Docsity
Docsity

Prepare for your exams
Prepare for your exams

Study with the several resources on Docsity


Earn points to download
Earn points to download

Earn points by helping other students or get them with a premium plan


Guidelines and tips
Guidelines and tips

Aliran hukum yang yang menjelaskan aliran-aliran dalam hukum, Schemes and Mind Maps of Legal and Social Theory

aliran hukum dengan dokumen eksklusif kami. Dengan konten yang mendalam, kami memberikan wawasan yang tepat dan relevan untuk memperkuat pemahaman Anda terhadap aspek hukum yang kritis. Segera dapatkan akses ke pengetahuan yang bernilai tinggi untuk mendukung keputusan yang cerdas dan strategis."

Typology: Schemes and Mind Maps

2022/2023

Available from 12/24/2023

lalu-yudistira
lalu-yudistira 🇮🇩

1 document

1 / 2

Toggle sidebar

This page cannot be seen from the preview

Don't miss anything!

bg1
Dosen : Hanafi Amrani, S.H.,M.H.,LLM.,Ph.D.
Nama : Muhamad Yuka Akbar P
Nim : 23410271
TUGAS RESUME
Aliran hukum :
1. Aliran hukum kebiasaan: Sebelum tahun 1800
Sangat beraneka ragam
Kurang menjamin kepastian hukum
2. Aliran legisme/legalistik/positiflistik:
Reaksi terhadap hukum kebiasaan
Muncul gerakan kodifikasi
UU satu-satunya sumber hukum
La bounche de la loi (hakim hanya sebagai corong undang-undang)
Hakim sebagai subsumtie: penerapan UU
Tokoh-tokoh aliran legisme: Mountesque
Robblespleme
Fennet
J. Rousseau
3. Aliran Radikal terhadap Legisme: UU tidak mungkin lengkap dan tuntas
UU tidak mampu pecahkan problem masyarakat
Terdapat Recht Vaccum
Muncul aliran baru
4. Aliran bebas : Hakim bebas untuk melaksanakan UU atau tidak
Hakim sebagai pencipta hukum (judge made law)
Antitesis dari aliran legisme
Atau biasa disebut sebagai aliran frei rechtslehre (aliran hukum
bebas)
5. Aliran Rechtvinding : merupakan sintesa dari aliran legisme dan aliran bebas disebut
juga aliran penemuan hukum.
Penjelasan dari yang di atas.
Aliran legisme adalah aliran yang tercipta akibat reaksi dari hukum kebiasaan pada abad 19 dengan
jalan kodifikasi dengan menuangkan hukum secara lengkap dan sistematis dalam kitab UU, aliran
legiseme menegaskan bahwa satu-satunya sumber hukum adalah undang-undang.
Hukum positif diterapkan sehari-hari, tetapi jika tidak dapat lagi dijalankan maka akan direvisi, hukum
juga sebagai law of soscial order (alat untuk menertibkan masyarakat), tetapi hukum selalu tertinggal
dibelakang masyarakat, hukum juga sebagai law as a tool of social engineering (hukum sebagai alat
merekayasa masyarakat agar hukum dapat memprediksi kemana arah perkembangan masyarakat)
Tujuan aliran bebas adalah memberikan kebebasan pada hakim dalam mengadili peradilan, tanpa
perlu melihat undang-undang, tetapi dengan melihat kepada nilai masyarakat/melihat dari cipta hukum.
Aliran penemuan hukum/rechtvending aliran ini merupakan aliran pertengahan dari legisme dan
aliran bebas, tetapi di aliran ini hakim menggunakan undang-undang dan juga yurisprudensi. Hakim
menggunakan dua metode yaitu.
pf2

Partial preview of the text

Download Aliran hukum yang yang menjelaskan aliran-aliran dalam hukum and more Schemes and Mind Maps Legal and Social Theory in PDF only on Docsity!

Dosen : Hanafi Amrani, S.H.,M.H.,LLM.,Ph.D. Nama : Muhamad Yuka Akbar P Nim : 23410271

TUGAS RESUME

Aliran hukum :

  1. Aliran hukum kebiasaan: Sebelum tahun 1800 Sangat beraneka ragam Kurang menjamin kepastian hukum
  2. Aliran legisme/legalistik/positiflistik: Reaksi terhadap hukum kebiasaan Muncul gerakan kodifikasi UU satu-satunya sumber hukum La bounche de la loi (hakim hanya sebagai corong undang-undang) Hakim sebagai subsumtie: penerapan UU Tokoh-tokoh aliran legisme: Mountesque Robblespleme Fennet J. Rousseau
  3. Aliran Radikal terhadap Legisme: UU tidak mungkin lengkap dan tuntas UU tidak mampu pecahkan problem masyarakat Terdapat Recht Vaccum Muncul aliran baru
  4. Aliran bebas : Hakim bebas untuk melaksanakan UU atau tidak Hakim sebagai pencipta hukum (judge made law) Antitesis dari aliran legisme Atau biasa disebut sebagai aliran frei rechtslehre (aliran hukum bebas)
  5. Aliran Rechtvinding : merupakan sintesa dari aliran legisme dan aliran bebas disebut juga aliran penemuan hukum.

Penjelasan dari yang di atas.

Aliran legisme adalah aliran yang tercipta akibat reaksi dari hukum kebiasaan pada abad 19 dengan jalan kodifikasi dengan menuangkan hukum secara lengkap dan sistematis dalam kitab UU, aliran legiseme menegaskan bahwa satu-satunya sumber hukum adalah undang-undang. Hukum positif diterapkan sehari-hari, tetapi jika tidak dapat lagi dijalankan maka akan direvisi, hukum juga sebagai law of soscial order (alat untuk menertibkan masyarakat), tetapi hukum selalu tertinggal dibelakang masyarakat, hukum juga sebagai law as a tool of social engineering (hukum sebagai alat merekayasa masyarakat agar hukum dapat memprediksi kemana arah perkembangan masyarakat) Tujuan aliran bebas adalah memberikan kebebasan pada hakim dalam mengadili peradilan, tanpa perlu melihat undang-undang, tetapi dengan melihat kepada nilai masyarakat/melihat dari cipta hukum. Aliran penemuan hukum/rechtvending aliran ini merupakan aliran pertengahan dari legisme dan aliran bebas, tetapi di aliran ini hakim menggunakan undang-undang dan juga yurisprudensi. Hakim menggunakan dua metode yaitu.

A. Interpertasi B. Kontruksi Aliran penemuan hukum adalah aliran yang bebas tapi terikat dan terikat tapi bebas. Penemuan hukum modern

  1. Positivisme UU/legisme tidaklah dapat dipertahankan
  2. Yang menjadi titik tolak bukan pada sisitem perundang-undangan tetapi masalah kemasyarakatan konkret yang harus dipecahkan
  3. Tujuan pembentukan UU dapat digeser, dikoreksi, tetapi tidak boleh diabaikan
  4. Penemuan hukum modern berpendirian bahwa atas saru pertanyaan hukum dapat dipertahankan pelbagai jawaban dalam sistem yang sama
  5. Aliran ini menolak perbendaan antara teori dan praktek dan juga menolak adanya perbedaan antara fakta dan nilai yang merupakan kaeakteristik dan faham liberal
  6. Aliran ini menolak teori hukum murni (teori yang murni hukum tanpa melihat sosiologi hukum) tapi menekankan pada teori yang memiliki…pengaruh terhadap transformasi sosial yang praktis.