Docsity
Docsity

Prepare for your exams
Prepare for your exams

Study with the several resources on Docsity


Earn points to download
Earn points to download

Earn points by helping other students or get them with a premium plan


Guidelines and tips
Guidelines and tips

Aturan Penulisan Kata dan Huruf Bahasa Indonesia, Summaries of Origin of language

Ringkasan aturan penulisan kata dan huruf menurut Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia

Typology: Summaries

2019/2020

Uploaded on 03/01/2020

katharina-go
katharina-go 🇮🇩

1 document

1 / 11

Toggle sidebar

This page cannot be seen from the preview

Don't miss anything!

bg1
PENULISAN HURUF DAN KATA
MAKALAH BAHASA INDONESIA
Disusun Oleh:
Sandra Ayu Novita Dewi – 121910022
Isabella Mariana – 121910032
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MA CHUNG
MALANG
2020
pf3
pf4
pf5
pf8
pf9
pfa

Partial preview of the text

Download Aturan Penulisan Kata dan Huruf Bahasa Indonesia and more Summaries Origin of language in PDF only on Docsity!

PENULISAN HURUF DAN KATA

MAKALAH BAHASA INDONESIA

Disusun Oleh: Sandra Ayu Novita Dewi – 121910022 Isabella Mariana – 121910032 PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MA CHUNG MALANG 2020

A. Penulisan Huruf

  1. Huruf Abjad Abjad yang digunakan dalam ejaan bahasa Indonesia yakni: Huruf Kapital Kecil A a B b C c D d E e F f G g H h I I J J K K L L M M N N O O P P Q Q R R S S T T U U V F W W X X Y y Z z
  2. Huruf Vokal Lima huruf vokal dalam bahasa Indonesia, yaitu a , e , i , o , dan u. Huruf Vokal Contoh Pemakaian dalam Kata Posisi Awal Posisi Tengah Posisi Akhir A a pi p a di lus a

Ai ai b Mal ai kat pand ai Au au la S au dara harim au Oi - B oi kot amb oi

  1. Gabungan Huruf Konsonan Gabungan huruf konsonan terdiri dari 2 huruf konsonan yang masing- masing melambangkan satu bunyi, yaitu kh, ng, ny dan sy. Gabungan Huruf Konsonan Contoh Pemakaian dalam Kata Posisi Awal Posisi Tengah Posisi Akhir Kh kh usus a kh ir Tarikh Ng ng ilu ba ng un Sena ng Ny ny ata ba ny ak - Sy sy arat i sy arat ara sy
  2. Huruf Kapital a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama awal kalimat. Misalnya: S aya membaca buku. b. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama orang, termasuk julukan. Huruf kapital tidak dipakai untuk nama jenis, satuan ukuran, kata yang bermakna “anak dari”, serta kata tugas. Misalnya:  B ambang P amungkas  D ewa P erang  I kan lele  A yam J antan dari T imur c. Huruf kapital dipakai pada awal kalimat dalam petikan langsung. Misalnya: Ibu bertanya,” A pa kamu sudah makan?”

d. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata nama agama, kitab suci, dan Tuhan, termasuk sebutan dan kata ganti untuk Tuhan. Misalnya:  K risten  A llah e. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama gelar kehormatan, keturunan, keagamaan, atau akademik yang diikuti nama orang, termasuk gelar akademik yang mengikuti nama orang. Misalnya:  H aji A gus S alim  E ric G iovanni, S arjana H ukum f. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama gelar kehormatan, keturunan, keagamaan, profesi, serta nama jabatan dan kepangkatan yang dipakai sebagai sapaan. Misalnya: Terima kasih, D okter. g. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti nama orang tertentu, nama instansi, atau nama tempat. Misalnya:  G ubernur J awa T imur  P roklamator R epublik I ndonesia h. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan Bahasa. Misalnya:  bahasa I ndonesia  suku D ani

Misalnya:  Berita itu muncul dalam surat kabar Kompas. b. Huruf miring dipakai untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata, kata, atau kelompok kata dalam kalimat. Misalnya:  Dalam bab ini tidak dibahas pemakaian tanda baca. c. Huruf miring dipakai untuk menuliskan kata atau ungkapan dalam bahasa daerah atau bahasa asing. Misalnya: Nama ilmiah buah manggis ialah Garcinia mangostana.

