









Study with the several resources on Docsity
Earn points by helping other students or get them with a premium plan
Prepare for your exams
Study with the several resources on Docsity
Earn points to download
Earn points by helping other students or get them with a premium plan
Community
Ask the community for help and clear up your study doubts
Discover the best universities in your country according to Docsity users
Free resources
Download our free guides on studying techniques, anxiety management strategies, and thesis advice from Docsity tutors
Auditinggg tentang auditor independently
Typology: Schemes and Mind Maps
1 / 17
This page cannot be seen from the preview
Don't miss anything!
LAPORAN AUDIT Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajarl Modul ini, Anda diharapkan dapat ▪ Menjelaskan standart pelaporan unqualified ▪ Menjelaskan dan membuat laporan bentuk baku, format dan kondisi yang harus dipenuhi dalam pembuatan laporan audit ▪ Mengetahui laporan selain bentuk baku dan kondisi-kondisi yang dihadapi. ▪ Mengetahui dan menjelaskan materiality dan proses pengambilan keputusan.
maksud dari kata audit. Kedua, paragraf ini menyatakan laporan keuangan yang telah diaudit, termasuk pencantuman tanggal neraca serta periode akuntansi dari laporan laba rugi dan laporan arus kas. Ketiga, paragraf pendahuluan menyatakan bahwa laporan keuangan merupakan tanggung jawab manajemen dan tanggung jawab auditor terletak pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan berdasarkan pelaksanaan audit. Tujuan dari pernyataan-pernyataan ini adalah untuk mengkomunikasikan bahwa manajemen bertanggung jawab atas pemilihan prinsip akuntansi yang tepat, atas keputusan mereka memilih ukuran yang digunakan serta pengungkapan mereka tentang penggunaan prinsip-prinsip tersebut serta untuk mengklarifikasikan peran manajemen dan auditor.
4. Paragraf scope. Paragraf scope ini berisi pernyataan faktual tentang apa yang dilakukan auditor selama proses audit. Sesuai dengan SAS 93 mewajibkan bahwa negara asal prinsip akuntansi itu digunakan dalam mempersiapkan laporan keuangan dan standar audit yang diikuti oleh auditor yang identifikasikan dalam laporan audit. 5. Paragraf pendapat. Paragraf terakhir dalam laporan audit bentuk baku menyajikan kesimpulan auditor berdasarkan hasil dari proses audit yang telah dilakukan. Bagian ini merupakan bagian terpenting dari keseluruhan laporan audit, sehingga seringkali seluruh laporan audit dinyatakan secara sederhana sebagai pendapat auditor. 6. Nama KAP. Nama tersebut akan mengidentifikasikan kantor akuntan publik atau praktisi mana yang telah melaksanakan proses audit. Umumnya yang dituliskan adalah nama kantor akuntan publik karena seluruh bagian dari kantor akuntan publik tersebut bertanggung jawab, baik secara hukum maupun secara profesi, dalam memastikan agar kualitas pekerjaan audit memenuhi standar profesi. 7. Tanggal laporan audit. Tanggal yang tepat untuk dicantumkan dalam laporan audit adalah tanggal pada saat auditor menyelesaikan prosedur audit terpenting di lokasi pemeriksaan.
