

Study with the several resources on Docsity
Earn points by helping other students or get them with a premium plan
Prepare for your exams
Study with the several resources on Docsity
Earn points to download
Earn points by helping other students or get them with a premium plan
Community
Ask the community for help and clear up your study doubts
Discover the best universities in your country according to Docsity users
Free resources
Download our free guides on studying techniques, anxiety management strategies, and thesis advice from Docsity tutors
Pengertiam berbagai macam alga
Typology: Lecture notes
1 / 2
This page cannot be seen from the preview
Don't miss anything!
Pendahuluan Dalam dunia mikroba, alga adalah eukariota dan umumnya berfotosintesis dengan pigmen fotosintesis hijau (klorofil), coklat (phycoxanthin), pirus (phycobilin), dan merah (phycoerythrin). Bentuk alga ada yang berupa organisme uniseluler, dan ada juga organisme multiseluler, tetapi tidak ada pembagian tugas dalam komponen seluler. Ini adalah satu-satunya cara untuk membedakan antara alga dan tumbuhan. Habitat Alga Habitat alga dapat ditemukan di permukaan yang terpapar sinar matahari, di air (akuatik) atau di darat (terestrial), tetapi sebagian besar di perairan. Alga darat hidup di permukaan seperti tanah dan kayu. Alga darat dapat hidup bersimbiosis dengan jamur membentuk lumut kerak (lichen). Dalam lumut, alga bertindak sebagai phycobionts dan jamur sebagai mycobionts. Alga yang dapat membentuk lumut kerak adalah anggota dari keluarga alga hijau, xanthophytes, dan cyanobacteria (cyanobacteria) yang termasuk bakteri. Phycobionts menggunakan sinar matahari untuk fotosintesis, menghasilkan bahan organik yang dapat digunakan mycobionts. Mycobiont memberikan Phycobiont perlindungan dan kemampuan untuk menyerap mineral. Dalam beberapa kasus, Mycobion dapat menghasilkan faktor pertumbuhan yang dapat dimanfaatkan oleh Phycobion. Meskipun lumut tumbuh sangat lambat, mereka dapat hidup di tempat ekstrim yang tidak dapat digunakan oleh organisme lain untuk tumbuh. Lumut menghasilkan asam organik yang dapat melarutkan mineral batuan. Rumput laut memainkan peran yang sangat penting dalam siklus elemen di Bumi. Karena massanya sangat besar, mungkin melebihi jumlah tanaman di darat. Beberapa rumput laut bersel tunggal hidup bersimbiosis dengan invertebrata laut tertentu, seperti spons, karang, dan cacing laut. Kandungan beberapa pigmen fotosintesis dalam alga memberi mereka warna tertentu. Beberapa jenis ganggang diberi nama berdasarkan warna ini, termasuk ganggang hijau, ganggang merah, dan ganggang coklat.
Morfologi Alga Uniseluler (mikroskopis) Alga dapat sepenuhnya uniseluler atau tumbuh dalam rantai atau filamen. Ada beberapa jenis alga yang selnya membentuk koloni. Misalnya, koloni volvox terbentuk dari 500-60.000 sel. Koloni ini terlihat dengan mata telanjang. Alga multiseluler (makroskopik) sangat besar sehingga dapat dilihat dengan mata telanjang. Alga makroskopik biasanya memiliki banyak struktur khusus. Beberapa spesies alga memiliki struktur yang disebut perancah. Ini mirip dengan sistem akar tanaman dan membantu menempelkan alga ke batuan dan substrat tertentu, tetapi tidak dapat digunakan untuk menyerap air atau nutrisi, dapat menyerap air, sehingga tidak memerlukan sistem transportasi nutrisi dan air. Struktur khusus lainnya adalah busa atau pelampung, yang membantu menempatkan rumput laut untuk cahaya maksimum. Batang atau tangkai alga disebut tangkai dan berfungsi untuk menopang bilah, bagian utama dari alga yang menyerap nutrisi dan cahaya. Referensi Schlegel, H. G. (1986). General Microbiology. Cambridge: Cambridge University Press. Stanier, R. Y., Adelberg, E. A., & Ingraham, J. L. (1980). The Microbial Word. New Jersey: Prentice Hall, Inc. Wilsons, M. B. (1976). The Science and Art of Basic Microscopy. Bellaire, Texas: American Society for Medical Technology. This Short (61 page) manual prvides a simple, conside, practical explanation of the microscope and how its works”.