Docsity
Docsity

Prepare for your exams
Prepare for your exams

Study with the several resources on Docsity


Earn points to download
Earn points to download

Earn points by helping other students or get them with a premium plan


Guidelines and tips
Guidelines and tips

Akuntansi Penyusutan, Lecture notes of Management Accounting

Materi mengenai akuntansi penyusutan

Typology: Lecture notes

2021/2022

Available from 09/25/2022

Lesdaruu
Lesdaruu ๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ‡ฉ

5 documents

1 / 9

Toggle sidebar

This page cannot be seen from the preview

Don't miss anything!

bg1
Penyusutan
2.500.000
2.000.000
1.500.000
1.000.000
500.000
-
Penyusutan
Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun
1 2 3 4 5
PENYUSUTAN
1. 1 PENDAHULUAN
Aset tetap pada umumnya memiliki masa manfaat yang terbatas (kecuali tanah). Pada saat sebuah
aset habis manfaatnya, aset tersebut tidak bisa digunakan lagi baik dengan nilai sisa maupun tanpa
nilai sisa. Di sisi lain, seiring dengan penggunaan aset maka terdapat beban depresiasi yang
dihitung secara periodik. Selisih antara nilai aset pada saat perolehan dengan akumulai depresiasi
merupakan nilai buku dari aset tersebut.
Terdapat beberapa metode dalam perhitungan depresiasi sebuah aset. Berikut merupakan metode
depresiasi yang akan dibahas pada bab ini:
1. Metode Rata-Rata
a. Metode Garis Lurus (straight line method)
b. Metode Unit Aktivitas (Unit of Activity Method)
2. Metode Menurun
a. Metode Jumlah Angka Tahun (Sum of the Year Digit)
b. Metode Saldo Menurun (Declining Balance)
c. Metode Saldo Menurun Ganda (Double Declining Balance Method)
1. 2 METODE RATA-RATA
1.2.1 Metode Garis Lurus (Straight-Line Method)
Dengan menggunakan metode ini, beban penyusutan sebuah aset akan memiliki nilai yang sama
besar di setiap periodenya. Sehingga, jika dibutkan grafik untuk nilai penyusutan, akan
membentuk garis lurus, karena itulah metode ini disebut dengan metode garis lurus.
Besarnya penyusutan dengan menggunakan metode ini dapat dihitung dengan cara sebagai
berikut:
๐ถ
โˆ’
๐‘†
r =
๐‘›
pf3
pf4
pf5
pf8
pf9

Partial preview of the text

Download Akuntansi Penyusutan and more Lecture notes Management Accounting in PDF only on Docsity!

Penyusutan

2.500. 2.000. 1.500. 1.000.

Penyusutan

Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun 1 2 3 4 5

PENYUSUTAN

1. 1 PENDAHULUAN

Aset tetap pada umumnya memiliki masa manfaat yang terbatas (kecuali tanah). Pada saat sebuah aset habis manfaatnya, aset tersebut tidak bisa digunakan lagi baik dengan nilai sisa maupun tanpa nilai sisa. Di sisi lain, seiring dengan penggunaan aset maka terdapat beban depresiasi yang dihitung secara periodik. Selisih antara nilai aset pada saat perolehan dengan akumulai depresiasi merupakan nilai buku dari aset tersebut. Terdapat beberapa metode dalam perhitungan depresiasi sebuah aset. Berikut merupakan metode depresiasi yang akan dibahas pada bab ini:

  1. Metode Rata-Rata a. Metode Garis Lurus ( straight line method) b. Metode Unit Aktivitas ( Unit of Activity Method)
  2. Metode Menurun a. Metode Jumlah Angka Tahun (Sum of the Year Digit) b. Metode Saldo Menurun (Declining Balance) c. Metode Saldo Menurun Ganda (Double Declining Balance Method)

1. 2 METODE RATA-RATA

1.2.1 Metode Garis Lurus (Straight-Line Method)

Dengan menggunakan metode ini, beban penyusutan sebuah aset akan memiliki nilai yang sama besar di setiap periodenya. Sehingga, jika dibutkan grafik untuk nilai penyusutan, akan membentuk garis lurus, karena itulah metode ini disebut dengan metode garis lurus.

Besarnya penyusutan dengan menggunakan metode ini dapat dihitung dengan cara sebagai berikut:

๐ถโˆ’๐‘†

r =

๐‘›

Dengan : r = beban depresiasi per periode C = harga perolehan S = nilai sisa n = jumlah periode/masa maanfaat

CONTOH (1): Sebuah mesin seharga Rp 20.000.000 diperkirakan memiliki masa manfaat 20 tahun dengan nilai sisa Rp 2.000.000. Dengan menggunakan metode garis lurus, hitunglah besarnya pernyusutan tiap tahun, dan buatlah tabel penyusutannya!

Diketahui : C = Rp 20.000.

S = Rp 2.000.

n = 5

Ditanyakan : r =?

Solusi : r

๐ถโˆ’๐‘† ๐‘›

๐‘…๐‘ 20.000.000โˆ’๐‘…๐‘ 2.000. r = 20 = Rp 3.600.

Akhir Tahun ke-

Beban Penyusutan Rp

Akumulasi Penyusutan Rp

Nilai Buku Rp Rp 20.000.000 โ€“ (3)

Beban depresiasi untuk setiap tahun:

Tahun pertama : 13.000 x Rp 360 = Rp 4.680.000 Tahun kedua : 11.000 x Rp 360 = Rp 3.960.000 Tahun ketiga : 10.000 x Rp 360 = Rp 3.600.000 Tahun keempat : 8.500 x Rp 360 = Rp 3.060.000 Tahun kelima : 7.500 x Rp 360 = Rp 2.700.

