Docsity
Docsity

Prepare for your exams
Prepare for your exams

Study with the several resources on Docsity


Earn points to download
Earn points to download

Earn points by helping other students or get them with a premium plan


Guidelines and tips
Guidelines and tips

10 ASPEK PEMBELAJARAN FISIKA, Lecture notes of Physics

Memuat tentang aspek-aspek yang diperlukan dalam pembelajaran fisika

Typology: Lecture notes

2022/2023

Uploaded on 03/22/2024

shalom-maria-larasati
shalom-maria-larasati 🇮🇩

1 document

1 / 2

Toggle sidebar

This page cannot be seen from the preview

Don't miss anything!

bg1
Nama : Shalom Maria Larasati
Prodi : Pendidikan Fisika A
Mata Kuliah : Strategi Pembelajaran Sains
10 aspek yang perlu di reformasi dalam pembelajaran fisika di SMA beserta analisis
penyebabnya, serta bentuk kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan UU No. 20
Tahun 2003 (Sistem Pendidikan Nasional):
1. Kurikulum yang Relevan dan Dinamis :
- Penyebab : Kurikulum yang ketinggalan zaman atau tidak relevan dengan perkembangan ilmu
pengetahuan yang terjadi saat ini.
- Kegiatan Pembelajaran : Merevisi kurikulum fisika agar selaras dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi terkini.
2. Metode Pembelajaran Aktif :
- Penyebab : Penggunaan metode pembelajaran yang kurang interaktif dan kurang memotivasi
siswa sehingga siswa belajar dengan ketakutan karena sulitnya pelajaran.
- Kegiatan Pembelajaran : Menerapkan metode pembelajaran aktif seperti pembelajaran berbasis
proyek, diskusi kelompok, atau eksperimen secara langsung.
3. Penggunaan Teknologi dalam Pembelajaran :
- Penyebab : Kurangnya pemanfaatan teknologi dalam proses pembelajaran fisika.
- Kegiatan Pembelajaran : Memanfaatkan perangkat teknologi seperti simulasi, video
pembelajaran, dan aplikasi interaktif untuk meningkatkan pemahaman siswa.
4. Praktikum yang Memadai :
- Penyebab : Terbatasnya fasilitas yang menunjang kegiatan atau kurangnya kegiatan praktikum
sehingga jarang melatihkan pemecahan masalah.
- Kegiatan Pembelajaran : Meningkatkan fasilitas praktikum, merancang kegiatan eksperimen yang
relevan, dan memastikan siswa secara aktif terlibat.
5. Pembelajaran Kontekstual :
- Penyebab : kebanyakan hitung-hitungan dan kurang berhubungan dengan kehidupan nyata
siswa.
- Kegiatan Pembelajaran : Mengintegrasikan contoh aplikatif fisika dalam kehidupan sehari-hari
dalam kurikulum dan kegiatan pembelajaran.
pf2

Partial preview of the text

Download 10 ASPEK PEMBELAJARAN FISIKA and more Lecture notes Physics in PDF only on Docsity!

Nama : Shalom Maria Larasati

Prodi : Pendidikan Fisika A

Mata Kuliah : Strategi Pembelajaran Sains

10 aspek yang perlu di reformasi dalam pembelajaran fisika di SMA beserta analisis

penyebabnya, serta bentuk kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan UU No. 20

Tahun 2003 (Sistem Pendidikan Nasional):

1. Kurikulum yang Relevan dan Dinamis :

  • Penyebab : Kurikulum yang ketinggalan zaman atau tidak relevan dengan perkembangan ilmu pengetahuan yang terjadi saat ini.
  • Kegiatan Pembelajaran : Merevisi kurikulum fisika agar selaras dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terkini.

2. Metode Pembelajaran Aktif :

  • Penyebab : Penggunaan metode pembelajaran yang kurang interaktif dan kurang memotivasi siswa sehingga siswa belajar dengan ketakutan karena sulitnya pelajaran.
  • Kegiatan Pembelajaran : Menerapkan metode pembelajaran aktif seperti pembelajaran berbasis proyek, diskusi kelompok, atau eksperimen secara langsung.

3. Penggunaan Teknologi dalam Pembelajaran :

  • Penyebab : Kurangnya pemanfaatan teknologi dalam proses pembelajaran fisika.
    • Kegiatan Pembelajaran : Memanfaatkan perangkat teknologi seperti simulasi, video pembelajaran, dan aplikasi interaktif untuk meningkatkan pemahaman siswa.

4. Praktikum yang Memadai :

  • Penyebab : Terbatasnya fasilitas yang menunjang kegiatan atau kurangnya kegiatan praktikum sehingga jarang melatihkan pemecahan masalah.
  • Kegiatan Pembelajaran : Meningkatkan fasilitas praktikum, merancang kegiatan eksperimen yang relevan, dan memastikan siswa secara aktif terlibat.

5. Pembelajaran Kontekstual :

  • Penyebab : kebanyakan hitung-hitungan dan kurang berhubungan dengan kehidupan nyata siswa.
  • Kegiatan Pembelajaran : Mengintegrasikan contoh aplikatif fisika dalam kehidupan sehari-hari dalam kurikulum dan kegiatan pembelajaran.

6. Penilaian Formatif dan Autentik :

  • Penyebab : Ketergantungan pada penilaian tradisional yang kurang mencerminkan pemahaman siswa sehingga kurang mendorong siswa untuk berpikir kreatif dan kritis.
  • Kegiatan Pembelajaran : Menggunakan penilaian formatif dan autentik, seperti proyek atau portofolio, untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang kemampuan siswa.

7. Pembelajaran Diferensiasi :

  • Penyebab : Ketidakmampuan mengakomodasi perbedaan kemampuan dan gaya belajar siswa.
    • Kegiatan Pembelajaran : Merancang aktivitas yang dapat diakses oleh berbagai tingkat kemampuan siswa dan memfasilitasi pembelajaran yang sesuai dengan gaya belajar mereka.

8. Keterlibatan Orang Tua :

  • Penyebab : Kurangnya keterlibatan orang tua dalam pendidikan fisika.
    • Kegiatan Pembelajaran : Melibatkan orang tua dalam pemantauan dan dukungan pembelajaran siswa, seperti melalui pertemuan orang tua dan guru atau laporan perkembangan siswa.

9. Pengembangan Profesional Guru :

  • Penyebab : Kurangnya kesempatan pengembangan profesional bagi guru fisika.
    • Kegiatan Pembelajaran : Menyediakan pelatihan dan dukungan yang berkelanjutan bagi guru untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mereka.

10. Inklusivitas :

  • Penyebab : Kurangnya upaya untuk menciptakan lingkungan inklusif bagi semua siswa sehingga siswa tidak dilatih untuk mengerjakan sesuatu secara berbeda walaupun tujuannya sama.
  • Kegiatan Pembelajaran : Menerapkan strategi inklusif, seperti pemberian bahan ajar yang dapat diakses, mendukung kebutuhan siswa berkebutuhan khusus, dan memastikan semua siswa merasa diterima. Penting untuk mengadaptasi kegiatan pembelajaran dengan memperhatikan prinsip-prinsip yang terdapat dalam UU No. 20 Tahun 2003, seperti prinsip keadilan, kesetaraan, dan hak-hak pendidikan setiap individu.