  1. Huruf Tebal a. Huruf tebal dipakai untuk menegaskan bagian tulisan yang sudah ditulis miring. Misalnya: Kata et dalam ungkapan ora et labora berarti ‘dan’ b. Huruf tebal dapat dipakai untuk menegaskan bagian- bagian karangan, seperti judul buku, bab, atau subbab. Misalnya: 1.1 Latar Belakang dan Masalah B. Penulisan Kata
  2. Kata Dasar Kata dasar ditulis sebagai satu kesatuan Misalnya: Saya pergi ke pasar.
  3. Kata Berimbuhan Imbuhan (awalan, sisipan, akhiran, serta gabungan awalan dan akhiran) ditulis serangkai dengan bentuk dasarnya. Misalnya:  Be rtemu  Ge me tar

 Pembeli an

  1. Bentuk Ulang Bentuk ulang ditulis dengan menggunakan tanda hubung (-) di antara unsur-unsurnya. Bentuk ulang gabungan kata ditulis dengan mengulang unsur pertama. Misalnya:  Anak-anak  Kapal-kapal barang
  2. Gabungan Kata a. Unsur gabungan kata yang lazim disebut kata majemuk, termasuk istilah khusus, ditulis terpisah. Misalnya: kambing hitam b. Gabungan kata yang dapat menimbulkan salah pengertian ditulis dengan membubuhkan tanda hubung (-) di antara unsur-unsurnya. Misalnya: ibu-bapak kami c. Gabungan kata yang penulisannya terpisah tetap ditulis terpisah jika mendapat awalan atau akhiran. Misalnya: garis bawah i d. Gabungan kata yang mendapat awalan dan akhiran sekaligus ditulis serangkai. Misalnya: meng garisbawah i
  3. Kata Depan Kata depan, seperti di, ke , dan dari , ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya. Misalnya: Cincin itu terbuat dari emas.
  4. Partikel

Misalnya: Rp (rupiah) e. Akronim nama diri yang terdiri atas huruf awal setiap kata ditulis dengan huruf kapital tanpa tanda titik. Misalnya: BIN (Badan Intelijen Negara) f. Akronim nama diri yang berupa gabungan suku kata atau gabungan huruf dan suku kata dari deret kata ditulis dengan huruf awal kapital. Akan tetapi, akronim bukan nama diri yang berupa gabungan huruf awal dan suku kata atau gabungan suku kata ditulis dengan huruf kecil. Misalnya:  Bulog (Badan Urusan Logistik)  tilang (bukti pelanggaran)

  1. Angka dan Bilangan a. Bilangan dalam teks yang dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata ditulis dengan huruf, kecuali jika dipakai secara berurutan seperti dalam perincian. Misalnya:  Dia membaca buku itu sampai tiga kali.  Di antara 72 anggota yang hadir, 52 orang setuju, 15 orang tidak setuju, dan 5 orang abstain. b. Bilangan pada awal kalimat ditulis dengan huruf. Misalnya: Tiga orang siswa terlambat pada hari ini.
  2. Kata Ganti

Kata ganti ku- dan kau- ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya, sedangkan -ku , -mu , dan -nya ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya. Misalnya:  Rumah itu telah ku jual.  Rumah nya sedang diperbaiki.

  1. Kata Sandang Kata si dan sang ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya. Huruf awal sang ditulis dengan huruf kapital jika sang me- rupakan unsur nama Tuhan. Misalnya:  Kita harus berserah diri kepada Sang Pencipta.  Toko itu memberikan hadiah kepada si pembeli.