Kondisi-Kondisi bagi laporan Audit Wajar tanpa Syarat Laporan wajar tanpa syarat dengan paragraf penjelasan atau modifikasi kalimat- adalah suatu laporan wajar tanpa syarat untuk suatu penyajian laporan keuangan yang wajar, tetapi auditor menyakini bahwa merupakan hal yang penting, atau wajib, untuk memberikan tambahan informasi. Laporan audit bentuk baku (laporan audit wajar tanpa syarat) diterbitkan bila kondisi- kondisi berikut ini terpenuhi:
menghendaki agar perubahan dalam prinsip atau metode akuntansi yang digunakan serta sifat dan pengaruh perubahan tersebut diungkapkan secukupnya. Materialitas perubahan prinsip akuntansi dievaluasi berdasarkan efek perubahan prinsip akuntansi tersebut pada tahun berjalan. Konsistensi versus Komparabilitas Auditor harus dapat menentukan perbedaan antara perubahan yang dapat mempengaruhi konsistensi pelaporan serta perubahan yang dapat mempengaruhi komparabilitas tetapi tidak mempengaruhi konsistensi pelaporan. Berikut ini adalah contoh-contoh perubahan yang dapat mempengaruhi konsistensi pelaporan dan memerlukan suatu paragraf penjelasan saat perubahan tersebut bersifat material:
SAS 59 (AU 341) membahas masalah ini di bawah judul Pertimbangan Hidupnya. Contoh keberadaan satu atau lebih dari faktor-faktor berikut ini dapat menimbulkan ketidakpastian atas kemampuan perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya:
Ketika salah satu dari ketiga kondisi di atas menunjukan gejala bahwa suatu penyimpangan dari laporan bentuk baku hadir dan bernilai material, maka suatu laporan selain laporan bentuk baku/laporan wajar tanpa syarat harus diterbitkan. Tiga jenis laporan audit yang dapat diterbitkan di bawah ketiga kondisi ini adalah laporan wajar dengan pengecualian (qualified), tidak wajar (adverse), serta menolak memberikan pendapat (disclaimer). Pendapat Wajar dengan Pengecualian (Qualified Opinion) Pendapat wajar dengan pengecualian (qualified opinion)- suatu laporan yang diterbitkan ketika auditor menyakini bahwa keseluruhan laporan keuangan telah disajikan dengan wajar tetapi terdapat suatu pembatasan lingkup audit atau terindikasi bahwa terdapat suatu kegagalan dalam mematuhi GAAP/PSAK. Pendapat Tidak Wajar (Adverse Opinion) Suatu laporan yang diterbitkan ketika auditor meyakini bahwa secara material keseluruhan laporan keuangan telah salah saji sehingga laporan keuangan tersebut tidak menyajikan secara wajar posisi keuangan perusahaan, hasil usaha dan arus kas sesuai dengan GAAP/PSAK. Tidak Memberikan Pendapat (Disclaimer of Opinion) Pernyataan menolak memberikan pendapat (disclaimer of opinion)- suatu laporam audit yang diterbitkan ketika auditor tidak dapat memuaskan dirinya bahwa laporan keuangan telah disajikan dengan wajar atau auditor merasa tidak independen. MATERIALITAS Kesalahan saji yang material- suatu kesalahan dalam laporan keuangan, suatu pengetahuan yang dapat memberikan pengaruh pada keputusan yang dibuat oleh para pengguna laporan. Tingkat Materialitas Dalam penerapan definisi ini, terdapat tiga tingkat materialitas yang digunakan untuk menentukan jenis pendapat yang akan diterbitkan.
pendapat wajar tanpa syarat, hanya pendapat wajar dengan pengecualian, atau pendapat tidak wajar, tergantung pada materialitas dari penyimpangan yang terjadi. Perbandingan Nilai Dollar pada Suatu Patokan Tertentu Pada saat seorang klien gagal mematuhi prinsip-prinsip GAAP maka yang menjadi perhatian utama dalam pengukuran materialitasnya umumnya adalah nilai uang dari total kesalahan pada akun- akun yang terkait, dibandingkan pada suatu patokan tertentu. Terukur Nilai uang dari sejumlah kesalahan penyajian tidak dapat diukur secara akurat. Pertanyaan materialitas yang harus dievaluasi oleh auditor dalam situasi-situasi seperti ini adalah pengaruh dari kegagalannya dalam mengungkapkan hal-hal tersebut pada para pengguna laporan. Karakteristik Item itu Sendiri Keputusan seorang pengguna laporan mungkin pula dipengaruhi oleh jenis kesalahan penyajian dalam laporan keuangan. Berikut ini adalah hal-hal yang dapat mempengaruhi keputusan para pengguna laporan serta mempengaruhi pula pendapat auditor dalam suatu pendekatan yang berbeda dengan mayoritas kesalahan penyajian.
Umumnya melakukan evaluasi materialitas atas kesalahan saji yang potensial yang diakibatkan oleh pembatasan lingkup audit lebih sulit dilakukan daripada melakukan evaluasi materialitas yang disebabkan oleh ketidakpatuhan pada prinsip-prinsip GAAP. Lingkup Audit Auditor telah Dibatasi Dua kategori utama dari pembatasan lingkup audit adalah: pembatasan lingkup audit yang disebabkan oleh klien serta pembatasan lingkup audit yang disebabkan oleh kondisi-kondisi di luar kendali klien maupun auditor. Kedua jenis pembatasan lingkup audit tersebut memiliki pengaruh yang sama pada laporan auditor, tetapi interprestasi materialitasnya kemungkinan besar berbeda. Ketika pembatasan lingkup audit terjadi akibat kondisi-kondisi yang berada di luar kendali klien maupun auditor, maka laporan audit wajar dengan pengecualian pada lingkup dan pendapat audit lebih tepat untuk diterbitkan. Penyajian Laporan Keuangan tidak Sesuai dengan GAAP Ketika auditor mengetahui bahwa laporan keuangan dapat menyesatkan pengguna laporan karena laporan keuangan tersebut penyusunannya tidak sesuai dengan GAAP/PSAK, maka ia harus menerbitkan suatu pendapat wajar dengan pengecualian atau suatu pendapat tidak wajar, tergantung dari tingkat materialitas dari item yang dipertanyakan tersebut. Ketika seorang klien gagal menampilkan informasi yang wajib disampaikan agar ia dapat menyajikan laporan keuangan secara wajar, baik menampilkan informasi tersebut dalam laporan keuangan atau dalam catatan atas laporan keuangan yang terkait, maka merupakan tanggung jawab auditor untuk menyajikan informasi tersebut dalam laporan auditnya serta menerbitkan pula suatu pendapat wajar dengan pengecualian atau suatu pendapat tidak wajar. Laporan Aturan 203 Menentukan apakah laporan keuangan telah disajikan sesuai dengan GAAP/PSAK dapat menjadi suatu tugas yang sulit. Dari Kode Etik Profesional, mengijinkan adanya penyimpangan dari buletin penelitian akuntansi, pendapat Dewan Prinsip-Prinsip Akuntansi, serta dari pernyataan FASB ketika sang auditor menyakini bahwa ketaatan pada ketiga hal diatas dapat menyebabkan kesesatan pada laporan keuangan.
ada ke dalam kertas kerja mereka sebagai bahan diskusi untuk menentukan laporan audit apa yang tepat untuk diterbitkan. Memutuskan Tingkat Materialitas Tiap-tiap Kondisi Dalam kondisi terdapat penyimpangan dari GAAP atau pembatasan lingkup audit, auditor harus memutuskan apakah hal tersebut tidak material, material, atau sangat material. Memutuskan Jenis Laporan Audit yang Tepat bagi Kondisi Tertentu, pada Tingkat Materialitas Tertentu Setelah memutuskan kedua hal yang pertama, maka merupakan hal yang mudah untuk memutuskan jenis pendapat yang akan diberikan dengan bantuan suatu alat pembantu pembuat keputusan. Menuliskan Laporan Audit Mayoritas kantor akuntan publik memiliki suatu file computer yang telah berisi kalimat yang tepat untuk masing-masing kondisi yang berbeda-beda yang dapat membantu auditor menuliskan laporan auditnya. Selain itu, satu atau lebih rekanan dalam mayoritas kantor akuntan publik memiliki keahlian khusus dalam menuliskan laporan audit. Terdapat Lebih dari Satu Kondisi yang Membutuhkan Penyimpangan atau Modifikasi Para auditor sering kali menemui situasi-situasi yang melibatkan lebih dari satu kondisi yang membutuhkan suatu penyimpangan dari laporan audit wajar tanpa syarat atau modifikasi dari laporan audit bentuk baku. Situasi-situasi berikut ini merupakan contoh- contoh ketika diperlukan lebih dari datu modifikasi kalimat untuk dicantumkan dalam laporan: