Dian Andayani,2011, Pendidikan Karakter Perspektif Islam, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Abudin Nata,2008, Manajemen Pendidikan: Mengatasi Kelemahan Pendidikan Islam di Indonesia, Jakarta: Kencana, Akmal Hawi, 2014, Kompetensi Guru: Pendidikan Agama Islam , Jakarta: Rajawali Pers Cawidu, Harifudin. 1991. Konsep Kufr dalam Al-Qur'an: Suatu Kajian Teologis dengan Pendekatan Tematik. Jakarta: Bulan Bintang https://id.wikipedia.org/wiki/Konsep https://kumparan.com/berita-terkini/deontologi-pengertian-macam-dan-teorinya-1zTbhdsK6Hg/ Marno dan M.Idris, 2014, Strategi,Metode, dan Tekhnik Mengajar: Menciptakan Keterampilan Mengajar yang Efektif dan Edukatif , Yogyakarta: Ar-Ruzz Media Mukni’ah, Materi Pendidikan Agama Islam Untuk Perguruan Tinggi ,( Jogjakarta: Ar-Ruzz Media,2011), 107. Pusat Pembinaan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 1994. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakrta: Balai Pustaka. Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi. 1987. Metode Penelitian Survei. Jakarta: LP3ES. 33 Soedjadi, R. 2000. Kiat Pendidikan Matematika di Indonesia: Konstatasi Keadaan Masa Kini Menuju Harapan Masa Depan. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Urbanus Ura Weruin, “ Teori-Teori Etika Dan Sumbangan Pemikiran Para Filsuf Bagi Etika Bisnis ”, Jakarta: Jurnal Muara Ilmu Ekonomi dan Bisnis Vol. 3, No. 2,( Oktober 2019)