Akhir Tahun ke-

Beban Penyusutan Rp

Akumulasi Penyusutan Rp

Nilai Buku Rp Rp 20.000.000 โ€“ (3)

1. 3 METODE MENURUN

Pada umumnya, biaya perawatan dan perbaikan untuk aset yang baru lebih murah dibandingkan dengan aset yang umurnya lebih lama. Sehingga, beban penyusutan pada awal masa manfaat dibebankan lebih besar dibandingkan dengan nilai penyusutan pada tahun- tahun selanjutnya. Hal tersebut bertujuan agar total biaya penyusutan, perawatan, dan perbaikan selama masa manfaat tidak banyak berbeda.

1.3.1 Metode Jumlah Angka Tahun

Dengan menggunakan metode jumlah angka tahun, semakin lama beban penyusutan akan semakin kecil. Hal ini disebabkan oleh penggunaan fraksi yang semakin kecil dari tahun ke tahun dalam menghitung nilai penyusutan. Dalam fraksi tersebut yang menjadi pembilang adalah sisa masa manfaat, dan jumlah angka tahun sebagai penyebut. Perhitungan penyusutan setiap periode adalah dengan mengalikan fraksi dengan (C โ€“ S ) , berikut merupakan persamaan utntuk menetukan besarnya penyusutan pada setiap periode:

Sisa masa manfaat

r

n(n + 1) 2

ร— ( S โˆ’ C)

Dengan : r = beban depresiasi per periode C = harga perolehan S = nilai sisa n = jumlah periode/masa maanfaat

CONTOH (1): Sebuah gedung seharga Rp 350.000.000 memiliki masa manfaat 5 tahun dengan nilai sisa Rp 50.000.000. Hitunglah besarnya penyusutan per tahun sampai dengan akhir tahun ke-5 dan buatlah tabel penyusutannya!

Diketahui : C = Rp 350.000.

S = Rp 50.000.

n = 5

Jumlah angka tahun = ๐‘›^ (^ ๐‘›^ +1) 2

Ditanyakan : r per tahun =?

Solusi :

r = fraksi ร— (C โˆ’ S)

Tahun pertama:

5 15 x Rp 300.000.000 =Rp 100.000.

Tahun kedua :

(^4) x Rp 300.000.000 = Rp 80.000. 15

Tahun ketiga :

(^3) x Rp 300.000.000 = Rp 60.000. 15

Tahun keempat:

(^2) x Rp 300.000.000 = Rp 40.000. 15

Tahun kelima :

(^1) x Rp 300.000.000 = Rp 20.000. 15 Rp 300.000.

4

n = jumlah periode/masa maanfaat nilai buku = nilai perolehan โ€“ akumulasi depresiasi

CONTOH (2): Mesin seharga Rp 200.000.000 memiliki masa manfaat 4 tahun. Berapakah besarnya penyusutan untuk setiap tahun?

Diketahui : C = Rp

200.000.000 n = 4

Ditanyakan : r per tahun =?

Solusi : r = fixed annual rate ร— nilai buku ๐‘› fixed annual rate = (1 โˆ’ โˆš (^) ๐ถ ) ร— 100%

= (1 โˆ’ โˆš ๐‘…๐‘๐‘…๐‘ 200.000.000^ 20.000.000 ) ร— 100%

Akhir Tahun ke-

Annua l Fixed Rate

Penyusutan Rp

Akumulasi Penyusutan Rp

Nilai Buku Rp Rp 200.000.000 โ€“ (4)

0 200.000.

1 44%^ 88.000.000 88.000.000 112.000.

3 44%^ 27.596.800 164.876.800 35.123.

๐‘†

1.3.3 Metode Saldo Menurun Ganda

Perhitungan besar penyusutan menggunakan metode saldo menurun ganda pada dasarnya sama dengan metode saldo menurun. Perbedaannya hanya terletak pada annual rate. Pada metode saldo menurun ganda, annual rate didapat dengan membagi 100% dengan masa manfaat.

r = ๐‘“i๐—‘๐‘’๐‘‘ ๐‘Ž๐‘›๐‘›๐‘ข๐‘Ž๐‘™ ๐‘Ÿ๐‘Ž๐‘ก๐‘’ ร— nilai buku

Dengan : fixed annual rate = ( 100%^ ) x 2 ๐‘š๐‘Ž๐‘ ๐‘Ž ๐‘š๐‘Ž๐‘›๐‘“๐‘Ž๐‘Ž๐‘ก

r = beban depresiasi per periode C = harga perolehan S = nilai sisa n = jumlah periode/masa maanfaat nilai buku = nilai perolehan โ€“ akumulasi depresiasi

CONTOH (3): Perlengkapan seharga Rp 11.000.000 memiliki masa masa manfat 5 tahun. Hitunglah besarnya penyusutan setiap tahun dengan menggunakan metode saldo menurun ganda!

Diketahui : C = Rp 11.000.

n = 5

Ditanyakan : r per tahun =?

Solusi : r = fixed annual rate ร— nilai buku

fixed annual rate = ( 100%^ ) x 2 masa manfaat 100% = ( 5 ) x 2

Akhir Tahun ke-

Annua l Fixed Rate

Penyusutan Rp

Akumulasi Penyusutan Rp

Nilai Buku Rp Rp 11.000.000 โ€“ (4)