

Study with the several resources on Docsity
Earn points by helping other students or get them with a premium plan
Prepare for your exams
Study with the several resources on Docsity
Earn points to download
Earn points by helping other students or get them with a premium plan
Community
Ask the community for help and clear up your study doubts
Discover the best universities in your country according to Docsity users
Free resources
Download our free guides on studying techniques, anxiety management strategies, and thesis advice from Docsity tutors
Dampak terjadinya pandemic COVID-19 masih dirasakan seluruh masyarakat di dunia. Kebijakan pembatasan kegiatan masyarakat selama dua tahun lebih yang bertujuan untuk meredam penyebaran COVID-19 sangat mempengaruhi roda perekonomian. Terjadinya stagflasi ekonomi membuat banyak pengusaha mengalami kebangkrutan. Perekonomian dan stabilitas perdagangan di dunia belum kembali normal pasca pandemik covid-19, diperparah terjadi perang Rusia dengan Ukraina. Kedua negara yang merupakan produsen komoditas penting di dunia, seperti migas, gandum, kedelai, pupuk dan lainnya. Pasokan komoditas tersembut menjadi terhambat ke beberapa negara di eropa sehingga menimbulkan krisis energi dan pangan. Akibatnya, harga-harga komoditas tersebut meningkat tajam. Inflasi pun tak terhindari akibat menurunnya pasokan migas dan pangan.
Typology: Assignments
1 / 2
This page cannot be seen from the preview
Don't miss anything!
1.1 Latar Belakang Dampak terjadinya pandemic COVID-19 masih dirasakan seluruh masyarakat di dunia. Kebijakan pembatasan kegiatan masyarakat selama dua tahun lebih yang bertujuan untuk meredam penyebaran COVID-19 sangat mempengaruhi roda perekonomian. Terjadinya stagflasi ekonomi membuat banyak pengusaha mengalami kebangkrutan. (Rodani, 2022) Perekonomian dan stabilitas perdagangan di dunia belum kembali normal pasca pandemik covid-19, diperparah terjadi perang Rusia dengan Ukraina. Kedua negara yang merupakan produsen komoditas penting di dunia, seperti migas, gandum, kedelai, pupuk dan lainnya. Pasokan komoditas tersembut menjadi terhambat ke beberapa negara di eropa sehingga menimbulkan krisis energi dan pangan. Akibatnya, harga-harga komoditas tersebut meningkat tajam. Inflasi pun tak terhindari akibat menurunnya pasokan migas dan pangan. (Rodani, 2022) Menkeu Sri Mulyani mengungkapkan bahwa global economic membuat situasi yang cukup kompleks bagi pemerintah untuk membuat respon, ditambah lagi dengan geopolitik perang di Ukraina yang membuat situasi dunia yang lebih kompleks, disrupsi supply sehingga mendorong inflasi tinggi (food, fertilizer, energy), yang direspon dengan kebijakan moneter. Ini semua yang menimbulkan kompleksitas sehingga policy space mengecil, dan sekarang kita semua menghadapi inflasi yang tinggi dan diikuti dengan terus naiknya tingkat suku bunga dan menguatnya US Dollar. (Mulyani, 2022) Dana Moneter Internasional (IMF) memperkirakan tekanan harga atau inflasi global masih akan berlanjut di 2023. Di Indonesia sendiri, lembaga ini meramal inflasi akan lebih tinggi pada tahun depan mencapal 5,5%. IMF memperkirakan inflasi di Indonesia pada tahun ini mencapai 4,6%, lebih terkendali dibandingkan inflasi global yang diperkirakan akan mencapai 8,8%. Meski begitu, inflasi Indonesia pada tahun depan diperkirakan meningkat meski inflasi global diproyeksi menurun menjadi 6,5%. 1.2 Perumusan Masalah 1.3 Tujuan Penelitian 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat yang kami harapkan dari penelitian ini, yaitu: